Share

Dating

Penulis: Sebtian Dwi P
last update Terakhir Diperbarui: 2021-06-19 22:50:15

Kaila masuk ke dalam rumah dengan tatapan sebal, pantas saja ibu Darel melihatnya dengan tatapan tajam dan menilai dia dari atas sampai bawah. Ternyata ini karena ibu Darel mengetahui bahwa Kaila adalah kekasih Darel. Kaila duduk di teras sembari menikmati pemandangan, kakinya dia ayunkan sembari menenangkan emosinya yang bergejolak. Dia sesekali mengecek ponselnya barangkali ada pesan dari Xavier. Sayangnya hingga detik ini tidak ada satupun pesan dari kekasihnya. Terkadang Kaila bertanya-tanya apa memang Xavier menyukainya. Dia mencoba menelpon Xavier, panggilannya selalu sibuk. Kaila menghela nafasnya dan akhirnya masuk ke dalam rumah. Darel baru saja selesai mandi sore, dia tidak mengenakan baju saat berada di ruang tamu tengah mengeringkan rambutnya.

“ASTAGA! BAPAK!” teriak Kaila langsung masuk ke kamar mandi. Darel terkejut dengan teriakan Kaila, dia kira Kaila masih diluar.

Darel terburu-buru berlari, kakinya tersandung oleh siku meja sampai berdarah

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • My Arrogant Lecture   Cemburu

    Xavier sempat terpana oleh kecantikan Kaila, pacarnya nampak anggun dan manis. Dia tidak menyangka jika Kaila akan semanis ini. Perlahan sembari menyetir, tangan Xavier memegang erat tangan Kaila, menggenggamnya dengan lembut. Kaila juga tidak menolak, dia tersenyum hangat menatap Xavier, malam ini begitu indah, dia menyukai Xavier sepenuh hatinya.“Kita kemana?” tanya Kaila.“Kamu maunya kemana? Nonton mau enggak? The Conjuring udah main nih,” ucap Xavier menaikkan alisnya. Satu-satunya di dunia ini yang Kaila takuti hanya dosen galak plus killer dan suka memberi tugas seperti Darel, soal hantu dan makhluk gaib lainnya dia tidak pernah takut.“Boleh, aku pesan tiketnya dulu.” Kaila mengambil ponselnya lalu memesan tiket bioskop dengan aplikasi. Setelah dia memesan mereka menuju CGV yang terdekat.Keduanya berjalan-jalan dengan senyuman bahagia, Kaila juga akhirnya kembali menjalani hidupnya dengan memiliki kekasih sete

    Terakhir Diperbarui : 2021-06-21
  • My Arrogant Lecture   Pergi

    Darel terbangun dari tidurnya, dia merasa sudah baikan, tubuhnya sudah terasa membaik. Ini berkat Kaila, pikirnya. Matanya mencari sosok Kaila namun tidak ada gadis itu di sini. Dia berjalan menuju ruang makan, di sana sudah ada semangkuk bubur dan lontong sayur. Sebuah lengkungan tercetak di bibir Darel, dia tidak menyangka Kaila akan sebaik ini padanya. Dia membaca pesan notes di sana bahwa Kaila pergi ke kampua dan hendak latihan di sore hari. Darel mengambil ponselnya, menghubungi Ronald—teman sesama dosen untuk mengatakan bahwa dia tidak bisa hadir saat ini. Darel menguatkan dirinya untuk mandi pagi dan memakan bubur ayam.Sebenarnya, Darel tidak suka dengan bubur, namun entah kenapa kali ini rasanya berbeda, dia jauh lebih menikmati bubur yang dia makan. Apa mungkin karena Kaila yang memberikannya?“Darel, buka pintunya!”Darel seketika berdiri, menyudahi makan paginya dan membuka pintu. Ibunya ada di hadapannya.“Mama kenapa

    Terakhir Diperbarui : 2021-06-21
  • My Arrogant Lecture   Dosen Killer

    Seorang gadis setengah berlari dari kamar kosnya, dia tidak sempat menyisir rambut ataupun menggunakan make up tipis. Jam di tangannya membuat dia semakin panik, lima menit lagi kelas akan dimulai. Kaila Aurelia, seorang mahasiswa semester satu yang suka sekali berlangganan dengan kata 'terlambat'. Selalu datang terlambat ke kampus.Kaila berlari sembari terus memperhatikan jamnya. Tinggal tiga menit lagi, tapi jarak dia menuju kampus masih lima ratus meter. Beruntungnya, teman sekelasnya Arjuna yang menaiki motor melewatinya."HEI!! JUNA!" teriak Kaila membuat Juna menghentikan motornya. Tanpa berbicara lagi, Kaila segera berlari dan naik ke atas motor Juna. Lelaki itu terkejut saat Kaila langsung menaiki motornya."Udah cepetan ayo! Kita telat ini!"Juna mengangguk, melajukan motornya dengan kecepatan penuh. Kaila memeluk erat Juna, secepat apapun Juna menjalankan motornya, mereka masih saja terlambat."Oh God! Ini gila! Kita telat du

