Share

Bab 124

“Nona Kim, Anda ditunggu bos besar di kantornya,” ujar Freud, tergopoh-gopoh menghampiri Qeiza begitu melihat wanita itu hendak mendorong pintu ruang kerjanya.

“Bos Song?” tanya Qeiza. Freud mengangguk.

“Baiklah. Aku akan segera ke sana,” putus Qeiza.

“Bos besar tidak suka menunggu, Nona!”

“Iya. Aku hanya mau menaruh tas dulu.”

Freud akhirnya berlalu dari hadapan Qeiza.

Dari kejauhan, Aleta beserta anak buahnya sayup-sayup juga berhasil menangkap perkataan Freud.

“Mampus kau!” kata Aleta. Dia menyeringai senang.

“Wah, bos … anda tidak perlu lagi turun tangan,” ujar Cerise.

“Esther!” Aleta menggerakkan kepalanya ke arah Qeiza ketika dilihatnya wanita itu sudah meninggalkan ruangannya.

“Tapi, bos—”

“Mau kupecat?”

Ancaman Aleta membungkam mulut Esther. Perutnya masih sedikit nyeri, tetapi dia tidak bisa menolak perintah Aleta. Sekali wanita itu mendepaknya dari anggota tim, dia bisa saja kehilangan pekerjaannya.

Esther terus menyeret kakinya yang terasa berat sambil menoleh
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status