Share

Part 9

Penulis: AR_Merry
last update Terakhir Diperbarui: 2021-07-11 19:37:00

Rendy membelokkan mobilnya masuk ke tempat parkir. Ia bergegas turun dan masuk ke rumah. Tujuannya mencari keberadaan kedua orang tuanya. Ia menuju ke ruang menonton. Dan tepat sekali, kedua orang tuanya sedang bercengkerama di sana.

“Pa, Ma. Ada yang mau Rendy bicarakan.” Ucap Rendy dengan nada serius.

Kedua orang tuanya pun bertatapan sekilas. Lalu Ningrum lah yang pertama kali mengeluarkan suara.

“Ada apa?” Tanya Ningrum lembut.

“Aku mau pernikahan ini dipercepat.” Jawab Rendy singkat.

Ningrum membelalakkan matanya. Terkejut? Tentu saja. Ia tak pernah mendapati putranya yang seperti ini.

“K-Kamu serius, Nak? K-kamu nggak lagi bercanda kan?” Tanya Ningrum terbata.

“Rendy serius Ma, Pa.”

Joni tersenyum penuh arti dan Ningrum masih terdiam.

“Rendy sudah berdiskusi dengan Ayah. Dan beliau meminta Rendy bilang ke Papa dan Mama dulu.” Tambahnya.

“J-jadi beneran?” Kedua mata Ningrum berkaca-kaca. Ia meraih sebelah tangan suaminya untuk digenggam. Ia merasa butuh kekuatan lebih untuk bisa bertahan untuk tidak menangis.

Rendy tersenyum. “Bener Ma? Bolehkan kalau pernikahannya dipercepat?” Cowok itu melihat ke arah kedua orang tuanya bergantian.

“Tentu saja Ren, Papa dan Mama sudah lama menantikan kamu bilang seperti ini.” Joni mengeluarkan pikirannya.

“Kalau begitu besok malam kita lamar Lissanya dulu ya Pa? Atau sekalian tunangan gitu. Aku ingin  ngundang banyak wartawan soalnya.” Cetus Rendy.

Ningrum yang sudah tak bisa membendung air mata, ia berhambur ke arah putranya. Menumpahkan tangis bahagia itu di bahunya.

“Kita akan mempersiapkan secepatnya. Kamu tenang saja, Nak.” Ningrum beralih ke samping suaminya. “Pa, besok ,,, ah ,,, lusa pertunangan Rendy gimana?”

Joni mengangguk. Ia mengambil ponselnya, tampak menghubungi seseorang yang akan menyiapkan segala sesuatunya nanti. Termasuk para wartawan pesanan Rendy.

“Kalau gitu,  Rendy ke atas dulu ya Pa, Ma. Rendy capek.”

“Ya udah sana. Kamu tenang aja. Soal pernikahan biar kami yang urus. Paling nanti kamu tinggal fitting baju saja.” Ucap Ningrum antusias.

Rendy mengangguk. Ia pun beranjak menuju ke lantai satu di rumah itu.

*

Malam ini, malam yang begitu mendebarkan bagi Melissa dan Rendy. Setelah permintaan mendadak Rendy kemarin disetujui oleh orang tuanya, malam ini Keluarga Rendy melamar Melissa secara resmi. Acara sederhana yang melibatkan kedua keluarga tersebut penuh dengan binar-binar kebahagiaan.

Beberapa jenis perhiasan mewah, baju dan makanan. Itu hanya sebagian kecil yang Joni dan Ningrum berikan kepada calon menantu mereka.

Melissa tampak anggun dalam balutan gaun panjang berbahan sutera terbaik. Riasan natural yang membuatnya begitu mempesona bak putri dari negeri dongeng. Berlebihan? Tidak, sejujurnya itulah yang menggambarkan dirinya saat itu. Tampak menyihir siapapun yang memandangnya.

Pesona seorang Melissa mampu membuat laki-laki manapun bertekuk lutut pada dirinya. Seperti halnya ini, terjadi kepada Rendy. Cowok itu tak mampu mengalihkan sedikitpun pandangan matanya ke arah lain. Ia hanya memandang wajah ayu calon istrinya itu.