    Terakhir Diperbarui : 2021-04-26
  • My Arrogant Lecture   Kekasih Palsu

    Kaila tidak memiliki pilihan lain selain mengikuti dosennya. Dia berhenti tak jauh dari rumah Darel. Rumah dosen galaknya itu sangat mewah sampai membuat dia melongo sejenak."Mbak? Bayar taksi dulu Mbak," ucap supir taksi yang tadi mengantarkan Kaila."Eh? Iya Pak maaf lupa." Kaila tersenyum kecil lalu membayarkan taksinya. Dia melangkah perlahan ke rumah dosennya. Rupanya pagarnya masih belum ditututup kembali. Diam-diam Kaila menyelinap masuk."Kaila?" ucap Darel. Dia melihat dari kejauhan muridnya masuk rumahnya. Dia segera turun dan mendekati Kaila. Gadis itu sedang duduk di depan halaman rumahnya."Astaga, apa yang kamu lakukan di sini?" ucap Darel menatap tajam Kaila."Pak, saya mohon Pak ..., Saya mohon izinkan saya untuk ...," ucap Kaila terpotong karena perhatian mereka tertuju pada mobil putih yang datang. Darel terlihat nampak tegang melihat mobil itu, dia lalu menggandeng Kaila dan mengajaknya masuk."Kaila, de

    Terakhir Diperbarui : 2021-04-27
  • My Arrogant Lecture   Pindah

    Kaila mengikat rambutnya tinggi ke atas, dia harus kerja keras malam ini, membawa semua barangnya ke rumahdosennya. Tidak terlalu banyak, hanya satu koper besar. Kaila membawa keluar kopernya dan mengetuk pintu mobil Darel.“Pak, saya sudah selesai,” ucap Kaila sembari menguap. Sudah jam sepuluh malam, dia sangat mengantuk. Badannya terasa remuk. Biasanya sepulang kuliah dia langsung tidur siang, malamnya dia bekerja di restoran.Darel lalu turun, membuka pintu bagasi, dia membantu Kaila memasukkan kopernya. Tanpa mereka sadari ada dua pasang mata yang mengawasi mereka, teman kuliah Kaila yang juga kos dekat Kaila. Mereka terkejut karena Kaila pergi bersama Darel membawa koper besar.“Itu Kaila pergi kemana? Itu kan pak dosen ganteng! Pak Darel Elvando!” pekik Nesya—teman sekelas Kaila.“Ssst, jangan terlalu keras. Jangan-jangan kaila simpanan Pak Darel?” tanya Revan.Kaila merasa ada yang memperhatik

    Terakhir Diperbarui : 2021-04-27
  • My Arrogant Lecture   Pengganggu

    "KAILA! BANGUN!" bentak Darel mengetuk pintu Kaila. Gadis itu melenguh, hanya menggeliat. Darel berdecak kesal karena Kaila tak kunjung bangun padahal mentari sudah mucul. "Bangun Kaila!!" panggil Darel lagi. Kaila sangat kesal, dia akhirnya bangun dan membuka pintu. Dia menguap lebar di depan Darel. Rambutnya acak-acakan, bekas air liur masih tercetak di sana."Apasih Pak? Ini masih pagi," ucap Kaila memberengut kesal."Kamu jam segini masih tidur? Yaampun Kaila! Bangun! Ayo ikut saya!" Darel menarik lengan Kaila, dia mengajak Kaila ke lantai tiga."Yaampun Pak, saya masih ngantuk," ucap Kaila lemas. Karena jalan Kaila yang lamban, Darel akhirnya memutuskan menggendong Kaila seperti karung beras, menggendong di punggungnya."Astaga Pak!! Turunin saya!!" teriak Kaila. Darel menutup telinganya, mengacuhkan teriakan Kaila. Sesampainya di lantai tiga, dia menurunkan Kaila. Gadis itu membulatkan matanya, ada banyak peralatan fitness di sini. "Wih, i

