My Beloved Fiance

My Beloved Fiance

By:  riskandria06  Ongoing
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel16goodnovel
10
8 ratings
36Chapters
16.7Kviews
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
Leave your review on App

Mawar Kusuma. Gadis 19 tahun yang dijodohkan dengan CEO muda ternama di Benua Asia. Dialah Bisma. CEO arogan yang merubah hidup Mawar dalam sekejap. Mengenalkan Mawar pada kehidupan baru dan mengenal cinta. Apakah kisah mereka akan berakhir bahagia? Dan apakah Bisma yang Mawar sebut sebagai "My Beloved Fiance"?

View More

Latest chapter

Interesting books of the same period

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Comments

user avatar
riskandria06
Halo. Cerita ini sudah tamat, ya, jadi silakan aja yang mau baca. Jangan lupa nantikan ceritaku yang selanjutnya. Ssstt bocoran!! The Curse dan The Devil's Fault akan ada versi Indonya juga :)
2021-05-11 11:46:56
0
user avatar
nana28
Mawar, Bisma.
2021-05-09 00:32:58
1
user avatar
Authoring
Semangat kak, update terus ya. Salam dari Married With Killer's Teacher
2021-05-08 13:47:06
0
user avatar
Authoring
Cerita, alurnya bagus sekali, kak. Dapat salam dari >> My Girl is mine
2021-04-16 12:05:17
1
user avatar
ega
wih baru baca 1 bab... kayanya seru nih
2021-04-12 20:41:23
2
user avatar
DD Aing
Suka, rumitnya dapat, senengnya dapat, Mawar sama Bisma pasangan the best, kalian harus wajib baca cerita ini❤
2021-03-29 11:55:40
2
user avatar
Molay
Love it! Nice story!
2020-10-12 10:50:37
2
user avatar
Riski Hakiki
wajib baca cerita ini.??
2020-09-30 17:14:14
2
36 Chapters

MBF-1

Malas. Sangat malas. Itulah yang aku rasakan kini. Harus duduk manis di hadapan kedua orang tuaku, dan juga dua orang paruh baya yang ku ketahui bernama Tuan dan Nyonya Renandi. Tepatnya, Tuan Rio Renandi dan Nyonya Kamila Renandi. Keempatnya tampak asyik berbincang. Entah apa isi pembicaraan itu sebenarnya, aku tak mau mengerti. Yang ku lakukan hanya duduk diam sambil tersenyum dan sesekali mengangguk ketika Ayah mengajakku berbicara.Yups. Lupa aku katakan, bahwa keluarga Renandi, adalah salah satu keluarga paling kaya di negeri ini. Renandi grup, sebuah perusahaan properti yang sudah tak asi
Read more

MBF-2

Aku memelankan langkah kakiku. Mataku menyipit, melihat dengan seksama ke arah meja makan. Biasanya hanya ada ibu dan ayah yang menungguku. Tapi...siapa yang kini duduk tepat di hadapan ibuku itu?"Bis... ma?" kagetku."Oh... itu dia yang kita tunggu." ujar Ayah sembari menunjukku,"Buruan kesini sayang! Nak Bisma sud
Read more

MBF-3

Aku melirik ke arah Bisma. Kaget? Tentu saja. Sebelumnya aku belum pernah mendengar dia berucap sepanjang itu. Dan juga, untuk apa dia minta maaf? Seorang Bisma? CEO perusahaan properti itu minta maaf sama aku?Tunggu! Benar juga ucapannya. Aku nggak punya alasan buat kesel sama dia sampai kayak gini. Soal perjodohan itupun, aku yakin dia tak mengerti apapun.Aku rasa dia benar, dia berusaha baik padaku. Dia mau mengantar jemputku meski aku yakin pekerjaannya di kantor menumpuk. Dia ju
Read more

MBF-4

Aku menutup telingaku dengan bantal. Aku mengerang kesal mendengar nada dering hand phoneku yang terus berbunyi itu. Aku yakin mentaripun belum menampakkan dirinya. Tapi kenapa sudah ada yang mengusik hidupku sepagi ini.Aku tak tahan lagi. Aku meraih handphoneku kemudian mematikannya tanpa sedikitpun menoleh ke layar smartphoneku itu.
Read more

MBF-5

Malam yang dinantikan telah tiba. Malam pertunanganku dengan Bisma. Suasana pesta cukup ramai. Kedua orang tuaku tampak sibuk berbincang dengan rekan bisnis mereka. Sementara kakakku? Dia berkeliling kesana-kemari bak seorang EO yang bertanggung jawab atas terlaksananya acara malam ini."Mawar...."Aku merasakan tubuhku di peluk dari samping. Sebuah tangan mungil yang sangat aku kenali. Aku tersenyum kemudian memutar tubuhku menghadapnya.
Read more

MBF-6

Hujan turun cukup deras sore ini. Aku melihatnya dari jendela kelasku. Karena memang aku cukup senang duduk di dekat jendela."Yah hujannya makin gede aja." keluh Fany di sampingku."Terus kenapa? Lo juga di kelas nggak kehujanan." Balasku."Eh Mawar, lo nanti di jemput tunangan lo ya? Ih..gue iri." Fany.
Read more

MBF-7

Aku mendengus kesal saat makan siang bersama Fany. Kali ini bukan karena ocehan sahabatku itu, tapi deringan handphoneku yang terasa sangat mengganggu. Bisma. Namanya tertera jelas disana. Tapi...rasanya aku masih malas berdebat dengannya. Rasanya aku ingin lepas dari perjodohan ini. Sangat menyiksa."Mawar, angkat kali! Dia kan tunangan lo." Fany."Nggak usah bahas deh, Fan. Gue lagi males ngomongin dia." kesalku. Fany terdiam. Kemudian kembali m
Read more

MBF-8

Waaahhh...Aku berdecak kagum ketika pintu rumah Bisma terbuka. Rumah yang ku yakini harganya lebih dari 10M itu berisi perabot mewah dan guci-guci antik."Ayo masuk!" ajak Bisma membuyarkan lamunanku.Aku mengikuti langkah Bisma kemudian duduk di sebuah sofa ruang tamu. Seorang pelayan datang meletakkan sebuah minuman di hadapanku.
Read more

MBF-9

Kini aku sudah berada di rumah Bisma. Tepatnya, duduk sembari mengerjakan laporanku di meja makan rumah Bisma. Sementara Bisma, kini ia tengah asyik berbincang di ruang tamu bersama clientnya. Sejak hampir satu jam yang lalu mereka bicara di sana. Tak lama kemudian, ku dapati sosok Bisma sudah duduk tepat di samping kananku."Sampai mana?" tanya Bisma ketika aku asyik membaca jurnal di tanganku."Lagi mikir soal tabel ini, nuanginnya ke laporan gimana ya?" tanyaku sembari memperlihatkan bagian yang tak ku mengerti
Read more

MBF-10

Sebelum acara resepsi, Bisma mengajakku makan malam di restoran hotel. Letaknya berada satu lantai dengan kamar kami, namun seakan berbeda bangunan karena desain bangunannya yang begitu unik. Restoran ini menjorok ke arah pantai, hingga kami dapat menyaksikan pemandangan pantai di malam hari, dengan beberapa lampu hias yang didesain khusus. Makanan pesanan kami baru saja tiba dan aku segera menyantapnya dengan lahap."Pelan-pelan aja makannya! Kalo kurang masih bisa nambah." Bisma sembari terkekeh kecil.Aku mengangguk memakan makananku de
Read more
DMCA.com Protection Status