Share

Drop Out

Penulis: meserrine
last update Terakhir Diperbarui: 2021-10-25 22:18:18

Marie berdiri dengan pasrah di samping Rocka. Kini ia sedang berada di auditorium sekolah untuk melakukan sidang mengenai nasibnya di Pelita Internasional School. 

                          

Ketika tiba di sekolah, Marie langsung di panggil oleh kepala sekolah. Dan pak Adnan mengutarakan dengan berat hati mengenai nasibnya yang akan di tentukan hari ini. 

                          

Tapi entahlah hal itu tidak terlalu penting bagi Marie untuk sekarang. Tadi dia sempat bertanya pada pak Adnan, apa Ferran akan hadir, karena setahu Marie, Pelita masih dibawah tanggung jawab Ferran.  

                          

Dan Marie langsung semringah ketika pak Adnan menjawab 'iya' Ferran-nya akan hadir. 

&
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • My Incredible Man   Maybe the Start of a New Life

    "ANJING!!" Rocka menendang kursi sampai membentur dinding. Napasnya memburu penuh emosi. Tidak ada yang mengeluarkan suara untuk memprotes tindakan brutal dari Rocka, kecuali isak tangis dari teman-teman perempuan sekelas Marie. Setelah keputusan sidang di lapangan, Marie kembali ke kelas bersama teman-temannya, termasuk genk Rocka yang ikut bergabung. Sementara bu Avi, mengejar pemilik sekolah dan kepala sekolah untuk memohon memberikan kesempatan pada Marie agar tetap bersekolah di Pelita. Marie suda

    Terakhir Diperbarui : 2021-10-25
  • My Incredible Man   From Now on You Will Live in My House

    "Saya Handoko Sandjaya. Wali dari Marie Alexandria mulai dari sekarang!"***** Marie menatap mantan sekolahnya. Ya, sudah jadi mantan. Pak Handoko yang mengaku sebagai walinya Yang baru telah menyelesaikan urusannya dengan sekolah sampai tuntas. Bahkan pria tua itu menolak mentah-mentah bantuan rekomendasi sekolah yang bagus untuk Marie dari pak Adnan, sang kepala sekolah. Pak Handoko adalah ayah dari Estell, mama kandungnya, yang juga merupakan kakek dari Rocka. Dan ini adalah pertemuan pertama Marie dengan opa-nya itu. Selama bersahabat bersama Rocka, opa Handoko tidak pernah memunculkan dirinya di sekolah jika Rocka melaku

    Terakhir Diperbarui : 2021-10-25
  • My Incredible Man   Psychiatrist Doctor

    Marie berlari menuruni tangga ketika dia mendengar suara ribut di bawah sana. Dan ketika sampai, Marie membekap mulutnya. Dia melihat opa Handoko sedang berlari mengejar Rocka dengan tongkat baseball di tangannya. "Dasar berandalan! Mau jadi apa kamu ini?! Kamu sudah kelas XI dan kamu masih saja jadi pemalas?! Kamu itu satu-satunya laki-laki,-" "Berarti Opa bukan laki-laki?" "DASAR KURANG AJAR!"

    Terakhir Diperbarui : 2021-10-25
  • My Incredible Man   The Remaining Hope

    "Ini foto kamu ketika baru lahir. Sangat merah. Benar saja, kamu tumbuh menjadi gadis yang berkulit sangat putih sama seperti mama kamu." "Apa mama Nilam yang memberikan semua foto Marie pada om?" Liam mengangguk, "Mama Estell yang memberikan amanat itu pada Nilam untuk memberitahukan setiap tumbuh kembang kamu pada om. Mama kamu tidak ingin kalau om sampai tidak mengenal kamu dan kehilangan moment berharga sebagai orang tua, meskipun om berada di dalam penjara." Marie tersenyum sembari memerhatikan setiap foto-foto yang ada di tangannya dan di atas meja.

