Beranda / Romansa / My Accidental Wife / BAB 1 "Pria Asing Di Villaku"

Share

My Accidental Wife
My Accidental Wife
Penulis: Ms Iced Coffee

BAB 1 "Pria Asing Di Villaku"

Penulis: Ms Iced Coffee
last update Terakhir Diperbarui: 2023-10-18 22:26:00

Dua jam setelah lepas landas dari bandara Beijing, Nuwa Airlines yang membawa Azzura dan penumpang lainnya di dalamnya, kini akhirnya mendarat sempurna di bandara Shanghai. Setelah itu, Azzura turun dari pesawat dan keluar bandara sambil membawa kopernya.

Di luar bandara, Azzura dijemput oleh seorang sopir, yang akan mengantarnya ke villa sewaannya. Namun, setelah sampai di villa, Azzura menemukan bahwa villa sewaannya tersebut telah ditempati oleh pria tidak dikenal.

"Kyaaaaaa!" Azzura berteriak dan terperanjat kaget saat melihat pria tampan dan bertelanjang dada sedang berdiri di ruang tamu villanya. "Siapa kau dan sedang apa kau di sini?!" cerca wanita ini.

Pria tampan yang sedang minum tersebut kontan tersedak dan menyemburkan air dari mulutnya, kala mendengar teriakan Azzura yang melengking. "Hey! Kau yang siapa dan sedang apa kau di sini?!" ujarnya, balik bertanya.

Azzura terbelalak mendengar pertanyaan pria itu. Lalu detik berikutnya, ia berjalan mendekatinya. "Kau yang siapa?! Karena aku sudah menyewa villa ini," ucap Azzura dengan dahinya yang berkerut.

"Dasar gila!" hardik Alan. Ya ... nama pria tersebut adalah Alan. "Kau baru saja masuk ke villa ini, sementara aku yang lebih dulu menempati villa ini!" kesalnya.

"What?!" Kedua mata Azzura membola besar usai mendengar Alan mengiranya gila. "Astaga! Aku menyewa villa ini selama dua minggu," jelas Azzura bernada marah. "Wait! Akan aku buktikan," jelas gadis ini.

Detik berikutnya, Azzura mengeluarkan ponselnya dan menunjukkan nama serta booking code-nya pada Alan. "Ini, lihatlah!" kata Azzura ketus.

Alan yang tak mau kalah lantas mengambil ponsel miliknya dari atas meja dan menunjukkan kode konfirmasi pemesanan yang tertera di sana. "Salam kenal, aku Alan." balas pria ini dingin dan pongah, kala mengarahkan layar ponselnya pada Azzura.

"Hhhhhh ...." Azzura menghela nafas panjang usai mengetahui bahwa pria memesona dan sangat tampan di hadapannya malam itu telah menyewa villa dari tanggal 5 sampai 11 Juli, sedangkan ia menyewa villa dari tanggal 7 sampai 20 Juli.

"Tapi ... aku baru saja terbang dari Beijing. Dan ini hari yang melelahkan. Jadi, jika kau mau mengosongkan villa ini sampai semuanya beres, itu akan bagus. Dan aku akan sangat berterima kasih kepadamu," ujar Azzura pada Alan dengan penuh harap.

"Kenapa harus aku?" Alan menatap Azzura sinis. "Jika aku jadi kau, aku lebih baik kembali ke Beijing," cicit pria ini dingin. "Dengan begitu kau bisa menjadwal ulang lain kali," jelas pria berkancut yang ketumpahan air ini.

Azzura pun menggeleng cepat. "Aku tak bisa main kembali terbang ke Beijing begitu saja. Dan apa kau bilang? Jadwal ulang? Tidak." Dengan tegas wanita ini menolak. "Aku sudah menantikan perjalanan ini sepanjang hidupku," terangnya.