“Berarti setuju lusa ya Pak Hasan?” Tanya Joni

“Sepertinya ide bagus Pak Joni. Semakin cepat semakin baik.” Jawab Hasan

“Ya ampun Bu Sukma, saya saja kaget loh. Kemarin Rendy bilang mau mempercepat pernikahan. Nggak mikir lama, langsung saya iyain aja. Kemarin suami saya juga langsung meminta bawahan di kantornya untuk menyiapkan acara pertunangan dan pernikahannya nanti. Pokoknya kita tinggal fitting baju saja. Lainnya gak usah dipikirin.” Ucap Ningrum dengan semangat menggebu.

“Terima kasih Bu Ningrum, sudah mau menerima putri saya. Padahal dia itu anaknya jarang cocok sama orang baru. Tapi ini kok mudah sekali dekat sama Nak Rendy.” Timpal Sukma dengan mata berkaca-kaca.

“Lissa itu gadis baik Bu. Sopan, ramah dan banyak senyum. Siapa saja juga bakal mudah menerimanya menjadi menantu.” Ucap  Ningrum antusias.

Sukma tidak bisa berkata-kata. Lidahnya kelu. Ia terlalu bahagia dengan situasi ini.

“Kok kita malah disini Mas?” tanya gadis itu gugup.

Rendy terpana melihat kecantikan seorang Melissa. Meneguk ludahnya, pikiran liar serta merta meracuni otaknya.

Ini normal ...

Cowok mana yang bisa tahan dengan pesona dia

Ini nggak bisa dibiarkan

Aku tidak akan membiarkan orang-orang itu melihat cantiknya istriku

Akan ku congkel mata-mata yang jelalatan gak jelas

Shit ....

Sial, otakku perlu dicuci pakai detergent

Eh, mati dong nanti

“M-Mas Re-Rendy?” Sungguh, gadis itu sedang gugup. Di pandangi Rendy tanpa kedip, terasa seperti ditelanjangi.

Posisi mereka saat ini di taman kecil yang dekat kamar Melissa.

Rendy tak mampu menahan gerak kedua tangannya. Ia mengusap pipi gadis itu perlahan. Seolah meresapi kehalusan kulitnya. Wajah ayu Melissa dalam jarak dekat, seakan merayu dirinya untuk mengecup bibir pink itu.

Keadaan di sekitarnya pun terasa hening. Hanya deru nafas keduanya yang terdengar. Tak mampu menahan, Rendy memiringkan wajahnya. Mengikis jarak antara keduanya.

Dan kedua bibir itu bertemu dalam satu kecupan lembut, yang kini berubah menjadi lumatan-lumatan sensual. Tangan Rendy yang awalnya berada di pipi gadis itu pun, beralih ke tekuk. Dan salah satunya, berada di lekukan pinggang gadis itu. Ia menarik gadis itu merapat padanya.

Kedua tangan Melissa perlahan naik. Menahan dada cowok itu. Tangannya sedikit meremas kemeja Rendy, kala cowok itu memperdalam lumatannya. Membuat gadis itu kelabakan mengimbangi permainan bibir Rendy.

Rendy melumat bibir Melissa atas bawah dengan penuh kelembutan. Menuntun gadis itu melakukan hal yang sama sepertinya. Tak kunjung membuka mulutnya, cowok itu menggigit sensual bibir gadisnya.

Hingga gadis itu membuka mulutnya. Tak menyia-nyiakan kesempatan,  cowok itu menelusupkan lidahnya ke dalam mulut Melissa. Mengajak gadis itu berperang lidah dan saling bertukar. Beberapa kali Rendy menghisap lidah  gadis itu, dan membuatnya mengeluarkan satu desahan.

Ahhh ...

Bibir Melissa seakan menjadi candu yang teramat nikmat bagi Rendy. Candu yang membuatnya nyaman dan ingin selalu berada di dekatnya.

Ciuman keduanya terurai, ketika gadis itu mendorong dada Rendy. Nafas keduanya begitu kacau. Mereka berlomba-lomba menghirup udara sebanyak-banyaknya.

Satu jari tangan Rendy mengusap bibir Melissa yang mengkilap basah karena saliva.

Melissa terlalu malu. Ia menjatuhkan dirinya ke dalam pelukan Rendy.

Cowok itu, dengan senang hati merengkuh erat tubuh mungil Melissa. Dengan posisi seperti ini, mereka dapat merasakan debaran riuh di dada masing-masing.

Keduanya tersenyum dalam pelukan itu.

*

Pagi ini wajah Melissa benar-benar bersinar cerah. Senyum manis itu tersungging di bibirnya sejak ia terbangun pagi tadi. Binar-binar kebahagiaan seakan memenuhi hatinya di berbagai penjuru.

