Chapter: 12 - PERSYARATAN DARI EMMAPada akhirnya meja makan adalah tempat yang kembali mempertemukan edward dan emma. Sekarang ini mereka berdua sedang duduk sambil menikmati hidangan makan malam dengan saling diam. Entah kenapa, emma merasa canggung melihat sikap edward yang juga diam saja seperti ini saat didekatnya. Padahal biasanya edward selalu menunjukkan perhatian dengan bertanya tentang hal - hal sepele, seperti kegiatan apa saja yang dilakukan emma selama seharian, bahkan terkadang dia juga bertanya pada emma tentang buku yang dibaca hari ini.Suasana hening ini bertahan cukup lama hingga keduanya hampir menyelesaikan makan mereka. Lalu, emma yang merasa tidak suka terjebak dalam situasi seperti ini langsung mengangkat kepalanya yang sejak tadi menunduk untuk melihat ke arah edward. Dan ternyata edward sendiri juga sedang memperhatikannya.“Ada apa?’ tanya emma to the point.“Haa? Nggak papa.” edward terlihat terkejut ketika emma yang ternyata sedang memperhatikannya. Tapi seperti biasa, pria itu tidak akan bi
Last Updated: 2023-01-04
Chapter: 11- KEGUNDAHAN DAN RASA BERSALAHEdward terus diam membeku saat emma berusaha menciumnya. Ciuman itu semakin lama semakin dalam dan menuntut balasan edward. Pada awalnya dia berusaha menahan diri untuk tidak membalas ciuman emma, tapi ketika emma menjauhkan wajahnya hingga bibir mereka terpisah edward merasakan kehilangan.“Kau tidak ingin melakukannya?” tanya emma dengan mata sayunya. “...” edward hanya diam sambil terus memperhatikan emma dengan kedua tangannya yang terkepal kuat. Akhirnya, emma ingin kembali menarik diri untuk duduk seperti biasa walaupun nafasnya masih terengah - engah. Dia tidak tahu hormon apa yang sedang menyerangnya sekarang. Pokoknya yang jelas emma ingin sekali melewati batas untuk menyentuh edward lebih jauh. Dia juga ingin menghapus jejak gadis yang berusaha menyentuh edward.Namun, sebelum emma berhasil kembali menarik diri ternyata saat itu pula pertahan yang dibuat edward runtuh seketika. Satu tangannya menahan lengan emma sedangkan satu tangannya lagi langsung meraih tengkuknya hingg
Last Updated: 2021-04-07
Chapter: 10- MENCURI CIUMANSuara keras dari luar masih terdengar sampai ke dalam ruangan mewah yang sudah dipesan untuk pertemuan bisnis yang diadakan oleh salah satu klien edward. Bisa dibilang pertemuan ini dilakukan di sebuah klub malam yang eksklusif, hanya orang - orang tertentu atau memiliki keanggotaan disana saja yang bisa masuk. Tadi saja tanpa sepengetahuan edward ternyata dia sudah menjadi salah satu anggota di klub itu. Tidak hanya keanggotaan di klub malam eksklusif itu saja, edward bahkan bisa mengakses semua fasilitas mewah disana. Mulai dari kamar hotel yang berada di satu gedung besar dengan klub malam, fasilitas golf, pusat kebugaran, sauna, jacuzzi, dan fasilitas mewah lainnya.Klien edward ini adalah beberapa pria muda yang mungkin umurnya tidak jauh berbeda dengannya. Wajah mereka yang terlihat sangat terawat dan rupawan ditambah dengan penampilan setelan jas mewah membuat semua gadis ingin datang mendekat. Tidak terkecuali dengan edward. Saat tiba disana saja beberapa gadis sudah tertarik d
Last Updated: 2021-04-07