"Kalau begitu menginaplah di sini semalam. Hanya sampai besok pagi, sampai kita membereskan ini dengan pemilik villa," cetus Alan santai sambil melipat tangannya di depan dada. "Tapi ... kalau kau mau, kau tidur di sofa. Karena hanya ada satu kamar tidur untuk penginapan tipe ini. Kau tahu itu, kan?" imbuhnya.

Kontan Azzura terdiam dan dilema memikirkan ide Alan itu. Keputusan yang sulit, tetapi toh ia tetap harus membuat pilihan. Apakah ia akan menginap dan berbagi villa untuk semalam dengan lelaki yang bersikeras sudah menyewa villa dan bisa membuktikannya. Terlebih lagi, di mata Azzura, Alan merupakan sosok yang menjengkelkan dengan segala kesarkasannya.

Namun kemudian, Azzura mengedipkan matanya dan menghela napas panjang. "Baiklah," ucapnya pasrah. Yang diajak bicara hanya diam.

Kendati begitu, Azzura tetap mencoba menelepon pemilik villa bernama Derick. Namun, ternyata Derick tidak bisa dihubungi. Alhasil, Azzura yang merasa sangat kesal memutuskan untuk meninggalkan pesan untuk Derick.

***

Malam harinya, setelah Azzura selesai mandi dan tampil cantik dalam balutan piyama selutut pergi ke ruang tamu. Di sana, Azzura melihat Alan sedang minum wine di gelasnya. "Apakah kau berencana menghabiskan wine itu sendirian?" tegur Azzura dingin, kala ia berdiri di belakang Alan.

Alan yang sedang duduk di sofa dan dalam kondisi setengah mabuk, menoleh ke belakang, menatap Azzura sambil tersenyum dan menggeleng. "Apa kau mau?" tanya Alan lembut. Dan Azzura pun mengangguk tegas sembari duduk di samping Alan.

Segera, Alan mengisi gelasnya dengan wine. Lalu ia memberikannya kepada Azzura. Azzura pun menerima wine tersebut. Lalu detik berikutnya, Azzura minum wine dari gelas Alan, sementara Alan minum wine langsung dari botolnya.

Saat itu, Alan dan Azzura mengusir kesunyian dan menikmati malam ditemani dengan sebotol wine yang sangat memabukkan. Saking memabukkannya, Azzura dan Alan dalam keadaan setengah sadar sampai tidak sadar satu sama lain jika ternyata tubuh dan hasrat mereka saat itu adalah sama.

Alan dan Azzura bergairah dan saling membutuhkan. Buktinya sepasang anak manusia ini berciuman, berpelukan dan saling membelai mesra tubuh satu sama lain. Bahkan, Alan tanpa ragu menekan kepala Azzura dengan tangan kekarnya agar ciuman mereka lebih dalam.

"Huuhh ...." suara nafas Azzura usai Alan melepas pangutannya. Nafas Azzura putus-putus dengan wajahnya yang memerah.

"Should I stop?" tanya Alan dengan berbisik lembut tepat di depan wajah Azzura.

Ciuman Alan yang begitu dalam malam itu kontan membuat Azzura lupa diri. Azzura sangat menikmatinya, sehingga ia menolak berhenti. "No. Absolutely not!!" tegas Azzura. Ia lalu menggerakkan ibu jari tangan kanannya di sepanjang rahang Alan.

Meski sentuhan Azzura itu sangat ringan, namun berhasil membuat Alan terbakar gairah yang membara. Ia merasa seperti akan meledak. Karena itu, Alan langsung saja melumat bibir ranum, manis dan kenyal Azzura tanpa ampun dengan tempo cepat dengan sangat dalam, panas, dan liar.

Namun detik berikutnya, Azzura menarik bibirnya dari bibir Alan, membuat laki-laki yang berada di bawah kendali nafsu ini menatapnya dengan tatapan memburu serta nafas yang tersengal-sengal selagi mulutnya terbuka—tampak seperti ketika ia akan melahap bibirnya.

