Share

Bab 126

Qeiza masuk rumah tanpa memencet bel. Pintu rumah Dae Hyun terbuka. Keheranannya pada kebiasaan aneh tersebut terjawab ketika dia tiba di ruang tamu. Qeiza mematung. Ansel duduk dengan kepala tertunduk.

Menyadari kedatangan Qeiza, Ansel memberanikan diri mengangkat kepala. Bola matanya bergerak liar. Menghindari bertemu pandang dengan Qeiza.

“Dia sudah menunggumu lebih dari dua jam,” beritahu Dae Hyun. Dia duduk dengan bersilang kaki, berhadapan dengan Ansel. Kedua tangannya bersedekap di depan dada.

Qeiza melirik sekilas pada Ansel. “Aku capek dan ingin istirahat,” ujarnya.

“Tunggu, Qei!” Ansel melompat dari tempat duduknya, memburu Qeiza.

Dae Hyun merentangkan tangan kanannya ke samping, mengadang langkah Ansel. “Telingamu masih normal, kan?”

Dae Hyun bertanya dengan nada datar. Raut wajahnya juga terlihat dingin.

“Tapi, Dae … aku i—”

“Ssst!” Dae Hyun menyilangkan jari telunjuk kiri di bibir seraya menggelengkan kepala.

Ansel tak meneruskan sanggahannya. Dia menatap punggun
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status