    Terakhir Diperbarui : 2021-04-27
  • My Arrogant Lecture   Firasat

    Berulang kali Kayla melirik jam di tangannya, dia gelisah hingga detik ini Darel belum juga keluar dari kamar mandi, padahal dia ada kuliah pagi."Pak, ayo dong Pak, saya mau mandi juga Pak!" Kaila mengetuk pintu kamar mandi Darel. Sebenarnya di kamar Kaila juga ada kamar mandi, namun showernya sedang rusak, dia terpaksa menumpang mandi di kamar Darel.Darel tidak menjawab, sepuluh menit kemudian, dia keluar hanya menggunakan handuk putih yang dililit ke bagian bawah tubuhnya. Kaila berteriak kencang melihat Darel yang shirtless seperti itu."AAAAAAA!!! BAPAK!" teriak Kaila, dia naik ke ranjang Darel, menutupi wajahnya dengan selimut."Kamu kenapa teriak sih?" ucap Darel cuek. Dia mengambil pakaiannya lalu mengenakannya."Bapak bisa enggak sih kalau pakai baju di kamar mandi aja!" teriak Kaila."Iya, iya ini sudah selesai." Darel menarik selimutnya, menatap Kaila dengan tatapan jahil.Kaila memberengutkan wajahnya, d

    Terakhir Diperbarui : 2021-04-27
  • My Arrogant Lecture   Sakit

    BAB 6 Tidak perlu menjadi orang lain untuk membuatku jatuh hati -Kaila- Seusai kuliah berulang kali Kaila menguap, rasanya sangat mengantuk, namun sore ini ada latihan untuk sparing. Kaila setengah mengantuk menuju kamar mandi, dia mencuci wajahnya lalu berganti pakaian menggunakan jersey. “La? Apa kamu sedang mengantuk?” tanya Dita—teman satu tim Kaila. Terlalu lemah bagi Kaila untuk menjawab, dia hanya menganggukkan kepalanya lemah. Dita lalu memberikan Kaila satu gelas kopi. “Minum dulu, nanti kalau ngantuk enggak fokus.” Kaila meminum kopi hitam itu, dia lalu berjalan ke lapangan. Posisi Kaila di basket sebagai penyerang, dia berlari sampai ke tengah lapangan, namun saat dia dihadang oleh musuh, entah kenapa pandangannya menjadi buram. Seketika dia pusing dan tidak bisa lagi menumpu tubuhnya untuk tetap berdiri. Kaila lalu memejamkan matanya dan ambruk seketika. “Kaila! Kaila!” Ter

    Terakhir Diperbarui : 2021-06-08

Bab terbaru

  • My Arrogant Lecture   Pergi

    Darel terbangun dari tidurnya, dia merasa sudah baikan, tubuhnya sudah terasa membaik. Ini berkat Kaila, pikirnya. Matanya mencari sosok Kaila namun tidak ada gadis itu di sini. Dia berjalan menuju ruang makan, di sana sudah ada semangkuk bubur dan lontong sayur. Sebuah lengkungan tercetak di bibir Darel, dia tidak menyangka Kaila akan sebaik ini padanya. Dia membaca pesan notes di sana bahwa Kaila pergi ke kampua dan hendak latihan di sore hari. Darel mengambil ponselnya, menghubungi Ronald—teman sesama dosen untuk mengatakan bahwa dia tidak bisa hadir saat ini. Darel menguatkan dirinya untuk mandi pagi dan memakan bubur ayam.Sebenarnya, Darel tidak suka dengan bubur, namun entah kenapa kali ini rasanya berbeda, dia jauh lebih menikmati bubur yang dia makan. Apa mungkin karena Kaila yang memberikannya?“Darel, buka pintunya!”Darel seketika berdiri, menyudahi makan paginya dan membuka pintu. Ibunya ada di hadapannya.“Mama kenapa

  • My Arrogant Lecture   Cemburu

    Xavier sempat terpana oleh kecantikan Kaila, pacarnya nampak anggun dan manis. Dia tidak menyangka jika Kaila akan semanis ini. Perlahan sembari menyetir, tangan Xavier memegang erat tangan Kaila, menggenggamnya dengan lembut. Kaila juga tidak menolak, dia tersenyum hangat menatap Xavier, malam ini begitu indah, dia menyukai Xavier sepenuh hatinya.“Kita kemana?” tanya Kaila.“Kamu maunya kemana? Nonton mau enggak? The Conjuring udah main nih,” ucap Xavier menaikkan alisnya. Satu-satunya di dunia ini yang Kaila takuti hanya dosen galak plus killer dan suka memberi tugas seperti Darel, soal hantu dan makhluk gaib lainnya dia tidak pernah takut.“Boleh, aku pesan tiketnya dulu.” Kaila mengambil ponselnya lalu memesan tiket bioskop dengan aplikasi. Setelah dia memesan mereka menuju CGV yang terdekat.Keduanya berjalan-jalan dengan senyuman bahagia, Kaila juga akhirnya kembali menjalani hidupnya dengan memiliki kekasih sete