"Kita minum wine bersama. Kita juga berciuman. Lalu, setelah ini apa lagi?" tanya Azzura dengan dadanya yang naik-turun sambil menatap Alan dengan mata teduhnya.

Dengan nafas terputus-putus, Alan pun menjawab. "Aku mau membuka krisan milikmu. Apakah mungkin aku bisa melakukannya?"

Azzura lantas memasang wajah terkejut setelah ia mendengar jawaban dan pertanyaan Alan kepadanya saat itu. Kendati begitu, tanpa disangka, ucapan Alan tersebut justru membangkitkan libidonya sebagai wanita dewasa.

"Ya, tentu...." Azzura yang terpikat dengan pesona sensual yang terpancar jelas pada diri Alan, menatap Alan dengan pandangan sayu.

Alan pun tersenyum lalu menghujani leher Azzura dengan ciuman erotisnya sembari merebahkan wanita itu di ranjang. Setelah itu, Alan melucuti pakaian Azzura dan pakaiannya sendiri. Kemudian ia menjelajahi tubuh Azzura. Hingga akhirnya, malam itu, Alan berhasil merenggut kesucian Azzura.

Bab terkait

  • My Accidental Wife   BAB 2 "Keributan Usai Bercinta"

    Saat pagi menyapa, Alan dan Azzura yang bangun dari tidur mereka terlihat saling memandang dalam diam. Satu detik ... dua detik ... tiga detik berlalu hingga akhirnya keduanya tersadar dan...."Aaaaaaaaaaa ...." Alan dan Azzura satu sama lain menjerit. Alan menjerit karena terkejut melihat wanita tak dikenal berada di ranjang bersamanya, sementara Azzura menjerit sebab ia terkejut mendengar teriakan Alan."Apa-apaan ini?!!" Alan terbelalak saat ia bersitatap dengan Azzura, dan kepalanya tidak menemukan ingatan visual mengenai permainan penuh gairah bersama Azzura tadi malam.Melihat Alan terkejut, Azzura refleks bangkit dari tidurnya sambil menarik selimut yang menutupi tubuhnya. Karena selimut yang ditarik sang fashion desainer terlalu banyak kearahnya, itu membuat bagian intim Alan terlihat jelas, dan membuat mereka satu sama lain kaget. Saking kagetnya, Azzura sampai menyembunyikan wajahnya di balik selimut. Lalu ia mengutip pakaiannya di lantai, berlari ke kamar mandi dan menguru

    Terakhir Diperbarui : 2023-10-19
  • My Accidental Wife   BAB 3 "Pemilik Organ Kekasihku"

    Malam hari, Alan yang bekerja sebagai pemandu wisata mendapat telepon dari temannya yakni Sage, yang menyelidiki kematian mendiang kekasihnya. Usai menerima telepon tersebut, Alan bergegas pergi ke suatu kafe dan resto untuk bertemu Sage, untuk membicarakan tentang siapa dalang dibalik kematian sang kekasih."Hey...." Alan menyapa Sage yang telah duduk dan menunggunya di sebuah meja persegi dengan dua buah kursi yang saling berhadapan di lantai dua Arion Cafe and Resto."Hey, Lan...." balas Sage pada Alan yang duduk di depannya. "Maaf kalau aku menganggu waktu santaimu," kata pria ini dengan wajah bersalah.Dengan cepat Alan menggeleng. "Bagaimana, Ge? Ada kabar baru apa?" tanya Alan cepat."Hhh ...." Sage mendengus lemas. "Lan ... setelah sekian lama, akhirnya kita mendapat informasi dari kantor, bahwa sebenarnya Odette tewas karena jantung, hati, dan matanya dicabut," ungkap Sage, yang seketika membuat suasana menjadi tegang. Bahkan, Alan pun terbelalak dan terkejut setengah mati, k

    Terakhir Diperbarui : 2023-10-19
  • My Accidental Wife   BAB 4 "Gara-gara Mati Listrik"