Mengingat adegan ciuman semalam, membuat kedua pipinya merona. Mereka begitu menggebu kala itu.

“Ehm ,,, anak gadisnya Bunda senyum-senyum aja dari tadi?” Goda Sukma.

Keduanya kini berada di dapur. Melissa membantu Bundanya, menyiapkan sarapan.

“Bu-Bunda apaan sih. L-Lissa biasa aja kok.” Jawabnya gugup.

“Kayak yang Bunda bakal percaya aja.” Sukma tersenyum geli.

“Bunda ih ,,,” Gadis itu mengeluarkan nada manja yang jarang sekali ia tampakkan.

“Hahahaha  ,,, Anak gadisnya Bunda malu ya?” Tawa Sukma tak bisa ditahan, ia semakin gencar menggoda putrinya.

Gadis itu semakin memerah malu. Ya, sejak kejadian itu Melissa tak pernah memperlihatkan sikapnya yang manja dan malu-malu. Ia menjadi lebih banyak diam dan kaku.

Hasan yang melihat keadaan putrinya saat ini, tersenyum lebar. Ia rindu dengan sikap putrinya yang dulu. Yang sangat manja kepadanya. Kini, putrinya yang manja telah kembali. Ia pun menghampiri kedua perempuan yang sangat dicintainya itu.

“Lissa ,,,”

Gadis itu menoleh. Ia tersenyum manja. Menghampiri Ayahnya dan memeluk erat beliau. Hasan tak mampu menahan laju air matanya.

“Kok Ayah nangis? L-Lissa bikin salah ya sama Ayah?”

Hasan menggeleng. “Ayah bahagia, karena Putri Ayah yang manja sudah kembali.”

Gadis itu menatap Ayahnya berkaca-kaca. “M-Maafin L-Lissa, Yah.”

“Eh, kenapa putri cantik Ayah menangis? Hmm? Lissa nggak salah apa-apa. Hanya saja Ayah yang kurang memperhatikan Lissa. Sehingga Lissa mencari perhatian dari orang lain. Iyakan?” Hasan berkata lembut kepada putrinya itu.

Tak bisa berkata-kata, gadis itu mengeratkan pelukan kepada Ayahnya.

Dari ambang pintu, kedua laki-laki berbeda usia itu menatap keduanya dengan senyum lebar.

Bab terkait

  • My Destiny    Part 10

    “Bagaimana? Suka nggak dengan gaunnya?” Tanya Rendy lembut. Gadis itu tersenyum malu-malu. “Suka Mas.” Merasa gemas dengan tingkah malu-malu Melissa, Rendy memeluk erat gadis itu dari belakang. Sejak lamaran mendadak semalam, perasaannya ke gadis itu semakin menggila. Seakan tak mau berpisah walau hanya sebentar. “Malu Mas.” Melissa menggeliat. Mencoba meregangkan pelukan erat calon suaminya itu. Tapi sia-sia. Pelukan itu semakin erat. Rendy terkekeh. Ia tak menghiraukan rengekan Melissa. “Yakin mau yang itu aja?” Tanya Rendy ke sekian kali. “Yakin Mas. Udah ah, kita ditungguin Mama loh.” “Ya udah. Ayok.” Rendy menautkan jemari tangannya ke jemari Melissa. Mereka saling bergandengan dan melempar senyum sebelum keluar dari Butik tersebut. Tak jauh dari posisi mereka, sepasang mata tajam tak mengalihkan pandangan sejak ia melihat interaksi keduanya. * “Gimana? Suka sama makanannya?” Ningrum tak sabaran. Me

    Terakhir Diperbarui : 2021-07-12
  • My Destiny    Part 11

    Mas Rendy Selamat pagi calon tunangan Kamu nggak boleh nakal ya, Harus istirahat yang cukup Jangan lupa sarapan Melissa merasakan wajahnya memanas. Ia masih setia memandangi ponselnya sejak bangun tidur. Pesan itu memang bukan yang pertama. Tapi mampu menyita perhatian gadis itu untuk waktu yang tidak sebentar. Tok ... tok ... tok “Lissa ... Buruan keluar. Ada Mita di depan.” Seru Riko dengan lantang. “Iya Kak.” Jawabnya. Gadis itu segera beranjak dari tempat tidurnya. Mengikat rambut seadanya, dan menuju kamar mandi untuk gosok gigi dan cuci muka. “Astaga Mel! Lo baru bangun?” Seru Mita. Melissa meringis, “Sebenarnya udah dari tadi. Tapi males aja mau gerak.” Mita geleng-geleng kepala dengan tingkah sahabatnya. “By Th

