Share

Wajah di Bayangan

"Farhan... apa itu?" suara Suci terdengar serak, nyaris berbisik, saat matanya tertancap pada bentuk kabur yang mulai muncul di depan mereka.

"Aku... aku tidak tahu," balas Farhan dengan suara gemetar. Dia merasakan napasnya semakin berat, darahnya mendesir cepat di telinga. Bayangan itu semakin mendekat, mengental dari kegelapan seperti kabut yang berubah bentuk menjadi sesuatu yang lebih solid, lebih nyata.

Suci tidak bisa memalingkan pandangannya. Mata keempatnya—sebuah anugerah yang sering kali menjadi kutukan—mulai membakar. Dia bisa merasakan energi yang mengalir di sekitar mereka, sebuah energi yang membawa kesan akan kemarahan yang membara, rasa sakit yang tidak pernah sembuh, dan dendam yang terkubur dalam. Tetapi di balik semua itu, ada sesuatu yang lain. Sesuatu yang lebih dalam, lebih akrab.

"Aku mengenalnya," bisik Suci, suaranya retak dengan ketidakpastian.

Farhan menatap Suci dengan ekspresi tercampur antara kebingungan dan ketakuta
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status