Share

My Lovers An Arrogant Man
My Lovers An Arrogant Man
Penulis: Miss Yuka 85

Tak peduli

Penulis: Miss Yuka 85
last update Terakhir Diperbarui: 2021-09-09 12:03:42

"Suf kamu ada waktu ga nanti malam kita jalan yuk!" seru Dion melihat Yusuf yang masih diam tanpa jawaban.

"Halah Yusuf lagi pengen semedi jadi anak baik di rumah nunggu warisannya cair" sahut Andre tertawa renyah.

Yusuf hanya melirik sekilas.

"Hush, ngasal saja kamu... Sok tahu!" Sahut Dion kesal.

"Ya memang bener kok bukan begitu Suf?" Ucapan Andre.

Yusuf masih saja diam tanpa menyahut percakapan teman temannya.

"Ku lagi males kapan kapan saja ya" sahut Yusuf bergegas keluar kelasnya.

"Anak itu kenapa lagi?" Tanya Andre penasaran.

"Mana ku tahu, bukannya lebih deketan kamu ketimbang denganku?"

Timpal Dion.

"Bener juga ya, nah tu Laras kita nanya aja ke dia?"

"Hai Dre, liat Yusuf ga dari kemarin tak hubungi kok susah yaa? Apa dia ngampus hari ini?" Tanya Laras.

"Nah loh baru kita mau nanya ke kamu malah kamu tanya saya terus saya nanya ke siapa cari jawabannya" sahut Andre membuat Dion terkekeh geli mendengarnya.

"Jadi kamu ga tahu?" Ucap Laras memicingkan kedua matanya.

"Kalaupun aku tahu buat apa kasih tahu kamu ga ada untungnya" sahut Andre dan Dion beranjak pergi.

"Huh, awas kamu Dre aku bales ntar!" Laras memberengut kesal.

"Semampunya aja dech..." Andre dan Dion tertawa bersama.

Mereka pergi ke kantin mencari Yusuf namun tidak ditemukan di sana.

"Kemana ya tuh anak? Mencurigakan!" Ucap Dion kesal.

"Dah makan aja yuk!" lanjut Dion membolak balikan menu di depannya.

****

Kelas akan segera dimulai, semua orang bergegas masuk kecuali Yusuf dia masih santai berada di taman kampus dengan rokok yang terselip di di jarinya.

"Ehemm.... Kamu ga ada kelas hari ini kenapa masih di sini?"

Yusuf mendongakkan wajahnya dan kembali menikmati rokoknya.

"Siapa kamu berani bicara padaku, apa kamu mahasiswi baru sehingga ga tahu siapa aku?" Yusuf mengeryitkan alis kanannya.

"Ya anggaplah begitu"

"Kenapa masih di sini?" Lanjutnya.

"Terserah aku mau di mana iniloh tempat umum bukan milik bapakmu!" Sahut Yusuf ketus.

"Baiklah kalau begitu, jangan salahkan saya Oke!" Tanpa menunggu jawaban Yumna langsung pergi meninggalkan Yusuf.

"Memangnya kamu siapa ngatur ngatur papaku saja kalah sama aku apalagi kamu yang notabene baru kenal, huh" gumam Yusuf.

Yusuf melangkahkan kakinya menuju kelas setelah mematikan rokoknya.

"Suf kemana aja, tadi dicariin dosen baru" ujar Dion.

"Biarkan saja memangnya dia siapa berani padaku hanya dosen kan? Bokapku saja aku tak takut apalagi dia" sahut Yusuf.

"Masalahnya dosen yang ini beda kalau kamu lihat sendiri pasti langsung jatuh cinta" ujar Andre.

"Oh iya cantikan mana sama Stella yang ngejar ngejar aku atau sexy mana sama Lidya yang selalu ngajak tidur itu.. ?" Protes Yusuf.

"Dosen itu paling body nya lurus kalau ga yah semok gendut gendut" lanjutnya.

Yusuf masih terkekeh geli sambil membayangkan body dosen barunya. Dion dan Andre saling diam dan menyikut satu sama lain.

"Ehm... Sudah selesai tertawanya. Bisa ikut ke ruangan saya"ucap Yumna.

Seketika Yusuf menoleh ke belakang dan terkejut melihat gadis sebayanya yang dia temui di taman sudah ada di belakangnya.

"Maaf memangnya kamu siapa?" Yusuf ketus.