    Terakhir Diperbarui : 2021-07-13
  • My Destiny    Part 12

    “Kamu ini benar-benar keterlaluan, Ren!?” Ucap wanita paruh baya itu menggebu. “Udah dong Ma. Maafin Rendy.” Ucap laki-laki itu memelas. “Kamu ini ,,, benar-benar gak tahu waktu dan tempat. Gimana kalau ketahuan calon mertua kamu coba.” Tambah wanita itu. Rendy terdiam. Ia tak berpikir sampai kesana. “Awas aja kamu!?” Wanita paruh baya itu menatap Rendy penuh peringatan “Kalau sampai Melissa nggak jadi mantu Mama, kamu yang akan tanggung akibatnya.” Ningrum meninggalkan Rendy yang termangu di kamarnya. Ya, wanita paruh baya itu memergoki dua sejoli yang sedang berciuman di ruang rias setelah acara tukar cincin semalam. Ia tak menyangka putranya bisa tidak mengerti tempat dan waktu. Pasalnya ini bukan pertama kalinya Ningrum memergoki keduanya dalam keadaan seperti itu. Namun, kali ini ia benar-benar merasa syok dengan kelakuan putra tampannya. Seumur hidup Rendy tak pernah bisa membantah ucapan Mamanya. Seperti malam tadi, saat Ningrum

    Terakhir Diperbarui : 2021-07-14
  • My Destiny    Part 13

    Malam ini Melissa merasa begitu kesepian. Beberapa hari ini biasanya ada Riko yang selalu mengganggu saat ia di rumah. Tring >>Kak Riko Adekku yang cantik dan baik hati lagi ngapain? Rindu sama Kakak nggak? Hihihi Melissa tertawa membaca pesan konyol dari Kakaknya. Ia pun berniat membalas pesan itu. //Me Lissa lagi di kamar, Habis ngerjain tugas, sekarang lagi rebahan Kakak makin lama makin narsis ih,,, Bukan Riko namanya kalau gak menggoda Melissa. Dirinya akan melancarkan seribu jurus hanya untuk membuat adik manisnya itu terdiam tanpa bisa mendebatnya. >>Kak Riko

    Terakhir Diperbarui : 2021-07-15
  • My Destiny    Part 14

    >>Mas Rendy Selamat tidur calon istri Semoga mimpi indah Jangan lupa mimpiin aku ya, Sayang Mmuaachh Melissa mendekap ponselnya dengan senyum yang tersungging di bibirnya. Ia kembali teringat saat Rendy dengan percaya diri melamar, lebih tepatnya memaksa gadis itu untuk menikah dengannya. Flashback “Sudah puas?” Tanya Rendy dengan nada jahil. Melissa memukul dada Rendy gemas, saat cowok itu menggodanya. “Kok mukul sih, Sayang? Kalau belum puas aku bisa kasih yang lebih lama” goda Rendy. Blushh ... Kedua pipi Melissa merah merona. Ini bukan pertama kalinya cowok itu memanggilnya dengan panggilan ‘sayang’. Tapi tetap saja, itu membuatnya tersipu malu. Setelah ciuman kedua yang begitu menggebu, bibir keduanya tam

    Terakhir Diperbarui : 2021-07-16
  • My Destiny    Part 15

    “Lo kemarin kenapa gak masuk? Pesan gue juga gak Lo bales? Lo sakit?” Tanya Mita beruntun. Melissa memutar bola mata malas, “Bisa satu persatu nggak sih ngasih pertanyaan ke gue?” “Nggak.” Sahut Mita cepat. Melissa menggelengkan kepalanya. “Jadi? Lo ngapain kemarin gak masuk?” Desak Mita. “Gue jalan sama Mas Rendy.” Mita membelalakkan matanya, tak percaya dengan perkataan lugas dari sahabatnya. “Lo bilang apa tadi?” Mita memastikan pendengarannya. Melissa mendekatkan diri ke telinga Mita. Lalu berbisik dengan pelan dan jelas. “Gue jalan sama Mas Rendy.” Tubuh Mita membeku dengan kedua mata yang melotot dan mulut terbuka. Karena terlalu syok dengan pengakuan sahabatnya. “Ckckck, sadar woy. Biasa aja kali.” Celetuk Melissa. Untuk beberapa saat Mita masih begitu tak percaya. Pasalnya hubungan mereka masih terbilang baru. Pesta pertunangan kemarin saja sudah membuatnya terkejut. D

