Enam bulan sudah berlalu dengan begitu cepatnya. Hubungan diantara bianca dan juga tyaga mulai memasuki sebuah babak baru. Apalagi setelah banyak sekali perubahan yang terjadi karena menjalani hubungan jarak jauh dengan perbedaan waktu yang cukup lama membuat mereka berdua jarang berkomunikasi dengan baik akhir - akhir ini. Bahkan belakangan ini, bianca selalu menunggu tyaga memberikan kabar padanya. Pria itu mulai terlalu sibuk dengan pekerjaannya. Bahkan bukan hanya lupa memberi kabar, mungkin tyaga juga lupa untuk makan karena terlalu banyak sekali pekerjaan yang harus diurusnya.
Satu bulan pertamanya masuk ke perusahaan sudah digunakan tyaga untuk belajar dengan sangat giat. Dia benar - benar mempelajari semua proyek dan juga apa saja yang terjadi di perusahaan selama tiga tahun belakangan ini. Bahkan di bulan kedua, tyaga sudah mulai menemukan beberapa alasan yang membuat sebagian proyek pembangunan h
“Kau benar, mungkin aku mulai cemburu padanya.” kata - kata bianca ini akhirnya menarik perhatian senna dan juga yoshua yang sedang mengobrol.“Apa, bi? Coba katakan lagi.” pinta senna yang kini sedang tersenyum sambil menatap bianca.“CK!! Nggak ada! Aku sudah mengatakannya sekali.” tolak bianca dengan wajah yang berubah galak. Dia tidak ingin digoda seperti ini oleh yoshua ataupun senna. Menurutnya ini cukup membuatnya malu karena untuk pertama kalinya dia mengungkapkan bagaimana perasaannya pada orang lain diluar keluarganya.“Bagus, bi!! Sepertinya perasaanmu padanya memang tidak sedangkal itu.” puji yoshua sambil menunjukkan kedua ibu jarinya ke arah bianca.“Lalu?” tanya bianca.
Akhirnya malam itu dilewati dengan amarah diantara keduanya. Hingga saat hari sudah berganti hari, wajah tyaga yang bangun tidur terlihat sangat kusut. Dia semalaman tidak bisa tidur dengan nyenyak, karena pertengkarannya dengan bianca sangat mengganggunya. Tyaga tak pernah semarah ini pada bianca, sungguh!Lagipula bianca yang dulu sangat sulit didekati oleh orang lain, apalagi seorang pria. Tapi sekarang bianca sudah banyak berubah. Gadis itu jadi terlalu ramah sepertinya, karena ini kali kedua tyaga mengetahui bahwa bianca bisa dekat dengan pria lain yang tidak dikenalnya. Masih jelas di ingatan tyaga kejadian saat dirinya menemukan bianca sedang berada di cafe bersama pria yang bernama yoshua. Lalu, sekarang ada pria dengan nama lain lagi yang saling menghubungi dengan bianca di telepon. Mereka ada urusan apa?Apa mereka memang sering saling menghubungi sep
Setelah mengikuti pesan yang dikirimkan oleh kanu, di layar ponsel bianca langsung menampilkan sebuah peta dengan tiga titik yang berada ditempat yang sama. Satu titik adalah nama tyaga, satu titik lain nama kanu, dan satu titik lainnya lagi adalah nama vero. Bianca mencoba mengerti dengan yang sedang dilihatnya sekarang. Apa ini adalah peta yang menunjukkan keberadaan tyaga secara langsung?Karena merasa terlalu penasaran, akhirnya bianca langsung menghubungi kanu. Terdengar beberapa kali nada tersambung yang cukup lama, hingga akhirnya berganti dengan suara kanu.‘Halo, bi?’‘Kak, apa kau sedang bersama dengan tyaga dan vero?’ tanya bianca tanpa basa - basi.‘Iya.’‘Apa yang sedang
Seharian ini sangat kacau untuk bianca, sampai - sampai dia memutuskan untuk tetap berada di apartemennya saja. Sejak mengetahui bahwa tautan yang diberikan kanu adalah sebuah rekaman cctv yang berada di perusahaan dan kantor tyaga, gadis itu menjadi sangat penasaran dengan semua aktivitas yang dilakukan oleh tyaga selama seharian.Untuk pertama kalinya juga bianca melihat wajah sekretaris yang selalu berada disekitar tyaga. Gadis itu terlihat tinggi semampai, wajahnya cukup cantik, berambut panjang, dan warna kulitnya sangat eksotis khas para gadis Indonesia. Entah kenapa melihat penampilan itu, bianca merasa memiliki saingan. Lagi pula sebuah perasaan antara dua orang tidak terlahir hanya dari fisik saja, tapi juga bisa dari rasa nyaman yang diberikan salah satu atau keduanya.Sekarang ini, bianca memperhatikan ponselnya dan layar laptopnya secara bergantian.