  • My Arrogant Lecture   Dating

    Kaila masuk ke dalam rumah dengan tatapan sebal, pantas saja ibu Darel melihatnya dengan tatapan tajam dan menilai dia dari atas sampai bawah. Ternyata ini karena ibu Darel mengetahui bahwa Kaila adalah kekasih Darel. Kaila duduk di teras sembari menikmati pemandangan, kakinya dia ayunkan sembari menenangkan emosinya yang bergejolak. Dia sesekali mengecek ponselnya barangkali ada pesan dari Xavier. Sayangnya hingga detik ini tidak ada satupun pesan dari kekasihnya. Terkadang Kaila bertanya-tanya apa memang Xavier menyukainya. Dia mencoba menelpon Xavier, panggilannya selalu sibuk. Kaila menghela nafasnya dan akhirnya masuk ke dalam rumah. Darel baru saja selesai mandi sore, dia tidak mengenakan baju saat berada di ruang tamu tengah mengeringkan rambutnya.“ASTAGA! BAPAK!” teriak Kaila langsung masuk ke kamar mandi. Darel terkejut dengan teriakan Kaila, dia kira Kaila masih diluar.Darel terburu-buru berlari, kakinya tersandung oleh siku meja sampai berdarah

  • My Arrogant Lecture   Jangan Terlalu Cinta

    Kaila menghela nafasnya kasar, di balik kamar dia mendengar semua pembicaraan Darel dengan ibunya. Hal yang membuat Kaila gemas adalah kenapa Darel benar-benar mengaku bahwa dia kekasihnya? Siapa juga yabg mau menjadi kekasih Darel sungguhan? Itu sama saja masuk ke dalam jeratan devil seperti Darel.Setelah terdengar ibunya pergi, Kaila mengetuk pintu kamar dan memanggil kencang nama Darel. Dia sudah bisa berdiri sekarang, rasa nyerinya sudah mulai menghilang."PAK BUKA PINTUNYA!!"Darel membuka pintu kamar Kaila yang dia kunci. Kaila menatap sebal Darel. Bibirnya mengerucut sebal."Kenapa bapak bilang saya kekasih bapak? Bukannya hanya di hadapan mantan bapak?" ucap Kaila kesal.Darel hanya tersenyum lalu kembali ke ruangannya, tidak menjawab keluhan Kaila. Dia sendiri juga bingung bagaimana menjawab ibunya yang jelas-jelas mengetahui semua rahasianya. Kalau dia hanya mengatakan bahwa itu pura-pura, bisa-bisa dia benar-benar dipaksa menikah dengan

  • My Arrogant Lecture   Kedatangan Ibu

    Kaila merasakan panas di hidungnya, dia merasa ada aroma minyak kayu putih. Kaila lalu membuka matanya, Darel duduk di kursi dekat meja belajarnya sembari menuliskan sesuatu di sana. Entah apa yang Darel kerjakan, tetapi nampak raut wajahnya begitu santai sembari menopang dagu. Kaila bisa melihat yang Darel pegang itu buku Manajemen Operasional.“Pak Darel lagi ngapain?” tanya Kaila.“Eh?” Darel meletakkan bolpoinnya. Dia lalu berdiri lalu memberikan Kaila vitamin.“Minum. Gausah ngerepotin orang.” Darel lalu membuka pintu kamar Kaila dan keluar. Kaila melihat di atas meja sudah tertata makanan untuknya. Dia tertawa dengan sikap dosennya yang lucu. Kaila lalu memulai makan, tubuhnya terasa begitu lemas, dia bahkan tidak sanggup berjalan. Suhu badannya masih panas, dia juga merasakan nyeri otot yang tak tertahankan namun Kaila menahan dirinya untuk mengeluh. Dia lalu meminum obatnya lalu tidur lagi.Damian sesekali memer