"Aku dosen barumu disini. Ayo ikut saya ke ruangan saya" ucap Yumna tegas.

"Yang lain kerjakan tugas yang saya berikan tadi atau mau saya skor seperti teman kalian ini?"

"Ayo cepat jalan" pinta Yumna.

Yusuf memberengut kesal karena baru kali ini dia dikerjai oleh dosennya sendiri plus masih baru iya.

Yumna dan Yusuf masuk ke ruangan cukup besar untuk ukuran seorang dosen.

"Duduk" pinta Yumna.

Yusuf hanya nurut saja kayak kena hipnotis.

Yumna membuka map yang tersusun rapi di meja kerjanya dan memilih salah satu map dengan nama Yusuf Arganta.

"Sudah berapa kali kamu sering bolos kuliah?" Tanya Yumna menatap tajam Yusuf.

"Ibu nanya saya?" Ujar Yusuf jari jarinya bermain diatas meja.

"Kira kira berapa kali menurut ibu buat mahasiswa macam saya yang selalu buat masalah. Bukankah ada datanya di sana" Yusuf menunjuk map di hadapan Yumna.

"Saya tanya kamu bukan tanya ke map ini" ketus Yumna.

"Duh jangan galak galak Bu dosen saya takut loh" Yusuf terkekeh.

Yumna memberengut kesal dengan Yusuf.

"Baik. Nanti untuk pelajaran saya tidak boleh absen maupun telat. Jika telat atau absen tanpa alasan yang jelas hukumannya lebih berat dari dosen sebelumnya"

"Dan saya tak menerima toleransi buat mahasiswa males kayak kamu" lanjut Yumna.

Yusuf yang mendengar perkataan Yumna hanya manggut manggut saja.

"Ok. Deal kita lihat apa ibu dosen yang cantik ini bisa bertahan lama membimbing saya atau akan menyerah di tengah jalan"

"Permisi" Yusuf keluar ruangan dan disambut oleh dua rekannya Dion dan Andre.

"Gimana bro, apa kena hukuman?" Andre menepuk bahu Yusuf.

"Apa, dosen baru mana berani menghukum Yusuf Arganta. Bokapku aja takut apalagi dia" ujar Yusuf bangga.

"Serius...?" Andre dan Dion saling berpandangan.

"Kapan aku bohong sama kalian?" Ujar Yusuf berlalu meninggalkan Andre dan Dion.

***

"Pa, sebenere aku tuh males kalau harus berurusan sama mereka. Ribet Pa" Yumna berkeluh kesah dengan kerjaanya di kampus.

"Na, kamu dah dewasa Papa yakin kamu mampu. Makanya Om Arga nyuruh kamu karna beliau percaya kamu bisa ngatasinnya. Hanya sementara kok sampai nunggu Radit datang karna dia masih di London" sahut Pak Julian.

"Tapi Pa,.."

"Dah semangat nak, nanti setelah penggantinya datang Papa janji kamu bakal kembali ke posisi semula di kantor Papa" ucap Pak Julian.

"Bener ya Pa ga boleh bohong loh " Yumna memastikan.

Julian mengangguk dan tersenyum.

"Semangat nak, menghadapi ribuan karyawan saja mampu masa satu orang mahasiswa saja ga bisa" Julian mulai menggoda Yumna.

"Apa sih Pa, malu maluin Yumna saja, Yumna istirahat dulu ya Pa capek" Yumna beranjak ke kamar karna lelah seharian berkutat di kampus.

"Na,..."

"Ya Pa... Ada apa lagi?" Yumna membalikkan tubuhnya.

"Makasih yaa. Jangan lupa telpon Radit" sahut Julian.

Yumna hanya ngasih kode 'Oke' pada Papanya dan segera masuk agar bisa merebahkan tubuhnya di kasur inilah hal ternikmat yang ia pikirkan saat ini.

***

"Pa, Yusuf belum pulang jam segini apa ga masalah? Kemana itu anak?" Khawatir itulah yang dirasakan Rina.

"Biarkan saja Ma, dia sudah besar hanya saja belum bisa berfikir dewasa seperti anaknya Julian. Semoga saja Yusuf cepat sadar, nasib perusahan nanti juga ada di tangannya jika dia selalu bermain main bagaimana dia bisa mimpin perusahaan Papa kelak?" Arga menghela nafas berat.

