Share

Pembebasan

Lelaki yang merupakan pemimpin prajurit itu berteriak kesakitan setelah tiba-tiba saja lengan kanannya buntung dan terjatuh di tanah. Dia tidak  tahu kapan pemuda itu menyerang dan memutuskan lengan kanannya.

Belum juga pemimpin prajurit itu sedikit menahan rasa sakit yang dialaminya, setelah itu ganti lengan kirinya yang juga lepas dari tubuhnya dan terjatuh ke tanah. Teriakan kesakitan meluncur berulang dari bibir lelaki itu. Air matanya mengalir sederas air terjun di musim hujan. 

 Ucapan mengiba memohon ampun dari lelaki itu tidak membuat Aji menghentikan aksinya. Tampaknya emosi lelaki tampan itu sudah tidak terbendung lagi. Baginya, melihat pendekar terbantai adalah hal biasa dan tidak terlalu memukul perasaannya. Tapi jika penduduk yang tidak bersalah dan tidak bisa melakukan perlawanan yang terbantai, maka dia tidak bisa untuk diam. 

Meskipun lelaki itu sudah jatuh berlutut, Aji mengangkatnya berdiri dan menebas kedua kakinya sebatas

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status