    Pagi esok harinya, ketika Alan dan Azzura sedang duduk berhadapan di meja makan sambil sarapan, Azzura tiba-tiba saja berdesis—menahan nyeri yang teramat dan menjalar di dadanya. "Aawwhh...." Azzura meringis sambil satu tangannya memegang dada kirinya."Astaga. Azzura, ada apa?" Dengan wajah panik, Alan bertanya pada Azzura. Lalu ia berdiri, dan duduk ke samping wanita tersebut.Pertanyaan Alan itu hanya dijawab Azzura dengan rintihan kecil, kala ia menahan dadanya yang berdenyut sakit tanpa sebab dan sangat mendadak. "Apa kau sakit? Di mana yang sakit, Azzura?" Alan menatap wajah Azzura yang pucat dan berkeringat dingin, dengan sorot matanya yang penuh dengan kekhawatiran.Alih-alih menjawab rasa khawatir Alan, wanita yang kerap disapa Zura ini justru mencengkeram tangan Alan sembari mengatur napasnya guna menetralisir rasa sakit yang teramat di dadanya, "Dadaku ... sakit," ungkap Azzura akhirnya dengan suara lemah. Namun kemudian, Azzura yang saat itu sedang tak memakai kacamata

    Terakhir Diperbarui : 2023-10-19
  • My Accidental Wife   BAB 5 "Teror Penghuni Baru"

    Di rumah sakit, Azzura ditemani oleh Alan bertemu dengan seorang dokter ahli jantung pria yang menangani penyakit jantung Azzura selama ini, sekaligus juga dokter yang mengoperasi jantungnya satu bulan lalu."Zura, jantungmu baik-baik saja," ucap sang dokter sambil meletakkan stetoskop di dada Azzura yang duduk di atas ranjang pasien. Mendengar itu, sontak saja Azzura mengulas senyum tipis, sementara Alan tersenyum lega. Ya ... Azzura tampak tak percaya kala mendengar pernyataan sang dokter bahwa jantungnya baik-baik saja. Mengapa tidak? Karena ia sudah tiga kali merasakan sakit di jantungnya, dan secara tiba-tiba hingga beberapa menit. "Kalau kau masih tidak percaya, kau bisa mendengar suara jantungmu yang baru." Dokter pria bertubuh gempal yang tidak begitu tinggi tersebut memasangkan stetoskop miliknya di telinga Azzura. "Dug ... dug ... dug ...." detak jantung baru Azzura terdengar sangat normal. Azzura pun tersenyum lebar dan wajahnya tampak senang, kala mendengar suara jantun

    Terakhir Diperbarui : 2023-10-19
  • My Accidental Wife   BAB 6 "Petunjuk Yang Abu-abu"

    "Nona Azzura ... ayo bangun. Apa malam ini Nona akan menginap di sini?" Asisten Azzura, Alexa, menepuk tangan Azzura pelan. Ia mencoba membangunkan Azzura yang masih tertidur pulas di kursi kerjanya sementara hari sudah gelap."Haaahh ...." suara nafas Azzura setelah mendegar suara Alexa yang begitu familiar berdengung di telinganya, kala membangunkannya. Nafas Azzura terdengar pendek dengan mata terbelalak dan wajahnya yang terkejut."Ada apa, Nona? Apa Nona mimpi buruk lagi?" cerca Alexa panik.Azzura pun mengangguk sambil melihat perutnya yang rata. "Aku bermimpi aku hamil, Alexa," ungkapnya. Ia lalu menatap Alexa di sampingnya dengan wajah cemas. Namun hal berbeda justru ditunjukkan oleh Alexa. Ia tampak tersenyum dan kemudian menjelaskan: "Nona, konon katanya mimpi hamil menandakan bahwa si pemimpi akan mendapatkan sesuatu yang diinginkan."Mendengar itu, Azzura lantas mengernyit sembari menatap Alexa tak percaya. "Benarkah?" t

    Terakhir Diperbarui : 2023-11-24
  • My Accidental Wife   BAB 7 "Kucing Pembawa Masalah"

