Share

Bab 62

Author: Ayaa Humaira
last update Last Updated: 2022-08-14 07:10:48

Raut wajah Kanaya berubah cemas mendengar dokter Prita mengucap istighfar. Beberapa kali dokter Prita menangkap gambar hasil USG. Kemudian memgeprinnya menjadi semcam foto kecil.

Setelah selesai, Kanaya dipersilahkan turun dari dan duduk didepan meja dokter Prita. Berkali-kali dokter Prita menghela nafas panjang.

"Ada apa dokter?" Tanya Kanaya cemas. Kentara sekali dari wajahnya yang sedari tadi.tidak tenang.

"Dari hasil USG, ada sesuatu diperutmu Nay, ada masalah di ovarium, sejenis kanker, aku kasih surat rujukan, kamu langsung cek lab ya Nay, nanti aku resepkan obat penahan nyeri, biar sakit diperutmu berkurang."

Terang dokter Prita.

"Maksud Dokter, bukannya rahimku sudah diangkat?"

"Iya betul, tetapi hanya rahim dan leher rahim, sementara ovarium atau indung telur tidak diangkat." Jelas dokter Prita. Tangannya dengan lincah membuat surat rujukan dan menulis resep dan menyerahkan pada Kanaya.

Tak kuasa Kanaya menahan tangis, diusapnya buliran bening yang membasahi pipinya.

"insyaAl
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Misteri Bedak Wa*dah di Mobil Suamiku   Bab 63

    Yuda terbangun pukul 04.45, dilirik istri mudanya diatas ranjang, sementara dia tidur lesehan dilantai. Berat rasanya tidur dengan wanita lain selain Kanaya.Dibukanya gawainya ada pesan dari nomor Kanaya, namun pesan itu Dimas yang mengirimkan. Yuda terperanjat ketika membaca pesan itu."Jam sebelas? Berarti aku semalam ketiduran, Yaa Allah Kanaya." Lirihnya.Tanpa membangunkan istri mudanya, Yuda bergegas kekamar mandi untuk cuci muka, kemudian dia menyiapkan mobilnya untuk segera pulang, dia sangat khawatir dengan keadaan Kanaya. "Adzan subuh masih 15 menit lagi, sebaiknya aku shalat dijalan saja nanti.""Tam, kok sudah mau berangkat? Gak nunggu siang dulu?" Tanya Heru yang sedang menghangatkan badan didepan tungku."Ada meeting pagi Pa, persiapan meeting belum Tama siapkan, laptop dirumah soalnya." Jawab Yuda sedikit berbohong, jika dia pulang karena Kanaya, pasti jika Hilma mendengar dia tidak akan mengizinkan."Yasudah hati-hati, gak usah ngebut-ngebut.""Iya Pa, nanti tolong b

    Last Updated : 2022-08-15
  • Misteri Bedak Wa*dah di Mobil Suamiku   Bab 64

    "kenapa kamu Nis?" Tanya Risma, karena Anisa terlihat aneh ketika Hilma menyuruhnya mengisi pengajian."Eh, gak apa-apa kok mbak," jawab nisa gugup, pasalnya sebenarnya dia tak pernah lulus pesantren.Waktu SMA dulu, Anisa sempat masuk pesantren namun hanya tiga bulan, dia kabur karena tidak betah, akhirnya dia sekolah diluar daerah karena Mutiah malu. Mutiah sudah membanggakan Anisa pada tetangganya jika Anisa anak yamg soleha dan nantinya akan kuliah di Kairo.Pada akhirnya para tetangga tahu jika Anisa tidaklah sekolah di pesantren, karena malu, akhirnya Mutiah pindah didekat lingkungan yang sekarang dibangun pesantren oleh Yuda.Disitulah Mutiah selalu cari muka pada Yuda dan kiayi Abdurrahman, meninggikan Anisa, seolah Anisa kuliah di Kairo. Padahal Anisa kuliah di STIA, itupun lulus dengan nilai-nilai pas-pasan, bahkan skripsinyapun dia membayar jasa pembuatan skripsi.Dipesantren Anisa hanya mengajari anak-anak yang masih iqro atau juz ama. Bahkan untuk berbicara didepan umum m

