Hari ini aku akan sangat sibuk sekali, maafkan aku karena sudah mulai menjalani kesibukan seperti biasa, tetapi aku akan selalu memberikan kabar padamu,” ucap Adam saat mereka sedang menikmati sarapan.Hari ini mereka memang akan kembali dengan kesibukan masing-masing setelah dua minggu menghabiskan bulan madu dengan berkeliling eropa dan benar-benar menikmati waktu berdua mereka menjadi pengantin baru.Sebenarnya Adam masih ingin berduaan dengan Fanny di rumah, kalau saja dia tidak memiliki kesibukan dan begitu urgent dalam pekerjaannya pagi ini.Fanny tentu saja sangat mengerti dengan kesibukan sang suami, ia sama sekali tidak mempermasalahkan hal tersebut karena sebelum mereka menikah bukankah Adam sudah dikenal sebagai orang sibuk.“Tidak apa-apa, aku mengerti kesibukanmu,” ucap Fanny.“Terima kasih, Sayang.” Adam bersyukur memiliki istri yang begitu pengertian seperti Fanny.“Apa saja yang akan kamu lakukan hari ini?” tanya Fanny. Tidak apa-apa kan kalau ia ingin mengetahui kegi
Fanny benar-benar masih kesal setelah mendengar pengakuan Illona perihal hubungannya dengan Adam di masa dulu. Memang sih, semua itu sudah berlalu dan sekarang tidak ada hubungan apapun di antara mereka, apalagi Adam sekarang sudah jelas-jelas menjadi suaminya. Tetapi, Fanny tetap kesal ditambah asisten suaminya malah memberikan pembelaan, mentang-mentang Adam adalah atasannya.Sampai di rumah kekesalan Fanny tidak reda begitu saja, bahkan ia ingin sekali segera mengkonfirmasi kepada Adam perihal apa yang Illona ceritakan, sayangnya Adam hari ini tidak bisa pulang cepat dan mau tak mau Fanny harus menunggu kedatangan suaminya.Perutnya lapar, siang tadi ia tidak makan apapun di jam makan siang karena tidak selera sama sekali. Apalagi Fanny malas kalau harus bertemu dengan Illona meski secara tidak sengaja mereka akan berpapasan, tetap saja Fanny enggan.Sekarang Fanny akan makan lebih dulu agar tenaganya terisi penuh dan siap mendengarkan penjelasan dari Adam nanti, bahkan kalau penje
Ingatan Fanny kembali pada kejadian kemarin lagi. Belum cukup memikirkan cerita Illona perihal ciuman pertama dengan Adam, Fanny malah dibentak oleh Adam sampai perempuan itu tidak bisa berkata-kata selain diam dan menahan sakit.Fanny menolehkan kepalanya ke samping tempat Adam berbaring. Suaminya masih tampak lelap. Berbeda dengan Fanny terus saja memikirkan masalah mereka sampai tidak bisa tidur dengan benar. Sesekali Fanny akan terbangun, teringat lagi, berusaha melupakan namun tetap tidak bisa.Sebagai seorang istri, wajar jika Fanny ingin menuntut penjelasan dari Adam. Apakah benar yang dikatakan Illona. Jika tidak benar, Adam cukup menjawabnya saja. Tetapi reaksi Adam di luar perkiraan Fanny. Adam dengan tega membentak dirinya. Dada Fanny terasa sakit sekali. Untuk pertama kalinya lelaki itu bicara dengan nada tinggi.Pandangan Fanny turun ke bawah menatap tangan Adam yang berada di perutnya. Perlahan Fanny meletakkan tangan Adam ke kasur, menjauhkan diri dari lelaki itu. Dia b
Illona sadar sekali ada yang tidak beres dari hubungan Fanny dengan Adam. Tentu saja ini menjadi kabar yang membuat dirinya bahagia, ternyata memang mudah sekali membuat hubungan antara Fanny dengan Adam menjadi rumit. Tinggal memberikan sedikit saja percikan api saja hubungan keduanya sudah kepanasan. Sungguh, Illona bangga sekali pada dirinya sekarang.Tentu saja tidak sampai di sini Illona membuat keretakan dalam rumah tangga sang pengantin baru yang masih bisa dikatakan hitungan hari mereka bersama, Illona akan merencanakan hal lain agar apa yang inginkan segera terwujud, membuat Adam kembali menjadi miliknya.Sekarang yang Illona lakukan hanya duduk diam saja sembari memperhatikan gerak-gerik Fanny dan mungkin saja ia mendapatkan ide cemerlang untuk membuat suasana semakin membara, sedikit percikan api lagi, Illona benar-benar bersemangat sekali sekarang.Sementara itu, Fanny masih saja tidak berkonsentrasi dalam pekerjaannya. Ia tidak tahu bagaimana cara untuk membuat hubungan d