    Terakhir Diperbarui : 2021-10-25
  • My Incredible Man   Pregnant

    Ternyata kini dirinya sedang mengandung buah cintanya dengan Ferran?! Ya Tuhan.... Marie meraba perutnya dan membelainya dengan lembut. Kemudian Marie tersenyum dengan mata berkaca-kaca. Harapan..... Itulah yang menggelayuti perasaan saat ini. Sebuah harapan untuk bisa k

    Terakhir Diperbarui : 2021-10-25
  • My Incredible Man   Miscarriage

    Marie menatap kosong pemandangan melalui jendela ruang inapnya. Dia sedang berada di rumah sakit setelah mendapatkan perawatan intensif dari Axel. Bukan Axel, tapi lebih tepatnya dari seorang dokter spesialis kandungan. Marie yang tengah terduduk dengan bersandar di kepala ranjang, mengusap perutnya dengan tangan bergetar. Marie menggigit bibir bawahnya dengan sangat kuat sampai darah mengalir di sekitar bibirnya. Air matanya jatuh. Tidak kuasa menahan sakit di hati karena dia tidak bisa mempertahankan janin yang ada di dalam kandungannya.

    Terakhir Diperbarui : 2021-10-25
  • My Incredible Man   Intending to End Life

    Ferran memandangi pemandangan rumah orang tuanya, di atas balkon dengan sebatang rokok di tangannya dan juga sebotol sampanye di tangan satunya lagi. "Bukannya ini terlalu pagi untuk meminum alkohol?" Tanpa harus menoleh pun Ferran sudah mengetahui siapa pemilik suara itu. "Kamu bahkan belum menyentuh sarapanmu?" lanjut Aldrich sembari mendudukkan dirinya di kursi lalu mencomot sandwich milik Ferran yang masih utuh di piringnya. &nbs

    Terakhir Diperbarui : 2021-10-25
  • My Incredible Man   Engagement Party

    "Ferran!!" Shirin berlari menghampiri Ferran dan memeluknya dengan erat. "Aku tidak menyangka kamu akan datang seawal ini, padahal para tamu undangan belum datang." "Lebih cepat lebih baik." Shirin berdecak manja sembari melepaskan pelukannya dari Ferran. "Apa kamu tidak sesabar itu bertunangan denganku?" goda Shirin dengan mengerling.

    Terakhir Diperbarui : 2021-10-25

Bab terbaru

  • My Incredible Man   The End

    "Kondisi Marie semakin memburuk. Kita bisa kehilangan dia kapan saja. Aku benar-benar turut menyesal, Ferran." "Apa yang harus kulakukan untuknya?! Aku tidak ingin kehilangan dia, Kak." "Bahagiakan Marie di sisa waktunya. Hanya itu yang bisa kita lakukan sekarang." Ferran menaikan dasinya sampai terpasang rapi di leher kemejanya. Mengambil sebotol minyak wangi favoritnya, lalu menyemprotkan ke sekitar jasnya barunya. Tidak hanya jas, semua pakaian dan sepatu yang dikenakannya hari ini semua baru. Setelah dirasa penampilannya sudah sangat rapi, Ferran memutar tubuh, berjalan keluar dari kamarnya.  

  • My Incredible Man   Aware

    "Papa,-" Liam menengadahkan wajahnya ke atas, mencegah air matanya agar tidak turun. Menarik napas dalam sebelum menimpali ucapan lemah dari putrinya yang sudah siuman setelah beberapa hari tidak sadarkan diri pasca operasi. "Papa kamu baik-baik saja. Operasinya berhasil. Kamu berhasil menyelamatkan Papa Dion." Liam mencoba menampilkan senyum bersahajanya pada Marie. "Syukurlah..." bisik Marie. "Badan Marie sakit semua," keluh Marie dengan kedua sudut mata mengeluarkan air matanya.