    Last Updated : 2022-08-16
  • Misteri Bedak Wa*dah di Mobil Suamiku   Bab 65

    Hasil patologi Anatomi menjukkan kanker ovarium dengan tingkat kepaharan 3, tindakan harus segera dioperasi.Tubuh Kanaya mendadak lunglai, tak mampu di tahan gejolak kekhawatiran. Ditariknya nafas dalam, dan kembali dia hembuskan, berulangkali dia lakukan itu, dari mulutnya terdengar lantunan istighfar."Ibu baik-baik saja?" Tegur petugas laboratorium ketika melihat Kanaya dengan wajah pucat."Iya Mbak, saya baik-baik saja, terimakasih."Dimasukan kembali kertas itu kedalam amplopnya, kemudian dia masukan kedalam bagian terkekecil tas tangannya, agar Yuda tak bisa menemukan hasil pemeriksaan itu.Diayunkan dengan berat langkah kakinya menuju penjualan es kelapa muda. Dia duduk dan memesan satu gelas kelapa muda tanpa es batu dan tiga bungkus kelapa muda murni tanpa batu es. Setelah pesanan datang, diteguknya air menyegarkan itu hingga tanda setengan."Yang, aku cari-cari kamu dari tadi." Sapa pemilik suara berat dari belakang.Lantas Kanaya menoleh, disana sudah berdiri gagah suaminy

    Last Updated : 2022-08-17
  • Misteri Bedak Wa*dah di Mobil Suamiku   Bab 66

    Kanaya menarik tangan Lely yang hendak turun dari pelaminan. "Berbahagialah, kami akan segera pulang." Ucap kanaya sambil menatap Lely.Kemudian Kanaya beralih ke Wira, mengucapkan selamat."Kami pamit mas, semoga jodoh sampai surga.""Aamiin," balas Wira."Dimas mau tetap disini atau ikut pulang, itu ada tante Gina sama nenek dan juga kakek.""Disini boleh Ma?""Tentu boleh sayang." Kanaya melambaikan tangan pada Gina yang baru saja terlihat. Tanpa menunggu lama, gadis itu langsung mendekati Kanaya dan memeluknya."Kok udah mau pulang sih Mbak?""Mbak udah dari tadi Gin, cari-cari kamu, tapi gak nongol-nongol, dari mana?""Huff ... Itu si nenek lampir, nyuruh ini, nyuruh itu, kesal Mbak, dari tadi pagi ada aja yang minta diambilkan, minta diambilkan permenlah, tisulah, handphone, duh ... Gedek aku sama dia." Keluh Gina oada Kanaya."Sssttt ... Tidak baik ngomong gitu, didenger orang nanti gak enak.""Habis ngeselin banget sih.""Sayang, aku kesana dulu ya, ada temen lama." Yuda ber

    Last Updated : 2022-08-19
  • Misteri Bedak Wa*dah di Mobil Suamiku   Bab 67

    "Stop ...." Anisa berteriak.Dengan reflek Andi menghentikan mobilnya, "ada apa Nis?" Tanyanya khawatir."Kalau kamu tidak mau berhenti membicarakan hal itu, aku turun disini." Ancamnya dengan gigi gemeletuk."Oke, oke aku minta maaf."Anisa pernah melakukan kesalahan bersama Andi, waktu itu Anisa menghadiri reunian kelas disebuah hotel berbintang, Anisapun tak menyangka jika dalam acara itu ada teman-temannya membawa minuman beralkohol, dan tanpa sengaja Anisa meminum minuman haram itu dan membuat dirinya hilang kesadaran, begitupun dengan Andi, mereka berdua melakukan hubungan terlarang tanpa mereka sadari."Apa yang terjadi padaku?" Teriak Anisa ketika mendapati dirinya tengah tidur satu selimut dengan Andi. "Apa? Ada apa?" Tanya Andi yang sama terkejut menyadari penampilan dirinya dan Anisa.Gegas Anisa menari selimut untuk menutupi dirinya. Berkali-kali Andi meminta maaf dan bersedia menikahi Anisa, walaupun Anisa nantinya tidak hamil karena kekhilafan mereka. Namun Anisa menolak