"Papa sudah salah mendidiknya. Menjadikan dia anak yang manja, harusnya dulu Papa dengerin nasehat Mama" gurat wajah sesal terlihat jelas di wajah Arga.

"Sudahlah Pa yang penting sekarang bagaimana caranya biar Yusuf kembali jadi bener, ga ikutan hal hal negatif lagi"

Ting...tong....Ting.. tong...

"Yusuf kenapa baru pulang jam segini? Bukankah jadwalmu sudah selesai dari jam empat tadi sore kenapa jam sembilan baru sampai rumah? Mau jadi apa kau besok, apa hanya Hura Hura buang-buang uang begitu?" Ujar Arga dengan suara lantang.

"Kau laki laki tanggung jawabmu besar kelak sebagai kepala rumah tangga apa kau tak memikirkan hal ini? Cobalah belajar berfikir dewasa nak, kau sudah besar tapi otakmu belum bisa berfikir dewasa" lanjut Arga penuh emosi.

"Sudah Pa ceramahnya? Kalau sudah Yusuf mau ke kamar ngantuk" tanpa menunggu perkataan Arga, Yusuf langsung masuk kamar.

Brakk!!!

Suara bantingan pintu nyaris membuat kaget Arga dan Rina.

"Anak itu selalu saja begitu"

"Sabar Pa, pasti ada jalan buat ngerubah hidupnya biar kembali lurus kita hanya perlu sedikit waktu. Insyaallah semua bakal kembali seperti semula. Yakin ya Pa" Rina menyemangati suaminya bagaimanapun dia juga merasa ikut andil dalam perubahan sikap Yusuf. Karena Yusuf sendiri belum bisa sepenuhnya menerimanya sebagai ibu sambungnya.

Tok...tok...tok...

"Nak apa kamu sudah makan malam, apa perlu Mama buatkan?" Ujar Rina.

"Tak perlu aku sudah kenyang hanya dengan lihat mukamu" brakk!!! Yusuf membanting pintu kamarnya.

"Anak itu benar benar kelewatan" sahut Arga.

"Sudah Pa..." Rina mencoba menenangkan Arga yang sudah tersulut emosi dari tadi.

***

"Ndre... Kamu liat Yusuf ga? Dari kemarin kok aku ga bisa hubungi dia ya? Apa kena marah sama Papa nya lagi?" Ujar Stella.

"Hari aku belum ketemu sama dia La, jadi ga tahu? Coba aja kamu cari di kantin atau di perpus sana barangkali anaknya disitu" sahut Andre.

Dion yang mendengar ucapan Andre hanya bisa menahan geli melihat akting Andre yang tampak natural.

"Jadi dia belum datang ke kampus?" Ujar Stella.

"Belum, la kamu liat sendiri kita hanya berdua"

Stella ber O saja,

"Baiklah aku akan mencarinya di kantin" sahut Stella.

Segera berlalu meninggalkan Andre dan Dion. Setelah Stella tak terlihat tiba tiba Yusuf muncul di balik pintu dan tertawa sepuasnya karna telah berhasil ngerjain Stella.

"Mantab ga bro aktingku tadi. Btw kita jadi dong dapat upahnya. Lumayan buat tambahan  nanti malam" ucap Andre.

"Ayo masuk ntar lagi dosen killer datang telat dikit aja dapet sanksi apalagi bolos" ujar Dion.

" Kalian aja masuk duluan, aku nanti aja. Aku pengen nguji sampai sejauh mana dia galaknya apa omongannya kemarin itu hanya gertakan sambel biasa?" Sahut Yusuf.

"Jangan cari masalah dulu Suf kamu ga inget seperti apa posisimu saat ini? Sabar kita tunggu waktu yang tepat buat ngerjain balik tuh dosen. Bagaimana?" Sahut Dion.

"Bener itu yang diucapkan Dion. Kita tunggu waktu yang pas buat ngisengin itu dosen cantik" ujar Andre.

****

"Gimana kabarnya mas? Tumben datang biasanya memintaku ketemu diluar" Ucap Julian.

"Kepaksa Jul, aku benar benar lagi bingung soal anakku Yusuf makin hari makin tak terkontrol" sahut Arga.

"Kemarin juga sudah membuat masalah dengan Yumna dihari pertama Yumna datang ke kampus. Dia sendiri sebenarnya ragu jika dia bisa merubah sifat Yusuf tadinya mau nyerah gitu" sahut Julian.

