Share

Pembantaian

Aji melirik ke arah Jaya dan memberi isyarat agar jangan menyerang terlebih dahulu. Dia tahu jika teman barunya itu sudah terbakar emosi.

"Sabar kita habisi mereka setelah keluar dari desa ini," kata Aji pelan.

Jaya mengangguk sambil menahan amarahnya. Dia bisa membaca rencana Aji yang tidak ingin jatuh korban dari pihak penduduk.

"Hahaha ...! Kau cantik sekali dan memiliki kecantikan  berbeda dengan yang lainnya. Paduka raja pasti akan memberiku hadiah besar jika bisa membawamu ke istana," ucap pemimpin prajurit tersebut kepada Ratih.

Putri Kiki Mangkubumi itu melengos wajah dan tidak menyahuti ucapan lelaki tersebut. Apa yang dilakukan Ratih tentunya membuat pemimpin prajurit itu murka, "Kau berani mengacuhkanku! Seharusnya kau bangga dan senang bisa tinggal di istana. Dan aku yakin, kau akan menjadi wanita yang istimewa di mata paduka!"

Ratih tetap diam dan tidak sedikitpun memandang lelaki yang berada di sampingnya itu.

"Bawa para g

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status