    Last Updated : 2022-08-20
  • Misteri Bedak Wa*dah di Mobil Suamiku   Bab 68

    Yuda bergeming, enggan rasanya dia beranjak dari tempatnya. Ingin menghabiskan malam ditempat itu. Namun hari makin beranjak keperaduan, meninggakan Yuda yang masih mematung."Yang, aku jemput Dimas dulua ya.""Ini sudah malam, biar aku antar, kamu jangan nyetir sendiri.""Oke, aku aja Nisa dulu, kasian dia dirumah sendiri."Kanaya beranjak mengetuk pintu kamar madunya, yang sedari tadi terkunci rapat. Entah apa yang dilakukan perempuan itu didalam kamar."Nis, kami mau jemput Dimas, kamu mau ikut?" "Aku dirumah saja Mbak, mau istirahat, capai.""Oh oke, kamu mau dibelikan apa untuk mak malam nanti?"Tak ada jawaban dari kamar Anisa, setelah menunggu hampir lima menit. Kanaya akhirnya beranjak. "Nis." Namun tak ada jawaban.Clek ... Suara gagang pintu, "ini Mbak." Anisa menyodorkan kertas berisi tulisan yang membuat Kanaya syok. 1. Bakso komplit 2. Roti bakar isi coklat 3. Dolgona boba 4. Kripik kuah sate"Nis, kamu gak lagi nyidam kan? Gak salah ini pesanan sebanyak ini?"Anisa

    Last Updated : 2022-08-23
  • Misteri Bedak Wa*dah di Mobil Suamiku   Bab 69

    Aku masih mencerna omongan mbak Jum barusan, ingin bertanya lebih lanjut namun mbak Jum sepertinya buru-buru. Sebenarnya apa maksud dari pembicaraannya tadi?Aku sempat berfikir bahwa Anisa tengah hamil dan itu anak dari Yuda. Astaghfirullah, aku tak mampu berspesifikasi leboh jauh, akupun tak mau nantinya aku membayangkan bagaimana merekan melakukan. Oh ... Tidak.Gegas aku masuk ke kamar Anisa, ternyata maduku itu sedang melamun menatap langit-langit."Gimana? Sudah enakkan?""Sedikit.""Kamu kapan ....?" "Apa Mbak?""Oh gak, mau sarapan sekarang?" "Nanti saja Mbak, Mbak jadi kerumah Mama?""Kalau keadaanmu masih seperti ini, kayaknya sih gak jadi.""Gak apa-apa kalau kalian mau pergi, aku nanti biar kerumah Ummi aja.""Nanti aku bicara sama Yuda dulu, aku mau ke toko, kamu aku tinggal gak apa-apa?""Gak apa-apa mbak."Menjelang siang sepertinya Anisa sudah mulai membaik, dia tidak lagi muntah-muntah setelah diurut mbak Jum. Setelah pekerjaan rumah selesai, aku bersiap untuk ke kl

    Last Updated : 2022-08-24
  • Misteri Bedak Wa*dah di Mobil Suamiku   Bab 70

    "Keterlaluan kamu Nay." Teriak mama ketika aku baru saja diambang pintu.Mama menunjukku dengan raut wajah tang mengerikan, tak oernah aku melihat mama semarah ini. "Ma, udah jangan marah-marah." Mbak Risma berusaha menenangkan mama."Ada apa Ma?" Aku tak mengerti apa yang terjadi."Anisa sedang sakit, kamu malah kelayapan gak jelas.""Ma, Kanaya banyak urusan yang harus Naya diselesaikan, sedangkan Anisa sudah dewasa, tadi Naya sudah panggilkan tukang urut, makananpun sudah siap. Tidak mungkin Kanaya nungguin dia sepanjang waktu.""Halah, urusan apa kamu, sok sibuk bener.""Ma, sudah! Tidak baik ribut-ribut seperti ini." Potong mbak Risma."Ayo Ris, antar Anisa berobat!""Nisa sudah sembuh Ma, Nisa cuma kecapean saja." Ucap Nisa yang keluar dari kamarnya."Kamu pucat begitu.""Gak apa-apa Ma, Nisa memang ada riwayat darah rendah.""Beneran gak mau berobat?""Iya Ma, beneran, Nisa mau istirahat aja, nanti juga pulih sendiri.""Yaudah kamu istirahat sana, jangan lupa minum susu biar p

