Share

Bab 48

Senja sudah ditelan gelapnya malam, suara jangkrik yang tadi terdenagar nyaring saling bersahutan kini sudah menghilang. Langit kian menggelap, beberapa kali aku melongok kepintu depan untuk melihat mobil Yuda dari kejauhan. Namun hingga pukul 09.00 malam Yuda dan Mama juga Dimas belum juga muncul.

Perutku sudah mulai keroncongan, aku sengaja menunggu mereka untuk makan malam bersama, hingga gulai yang kupanaskan kini sudah berganti suhu.

Aku habiskan setengah plastik jambu dari yang kubeli tadi untuk mengganjal lapar, namun yang ada, perutku makin perih. Hatiku dilema, kalau aku makan duluan pasti Mama akan marah, karena merasa tidak dihargai.

Akhirnya kuputuskan untuk menunggu mereka di sofa ruang tamu sembari memainkan ponsel. Tak terasa aku ketiduran. Usapan lembut dikening membangunkan tidurku, mataku mengerjap menyesuaikan dengan cahaya ruangan.

"Ketiduran ya? Maaf ya lama."

"Eh, kamu udah pulang? Dimas mana?" Tanyaku

"Dima
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status