Chapter: 9- PERTENGKARAN PERTAMA‘Sayang ?’Kata itu terus terngiang di telinga emma. Dia tidak salah dengar kan ?Edward yang sedang menyetir langsung menolehkan kepalanya saat mereka berhenti di lampu merah.“Kau baik - baik saja, em?” tanya edward yang khawatir saat melihat wajah adiknya bersemu merah.“...”“Apa kau mabuk ?” tanya edward lagi karena dia tak mendapatkan jawaban dari sang adik yang kini sedang senyum - senyum sendiri.“...”“Em…. emma…” kali ini edward menyentuh lengan adiknya.“Apa?” jawab emma dengan wajah terkejutnya, seakan dia baru saja kembali dari dunianya yang lain.“Kau baik - baik saja ?” edward mengulang pertanyaannya.“Aku baik - baik saja, ed.”“Tapi wajahmu merah, em. Apa kau sangat mabuk sekarang ?” terlihat wajah emma merengut saat edward melemparkan pertanyaan itu sambil meraba pipinya.Ingatannya melayang ke kejadian di restoran tadi. Emma yang awalnya menolak ayam goreng yang edward belikan ternyata bisa menghabiskan sampai lima potong paha ayam. Benar - benar memalukan.Jelas - j
Last Updated: 2021-04-07
Chapter: 8- SEPASANG KEKASIH YANG KASMARANSepanjang perjalanan, senyum emma selalu menghiasi wajah cantiknya. Bagaimana tidak, dia tanpa bersusah payah memikirkan cara untuk bisa mendapatkan edward justru seperti sedang memenangkan undian. Dia malah menerima ajakan menjadi kekasih langsung dari edward. Ya… walaupun mungkin menjadi kekasih yang bukan dalam artian yang sebenarnya. Tapi dengan mengakui edward sebagai kekasihnya jika ada yang bertanya saja sudah cukup membuatnya bahagia, mungkin saja kan suatu saat nanti semua itu menjadi kenyataan. Sejenak emma melupakan hubungan darahnya bersama edward. Dia lupa bahwa didalam tubuh mereka mengalir darah yang sama. Dan seharusnya semua ini tidak terjadi. Tapi perasaannya pada edward juga tidak bisa dipendam lagi. Mungkin ini yang dinamakan cinta buta. Sangat buta, hingga seseorang lupa bagaimana status hubungannya. “Ed…” panggil emma saat edward terlihat sedang fokus menyetir. “Ada apa ?” “Kau ingin berkencan denganku ?” tanya emma dengan sedikit ragu - ragu. “APA ?!” ed
Last Updated: 2021-04-07
Chapter: 7- PERTAHANAN YANG RUNTUHHari dimana aktifitas harus segera dimulai sudah tiba. Hari ini adalah hari pertama emma ke kampus barunya. Sedangkan edward tentu saja memulai pekerjaannya, walaupun dia masih belum pergi ke kantor. Tapi bekerja dari rumah saja sudah cukup membuat edward sibuk. “Kau kemana setelah kuliah, em ?” tanya edward di tengah - tengah acara sarapannya bersama emma. “Nggak tau, mungkin jalan - jalan, biar aku segera hafal jalanan disini.” “Padahal kau bisa pergi kemana saja tanpa khawatir, navigasi di mobilmu nggak akan menyesatkan em.” kata edward yang dihadiahi sikap cuek emma. Gadis itu kesal, padahal mereka sedang sarapan bersama dan edward mengajaknya mengobrol tapi lihatlah sikap kakaknya sangat menyebalkan. Sebelah tangannya memegang setangkup sandwich sedangkan tangan lainnya sibuk men scroll ipad miliknya. “Aku sudah selesai.” kata emma yang berdiri dan bersiap untuk beranjak pergi meninggalkan edward. Dengan bingung edward melihat emma pergi tanpa menyentuh sarapannya. “Em, t
Last Updated: 2021-04-07