"Terus sekarang gimana Jul? Apa dia masih mau bantu aku?" Ucap Arga.

"Tenang saja dia mau kok bantu kamu buat ngerubah sikap Yusuf. Tapi dia juga butuh waktu. Sabar yaa" sahut Julian.

"Baiklah, syukur bisa berjodoh dengan Yumna sendiri. Aku jauh lebih bahagia Jul?" Arga membayangkan Yusuf dan Yumna bisa bersatu.

""Udah ngalamin ya jangan ketinggian jatuh sakit Ar" ucap Julian terkekeh.

"Iya jatuh ya sakit Jul, aku dah sering jatuh tapi ga kapok entahlah" sahut Arga.

"Pasti sifat playboy nya Yusuf nurun dari kamu makanya dia suka mainin cewek" sahut Julian.

"Ga masalah selama masih single tapi bahaya jika sudah berkeluarga Ar"ucap Julian.

"Ya aku ngerti kok Jul, maka dari itu aku pengen Yusuf benar benar berubah menata kembali hidupnya"

"Kita doakan saja yang terbaik untuknya" sahut Julian.

****

"Assalamualaikum,..."

"Waalaikumussalam, tumben telpon mas apa lagi ga sibuk?"

"Kalau bilang sibuk ya pasti tapi masa iya ga boleh ngobrol dengan pujaan hatinya sebentar" sahut Radit.

"Mas kangen kamu loh masa ga boleh kangen sama kekasih sendiri" sahut Radit.

"Ya baiklah boleh boleh tapi jangan lupa ya oleh oleh yang banyak nanti ketika pulang"

"Siap my princess apapun itu untukmu"

"Udah ya mas aku harus ngajar di kelas. Nanti didemo bagaimana? Hehehe...." Seloroh Yumna.

"Baiklah hati hati ya. Love you"

Yumna segera menutup ponselnya tanpa mengucapkan sepatah kata lagi karena di depannya sudah ada manusia super tengil yang sebenarnya malas dia temui tapi malah harus dia temui jika bukan karna Papanya sungguh dia tak akan mau dipindahkan kesini.

"Mau apa kau menguping pembicaraan orang?" Ketus Yumna.

"Aku ga nguping tapi ga sengaja denger" ucap Yusuf datar dan bergegas masuk ke kelas dia tak mau ribut kali ini dengan dosen barunya.

Bab terkait

  • My Lovers An Arrogant Man   Dosen Cantik

    "Sore Om... Tante... Maaf Papa belum balik mungkin sebentar lagi" ucap Yumna."Silahkan duduk, Yumna buatkan minum dulu ya sebentar" lanjutnya.Rina dan Arga hanya tersenyum mengangguk."Maaf ya Om jika rumahnya berantakan, soalnya ibu pengasuh lagi libur seminggu ini anaknya sakit jadi ga ada yang bantuin beresin rumah disini""Ya Om tahu kok Papa mu sudah cerita, kamu pasti capek bolak-balik kampus rumah yang lumayan jauh" ujar Arga."Maafin Om ya, seharusnya Om bisa lakuin ini sendiri tapi nyatanya ga bisa dan butuh bantuanmu" lanjut Arga."Tak apa Om, Yumna ikhlas kok. Lagian dulu juga pernah kuliah di jurusan yang sama jadi ga masalah. Diminum dulu Tante. La itu Papa pulang""Pa ada Om Arga nih" sahut Yumna."Ya Papa sudah tahu tadi sudah kasih kabar mau kesini" ujar Julian."Ternyata putrimu lebih cantik aslinya daripada fotonya ya Jul" uca

    Terakhir Diperbarui : 2021-09-09
  • My Lovers An Arrogant Man   Yang Datang Dan Yang Pergi

    "Gimana Pa, ketemu sama Yusuf ga?" Rina penasaran melihat wajah Arga ditekuk."Ketemu malah Papa ketemu dengan Yumna langsung. Andai punya mantu kayak dia Ma, mungkin Papa bisa tenang ga mikirin Yusuf lagi" ujar Arga."Sabar Pa, siapa tahu mereka berjodoh. Jodoh yang tertunda" sahut Rina."Semoga saja Ma" ujar Arga penuh harap.***Mas Radit"Assalamualaikum, lagi apa dek?" TingSebuah notif pesan wa tertera di layar ponsel. Yumna segera meraih ponselnya yang berada di atas nakas.Me"Waalaikumussalam, lagi urus berkas anak kampus mas. Kapan balik?""Mas sendiri lagi ngapain?"TingMas Radit"Lagi m