    "Azzura ... jika kau ingin tahu siapa pemilik jantung, hati dan mata barumu, pergilah ke Rumah Sakit Venus," ungkap seorang anonim melalui pesan singkat yang ia kirim kepada Azzura. Kontan Azzura terbelalak saat membaca isi pesan si anonim di ponselnya pagi itu. "Aku harus ke rumah sakit ini sekarang juga," kata Azzura dengan bergumam. Ia lalu bergegas kembali masuk ke kamar tidur, dan pergi mandi tanpa menutup pintu ke arah balkon.Saat Azzura mandi, satu per satu kucing liar yang kelaparan dan setiap harinya selalu berada di sekitar Garvi House, naik ke atas balkon dan masuk ke kamar tidur Azzura dan Alan dengan harapan mereka akan mendapat makanan. Namun, bukan makanan yang didapat, tetapi Alan yang tengah tertidur pulas di kasur. Alhasil, kucing-kucing liar tersebut naik ke atas kasur, kemudian mengerubungi Alan dan menjilati wajah, kaki, dan tangannya. Alan yang tengah tertidur tetapi merasa tubuhnya dijilati lantas membuka matanya perlaha

    Terakhir Diperbarui : 2023-11-27
  • My Accidental Wife   BAB 8 "Buntut Panjang Alergi Kucing"

    Sekian detik setelah pemuda yang tak diketahui identitasnya itu pergi, Azzura yang masih terlihat kaget seolah tak percaya dengan apa yang baru saja ia dengar, kembali ke villa.Sesampainya di Villa, Azzura yang sedang duduk di sofa sambil memijat pelipisnya pelan, tiba-tiba teringat dengan pakaiannya di tempat laundry. Karena itu, wanita ini akhirnya menghubungi staf laundry. "Apa katamu?" Dengan dahi yang berkerut, Azzura bangkit dari duduknya cepat. "Kau memberikan pakaianku ke anak yatim? Kenapa kau berikan pada mereka?!" tanya Azzura kepada staf laundry, kesal."Ya, Nona. Katanya kau dimasukkan di rumah sakit jiwa di Beijing. Teman sekamarmu yang bilang kepadaku pagi ini. Katanya kau ingin pakaianmu disumbangkan ke panti asuhan," beber si staf laundry."Dia memang sangat spesifik soal itu. Baiklah, aku mengerti sekarang. Terima kasih," balas Azzura pada pria tersebut. Lalu, ia dengan wajahnya yang marah menutup teleponnya. "Baiklah, Alan. Ru

    Terakhir Diperbarui : 2023-11-28
  • My Accidental Wife   BAB 9 "Pertengkaran dan Pertemuan"

    Azzura tampak terbelalak kala mendengar sebuah suara menyuruhnya pergi dari Garvi House. Namun, yang membuat Azzura kian terkejut adalah saat listrik tiba-tiba dan ia tak melihat wujud dari suara tersebut."Sepertinya aku hanya berhalusinasi," kata Azzura ragu-ragu. Ia kemudian mencoba menyalakan senter pada ponselnya. Akan tetapi, belum sempet senter di ponselnya menyala, tiba-tiba saja.... "Siapa bilang kau sedang berhalusinasi?" celetuk sebuah suara dalam kegelapan yang berkata pelan tetapi juga dingin dan tegas. Ini suara yang sama dengan suara yang menyuruh Azzura meninggalkan villa. Suara mematikan di tengah kegelapan itu berhasil membuat ponsel Azzura terjatuh dari tangannya. Setelah itu, ia menoleh ke arah sumber suara di belakangnya.Dan, betapa kagetnya Azzura tatkala melihat Alan sedang berdiri di ambang pintu masuk villa dengan senter ponselnya yang menyala di depan wajahnya. "A ... Alan?" ucap Azzura terbata-bata. "Ke ... napa kau hanya berdiri di sana?" tanya sang pera

