Share

Bab 44

Koin yang kugunakan untuk memgerok mama tiba-tiba terjatuh, lidahku kelu, tak mampu menjawab pertanyaan mama, mataku memanas kian memanas.

Aku ambil kembali koin itu dan melanjutkan aktivitasku, "kalau Kak Yuda bersedia menikah lagi dan dia mencintanya, insyallah Naya ikhlas Ma." Dengan gemetar aku menjawab pertanyaan Mama.

"Yang bener Nay?" Tanya Mama.

"Mama bukannya tidak menyayangimu lagi, bukannya Mama ingin memisahkan kamu, tapi jujur, Mama sangat ingin menimang cucu, Mama kan sudah tua, kesehatan Mama makin menurun." Mama berbalik badan dan menggenggam tanganku.

Aku memalinhkan wajahku kesamping, menhindari kontak mata dengan Mama, rasa lahar panas disudut mataku ingin tumpah.

"Nay, kamu menantu yang sangat baik, tapi...."

"Tapi Naya tidak bisa memberikan keturunan Ma, Naya sadar, Naya juga sudah pernah meminta Kak Yuda untuk menikah lagi." Potongku.

"Terus bagaimana tanggapan Yuda?"

Aku menggeleng, kemudian aku menarik tangaku dari genggaman Mama.

"Naya kebelakang dulu Ma." Ta
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status