    Last Updated : 2022-08-25

Latest chapter

  • Misteri Bedak Wa*dah di Mobil Suamiku   Bab 98

    Beberapa bulan kemudian, setelah kegagalan Maya ber-taaruf dengan Kahfi, pemuda itu di kembalikan ke Palembang, ke tempat asalnya. Kiayi Abdurrahman sangat syok dan kecewa dengan perilaku Kahfi. Beliau tak menyangka jika anak asuhnya mempunyai prilaku seperti itu.Hatiku merasa lega, karena Lia akhirnya angakat suara tentang latar belakang Kahfi yang sebenarnya. Hampir saja Maya tertajuh ke dalam Pelukan laki-laki berprilaku menyimpang itu. Tidak bisa dibayangkan jika Lia sebagai mantan istirnya dulu tidak oernah menceritakan kisah kelamnya, sudah oasti Maya akan menjadi korban ke dua.Siang itu aku akan melakukan check di laboratorium mengenai penyakitku. Menurut dokter, pengobatan yang aku lakukan selama ini menunjukkan perkembangan yang begitu besar. Dan kemungkinan sel kanker itu sudah tidak ada di dalam tubuhku.Dengan harinyang sedikit cemas, aku mwnunggu Yuda mengantre untuk memgambil hasil cek laboratorium, setelah setengah jam memunggu, Yuda berlari tergopoh-gopoh mendekatik

  • Misteri Bedak Wa*dah di Mobil Suamiku   Bab 97

    Maya tak menghiraukan keberakan ustadz Kahfi disana. Gadis itu masih begitu saja menuju ruang tengah bersama Gina dan juga Dimas. Sementara Wira ikut duduk dengan Abdul Gani di ruang tamu.Harni tak melepaskan Dimas sedikitpun hingga mereka sampai di ruang tengah."Kangen beratkah, Oma?" ledek Dimas, laki-laki kecil itu mencium pipi omamya yang sudah mulai mengeriput."Tentu saja, anak baik." Harni menjawil hidung bangir milik Dimas."Sama aku gak rindukah?" Maya merajuk, bibirnya dimajukannya cukup panjang."Dikit," kata hari sambi membuat gerakan pada telunjuk dan jempolnya."Ih, ibu." Maya makin merajuk."MasyaaAllah, ada Gina." Harni baru sadar jika da sepasang mata yang memperhatikannya."Hehehe ... Ibu sehat?" ucao Gina kemudian."Alhamdulillah. Sini duduk dulu. Ibu buatkan teh hangat dulu ya."Harni bergegas ke belakang untuk membuatkan tamunya minuman hangat. Gina dan Maya mengekor wanita setengah baya itu. Sementara Dimas sudah sibuk dengan Cimoi--kucing kesayangan Kanaya."B

  • Misteri Bedak Wa*dah di Mobil Suamiku   Bab 96

    "Nay, Yuda ...." Wira menjeda ucapannya, dia mengatur nafas berkali-kali."Wira ada apa?" Yuda mengambil alih kamera."Tadi di toko bakery, kami ketemu dengan Anisa. Dia mengatakan hal buruk tentg Kanaya, yang membuat Dimas ketakutan.""Astaghfirullah," Kanaya membekap mulutnya."Terus gimana Wir?" Sambung Yuda tak kalah khawatir."Tadi Dimas sedikit ketakutan, tapi sekarang sudah ceria lagi." "Wir, tolong kalau Dimas audah di pesantren, sering-sering kamu jenguk ya." Ada rasa nyeri dalam hari Wira ketika mendengar perhatian Yuda yang begitu dalam terhadap Dimas, seandainya Lely pun begitu terhadap Dimas, mungkin Dimas tidak akan ketakutan seperti tadi, ketika bertemu dengan Lely."Sudah pasti, "ucap Wira."Anisa dan ibunya itu bisa dikatakan berhabaya Wir, beberapa kali Anisa mengirimkan oesan untuk Kanaya yang berisi ancaman.""Sampai separah itu?" Wira menanggapi."Aku tak tahu pasti bagaimana mereka, tapi dari cara ibunya Anisa membujuk ibuku agar aku bisa menikah dengan Anisa,