    Terakhir Diperbarui : 2023-11-29

Bab terbaru

  • My Accidental Wife   BAB 123 "Akhir Dari Azzura dan Alan"

    Suasana yang tenang seolah mendukung hasrat Alan pada Azzura saat itu. Alan benar-benar terangsang, iblis dalam dirinya seolah tidak memikirkan fakta bahwa kini Azzura adalah seorang pasien. "Mmhhhh ...." desahan kecil keluar dari mulut sang fashion desainer saat Alan meremas gunung kembarnya yang berpakaian dengan gerakan sensual. "Alan... I'm so wet. Do you want to taste me?" ucap Azzura saat ia menarik bibirnya dari Alan sementara dada bulat dan padatnya bergerak naik dan turun dengan cepat. Ia terengah-engah. Mendengar itu, Alan lantas menyeringai, matanya menyala tanda bahwa ia semakin terbakar gairah dan juga bersemangat. "Tentu saja, Azzura. Besides the heart, your pussy is mine," jawab Alan, berbisik di depan wajah sang kekasih. "Sayang...." Alan dengan jarinya membelai wajah Azzura hingga ke bibirnya. "Kau tahu, menjilati vaginamu adalah favoritku. Aku akan menjilatinya sampai kau cum, atau memohon kepadaku atau menyemprotkan jusmu ke wajahku. Bahkan, setelah kau orgasme,

  • My Accidental Wife   BAB 123 "Momen Krusial Berakhir"

    "Meski cerita dan mimpi itu mengerikan, aku tidak akan berani menyakitimu, Azzura," kata Alan pelan meski nada bicaranya terdengar dingin.Mendengar itu, Azzura lantas mengangkat wajah cantiknya yang pucat, dan kemudian menatap Alan nanar sementara keningnya berkerut. "Hhhhhh ...." Alan mengehela napas panjang guna menetralisir perasaan sesak yang memenuhi dadanya."Azzura, bahkan sepanjang kau bercerita tadi, tak sedetik atau sekali pun aku berpikir kapan kau mulai memutuskan mencampuri hidupku dengan rencana yang kacau. Entah mengapa hatiku percaya bahwa kau mana mungkin akan begitu. Kau tak mungkin harus sakit untuk mengacaukan hidupku, dan membuat aku percaya untuk mencintaimu," kata Alan dengan tenang. "Alan, saat aku bertemu denganmu aku tidak tahu apa-apa. Dan, saat aku tahu apa yang menghubungkan kita, aku coba memberitahumu ribuan kali," balas sang fashion desainer yang baru menyeka air matanya dengan tangan kosongnya ini. "Aku percaya padamu, Azzura. Sumpah!" tegas si pem

  • My Accidental Wife   BAB 122 "Pengakuan Sang Kekasih"

    "Apa yang terjadi?" tanya seorang petugas medis wanita yang rambut coklat gelap dan panjangnya dikuncir kuda pada Alan yang belum lama tiba di IGD rumah sakit. Alan yang tampak cemas dan bingung kemudian menjelaskan: "Dia kalut, dan tiba-tiba pingsan."Petugas medis wanita itu mengangguk mengerti. "Baiklah... Dokter akan periksa sekarang. Tolong tunggu di luar," katanya pada Alan. Alan pun mengangguk menuruti perintahnya. Dan setelah beberapa saat, seorang dokter wanita yang berambut hitam pendek sebahu keluar dan bertemu Alan."Dok, apa kondisinya stabil?" tanya Alan dengan perasaan tak sabar yang menggerogoti dirinya. "Ya, kondisinya stabil. Tadi, dia mengalami syok. Tapi kami butuh rekam medisnya. Ada bekas luka di dadanya. Saya kira dia telah melakukan transplantasi hati dan jantung. Dan, apa yang baru saja terjadi mungkin terkait dengan operasi yang dia jalani. Tolong segera hubungi dokter jantungnya. Kami butuh informasi rekam medisnya untuk memastikan bahwa dia tidak menola