Chapter: BAB 177 - MISI DUA GARIS UNTUK NYONYA RAYSHIVA“Aku yakin kau datang bulan, Bi.” Kata Tyaga saat mereka tengah menikmati sarapan yang sudah diantarkan ke kamar.“Mungkin saja.” Jawab Bianca sambil mengangkat bahunya cuek. Sejujurnya dia juga baru tahu dan menyadari bahwa selama ini memang hanyalah kesalahpahaman saja. Untung saja tadi suaminya itu membahasnya.Saat Bianca sedang menyendokkan yogurt ke mulutnya, tiba - tiba Tyaga terlihat berdiri dan berjalan menuju ke arah salah satu laci dekat lemari. Lalu dia membawa sebuah surat dan memberikannya pada Bianca.“Coba baca ini, Bi.” Katanya.Walaupun bingung, Bianca tetap menerima surat itu. Dari depannya saja dia bisa melihat bahwa itu adalah sebuah laporan kesehatan dari rumah sakit yang mereka datangi kemarin. Untuk sejenak kedua alis Bianca mengerut.“Ray, kau tidak sedang sakit kan?” Tanyanya. Tyaga pun hanya menggeleng.“Buka aja, Bi. Nanti kamu bisa lihat sendiri isinya.”Bianca menuruti saja, dia membuka dan membaca hasil pemeriksaan yang mereka lakukan kemarin. Lembar pe
Last Updated: 2024-08-03
Chapter: BAB 176 - KEBENARAN YANG TERJADI MALAM ITU“Aku?” Tanya Bianca sambil menunjuk dirinya sendiri.Senyuman penuh rahasia itu nampak jelas di wajah Tyaga.“Jadi? Apa yang sebenarnya terjadi, Ray. Cepat katakan…” rengek Bianca sambil menggoyang - goyangkan lengan Tyaga dengan sangat manjanya.Bukannya menjawab, Tyaga malah mencondongkan bibirnya ke arah Bianca untuk meminta jatah sebelum menceritakan kisah panas mereka. Dengan senang hati Bianca membalas permintaan itu dengan sebuah kecupan. Hal kecil seperti itu ternyata bisa menjadi alat transaksi informasi diantara mereka. “Baiklah, jadi begini ceritanya…”FLASHBACK ON“Ray, aku ingin whisky milikmu.” Kata Bianca.“Tapi, Bi… Tadi kau…”“Sudah minum wine?” Lanjut Bianca, lalu Tyaga mengangguk.“Memangnya kenapa?” Nada bicara Bianca berubah galak.“Kau sudah mabuk, Bi.”“Siapa bilang aku mabuk? Aku sadar, Ray. Lihat ini.” Kata Bianca sambil berusaha berdiri tegak, namun tentu saja hal itu tidak berhasil karena Bianca hampir saja terjatuh lagi jika Tyaga tidak menahan pinggangnya
Last Updated: 2024-08-02
Chapter: BAB 175 - MALAM PERTAMA“Kalau begitu, jangan ditahan Ray! Lakukan sesukamu! Aku sudah menunggunya.” Kata - kata Bianca barusan bak sebuah mantra yang semakin membuat tubuh Tyaga panas.Ciumannya pun sudah mulai menjelajahi leher hingga ke tulang selangka Bianca. Bahkan tanpa Tyaga Sadari dia sudah membuat rambut istrinya semakin berantakan karena ulahnya. Bianca sendiri terus menggelinjang karena sentuhan Tyaga. Dia juga memejamkan matanya sambil menikmati hal yang yang tak bisa dibilang baru. Karena sebelumnya pun mereka pernah saling mencumbu satu sama lain.Semakin lama gerakan Tyaga semakin tak terarah, dia menyentuh semua bagian tubuh Bianca tanpa melewatkan satu pun. Bahkan tali yang menjadi penghubung pakaian tipis itu mulai melorot sampai ke lengan Bianca. Tentunya karena hal itu sebelah gundukan kenyal milik Bianca mulai terekspos.“Ray…” panggil Bianca dengan suara seraknya.“Hm?”“Dingin.” Katanya dengan tubuh bergetar. Menyadari bahwa tubuh mereka setengah telanjang, Tyaga lalu tersenyum dan m
Last Updated: 2024-07-28