    Terakhir Diperbarui : 2021-09-09
  • My Lovers An Arrogant Man   Kesal

    Seminggu berlalu setelah Yumna tidak datang ke kampus, Pak Sastro hanya memberikan daftar tugas yang diberikan Yumna padanya. Hingga pagi ini Yusuf bermalas - malasan pergi ke kampus.Tok....tok ..tok..."Bangun nak, memangnya ga kuliah kamu?" Tanya Rina menyadarkan tubuhnya di dinding kamar Yusuf.CeklekYusuf keluar dengan muka datarnya."Kamu ga kuliah hari ini nak? Apa perlu Mama buatkan sarapan bareng Rio?" Seloroh Rina."Ga usah Yusuf mau langsung ke kampus" sahutnya langsung berlalu tanpa mengucapkan salam pada Rina.Rina pun hanya bisa pasrah melihat sikap Yusuf anak tirinya itu.Rio menatap kakaknya saat melewati ruang makan. "Mas boleh ga Rio numpang sampai kampus? Sepeda Rio masih di bengkel belum diambil" Rio berharap bisa berangkat bersama dan mengakrabkan diri setelah sekian lama tidak bertemu meskipun jawabannya sudah

    Terakhir Diperbarui : 2021-09-24
  • My Lovers An Arrogant Man   Kembali

    Yumna menemani sang nenek di taman tak henti-hentinya dia tersenyum pada neneknya membuat neneknya curiga dengan perilaku sang cucu."Ada apa nak kok kelihatannya kamu bahagia sekali hari ini?" Jenny menatap cucunya penasaran."Ga ada Nek, Yumna lagi happy aja hari ini?""Are you sure...?" Jenny memastikan keadaan Yumna."Yups, I'm sure really Oma" Yumna tersenyum manis mengingatkannya pada Shameka menantunya. Gadis campuran Mesir dan Spanyol yang sangat baik pada semua orang wajar jika anaknya Julian jatuh cinta padanya dan akhirnya menjadi muallaf sebelum menikahinya."Kamu mirip sekali dengan Mama mu Na, sungguh jika dia masih hidup pasti bahagia sekali memiliki anak yang cantik dan juga cerdas sepertinya" ujar Jenny."Sudahlah Oma jangan bahas itu lagi, Mama sudah tenang di sana biarkan tenang dan kita hanya perlu mendoakannya saja buka?" Yumna merapikan kayu yang

    Terakhir Diperbarui : 2021-09-24
  • My Lovers An Arrogant Man   Penasaran

    "Pa,...""Kenapa pasti ada sesuatu makanya merajuk begini." Sahut Julian menatap putrinya lekat."Ya Allah Papa, tahu saja yang Yumna mau""Ada apa? Bicara sama Papa"" Oma kan sudah disini. Bagaimana kalau Yumna balik lagi ke kantor Papa biar punya banyak waktu nemenin Oma di rumah" pinta Yumna.Julian tersenyum mendengar ucapan Yumna."Tidak, Papa tetap mau kamu urus kampus saja Na. Nanti kamu akan dibantu sama Ibra. Dia bisa bantu kamu nantinya""Tapi Pa, kasihan anaknya jika Ibra ke kampus dia sama siapa?""Kan ada susternya sementara ikut dengannya dulu, toh di kampus ga lama hanya 2 sampai 3 jam saja""Bagaimana usul Papa, kamu urusi anak-anak yang susah diatur itu. Jika buat masalah bertindaklah dengan tegas jangan ragu. Papa percayakan urusan kampus padamu"

    Terakhir Diperbarui : 2021-09-24
  • My Lovers An Arrogant Man   Serasi

    "Assalamualaikum...."Yusuf mendongakkan kepalanya melihat siapa yang menyapanya barusan."Waalaikumussalam... Apa ada yang bisa saya bantu Bu?" Tukas Yusuf karena tak biasanya dia mau menyapa dosennya itu."Ehem.. kenapa tadi di kelas diam saja apa kamu sedang tidak enak badan?""Apa pedulinya bukankah kamu senang karena tak ada yang mengacaukan kelasmu?""Justru aku khawatir karena kelasku sepi tak seperti biasanya.""Katakan jika kau memerlukan sesuatu In sya Allah aku akan bantu kamu semampuku.""Aku takkan pernah minta tolong padamu. Camkan itu!""Baiklah kita lihat saja nanti laki-laki sombong."Yumna berlalu dengan raut wajah kesal tak terkira semua di luar kuasa dia. Yusuf memang begitu angkuh pantas saja Om Arga dan Tante Rina kewalahan menghadapi sikapnya."Bagaimana bisa ambil hatinya jika dia sendiri dingin seperti itu terhadapku. Apa terhadap ceweknya juga begit