  • My Accidental Wife   BAB 121 "Kejutan Saat Malam"

    Malam harinya—setelah bertemu dengan Tommy dan Alexa, Azzura yang telah membatalkan acara makan malam bersama orangtuanya kembali ke apartemen Alan. Di apartemen itu, ia duduk di meja makan sembari membuka tutup botol anggur. Setelah itu, wanita seksi ini menuang segelas anggur untuk dirinya sendiri, kemudian menyesapnya. Tidak berapa lama, Azzura mendengar suara pintu berdecit dan derap langkah kaki seseorang. Siapa lagi jika bukan sang penguasa apartemen, Alan. Mendengar Alan pulang, Azzura bergegas bangkit dari duduknya dan menghampiri Alan yang masih berdiri di depan pintu masuk. "Sayang, kau di sini?" Alan tersenyum pada Azzura. Dengan cepat Azzura mengangguk lalu ia dengan sopan mengatakan bahwa ia datang ke apartemen untuk makan malam bersama kekasihnya. "Tapi, bukankah seharusnya sekarang kau sedang makan malam bersama orangtuamu?" Alan mengernyit saat menatap Azzura. Ia bingung. "Aku sangat merindukanmu, jadi, aku datang kemari. Yah... Aku ingin makan malam bersamamu,

  • My Accidental Wife   BAB 120 "Kehidupan Baru Untukmu"

    "Hhhhh ..." Ayah Azzura menghela napas panjang, dan memijat pelipisnya pelan tatkala ia menatap putrinya heran. "Jadi, sebenarnya... Apa maksudmu, Azzura?" pria paruh baya ini bertanya dengan nada bingung. "Shit!" Azzura menggeram. Dan kemudian wanita seksi ini memajukan duduknya, lebih dekat dengan coffee table yang memisahkannya dengan orangtuanya. "Selama ini Ayah dan Ibu berbohong padaku!" ujar Azzura melotot pada orangtuanya. "Ayah... Tolong akhiri semua kebohongan ini. Aku tahu bahwa tidak pernah ada donor yang mengalami kecelakaan atau keluarga yang dengan senang hati ingin mendonasikan jantung, hati, dan matanya padaku!" ungkap Azzura, sinis. Sementara, yang diajak bicara membisu. "Dia dibunuh. Nyawanya diambil secara sengaja. Ada yang membunuhnya. Wanita dengan kondisi sehat dan bahagia, memiliki orang tua, kekasih, dan kehidupan!" imbuh Azzura, marah. Sekarang katakan padaku, apakah Ayah terlibat dalam hal ini?" tanyanya dengan menekan setiap kata dalam kalimatnya. "Apa—

  • My Accidental Wife   BAB 119 "Aku Tahu Dia Donorku"

    "What do you need now, Alan?" tanya Azzura. Yang ditanya kemudian menyeringai. Seringai liciknya tersebut tampak jelas di wajahnya yang tampan itu. "I want you under me, Azzura," jawab Alan, terdengar sangat sensual.Mendengar itu, Azzura lantas tersenyum. "Mr. Alan, you will get what you expect from me," balas sang fashion desainer seksi ini dengan begitu tegas."I must say once again that you never fail to please me, Baby." Alan membelai pipi sebelah kiri Azzura dengan gerakan sensual. Sehingga, membuat hati Azzura berdesir sangat hebat."Astaga, Azzura... Kau semakin terlihat seperti... Wanita jalang. Aku tak pernah menduga bahwa kau akan melangkah sejauh ini," ujar dewi batin Azzura, menggerutu kesal pada Azzura yang tak tahu malu. "Tapi, yah... Kau juga merasa sangat senang ketika kau bisa bercinta dengan Alan, bukan?" sahut sel-sel liar Azzura. "Sungguh! Kau benar-benar tidak bisa menolak tubuh Alan," timpal dewi batin Azzura. Sekian detik berikutnya, Azzura memberanikan diri

  • My Accidental Wife   BAB 118 "Odette: Kalian Cocok!"