Chapter: BAB 174 - (HAMPIR) MALAM PERTAMAAkhirnya serangkaian acara pernikahan hingga resepsi hari ini usai sudah. Tyaga dan Bianca sekarang berjalan bersama menuju ke arah kamar pengantin yang sudah disiapkan untuk mereka. Kamar yang tadi sudah mereka datangi.Keduanya jalan berdampingan sambil bergandeng tangan. Acara resepsi tadi benar - benar berjalan lancar tanpa adanya kendala. Hal itu membuat Tyaga merasakan kelegaan yang luar biasa. Sejak kehadiran Fareta tadi, sebenarnya Tyaga merasa begitu was - was. Belum lagi gaun istrinya begitu menggoda siapapun yang melihatnya, Tyaga semakin tidak rela jika sampai Fareta juga hadir dan semakin mengaguminya atau mungkin berniat menculiknya lagi. Gila memang pikiran dan ketakutan tuan Tyaga Rayshiva yang terhormat ini!Tadi saja rasanya ingin sekali dia meminta Bianca untuk terus duduk, jadi para tamu undangan dan keluarga yang hadir tidak harus mengagumi kecantikan istrinya. Padahal kan tujuan resepsi ini diadakan untuk bentuk syukur dan juga memperkenalkan hubungan sah mereka
Last Updated: 2024-07-26
Chapter: BAB 173 - TIDAK SABAR MENGULANG MALAM YANG PANAS ITUKarena kejadian tadi, akhirnya mau tidak mau tyaga harus kembali membersihkan diri dengan mandi. Apalagi tadi bianca juga sempat melihat beberapa luka di punggung tangan tyaga. Belum lagi kemeja tyaga juga sudah tidak berbentuk lagi. Dan untungnya untuk acara resepsi nanti mereka menggunakan konsep yang berbeda. Jadi tyaga dan bianca menggunakan gaun dan jas tema lain.Sekarang ini bianca dan tyaga berada di kamar pengantin yang sudah dipersiapkan oleh oma, nenek, dan para mama untuk mereka. Tadi tyaga sengaja tidak mengajak bianca kembali ke kamar miliknya karena terlalu banyak orang disana. Dan tyaga tidak ingin menjelaskan apapun.Bianca terlihat duduk di sofa sambil memegang gelas wine sambil menunggu tyaga selesai mandi. Sejenak dia terdiam dan memikirkan semua kejadian yang terjadi selama seharian ini. Tak pernah bianca sangka fareta akan melakukan hal senekat itu padahal dirinya sudah resmi menikah dengan tyaga.Tiba - tiba terdengar suara pintu kamar mandi yang terbuka, tapi b
Last Updated: 2024-07-26
Chapter: BAB 172 - FARETA LAGI “Selamat, ga. Kau membuktikan bahwa kau berhasil merebut semua yang aku inginkan!” Orang lain yang mendengarnya saja bisa menilai betapa fareta membenci tyaga dari kata - katanya itu. Bahwa sejak awal dia memang hanya menganggap tyaga adalah saingan yang seimbang untuknya dalam hal apapun. Padahal kenyataan itu begitu berbanding terbalik bagi tyaga. Sejak awal dia menganggap fareta sebagai sahabatnya sama seperti vero. Tapi semenjak adanya masalah diantara mereka karena fareta berusaha merebut bianca, tyaga jadi tersadar akan hal itu.Dengan senyuman terbaiknya tyaga membalas uluran tangan fareta, namun sebelah tangannya langsung menggenggam tangan bianca.“Thanks.” katanya singkat.“Ternyata kau benar - benar menerima bianca dan juga anak dalam kandungannya. Padahal kau belum mengetahui anak siapa itu.” bisik fareta lagi.“Memangnya itu penting ya? Bagi gue yang terpenting adalah bisa bersama bianca selamanya dengan menikahinya.” balas tyaga sambil berbisik juga. Fareta hanya terse
Last Updated: 2024-07-24