Seharian penuh Fanny memikirkan hubungannya dengan Adam. Fanny jadi mudah gelisah, tidak enak makan, di kepalanya terus berkecamuk dengan masalah yang itu-itu saja. Fanny berusaha meredam emosinya. Menekan dirinya agar menghadapi masalah rumah tangganya dengan kepala dingin. Tidak ada gunanya mendiamkan Adam seperti hari ini. Karena masalah yang terjadi tidak akan kunjung selesai jika Fanny malah mendiamkan Adam. Baiklah. Fanny akan mencoba sedikit mengalah. Lebih baik Fanny mengajak Adam bicara dari hati ke hati saat pulang kantor nanti. Karena jujur saja, Fanny tidak tahan kalau terus diam-diaman dengan suaminya.Setelah menjernihkan pikiran serta hatinya menjadi lebih tenang, dia memutuskan untuk mengakhiri kesalahpahaman yang terjadi pada rumah tangganya bersama Adam. Bagaimanapun, yang namanya berubah tangga pasti ada saja masalah yang datang. Mau besar atau sepele sekalipun, rasanya diam bukan sebuah jalan keluar. Fanny harus lebih dewasa menyikapi masalah yang terjadi. Dia tid
Adam pikir Fanny akan segera tiba di rumah mereka. Sehingga dia akan segera menyelesaikan kesalahpahaman yang terjadi di antara mereka. Tetapi, saat Adam menunggu kedatangan Fanny di rumah mereka, istrinya masih saja belum pulang dan hal tersebut membuat Adam khawatir. Tentu saja, ia tidak mau Fanny sampai kenapa-kenapa, kalau itu terjadi maka Adam tidak akan pernah memaafkan dirinya sendiri karena semua ini disebabkan oleh dirinya.Waktu terus berjalan, awan mendung dan rintik hujan mulai membasahi seluruh daerah New Sealley. Di tengah harapan akan kepulangan Fanny, Adam semakin merasa cemas apalagi hujan yang tadinya hanya rintik yang membasahi jalanan, malah berlanjutnya menjadi hujan deras yang benar-benar membasahi seluruh wilayah yang berada di New Sealley.Adam yang semula terus berpikir positif bahwa sang istri akan segera pulang ke rumah mereka, nyatanya sekarang lelaki itu merasa semakin khawatir karena Fanny tidak juga menampakkan batang hidungnya.Sungguh, Adam tidak tahu
Fanny ditutupi serapat mungkin, Adam tidak mau kabar ini menyebar dan terdengar oleh publik. Biarlah ini menjadi masalah dirinya sendiri yang tidak perlu sampai diketahui oleh khalayak ramai. Apalagi menyangkut urusan pribadi dan pernikahan dirinya dengan Fanny.Adam juga sudah mengurus semua pekerjaan miliknya, mengubah seluruh jadwal yang ia miliki hari ini agar bisa fokus dalam pencarian sang istri tercinta. Beruntung Adam memiliki organisasi yang di dalamnya terdapat banyak anggota yang begitu cekatan dalam pencarian sang istri dan tentu saja sangat menjaga privasi dirinya dan Fanny.Tidak hanya pencarian istrinya yang Adam lakukan saat ini, ia juga menyuruh anggotanya untuk membawa dan mengurung orang yang tentu saja menjadi penyebab dari permasalahan antara dirinya dan Fanny yang membuat sang istri pergi meninggalkan dirinya seperti ini.Illona, tentu saja perempuan itu yang menjadi target Adam saat ini. Karena perempuan itu telah mengusik miliknya dan bagi Adam siapa saja yang
Tenggorokan Illona terasa kering dan sakit akibat terus menjerit minta dilepaskan. Gadis itu mengerahkan seluruh tenaga dengan menggerakkan kursi yang dia duduki. Tidak peduli suaranya akan habis atau bahkan bisa mati karena frustasi, rupanya empat orang yang menjaganya sama sekali tidak peduli.Illona sebentar lagi mungkin akan gila. Dengan cara apa dia bisa keluar dari tempat sialan ini! Adam! Kenapa dia tega sekali mengurung Illona cuma karena Fanny! Hah! Perempuan cengeng dan merepotkan seperti Fanny sangat berarti bagi Adam, ya? Apa sih hebatnya Fanny sampai Adam sebegitunya? Lebih baik mana dengan Illona yang bisa segalanya?"Kalian dengar, tidak?! Lepaskan aku!" jerit Illona tidak mau menyerah juga. Usaha Illona hanya akan sia-sia saja. Para penjaga di sana sangat setia dengan Tuan mereka.Illona menekan diri, memaksa otaknya agar bekerja lebih giat untuk mencari ide supaya bisa keluar dari sini. Illona mengamati satu penjaga yang masuk, menunggu di dekat pintu sementara sisany