    "Ehem ...." Azzura berdeham dan berkedip. "Alan... Apakah aku boleh bertanya sesuatu kepadamu?" tanyanya pelan dan hati-hati saat bertatapan dengan kekasihnya itu. Tanpa ragu, Alan pun mengangguk. "Ya, tentu saja boleh," jawab pria memesona ini. "Selama pertanyaanmu itu tak melewati batas, aku juga akan menjawabnya." Alan tertawa. Ia lalu merangkul Azzura selagi mereka duduk bersebalahan di bathtub.Pelukan seperti ini digunakan oleh Alan pada sang kekasih untuk menunjukkan dukungannya, rasa cinta dan sayangnya kepada Azzura."Hmm... Apa tidak masalah jika kau membawaku pindah apartemen ini? Maksudku, kau dan Odette—""Cup." Dengan cepat, Alan memotong bicara sang kekasih dengan membungkam mulutnya dengan kecupan kilat. Kecupan kilat di bibirnya detik itu kontan membuat Azzura cukup terkejut. Matanya melebar saat bersitatap dengan Alan, seolah ia bertanya, "Apa yang kau lakukan? Aku sedang bicara!" "Sayang...." Alan dengan lembut berucap sembari jari-jarinya membelai pipi Azzura se

  • My Accidental Wife   BAB 117 "Orangtuaku Pembunuh?

    Bathtub yang terdapat di kamar mandi Alan cukup untuk jumlah dua orang saja. Kemudian bathtub ini juga dilengkapi dengan dek kayu jati.Bukan hanya itu, terdapat juga sandaran di masing-masing sisi, sehingga Alan dan Azzura bisa merasa lebih santai usai pergulatan mereka yang panas, menyakitkan, namun sangat menyenangkan.Sayangnya, alih-alih merasa rileks karena pijatan alami yang diberikan oleh air hangat di dalam bathtub, ruang memori di kepala Azzura justru kembali berputar bak gulungan film. Ya, gulungan film yang sangat siap menampilkan potongan-potongan visual di dalamnya. Hal ini tentu saja kembali mematik rasa takut Azzura dan tercetak jelas di wajah cantiknya. Karena itulah tangan Azzura jadi gemetar. Bahkan, tubuhnya menjadi lemas alih-alih segar karena berendam di air hangat yang menenangkan. Azzura tercekat lantas membeku di samping Alan. Sementara, di waktu ini, ruang memori di kepala Azzura mulai menampilkan beberapa adegan visual yang membuat wanita seksi satu ini m

  • My Accidental Wife   BAB 116 "Takut, Gelisah Tapi Nikmat"

    Tanpa perlu menunggu lebih lama, Azzura lantas menjawab Alan dengan tersenyum malu-malu kepadanya. Sehingga, Alan merasa bahwa wanita di hadapannya ini terlihat semakin cantik dan menggemaskan.Sementara itu, di bawah sana tampak Alan Junior yang bertipe Burrito sudah sangat siap untuk melakukan pekerjaannya, memasuki liang senggama Azzura yang berkedut dan basah.Saat Mr. Burrito milik Alan akan memasuki honey pot nya, Azzura membuka kedua kakinya lebar-lebar. Dan setelah itu, baru lah Mr. Burrito sang kekasih perlahan memasuki arena permainannya. "Aagghhh..." Azzura terperanjat saat Mr. Burrito si pemandu wisata dan selam scuba memesona favoritnya itu memenuhi liang senggamanya, dan memberi tekanan serta rangsangan di semua area intimnya.Dan, agar penetrasi semakin dalam, Azzura terlihat melingkarkan kedua kakinya pada pingang Alan. "Mmhh ... ooohh ...." Azzura dan Alan mengerang dengan lembut. Melalui erangan lembut itu, Azzura dan Alan dapat saling mengetahui bahwa mereka satu

DMCA.com Protection Status