Share

Bab 100

"Mama!" Fano meronta turun dari gendongan pengasuhnya, berlari menyongsong Nadine seraya merentangkan tangan, minta dipeluk.

Mata Nadine berkaca-kaca kala mendekap penuh kerinduan putra kecilnya itu.

"Maafkan mama, Sayang. Mama janji nggak akan pergi lagi."

Fano tidak memahami alasan di balik kepergian mamanya yang cukup lama. Bocah lugu itu pun tak bertanya kenapa. Baginya, melihat mamanya pulang saja sudah membuatnya bahagia.

"Tidak ada yang datang mencariku, Sus?"

"Tidak, Nyonya."

"Termasuk papa?"

"Maaf, Nyonya."

"Ya sudah. Siapkan makanan untukku. Aku lapar."

"Baik, Nyonya."

Nadine membawa Fano untuk duduk di ruang keluarga. Bocah itu berceloteh dengan riangnya sambil mengajak Nadine bermain.

'Kasihan sekali kamu, Nak.' Nadine membelai pipi Fano. 'Papa kandungmu bahkan tak menginginkanmu. Mama yang berdosa, tapi kamu ikut merasakan akibatnya. Maafkan mama, Nak!'

Selama mendekam di balik jeruji besi, tak sekali pun Alfian datang membesuknya. Lelaki itu hanya menampakkan
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status