    Terakhir Diperbarui : 2021-07-17
  • My Destiny    Part 16

    Warning 21++ Kamu perempuan tak tahu malu, merusak hubungan anak dan orang tuanya!!! Apa yang kamu harapkan? Uang?! Akan saya berikan bila itu yang kamu inginkan. Jauhi anak saya, karena sampai kapanpun saya tidak akan pernah merestui hubungan kalian!!! Kamu mau membuat anak saya durhaka pada wanita yang melahirkannya? Iya!? Apa itu didikan orang tua kamu? Memisahkan anak dari ibunya? Dasar jalang!!! “Tidak! Jangan! Ayah ... Bunda ... Tolong” “Lissa, bangun Sayang. Lissa?” Rendy yang berada di sampingnya menepuk pelan kedua pipi Melissa. Menarik gadis itu dari mimpi buruknya. “Ahhhh !!!” Gadis itu terengah-engah, mencoba menghirup nafas dalam-dalam. Menepuk dadanya yang terasa sakit. Rendy dengan sigap menghalangi gadis itu menepuk dadanya

    Terakhir Diperbarui : 2021-07-18
  • My Destiny    Part 17

    Warning 21 ++ Sebuah mobil Ferrari merah dengan kaca gelap, tampak terparkir tak jauh dari mobil Rendy . Di balik kemudi ada seorang laki-laki berwajah tampan dengan setelan jas mahal duduk dengan santai, sambil mengamati keadaan sekitar. Pandangannya terfokus ke depan. Saat matanya menangkap siluet dua orang manusia berbeda jenis kelamin yang tak lain adalah Rendy dan Melissa, rahangnya mengeras. Laki-laki itu mengeratkan kedua tangannya di stir mobilnya. Tiba-tiba saja otaknya dikuasai oleh api cemburu yang membabi buta. Sial!!! * “Filmnya masih satu jam lagi loh Sayang. Makan dulu ya? Gimana?” Melissa mengangguk. “Ayok!” Rendy tampak bahagia melihat pujaan hatinya begitu gembira. Hari ini ia tampak mengekspresikan segala perasaan dan kemauannya. Seperti sekarang ini, gadis itu menarik tangan Rendy ke salah satu Resto Seafood yang berada tak jauh dari tempatnya. “Mas

    Terakhir Diperbarui : 2021-07-19

Bab terbaru

  • My Destiny    Extra Part 2

    “Mas, Lissa udah kebelet nih,” rengek Melissa yang sejak tadi tak dihiraukan oleh Rendy. Beberapa hari ini Rendy mendadak manja kepada Melissa.“Jangan lama-lama, ya?” Melissa mengangguk dengan cepat karena sudah tak tahan. Rendy mengurai pelukannya dan membiarkan Melissa turun dari tempat tidur mereka.“Hati-hati, Sayang,” pesan Rendy yang hanya dibalas gumaman oleh Sang istri.Beberapa hari ini, Rendy merasakan hal-hal aneh yang belum pernah ia rasakan pada kehamilan pertama Melissa. Jika dulu Melissa yang selalu ingin ditemani dan dipeluk, kali ini sebaliknya. Rendy akan uring-uringan jika Melissa sibuk dengan aktivitas hariannya. Termasuk mengurus putra pertama mereka.Rendy bak bayi besar yang suka merajuk tanpa alasan dan jelas. Bahkan makan pun ia minta disuapi, kalau tidak ia akan mogok makan seharian.Perubahan sikap Rendy tentu saja membuat Melissa pusing sekaligus geli. Bagaimana tidak! Rendy yang biasanya tampak cool dan berwibawa tiba-tiba berubah l