  • My Incredible Man   Critical Condition

    Ferran memandangi pemandangan di depannya, di rooftop rumah sakit. Ia tengah menunggu. Menunggu Marie yang sedang melakukan operasi transplantasi hati pada Dion. Operasi sudah berlangsung selama hampir 5 jam, Axel mengatakan operasi yang di lakukan Marie dan Dion bisa berlangsung selama 6 sampai 12 jam. Ferran tidak perduli berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk operasi antara Marie dan Dion, yang ia butuhkan kabar kalau operasi berhasil dan Marie-nya baik-baik saja. "Aku mencari kamu ke mana-mana,"

  • My Incredible Man   I Want You to Keep These Two Rings

    Ferran memperhatikan dengan seksama orang suruhannya yang sedang berbincang dengan Liam di depan pintu kamar inap milik Marie. Tak lama kemudian Liam pergi bersama dokter gadungan suruhannya itu. Ferran cukup bersyukur malam ini Marie hanya di jaga oleh Liam. Liam cukup pengertian, meskipun Ferran tau lelaki paruh baya itu sedang di kecoh oleh dirinya. Ferran keluar dari persembunyiannya setelah Liam sudah menghilang dari pandangannya. Dia pun berjalan dengan cukup tenang menuju kamar inap Marie. Ferran membuka pintu secara perlahan. Menutupnya dan menguncinya dari dalam. Bahkan Ferran mencuri kunci cadangan ruang inap Marie t

  • My Incredible Man   I Will Definitely Fight For It

    Ferran terus menghisap rokok di tangannya dengan pikiran yang tidak menentu. Entah sudah berapa batang rokok yang dia hisap, sampai asbak di depannya penuh. Ferran tersedak asap rokoknya sendiri. Dia terbatuk dengan memegangi dadanya. Kemudian tiba-tiba ada yang menyodorkan segelas air padanya. Ferran tidak langsung menerimanya, dia melirikan matanya pada si pelaku. Axel. Ferran pun menerima gelas tersebut lalu meminumnya. Axel mendudukkan dirinya di seberang Ferran.

  • My Incredible Man   Where Are You?

    "Hallo," "Kamu di mana? Sudah berjam-jam aku menunggu kamu pulang, Marie." todong Samuel begitu Marie mengangkat telepon darinya. "Marie masih sama Ferran,-" aku Marie dengan jujur. Dia melirikan matanya pada Ferran yang terlihat fokus menyetir. Tidak terpengaruh oleh Marie yang tengah menerima telepon dari Samuel. "Sebentar lagi Marie pulang kok. Maaf ya Kak..." Marie mendengar Samuel menghela napasnya dengan berat. &nb

  • My Incredible Man   Still Always Comfortable

    Sampe segitunya lo nyari perhatian papa sama kakak angkat lo? Sampe-sampe lo mamfaatin Pak Ferran?" Marie tersenyum kecil. Namun tanpa ke empat gadis itu sadari, Ferran berada di belakang mereka. Ferran tersenyum kecut, kemudian dia berbalik, mengurungkan niatnya untuk makan bersama Marie dan teman-temannya di kantin. ____________________________________________________________________________________ Marie menggeleng, "Marie emang manfaatin Ferran buat mancing marahnya kak Shirin sama papa Dion,- tapi Marie

  • My Incredible Man   You Still Don't Want to Talk to Me?

    "Kamu masih belum ingin bicara padaku?" Ferran menoleh pada Marie yang berada di sampingnya. Mereka berdua sedang berada di dalam mobil Ferran. Pagi-pagi sekali Ferran menjemputnya dengan membawa sekantong roti dan susu untuk opa Handoko. Dan kakek tua itu langsung melempar paper bagnya karena menurutnya Ferran membawa makanan untuk orang sakit, dan sama saja mendoakan dirinya cepat mati. Namun Ferran tidak menghiraukan sikap kakek tua itu atau menyanggah semua omongan opa Handoko. Ferran sedang malas berdebat, lebih memilih menyambar tangan Marie lalu menyeretnya ke dalam mobil. Marie tidak menyahut. Gadis itu memang masih ma

  • My Incredible Man   Birthday Celebration

    68Ferran, Shirin, Evan dan teman-temannya sedang berada di sebuah Club malam untuk merayakan ulang tahun salah satu teman mereka yang berprofesi sebagai model. "Cho, Nicholla gak dateng?" Tanya Erick salah satu temannya. "Udah tobat ke tempat ginian dia." jawab Ferran dengan asal sembari merogoh ponsel di saku celananya. Yang pasti, Nicholla tidak datang karena adiknya itu memang jarang bersosialisasi, dan hanya akan datang ke pesta yang menurutnya mewah. Ketika Ferran dan Evan mengajak Nicho

DMCA.com Protection Status