Share

Langsung Viral

[Aman, Pa. Aku tidak akan mengatakan apapun pada Bunda.]

Keningku berkerut membaca pesan dari Edwin. Aku hanya membaca lewat pintas layar.

“Sayang, ada tidak.”

Aku tersentak mendengar suara Nino.

“Ada, Mas.” Dengan cepat kuraih benda pipih itu dan kembali duduk di sampingnya. Kami baru sampai di warung bakso. Kebetulan memang sekarang sedang sepi, biasanya akan mengantre.

“Apa yang kamu sembunyikan dariku, Mas?” Aku tidak mungkin pura-pura tidak tahu, tidak suka jika Nino menyembunyikan sesuatu apalagi jelas-jelas dari chat itu mereka membicarakanku.

“Kamu baca chat dari Edwin? Ya ... padahal niatnya mau buat kejutan malah kamu baca.”

“Kejutan?”

“Iya. Tapi sudah ketahuan jadi bukan kejutan lagi.”

“Kejutan apa?”

“Nanti saja kamu lihat, meskipun sekarang sudah tahu aku akan memberi kejutan tapi tidak boleh tahu isi kejutannya. Kamu tidak kaget ‘kan tidak seru,” ujarnya dengan tangan merayap ke pinggangku.

“Mas, ih. Ini bukan di rumah loh.” Kulepaskan tangannya dengan cepat.

“Pengantin b
Chapitre verrouillé
Continuer à lire ce livre sur l'application

Related chapter

Latest chapter

DMCA.com Protection Status