Sejak panggilan telepon hari itu, tyaga sudah kembali menjadi dia yang biasanya. Tyaga selalu berusaha untuk menghubungi bianca saat ada waktu senggang. Bahkan dia juga terus pergi ke mana pun diantar oleh supir agar tyaga tidak terlalu lelah dan bisa mencuri waktu untuk menghubungi bianca.Sedangkan sekarang ini bianca sudah menikmati liburan musim semi, sejak saat itu dia semakin mendalami kursus baking yang sudah diambilnya bersama senna. Rencananya yoshua ingin membuat sebuah usaha cafe kecil dengan melibatkan senna dan bianca langsung didalamnya, jadi ilmu dari kursus yang diambil kedua gadis ini akan berguna dan tersalurkan. Jadi selama liburan ini mereka bisa memanfaatkannya dengan kegiatan yang produktif.Sebenarnya ini juga dilakukan oleh yoshua karena dia ingin mewujudkan keinginan senna agar bisa memasak untuknya. Walaupun selama ini yoshua tid
Tyaga tertegun setelah mendengar pertanyaan bianca, padahal hal ini adalah sesuatu yang memang diinginkan olehnya. Apalagi setelah panggilan mereka terputus secara sepihak, tyaga sangat yakin bahwa sekarang ini bianca pasti sedang salah paham padanya. Entah kenapa bukannya merasa senang karena bianca menunjukkan perasaan dan emosinya, tyaga justru merasakan perasaan bersalah. Namun, pada akhirnya tyaga hanya bisa menatap kosong layar ponselnya yang sudah gelap.“P-pak, ma-maaf… saya jadi merasa bersalah sama kekasih bapak.” Kata ratih dengan suara takutnya. Sejak menyelesaikan urusan di Bandung tadi, sebenarnya mereka selesai lebih cepat dari perkiraan. Tapi tyaga sengaja mengajak kepala pengawas proyek untuk makan malam bersama terlebih dahulu, alhasil mereka sampai di Jakarta hampir tengah malam. Padahal sebelum - sebelumnya tyaga tidak pernah melakukannya. Belum lagi permintaannya yan
Sekarang ini adalah hari dimana acara soft opening cafe yang diberikan oleh yoshua pada senna dan bianca. Mereka benar - benar sedang sangat sibuk sekarang. Kondisi di dalam dapur tak kalah sibuk dengan banyak sekali orang yang berlalu lalang untung menyiapkan semua bahan untuk menu yang sudah mereka masukkan dalam daftar.Bianca sendiri sekarang ini sedang menata display pastry dan juga cake yang sudah dibuatnya sejak pagi tadi. Beberapa cake ada yang sengaja dibuat oleh bianca sejak kemarin malam. Dia sudah memperkirakan estimasi waktu yang dibutuhkan dan sepertinya memang tidak akan cukup jika semua dibuat pagi ini. Tapi berhubung untuk memanggang pastry jauh lebih cepat, jadi bianca bisa membuatnya pagi ini.Sedangkan yoshua sedang menata meja dengan peralatan makan dan kekasihnya senna sedang merangkai bunga di vas untuk menambah keindahan meja. Mere
“Ray?” panggil bianca dengan setengah berteriak hingga membuat para tamu yang lain melihat ke arah mereka.Sedangkan tyaga yang sudah terbongkar semua penyamarannya hanya bisa berusaha tersenyum pada bianca. “Hai, bi?” sapanya.“Apa yang kau lakukan disini?” tanya bianca yang masih terkejut.“Aku… aku…” tyaga masih memiliki kata yang tepat untuk menjelaskan alasan keberadaannya disini. Tapi untungnya yoshua yang memahami situasi langsung memeluk bahu bianca dan memaksanya duduk dikursi yang berada di hadapan tyaga.“Duduklah, bi. Dan selesaikan semua masalah kalian.” begitu katanya. Kemudian dia tersenyum ke arah tyaga dan mengulurkan tangannya ke arah senna. Didepan tyaga, yoshua menarik senna ke