    Terakhir Diperbarui : 2021-10-13
  • My Lovers An Arrogant Man   Kekesalan Yusuf

    "Kamu ada waktu ga nak, nanti sore ke rumah Oma yuk dia kangen sama kamu." Arga mencoba mendekatkan diri pada Yusuf, dia ingin hubungannya dengan anak sulungnya kembali normal seperti dulu."Maaf Pa, Yusuf sibuk persiapan skripsi jadi ga ada waktu." Tukas Yusuf."Sebentar saja, apa kamu ga kasihan Oma sedang sakit dan beliau ingin sekali bertemu sama kamu.""Nanti Yusuf pikirin lagi Pa, dan lagi misalkan Yusuf mau kesana pun Yusuf bisa berangkat sendiri tanpa Papa." Yusuf masuk kembali ke kamarnya niat hati ingin ke dapur mengambil air minum namun rasa hausnya menguap ketika bertemu dengan Papa nya."Hallo Ndre, kamu jadi pergi ga sore ini?""Kenapa jadi ikut denganku? Nanti jam lima sore kita berangkat.""Ok. Tunggu ditempat biasa yaa.""Ok sip!"Klik.Yusuf menengok jam bekker

    Terakhir Diperbarui : 2021-10-20
  • My Lovers An Arrogant Man   Ciuman pertama

    "Yusuf tunggu sebentar," Yumna setengah berlari mengejar Yusuf yang sudah melangkah sedikit lebih jauh masuk ke dalam kampus.Yusuf menengok ke belakang dan menghentikan langkahnya."Apa Bu Yumna? Apa yang bisa aku bantu," sahut Yusuf datar."Maaf apa tugas makalah dari pak Ibra sudah dikumpulkan?""Oh itu sudah diberikan pada Baron tempo hari karena pak Ibra sendiri sedang sibuk, saya sendiri dikejar waktu jadi saya tidak bisa memberikannya secara langsung. Apakah ada yang salah?""Tidak, baiklah nanti aku cek kembali. Btw Om Arga semalam ke rumah. Kamu kenapa ga ikut?""Maaf saya harus segera pergi, Assalamualaikum," Yusuf langsung berlalu berlama-lama dengan Yumna membuat jantungnya tidak berfungsi dengan baik."Waalaikumussalam,"'Dia kenapa ya kok aneh sekali, sudahlah masa bodo dengan dia,'

    Terakhir Diperbarui : 2021-10-26

Bab terbaru

  • My Lovers An Arrogant Man   Tantangan Yumna

    "Milikmu terasa manis, aku suka itu," bisik Yusuf sembari pergi meninggalkan Yumna yang terdiam mematung mencerna apa yang baru saja dilakukannya dengan Yusuf.Yumna bergegas masuk ke dalam ruangannya hatinya tak menentu jantungnya berdetak lebih cepat dari sebelumnya. 'Apa ini yang dinamakan cinta? Tapi apa mungkin Yusuf mencintaiku? Lupakan dia Yumna anggaplah ini bonusnya sebagai dosen mendapatkan murid tertampan itu mencium kamu,'Yumna merapikan kertas yang berserakan di atas meja.Tok...tok...tok..."Masuk!"Ceklek,Yusuf masuk dengan membawa tugas makalahnya dosen Ibra menyuruhnya mengantarkannya pada Yumna langsung karena tugas tersebut diberikan sebelum dia mengajar jadi biarkan Yumna yang mengeceknya. Alih-alih Yusuf memanfaatkan kesempatan tersebut dengan mengunci pintunya membuat Yumna terkejut begitu Yusuf menghampirinya. 