  • Misteri Bedak Wa*dah di Mobil Suamiku   Bab 95

    Dimas semakin dakam bersembunyi dibalik tubuh Gina yang tinggi. Sementara Wira membawa istrinya masuk kedalam kamar. Laki-laki yang selalu rapi itu tak habis pikir dengan tikah istrinya yang keterlaluan."Kamu bisa gak, jangan ngomong kasar begitu. Dari awal sebelum kita menikah, aku sudah kasih tahu kamu status aku. Aku punya anak, dan kamu setuju untuk mengganggap Dimas sebagai anak kamu sendiri, tapi kenapa sekarang begini?" ujar Wira dengan nada tinggi."Mas, itu dulu sebelum aku melihat wajah Kanaya, tapi setelah melohat wajah Kanaya, aku jadi merasa kalau kamu menikahiku karena aku mirip dengan Kanaya." Suara Lely tak kalah tinggi."Jadi apa mau kamu, hah?" Wira tak mampu menahan emosi."Aku mau bocah itu tidak pernah datang kesini, aku anggap kamu duda tanpa anak!""Lely ...." Wira mengangkat tangannya dan hampir menampar waja Lely, namun dengan sekuat tenaga dia menahan amarahnya."Apa mas? Mau nampar aku? Tapar aja!""Oke, aku akan bawa Dimas pergi, tapi jangan harap kamu aka

  • Misteri Bedak Wa*dah di Mobil Suamiku   Bab 94

    Maya masih syok dengan pengakuan Lia, dia kini terbaring didalam kamar yang ada di toko Kanaya. Lia kembali turun untuk bergabung dengan karyawan lainnya.Pemandangan aneh terlihat ketika Lia sampai di anak tangga dituruninya satu persatu. Dimas yang tengah merajuk sedang dibujuk olelh Wira."Mas Wira," panggil Lia seraya mendekat."Eh ... Lia. Mana Maya?" tanya Wira."Istirahat diatas Mas, mas Wira mau ngajak Dimas keluar?" "Iya, mau aku ajak nginap di rumah, tapi sepertinya dia sedang merajuk karena aku telat jemputnya," ucap WiraSebenarnya Wira sempat ke bandara, tetapi sampai disana Dimas dan Maya sudah tidak ada. Ternyata dari tadi dia mengabaikan pesan Kanaya, jika Dimas dan Maya sudah dijemput Lia."Papa ingkar janji!" desis Dimas. Mukannya ditekuk. Wira kembali mendekati Dimas yang duduk di sofa."Maaf ya sayang, tadi kerjaan papa gak bisa ditinggal," bujuk Wira."Dimas mau popcorn?" Sepertinya pertahanan Dimas mulai runtuh ketika mendengar makanan kesukaannya disebut."

  • Misteri Bedak Wa*dah di Mobil Suamiku   Bab 93

    Lianita alnama yang diberikan kedua orang tuaku, aku asli Palembang, dan merantau ke Bengkulu karena suatu hal yang mengharuskanku menjauh dari tempat yang sudah menorehkan luka menganga dihatiku. Luka itu bahkan hingga saat ini masih terasa sakit Aku menghubungi ayuk Gita--kerabat jauh mama, untuk mencari informasi pekerjaan di Bengkulu. Ayuk merupakan panggilan seperti mbak bagi orang Sumatra.Ayuk Gita sudah lama tinggal di Bengkulu ikut suaminya. Nasib baik tengah menghampiriku, ayuk Gita mempunyai sahabat bernama mbak Kanaya. Mbak Kanaya mempunyai toko baju yang sedang membutuhkan karyawan untuk tokonya.Dulu toko itu jaga sendiri oleh mbak Kanaya, karena semkain hari tokonya semakin ramai, makan dia memutuskan untuk mencari karyawan. Bukan karyawan sebenarnya, patner kerja kebih tepatnya. Karena mbak Kanaya tidak memperlakukan karyawannya seperti karyawan, tetapi seperti teman kerja. Tak segan-segan mbak Kanaya meminta pendapat kami jika mengalami masalah.Berkat rekomendasi da

