Share

Tulus dibalas Luka

“Bunda, sakit!”

Aku yang baru saja terlelap harus kembali membuka mata saat mendengar rengekan Melody. Dari tadi sore dia seperti ini sampai memaksa ke rumah sakit dan pihak rumah sakit menyuruh kembali lagi nanti karena memang belum waktunya melahirkan karena baru pembukaan satu.

Edwin sedang dalam perjalanan. Aku memintanya datang karena Edwin juga harus ada di samping Melody. Dia baru menyelesaikan ujian sekolah jadi bisa tenang pergi ke sini.

Saat dinyatakan hamil, Melody seharusnya persiapan ujian kenaikan kelas. Tapi takdirnya seperti ini. Sangat disayangkan namun aku akan menyuruhnya mengambil paket nanti. Tidak mungkin hanya memiliki ijazah SMP saja bukan. Apalagi cita-citanya tinggi.

“Ke rumah sakit saja, Bun. Sakit sekali. Atau minta obat penghilang rasa sakit, aku tidak kuat,” rengeknya.

“Namanya orang akan melahirkan memang begini Mel.”

“Tapi sakit, Bun.”

“Sabar.”

“Bunda bisa bilang begitu karena tidak merasakan. Pokoknya aku tidak mau hamil lagi!”

“Siapa bilang? B
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status