author-banner
Miss Yuka 85
Miss Yuka 85
Author

Novels by Miss Yuka 85

My Lovers An Arrogant Man

My Lovers An Arrogant Man

Yusuf laki-laki ganteng idola di kampusnya. Namun Dia tergolong laki-laki yang sombong angkuh dan super dingin terhadap wanita. Anak pengusaha kaya namun kurang kasih sayang dari orang tuanya, terlebih Mamanya yang telah lama meninggal dan Papanya menikah lagi dengan wanita lain. Sementara Mama tirinya memiliki anak bernama Rio. Akankah Yusuf dan Rio bisa rukun? Mengingat Yusuf tidak menyukai Rina Ibu kandung Rio.. Sementara Yumna wanita Solehah dengan jilbab besar ditugaskan untuk mengubah perilaku Yusuf padahal hatinya sudah memiliki nama lain. Mampukah Yumna mengubah Yusuf? Kita lihat perjalanannya.
Read
Chapter: Tantangan Yumna
"Milikmu terasa manis, aku suka itu," bisik Yusuf sembari pergi meninggalkan Yumna yang terdiam mematung mencerna apa yang baru saja dilakukannya dengan Yusuf.Yumna bergegas masuk ke dalam ruangannya hatinya tak menentu jantungnya berdetak lebih cepat dari sebelumnya. 'Apa ini yang dinamakan cinta? Tapi apa mungkin Yusuf mencintaiku? Lupakan dia Yumna anggaplah ini bonusnya sebagai dosen mendapatkan murid tertampan itu mencium kamu,'Yumna merapikan kertas yang berserakan di atas meja.Tok...tok...tok..."Masuk!"Ceklek,Yusuf masuk dengan membawa tugas makalahnya dosen Ibra menyuruhnya mengantarkannya pada Yumna langsung karena tugas tersebut diberikan sebelum dia mengajar jadi biarkan Yumna yang mengeceknya. Alih-alih Yusuf memanfaatkan kesempatan tersebut dengan mengunci pintunya membuat Yumna terkejut begitu Yusuf menghampirinya. 
Last Updated: 2021-11-11
Chapter: Ciuman pertama
"Yusuf tunggu sebentar," Yumna setengah berlari mengejar Yusuf yang sudah melangkah sedikit lebih jauh masuk ke dalam kampus.Yusuf menengok ke belakang dan menghentikan langkahnya."Apa Bu Yumna? Apa yang bisa aku bantu," sahut Yusuf datar."Maaf apa tugas makalah dari pak Ibra sudah dikumpulkan?""Oh itu sudah diberikan pada Baron tempo hari karena pak Ibra sendiri sedang sibuk, saya sendiri dikejar waktu jadi saya tidak bisa memberikannya secara langsung. Apakah ada yang salah?""Tidak, baiklah nanti aku cek kembali. Btw Om Arga semalam ke rumah. Kamu kenapa ga ikut?""Maaf saya harus segera pergi, Assalamualaikum," Yusuf langsung berlalu berlama-lama dengan Yumna membuat jantungnya tidak berfungsi dengan baik."Waalaikumussalam,"'Dia kenapa ya kok aneh sekali, sudahlah masa bodo dengan dia,'
Last Updated: 2021-10-26
Chapter: Kekesalan Yusuf
"Kamu ada waktu ga nak, nanti sore ke rumah Oma yuk dia kangen sama kamu." Arga mencoba mendekatkan diri pada Yusuf, dia ingin hubungannya dengan anak sulungnya kembali normal seperti dulu."Maaf Pa, Yusuf sibuk persiapan skripsi jadi ga ada waktu." Tukas Yusuf."Sebentar saja, apa kamu ga kasihan Oma sedang sakit dan beliau ingin sekali bertemu sama kamu.""Nanti Yusuf pikirin lagi Pa, dan lagi misalkan Yusuf mau kesana pun Yusuf bisa berangkat sendiri tanpa Papa." Yusuf masuk kembali ke kamarnya niat hati ingin ke dapur mengambil air minum namun rasa hausnya menguap ketika bertemu dengan Papa nya."Hallo Ndre, kamu jadi pergi ga sore ini?""Kenapa jadi ikut denganku? Nanti jam lima sore kita berangkat.""Ok. Tunggu ditempat biasa yaa.""Ok sip!"Klik.Yusuf menengok jam bekker