  • My Lovers An Arrogant Man   Ciuman pertama

    "Yusuf tunggu sebentar," Yumna setengah berlari mengejar Yusuf yang sudah melangkah sedikit lebih jauh masuk ke dalam kampus.Yusuf menengok ke belakang dan menghentikan langkahnya."Apa Bu Yumna? Apa yang bisa aku bantu," sahut Yusuf datar."Maaf apa tugas makalah dari pak Ibra sudah dikumpulkan?""Oh itu sudah diberikan pada Baron tempo hari karena pak Ibra sendiri sedang sibuk, saya sendiri dikejar waktu jadi saya tidak bisa memberikannya secara langsung. Apakah ada yang salah?""Tidak, baiklah nanti aku cek kembali. Btw Om Arga semalam ke rumah. Kamu kenapa ga ikut?""Maaf saya harus segera pergi, Assalamualaikum," Yusuf langsung berlalu berlama-lama dengan Yumna membuat jantungnya tidak berfungsi dengan baik."Waalaikumussalam,"'Dia kenapa ya kok aneh sekali, sudahlah masa bodo dengan dia,'

  • My Lovers An Arrogant Man   Kekesalan Yusuf

    "Kamu ada waktu ga nak, nanti sore ke rumah Oma yuk dia kangen sama kamu." Arga mencoba mendekatkan diri pada Yusuf, dia ingin hubungannya dengan anak sulungnya kembali normal seperti dulu."Maaf Pa, Yusuf sibuk persiapan skripsi jadi ga ada waktu." Tukas Yusuf."Sebentar saja, apa kamu ga kasihan Oma sedang sakit dan beliau ingin sekali bertemu sama kamu.""Nanti Yusuf pikirin lagi Pa, dan lagi misalkan Yusuf mau kesana pun Yusuf bisa berangkat sendiri tanpa Papa." Yusuf masuk kembali ke kamarnya niat hati ingin ke dapur mengambil air minum namun rasa hausnya menguap ketika bertemu dengan Papa nya."Hallo Ndre, kamu jadi pergi ga sore ini?""Kenapa jadi ikut denganku? Nanti jam lima sore kita berangkat.""Ok. Tunggu ditempat biasa yaa.""Ok sip!"Klik.Yusuf menengok jam bekker

  • My Lovers An Arrogant Man   Serasi

    "Assalamualaikum...."Yusuf mendongakkan kepalanya melihat siapa yang menyapanya barusan."Waalaikumussalam... Apa ada yang bisa saya bantu Bu?" Tukas Yusuf karena tak biasanya dia mau menyapa dosennya itu."Ehem.. kenapa tadi di kelas diam saja apa kamu sedang tidak enak badan?""Apa pedulinya bukankah kamu senang karena tak ada yang mengacaukan kelasmu?""Justru aku khawatir karena kelasku sepi tak seperti biasanya.""Katakan jika kau memerlukan sesuatu In sya Allah aku akan bantu kamu semampuku.""Aku takkan pernah minta tolong padamu. Camkan itu!""Baiklah kita lihat saja nanti laki-laki sombong."Yumna berlalu dengan raut wajah kesal tak terkira semua di luar kuasa dia. Yusuf memang begitu angkuh pantas saja Om Arga dan Tante Rina kewalahan menghadapi sikapnya."Bagaimana bisa ambil hatinya jika dia sendiri dingin seperti itu terhadapku. Apa terhadap ceweknya juga begit

  • My Lovers An Arrogant Man   Penasaran

    "Pa,...""Kenapa pasti ada sesuatu makanya merajuk begini." Sahut Julian menatap putrinya lekat."Ya Allah Papa, tahu saja yang Yumna mau""Ada apa? Bicara sama Papa"" Oma kan sudah disini. Bagaimana kalau Yumna balik lagi ke kantor Papa biar punya banyak waktu nemenin Oma di rumah" pinta Yumna.Julian tersenyum mendengar ucapan Yumna."Tidak, Papa tetap mau kamu urus kampus saja Na. Nanti kamu akan dibantu sama Ibra. Dia bisa bantu kamu nantinya""Tapi Pa, kasihan anaknya jika Ibra ke kampus dia sama siapa?""Kan ada susternya sementara ikut dengannya dulu, toh di kampus ga lama hanya 2 sampai 3 jam saja""Bagaimana usul Papa, kamu urusi anak-anak yang susah diatur itu. Jika buat masalah bertindaklah dengan tegas jangan ragu. Papa percayakan urusan kampus padamu"

