Share

Kutunggu Dudamu

“Anu ... Mbak Bella.”

“Usir saja, Bi!” ujar Nino.

“Mas, kok tamunya di usir?”

“Memang kamu mau bertemu dengan mantanku?”

Mataku terbelalak, “Ma-mantan?”

“Iya. Kamu mau bertemu dengan mantanku? Boleh sih, biar dia tahu kalau sekarang aku sudah memiliki bidadari.” Nino merangkul pinggangku dengan mesra dan tanpa malu mendaratkan ciuman di pipi.

Terkadang Nino tidak pernah melihat tempat. Suka sekali nyosor.

“Dia sering mendatangi rumah kamu?” tanyaku curiga.

“Aku tidak tahu. Baru sekarang kita pindah ke sini ‘kan? Sebelumnya aku tinggal di apartemen ke sini hanya sesekali.”

Rumah ini memang sudah ada bahkan sebelum aku dan Nino menikah tapi memang desain interior rumah ini sama dengan rumah impianku. Aku dan Nino seleranya sama kalau soal satu hal ini.

“Dia pasti masih mencintaimu.”

Nino mengedikkan bahunya, “Bukan urusanku. Salahnya kenapa mencintai suami orang.”

“Tapi sebelum kita menikah kamu ‘kan bukan milik siapa-siapa.”

“Memang, tapi aku tidak minat pada wanita yang tidak punya ha
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status