Last Updated: 2021-10-20
Chapter: Serasi
"Assalamualaikum...."Yusuf mendongakkan kepalanya melihat siapa yang menyapanya barusan."Waalaikumussalam... Apa ada yang bisa saya bantu Bu?" Tukas Yusuf karena tak biasanya dia mau menyapa dosennya itu."Ehem.. kenapa tadi di kelas diam saja apa kamu sedang tidak enak badan?""Apa pedulinya bukankah kamu senang karena tak ada yang mengacaukan kelasmu?""Justru aku khawatir karena kelasku sepi tak seperti biasanya.""Katakan jika kau memerlukan sesuatu In sya Allah aku akan bantu kamu semampuku.""Aku takkan pernah minta tolong padamu. Camkan itu!""Baiklah kita lihat saja nanti laki-laki sombong."Yumna berlalu dengan raut wajah kesal tak terkira semua di luar kuasa dia. Yusuf memang begitu angkuh pantas saja Om Arga dan Tante Rina kewalahan menghadapi sikapnya."Bagaimana bisa ambil hatinya jika dia sendiri dingin seperti itu terhadapku. Apa terhadap ceweknya juga begit
Last Updated: 2021-10-13
Chapter: Penasaran
"Pa,...""Kenapa pasti ada sesuatu makanya merajuk begini." Sahut Julian menatap putrinya lekat."Ya Allah Papa, tahu saja yang Yumna mau""Ada apa? Bicara sama Papa"" Oma kan sudah disini. Bagaimana kalau Yumna balik lagi ke kantor Papa biar punya banyak waktu nemenin Oma di rumah" pinta Yumna.Julian tersenyum mendengar ucapan Yumna."Tidak, Papa tetap mau kamu urus kampus saja Na. Nanti kamu akan dibantu sama Ibra. Dia bisa bantu kamu nantinya""Tapi Pa, kasihan anaknya jika Ibra ke kampus dia sama siapa?""Kan ada susternya sementara ikut dengannya dulu, toh di kampus ga lama hanya 2 sampai 3 jam saja""Bagaimana usul Papa, kamu urusi anak-anak yang susah diatur itu. Jika buat masalah bertindaklah dengan tegas jangan ragu. Papa percayakan urusan kampus padamu"
Last Updated: 2021-09-24
Chapter: Kembali
Yumna menemani sang nenek di taman tak henti-hentinya dia tersenyum pada neneknya membuat neneknya curiga dengan perilaku sang cucu."Ada apa nak kok kelihatannya kamu bahagia sekali hari ini?" Jenny menatap cucunya penasaran."Ga ada Nek, Yumna lagi happy aja hari ini?""Are you sure...?" Jenny memastikan keadaan Yumna."Yups, I'm sure really Oma" Yumna tersenyum manis mengingatkannya pada Shameka menantunya. Gadis campuran Mesir dan Spanyol yang sangat baik pada semua orang wajar jika anaknya Julian jatuh cinta padanya dan akhirnya menjadi muallaf sebelum menikahinya."Kamu mirip sekali dengan Mama mu Na, sungguh jika dia masih hidup pasti bahagia sekali memiliki anak yang cantik dan juga cerdas sepertinya" ujar Jenny."Sudahlah Oma jangan bahas itu lagi, Mama sudah tenang di sana biarkan tenang dan kita hanya perlu mendoakannya saja buka?" Yumna merapikan kayu yang
Last Updated: 2021-09-24
Menggapai Cinta Ayana