  • My Arrogant Lecture   Pingsan

    BAB 8 – Jesline Kaila baru saja sampai di kampus, dia turun dari taksi. Dia terkejut, hampir saja terjatuh saat Jesline tepat berada di hadapannya. Mata Jesline nampak menyimpan amarah, nafasnya memburu. Dia menampar Kaila dengan keras. Pipi Kaila sampai memanas, baru saja Kaila akan berbicara lagi, Jesline menamparnya lagi di bagian kiri. Kaila mengaduh kesakitan, Juna yang melihat itu mendekat, memarahi Jesline. “Eh mbak siapa ya kok kasar sama teman saya?” ucap Juna. Jesline tidak mendengarkan Juna, dia malah menjambak Kaila. “LO JAUHIN DAREL! Gausah deketin dia! Dasar wanita jalang!” ucap Jesline dengan marah. Dia menampar wajah Kaila lagi. Kaila sangat kesal dengan Jesline, dia menarik tangan Jesline dan menjambaknya lagi. Kaila meletakkan map yang dia bawa, memberikannya kepada Juna. Dia lalu menampar balik Jesline, memukulinya dengan tanpa ampun. “Heh! Lo itu yang harusnya pergi! Dasar kegatelan!” ucap Kaila dengan marah. Jesline hendak menjamb

  • My Arrogant Lecture   Rahasia

    BAB 7Darel masih sibuk memikirkan keberadaan Kaila, namun sejenak kemudian dia berpikir untuk apa terlalu mengurusi Kaila? Dia kembali duduk di ruang kerjanya kembali memeriksa makalah mahasiswanya. Hingga pukul satu malam tak terasa, Darel keluar ruangannya lalu membuka kamar Kaila. Masih kosong. Dia menelpon Kaila namun nomornya tidak aktif. Dia memutuskan mencari Kaila, ingin rasanya tidak campur dengan urusan Kaila, tetapi bagaimanapun juga Kaila adalah mahasiswa. Darel baru saja hendak mengeluarkan mobil, namun ada taksi yang datang. Kaila keluar dari sana dan berjalan masuk. Darel membuka pintu rumahnya, menatap Kaila dengan tatapan tajam.“Saya rasa kamu tidak sakit apapun,” ucap Darel melihat Kaila yang baik-baik saja dari atas sampai bawah.“Alergi saya tadi kumat, saya sampai sesak nafas dan pingsan.”“Alergi? Sudah tau alergi kenapa masih dimakan?” ucap Darel dengan tatapan sinis. Kaila menyerngitkan keningn

  • My Arrogant Lecture   Sakit

    BAB 6 Tidak perlu menjadi orang lain untuk membuatku jatuh hati -Kaila- Seusai kuliah berulang kali Kaila menguap, rasanya sangat mengantuk, namun sore ini ada latihan untuk sparing. Kaila setengah mengantuk menuju kamar mandi, dia mencuci wajahnya lalu berganti pakaian menggunakan jersey. “La? Apa kamu sedang mengantuk?” tanya Dita—teman satu tim Kaila. Terlalu lemah bagi Kaila untuk menjawab, dia hanya menganggukkan kepalanya lemah. Dita lalu memberikan Kaila satu gelas kopi. “Minum dulu, nanti kalau ngantuk enggak fokus.” Kaila meminum kopi hitam itu, dia lalu berjalan ke lapangan. Posisi Kaila di basket sebagai penyerang, dia berlari sampai ke tengah lapangan, namun saat dia dihadang oleh musuh, entah kenapa pandangannya menjadi buram. Seketika dia pusing dan tidak bisa lagi menumpu tubuhnya untuk tetap berdiri. Kaila lalu memejamkan matanya dan ambruk seketika. “Kaila! Kaila!” Ter

  • My Arrogant Lecture   Firasat

    Berulang kali Kayla melirik jam di tangannya, dia gelisah hingga detik ini Darel belum juga keluar dari kamar mandi, padahal dia ada kuliah pagi."Pak, ayo dong Pak, saya mau mandi juga Pak!" Kaila mengetuk pintu kamar mandi Darel. Sebenarnya di kamar Kaila juga ada kamar mandi, namun showernya sedang rusak, dia terpaksa menumpang mandi di kamar Darel.Darel tidak menjawab, sepuluh menit kemudian, dia keluar hanya menggunakan handuk putih yang dililit ke bagian bawah tubuhnya. Kaila berteriak kencang melihat Darel yang shirtless seperti itu."AAAAAAA!!! BAPAK!" teriak Kaila, dia naik ke ranjang Darel, menutupi wajahnya dengan selimut."Kamu kenapa teriak sih?" ucap Darel cuek. Dia mengambil pakaiannya lalu mengenakannya."Bapak bisa enggak sih kalau pakai baju di kamar mandi aja!" teriak Kaila."Iya, iya ini sudah selesai." Darel menarik selimutnya, menatap Kaila dengan tatapan jahil.Kaila memberengutkan wajahnya, d

DMCA.com Protection Status