  • My Destiny    Extra Part 1

    Seorang wanita dengan wajah merengut, membawa tiga buah alat tes kehamilan dengan dua garis merah yang terlihat jelas, menuju ruang kerja sang suami di sebelah kamarnya di lantai dasar.Laki-laki yang tadinya sibuk dengan dokumen yang berada di tangannya, tersenyum dan memundurkan kursi kerjanya, untuk menyambut wanita dengan bibir merengut yang baru saja masuk ke sana.Wanita yang tak lain adalah Melissa meletakkan tiga tes kehamilan itu di meja kerja sang suami.Rendy meraih tangan Melissa, dan membuat wanita itu jatuh di pangkuannya.“Mas?!” seru Melissa dengan mata membulat.Rendy terkekeh seraya melirik tes kehamilan yang berada di mejanya. Tangannya terulur meraih ketiga benda itu, dan dalam beberapa detik kemudian kedua matanya membulat dan berkaca-kaca.“S-sayang .... ini?” Rendy menatap Melissa yang masih merengut.Melissa mengangguk. “Lissa hamil, Mas.”Rendy langsung menarik teku

  • My Destiny    Part 54

    Rendy menyusuri lorong salah satu Rumah Sakit dengan terburu-buru dan mengumpat sesekali. Meeting yang ia perkirakan hanya sebentar, ternyata memakan waktu tiga kali lipat dari seharusnya. Membuatnya harus berlari agar segera tiba di ruang Dokter Kandungan, tempat Sang istri melakukan USG.Tak jauh dari tempatnya berdiri, ia melihat seorang wanita dengan perut yang membesar, memakai kemeja panjang berwarna biru dan celana bahan hitam khas ibu hamil, baru saja keluar dari ruangan dokter membawa buku pemeriksaan kehamilan.Rendy dengan dada berdebar kencang berjalan menghampiri wanita yang sudah menjadi istrinya sejak sembilan bulan yang lalu.“Hai Sayang?” Rendy meraih buku pemeriksaan dan tas kecil yang dibawa Melissa. “Maaf ya, Mas telat lagi,” ucap Rendy dengan sedikit gugup.“Hm, Lissa mau pulang. Capek!” ucapnya dengan nada ketus dan raut muka tak bersahabat.Rendy hanya mendesah pasrah. Bagaimanapun juga ini

  • My Destiny    Part 53

    Dua bulan kemudian ....Seorang laki-laki berpakaian formal, kemeja biru dengan jas dan celana bahan senada, sabuk hitam dan dasi biru polkadot, disempurnakan oleh sepatu pantofel dan jam tangan mewah di pergelangan tangan kanannya, telah siap untuk pergi ke kantor. Menjalankan rutinitas yang telah berjalan dalam satu minggu ini.Namun sebelum benar-benar berangkat, ia harus memastikan istrinya untuk bangun dan sarapan. Laki-laki itu tak ingin Sang istri kembali merajuk seperti dua hari yang lalu, dan mengakibatkan dirinya tidak bisa pergi ke mana-mana.“Ayo Sayang, bangun dulu. Mas udah siap mau ke kantor loh,” ucap Rendy dengan nada selembut mungkin sambil merapikan anak rambut Melissa yang berantakan.Melissa mengerjapkan kedua bola matanya untuk melihat ke arah Rendy yang benar-benar sudah rapi. Tiba-tiba perut Melissa bergejolak mencium aroma parfum Rendy yang menguar tajam

  • My Destiny    Part 52

    “Selamat pagi, Baby.”Laki-laki yang kini telah siap dengan kemeja putih panjang dan celana bahan berwarna hitam, dengan rambut yang tertata rapi dan sepatu pantofel hitam yang membalut kedua kakinya, menghampiri wanita yang masih terlelap dengan tubuh polos, di atas tempat tidur yang berada di kamarnya.Wanita yang lelah akibat percintaan panas dengannya semalam, menggeliat pelan ketika ia merasakan sentuhan lembut di punggungnya.“Mas Rendy sudah mau berangkat?” tanya Melissa dengan parau.“Iya. Hari ini Mas ada bimbingan untuk menyelesaikan skripsi. Mungkin sampai jam tiga sore Mas baru bisa pulang.”Melissa mengerjapkan kedua matanya, ia tersenyum melihat penampilan Rendy yang tampak begitu tampan. “Lissa mau tidur aja hari ini. Mas Rendy hati-hati.”Rendy tersenyum. Laki-laki itu melabuhkan kecupan di bibir Melissa sebelum benar-benar beranjak dari sana. Tak lupa ia menarik selimut untuk m