  • My Lovers An Arrogant Man   Kembali

    Yumna menemani sang nenek di taman tak henti-hentinya dia tersenyum pada neneknya membuat neneknya curiga dengan perilaku sang cucu."Ada apa nak kok kelihatannya kamu bahagia sekali hari ini?" Jenny menatap cucunya penasaran."Ga ada Nek, Yumna lagi happy aja hari ini?""Are you sure...?" Jenny memastikan keadaan Yumna."Yups, I'm sure really Oma" Yumna tersenyum manis mengingatkannya pada Shameka menantunya. Gadis campuran Mesir dan Spanyol yang sangat baik pada semua orang wajar jika anaknya Julian jatuh cinta padanya dan akhirnya menjadi muallaf sebelum menikahinya."Kamu mirip sekali dengan Mama mu Na, sungguh jika dia masih hidup pasti bahagia sekali memiliki anak yang cantik dan juga cerdas sepertinya" ujar Jenny."Sudahlah Oma jangan bahas itu lagi, Mama sudah tenang di sana biarkan tenang dan kita hanya perlu mendoakannya saja buka?" Yumna merapikan kayu yang

  • My Lovers An Arrogant Man   Kesal

    Seminggu berlalu setelah Yumna tidak datang ke kampus, Pak Sastro hanya memberikan daftar tugas yang diberikan Yumna padanya. Hingga pagi ini Yusuf bermalas - malasan pergi ke kampus.Tok....tok ..tok..."Bangun nak, memangnya ga kuliah kamu?" Tanya Rina menyadarkan tubuhnya di dinding kamar Yusuf.CeklekYusuf keluar dengan muka datarnya."Kamu ga kuliah hari ini nak? Apa perlu Mama buatkan sarapan bareng Rio?" Seloroh Rina."Ga usah Yusuf mau langsung ke kampus" sahutnya langsung berlalu tanpa mengucapkan salam pada Rina.Rina pun hanya bisa pasrah melihat sikap Yusuf anak tirinya itu.Rio menatap kakaknya saat melewati ruang makan. "Mas boleh ga Rio numpang sampai kampus? Sepeda Rio masih di bengkel belum diambil" Rio berharap bisa berangkat bersama dan mengakrabkan diri setelah sekian lama tidak bertemu meskipun jawabannya sudah

  • My Lovers An Arrogant Man   Yang Datang Dan Yang Pergi

    "Gimana Pa, ketemu sama Yusuf ga?" Rina penasaran melihat wajah Arga ditekuk."Ketemu malah Papa ketemu dengan Yumna langsung. Andai punya mantu kayak dia Ma, mungkin Papa bisa tenang ga mikirin Yusuf lagi" ujar Arga."Sabar Pa, siapa tahu mereka berjodoh. Jodoh yang tertunda" sahut Rina."Semoga saja Ma" ujar Arga penuh harap.***Mas Radit"Assalamualaikum, lagi apa dek?" TingSebuah notif pesan wa tertera di layar ponsel. Yumna segera meraih ponselnya yang berada di atas nakas.Me"Waalaikumussalam, lagi urus berkas anak kampus mas. Kapan balik?""Mas sendiri lagi ngapain?"TingMas Radit"Lagi m

  • My Lovers An Arrogant Man   Dosen Cantik

    "Sore Om... Tante... Maaf Papa belum balik mungkin sebentar lagi" ucap Yumna."Silahkan duduk, Yumna buatkan minum dulu ya sebentar" lanjutnya.Rina dan Arga hanya tersenyum mengangguk."Maaf ya Om jika rumahnya berantakan, soalnya ibu pengasuh lagi libur seminggu ini anaknya sakit jadi ga ada yang bantuin beresin rumah disini""Ya Om tahu kok Papa mu sudah cerita, kamu pasti capek bolak-balik kampus rumah yang lumayan jauh" ujar Arga."Maafin Om ya, seharusnya Om bisa lakuin ini sendiri tapi nyatanya ga bisa dan butuh bantuanmu" lanjut Arga."Tak apa Om, Yumna ikhlas kok. Lagian dulu juga pernah kuliah di jurusan yang sama jadi ga masalah. Diminum dulu Tante. La itu Papa pulang""Pa ada Om Arga nih" sahut Yumna."Ya Papa sudah tahu tadi sudah kasih kabar mau kesini" ujar Julian."Ternyata putrimu lebih cantik aslinya daripada fotonya ya Jul" uca

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status