Share

Bab 71

"Ayah."

"Kalian mau pergi kemana?"

"Oh ini, Dimas mau ngajak nginap di toko weekend nanti."

"Boleh Yah?" Tanya Dimas memohon.

"Eemmm ... Boleh gak ya?" Yuda menimbang-nimbang, membuat Dimas semakin gemas.

Boleh deh, tapi Ayah ikut ya."

"Eemmm ... Boleh gak ya? Bagaimana tuan putri?" Dimas menaikan kedua alisnya. Akupun mengangguk.

"Bisa diatur." Sambungnya lagi. Kamipun tertawa bersama melihat ringkah Dimas yang masih menggemaskan, walaupun sudah tidak balita lagi.

"Tam, Mama mau bicara!" Panggil mama dengan nada yang tinggi.

"Sebentar ya." Yuda bergegas menemui mama.

Ba'da Magrib kami makan malam bersama, semua terdiam menikmati masakan yang kami masak tadi, hanya mama dan Anisa yang terdengar kasak kusuk. Dimaspun begitu, yang biasanya banyak celoteh, sekarang dia hanya fokus menikmati makanannya.

"Tam, mama sudah putuskan jika Kanaya harus pindah dari sini, biar Anisa tidak stres dan kalian bisa promil." Ucap mama penuh penekanan.

"Ma, apa-apaan ini?" Yuda terperangah mendengar pe
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status