  • My Destiny    Part 51

    Warning 21++Melissa menggerakkan kedua bola matanya. Mengerjap berulang kali untuk menyesuaikan cahaya lampu yang menerangi seluruh sudut kamar hotel yang ditempatinya.Setelah percintaan panasnya siang tadi, Melissa langsung terlelap. Mengingat betapa kuatnya Rendy menerobos pertahanannya.Mendapati dirinya masih dalam keadaan polos, Melissa melirik ke kanan kirinya. Berharap ada pakaian yang bisa dipakai. Namun hingga ia duduk terbangun pun tak ada selembar pakaian yang berada di sekitarnya. Begitu juga dengan Sang suami.Melissa memutuskan untuk melilitkan selimut di tubuhnya dari pada berjalan dengan tubuh polos. Ia berniat ke kamar mandi untuk mengeluarkan isi kandung kemihnya.Tapi saat ia menginjakkan kaki di lantai, ada rasa mengganjal di kewanitaannya. Ingatannya kembali pada kegiatannya dan Rendy siang tadi. Sesuatu yang membuat mereka bermandikan keringat dan bisa terlelap setelahnya. Kedua pipi Melissa meme

  • My Destiny    Part 50

    Warning mature content 21++Bab ini mengandung adegan dewasa yang begitu mendetail. Kalau tidak suka bisa dilewati. Tapi aku rasa tidak akan lengkap kalau tidak membaca part ini.Sinar matahari pagi yang terang menerobos kain tebal penutup dinding kaca di salah satu kamar hotel, di mana sepasang pengantin baru masih terlelap dengan posisi saling memeluk.Rendy yang baru saja mengumpulkan kesadarannya tersenyum melihat Sang istri masih terlelap di dalam pelukannya. Perlahan ia melabuhkan kecupan dalam di puncak kepala Sang istri dan menghirup aroma Cherry yang menjadi candu baginya.Melissa menggeliat pelan saat merasakan kecupan berulang-ulang di puncak kepala dan usapan lembut di punggungnya. Ia masih enggan membuka mata karena terlalu nyaman berada dalam dekapan hangat Sang suami. Melissa semakin membenamkan wajahnya di dada Rendy dan sesekali memberikan kecupan nakal di sana.Rendy menggeram

  • My Destiny    Part 49

    PERNIKAHAN PEWARIS PRATAMA CORPORATION AKAN DI GELAR NANTI MALAM DI SALAH SATU BALLROOM HOTEL PANDAWATAMU UNDANGAN YANG DIPERKIRAKAN MENCAPAI 6000 ORANG TERMASUK RELASI BISNIS DARI LUAR NEGERIPOTRET BAHAGIA SANG PENGANTIN BARU SETELAH ACARA AKAD YANG DILAKUKAN PUKUL 10.00PERNIKAHAN DENGAN NILAI FANTASTIS YANG MENDUDUKI NOMER DUA DI TAHUN INIBeberapa dari sederet judul berita yang sukses menghebohkan pengguna media sosial hanya dalam hitungan jam saja. Tentu saja banyak yang tidak menyangka jika Melissa benar-benar akan menjadi pendamping satu-satunya pewaris PRATAMA CORPORATION. Banyak komentar hujatan dan pujian mewarnai kotak berita di sana.Kini sebuah ballroom terbesar dan paling megah di Hotel Pandaw

  • My Destiny    Part 48

    Sejak pagi Rendy tampak menggerutu karena merasa seperti tahanan di kamar pribadinya. Pasalnya Ningrum benar-benar membuktikan perkataannya semalam tentang Fello dan Derrick yang akan mengawasinya selama empat hari ke depan.Dan parahnya kedua laki-laki yang kini mengawasi pergerakannya itu tidak mau diajak kerja sama. Mereka patuh pada perintah Joni yang dipastikan karena permintaan Ningrum.“Gue bisa gila kalau kalian di sini terus,” geram Rendy kesal.Namun sia-sia saja sebenarnya. Karena Fello dan Derrick seolah tuli walau Rendy terus mengumpat dengan kata-kata kasar.Rendy memilih keluar dari kamarnya untuk mencari keberadaan Sang Mama. Ia harus bernegosiasi agar dua laki-laki yang kini mengikuti dirinya dipindahkan saja.“Ma ... Mama ...” seru Rendy dari tangga menuju ke dapur. Tapi ketika mendapati raut tak bersahabat dari Sang Mama membuat laki-laki itu mengurungkan niatnya. “Rendy laper.” Hanya dua kata

DMCA.com Protection Status