  • Misteri Bedak Wa*dah di Mobil Suamiku   Bab 92

    Dimas berkali-kali menoleh kebelakang demi melihat Kanaya yang masih melambaikan tangan. Bocah yang kini sudah beranjak besar itu rasanya tak ingin lagi pisah dari Kanaya--ibunya, namun apalah daya, Kanaya harus menjalani pengobatan secara rutin karena sel kanker yang kemarin sudah diangkat, kini tumbuh lagi dan harus dilakukan kemoterapi.Kini Dimas dan Maya memasuki bandara, mwnuju pintu masuk pesawat, Dimas menggenggam erat tangan Maya, seoalh takut terpisah diataran ratusan orang yang tengah berdesakan."Tante, apa di pesantren Al Mukmin akan sama kayak di pesantren yang kemarin?" Dimas merasa cemas dan trauma atas apa yang menimpa diririnya beberapa bulan terakhir. Awalnya Dimas memang sekolah di SD berbasis Islam, namun karena keterbatasan penjagaan akhirnya Dimas dimasukkan ke pesantren, selain bisa belajar agama lebih dalam, tentunya Kanaya merasa aman karena tinggal di pesantren, ada yg mengawasinya.Sungguh malang yang menimpa Dimas, anak baik itu harus menerima perundungan

  • Misteri Bedak Wa*dah di Mobil Suamiku   Bab 91

    Tangisku kembali pecah ketika mendengar pengakuannya selama di pesantren. Hal yang paling menyedihkan ketika Dimas bilang dia tidak diizinkan tidur dikasur.Jadi selama ini Dimas hanya tidur dilantai beralaskan kain sarung. Bisa dibayangkan bagaimana dinginnya cuaca disana. Kembali kupeluk erat tubuh kurus anak baikku ini, aku baru sadar jika tubuhnya kini kurus. Aku terlalu memikirkan diriku sendiri. "Kenapa Dimas tidak cerita?""Karena Dimas tidak mau Mama sedih, apalagi Mama sedang saki," jawabnya polos."Sayang, maafin Mama ya! Besok mama sama ayah ke pesantren untuk mengurus kepindah Dimas. Untuk sementara Dimas sekolah didekat oma gak apa-apa kan?""Iya Ma, Dimas lebih senang dekat dengan oma.""Atau mau sekolah dekat papa?" tanyaku memberi pilihan. Bagaimanapun Dimas sudah besar, dia sudah mampu berpikir mana yang baik mana yang tidak.Dimas menggeleng, "deket sama oma aja Ma, Dimas gak tinggal sama tante Lely.""Iya gak apa-apa, besok kalau tante Maya pulang, Dimas sekalian

  • Misteri Bedak Wa*dah di Mobil Suamiku   Bab 90

    "Jangan ngaco May, Lia tahu darimana?""Aku juga gak tahu mbak, kemarin kan aku telfon mbak Lia, mau kasih tau dia kalau minggu depan aku mau pulang, terus minta tolong jemput di bandara, terus dia kan nanya-nanya tu, mau apa pulang. Ya Kau ceritakan kalau mau ketmeu ustat Kahfi. Terus tiba-tiba dia nanya, di cv ustadz kahfi statusnya apa? Gitu, y aaku jawab single." Maya manaruk nafas panjang dan membenarkan posisi duduknya."Terus apa lagi kata Lia?" Aku makin penasaran dengan cerita Maya tetang ustadz Kahfi."Mbak Lia bilang kalau sebenarnya ustadz kahfi udah pernah menikah.""Kamu percaya begitu aja dengan Lia?""Lho, bukannya selama ini Mbak Lia jadi orang kepercayaan Mbak dalam ngurusin toko, mada iya dia bohong mbak. Apa motivasinya coba dia bohongin aku."Kau berfikir sejenak, "iya juga ya May, atau mungkin kerabatnya Lia kenal siapa ustadz Kahfi. Tapi kan dia putranya kiayi Abdurrahman."Aku bingun sendiri dengan penuturan Maya. Kiyai Abdurrahman setahuku mempunyai empat anak

DMCA.com Protection Status