Menggapai Cinta Ayana

Aku akan menunggumu sampai kau benar-benar siap untukku. Aku pun tak peduli dengan statusmu, yang ku yakini hanyalah aku mencintaimu hari ini dan seterusnya. - Ammar Bagiku kebahagiaanku tidaklah penting yang ku pikirkan sekarang adalah putraku bagaimana aku harus mendidiknya dengan baik agar menjadi orang yang Sholeh dan bertanggung jawab nantinya. - Ayana
Read
Chapter: Malam yang indah
"Aku sangat bahagia hari ini, terima kasih." Ammar mencium kedua tangan Ayana berkali kali."Justru aku yang harusnya berterima kasih karena sudah menerima ku dengan segala kekuranganku." Ayana tersenyum simpul membuat Ammar semakin gemas terhadapnya."Apakah boleh aku memintanya?""Tentu saja, lakukanlah."Ammar mencium kening Ayana sembari berucap doa, Ayana memejamkan matanya saat kedua daging kenyal tersebut menyentuh bagian keningnya.Ammar melepaskan Khimar instan yang dipakai oleh Ayana."MasyaAllah kau cantik sekali."Ayana menunduk malu pada Ammar, dengan cepat Ammar meraih dagu Ayana dengan tangan kirinya dan melahap bibir tipisnya dengan lembut. Bibir inilah yang selalu menganggu pikiran Ammar membuatnya tak fokus saat bekerja di kantor.Tangan kanannya bebas mengekplor tubuh Ayana dengan bebasnya.
Last Updated: 2021-10-31
Chapter: Pernikahan Ayana
Ibu, kapan sampai? Kok ga ngabarin Ammar kalau mau datang kan bisa Ammar jemput." Rengek Ammar khas manjanya anak kecil."Ibu telpon kamu ga diangkat ya sudah Fadli yang antar kesini tadi. Kok tumben pulang sore banget biasanya jam enam dah balik?" Salma menatap Ammar lekat-lekat."Kapan kamu mau nganter itu calon istri kamu? Mama ingin cepat-cepat ketemu.""Sabar Bu, Ammar lagi atur kembali jadwalnya biar bisa ketemu dengannya lebih lama jadi lebih puas ngobrol dengannya. Memangnya ada apa bu, kok Ibu buru-buru gitu?""Ayah kamu, sudah nentuin tanggal pernikahan kamu sama Dinda."Deg!"Secepat itu? Oke bu, besok aku bicara sama ayah agar tidak usah mengatur segala sesuatunya. Karena aku sudah memiliki calonnya."Ammar menyerahkan ponselnya pada Salma dan Salma pun terhenyak melihat siapa yang ada di ponsel anaknya itu.&
Last Updated: 2021-10-20
Chapter: Ancaman Dinda
Ayana apa boleh aku menanyakan sesuatu yang pribadi padamu?" Ucap Ammar hati hati."Boleh memangnya ada apa?" Ayana menatap Ammar sekilas."Apa kau tidak berencana untuk menikah lagi?" Suara Ammar pelan.Ayana tercengang mendengar pertanyaan Ammar namun dengan segera dia menguasai perasaannya."Menikah? Dengan siapa? Memangnya masih ada yang mau menerimaku dengan status janda beranak satu" Ayana terkekeh."Jika kau mau pastinya banyak yang mau sama kamu. Kamu masih cantik dan menarik" komentar Ammar membuat Ayana tercengang untuk kedua kalinya."Jangan melawak tidak lucu sama sekali" sahut Ayana menata perasaannya karna dalam hatinya pun tak menampik bahwa dia masih terlihat seperti gadis berusia dua delapan tahun padahal sudah kepala tiga."Kau tidak percaya dengan ucapanku?" Ammar menatap lekat wajah Ayana."Kau ada ada saja" gur
Last Updated: 2021-10-16
Chapter: Permintaan Aziz
"Raka... Tahu ga di mana Aziz dah hampir seminggu ga berangkat sekolah?" Tanya Husna setibanya di ruang kelas Aziz."Memang dia ga kasih tahu kamu kalau ibunya masuk rumah sakit?" Sahut Raka."Dia ga ngabarin soal itu hanya bilang dia lagi g pengen diganggu gitu aja sih" ucap Husna."Ya udah kalau itu pesennya jangan dihubungi untuk sementara waktu atau datang aja ke rumahnya nanti sore bareng aku. Ibunya siang ini dah balik kok dari rumah sakit""Beneran ya, nanti aku ditungguin loh jangan ditinggal" pinta Husna."Oke. Tapi jangan lupa uang bensinnya yaa!" Sahut Raka."Nah anak orang kaya kok g ada bensin ga modal banget" ketus Husna."Lah kan aku sopir kamu penumpang tetap bayar ongkos yaa...ya..!" Sahut Raka."Oke deh buat Aziz apa sih yang enggak buat dia" Husna tersenyum seketika wajahnya berbinar.&
Last Updated: 2021-10-16
Chapter: Berharap
"Benarkah, nanti biar papa tanyakan pada Om Robert." sahut Bram."Bener ya Pa?" Dinda meyakinkan ucapan Bram."Tentu saja, kapan papa bohong sama anak sendiri?" Bram menatap lekat lekat pada Dinda."Papa memang yang terbaik." Dinda mengacungkan dua jempolnya pada Bram. "Best lah pokonya." tambah Dinda.****"Nak, kau sudah bangun?" Salma menata sarapan di meja makan apartemen Ammar."Ibu kapan kesini? Kok aku ga tahu?" Ammar menyeruput kopi buatan Salma."Sudah dari jam tujuh ibu di sini kak, beliau khawatir tentang keadaan kakak apalagi dengan kejadian semalam. Ibu terus kepikiran makanya nyuruh aku nganter ke sini." ngomel Fadli."Memangnya ada apa semalam Bu? Perang dunia ke tiga atau keempat?" Ammar terkekeh."Kau ini kak, ibu khawatir karena ayah bersikeras mau jodohin kakak sama Dinda.
Last Updated: 2021-10-09
Chapter: Fakta
"Om, apa ibuku baik baik saja?"Ammar dan Fadli menoleh ke arah sumber suara."Om, apa ibuku baik baik saja?""Kau,....?""Aku Aziz om, anaknya ibu yang kecelakaan tadi? Bagaimana keadaan ibu ku om?""Dia ada di dalam sedang melewati masa kritisnya. Doakan yang terbaik untuknya ya!""Apa ibuku akan baik baik saja?""Tentu saja"Ara dan Raka datang menyusul Aziz lari tergopoh gopoh."Mas, Tante gimana? Apa sudah sadar?""Belum Ra, ibu belum sadar""Sabar Ziz, ibu mu pasti baik baik saja"Ammar menatap ketiga anak muda yang datang berbeda waktu itu bergantian."Di mana ayahmu? Kenapa tak datang bersamamu?" Seru Ammar menatap Aziz."Ayah ga ada om, sudah meninggal" ucap Aziz."Nanti Papa Ikhsan akan kesini buat nemenin. Sabarlah mas!"ucap Ara.&n
Last Updated: 2021-09-09
You may also like
Biarkan Aku Pergi!
Biarkan Aku Pergi!
Romansa · Selatan Dangkal
6.0M views
Saat Matanya Terbuka
Saat Matanya Terbuka
Romansa · Kesunyian Sederhana
4.7M views
Istri Gelap Tuan Arrogant
Istri Gelap Tuan Arrogant
Romansa · Ipak Munthe
4.1M views
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status