Share

Bab 46

Author: Ayaa Humaira
last update Last Updated: 2022-07-20 06:27:19

"Mbak Gitaaaaaaaa." Teriakku.

Perempuan itu lagi-lagi hanya menampakkan gigi rapinya yang putih.

"Iya iya." Kemudian dia pungut lagi kantorng kresek yang berserakan dilantai.

"Ada angin apa kamu kesini Nay?" Tanyanya penuh sindiran, pasalnya sudah hampir empat bulan aku tak berkunjung kesini, komunikasi hanya berbalas pesan.

"Angin puting beliung." Jawabku asal.

"Kalau gak boleh ya aku kesini, yaudah aku pulang, Dim..." Baru mau aku berteriak memanggil Dimas, mbak Gita membekap mulutku.

"Ssttt, anak perempuan gak bagus teriak-teriak, yuk kebelakang, mas Sigit buat taman dibelakang, tadi kebetulan mbak buat bakso."

"Wauuu...ayuk." seketika aku lupa pertengkaran barusan.

Aku berjalan mengikuti perempuan yang hampir paruh baya itu. Diruang tengah, Dimas dan Naswa sudah asyik bermain. Dimas sudah mengeluarkan semua ciki yang dia beli.

Mbak Gita menyiapkan empat porsi bakso dan membawanya ke lesehan dibelakang rumah, disekelilingnya banyak bunga kertas dengan berbagai warna. Makin indah di
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Misteri Bedak Wa*dah di Mobil Suamiku   Bab 47

    [Nay, aku harap kamu tidak usah ikut campur urusan pribadiku lagi, kamu itu hanya MANTAN, Jadi tolong jangan usik aku, apalagi menggunakan Dimas untuk mengaturku]Ada apa ini? Kenapa Mas Wira tiba-tiba mengirim pesan seperti itu?Aku bingung harus menjawab apa, pasalnya aku tak pernah sedikitpun mempengaruhi Dimas Untuk mengatur kehidupan Mas Wira, apalagi kehidupan pribadinya."Sayang, Dimas sudah tidur." Yuda keluar dari kamar Dimas dan mendekatiku yang masih syok. Tanganku hanya sibuk memutar-mutar tutup pena yang akan kugunakan untuk menulis list syarat-syarat perizinan."Yang, ada apa.""Eh, Bi, ini lhat!" Aku meyodorkan benda pipih itu kehadapan Yuda, agar Yuda bisa membaca isi pesan Mas Wira.Tanpa basa-basi, Yuda membuat panggilan ke nomor Mas Wira, namun hanya suara operator yamg menjawab, menandakan ponsel mas Wira tidak aktif."Kamu pernah berkata sesuatu pada Dimas yang?" Aku hanya menggeleng. Karena memang aku tidak pernah sekalipun mempengaruhi Dimas untuk apapun."Besok

    Last Updated : 2022-07-24
  • Misteri Bedak Wa*dah di Mobil Suamiku   Bab 48

    Senja sudah ditelan gelapnya malam, suara jangkrik yang tadi terdenagar nyaring saling bersahutan kini sudah menghilang. Langit kian menggelap, beberapa kali aku melongok kepintu depan untuk melihat mobil Yuda dari kejauhan. Namun hingga pukul 09.00 malam Yuda dan Mama juga Dimas belum juga muncul.Perutku sudah mulai keroncongan, aku sengaja menunggu mereka untuk makan malam bersama, hingga gulai yang kupanaskan kini sudah berganti suhu.Aku habiskan setengah plastik jambu dari yang kubeli tadi untuk mengganjal lapar, namun yang ada, perutku makin perih. Hatiku dilema, kalau aku makan duluan pasti Mama akan marah, karena merasa tidak dihargai.Akhirnya kuputuskan untuk menunggu mereka di sofa ruang tamu sembari memainkan ponsel. Tak terasa aku ketiduran. Usapan lembut dikening membangunkan tidurku, mataku mengerjap menyesuaikan dengan cahaya ruangan."Ketiduran ya? Maaf ya lama.""Eh, kamu udah pulang? Dimas mana?" Tanyaku"Dima

    Last Updated : 2022-07-25
  • Misteri Bedak Wa*dah di Mobil Suamiku   Bab 49

    Sikap Mama sangat membuatku tak nyaman, aku memutuskan untuk pergi ke toko. Tetapi aku sangat penasaran, siapa sebenarnya yang Mama tunggu. Karena setahuku Mama tidak ada teman didekat sini. Atau mungkin?"Ah tidak mungkin, untuk apa Anisa datang ke rumah." Batinku menerka-nerka. Seharusnya Mama bicara denganku atau Yuda, kalau Mama mau menerima tamu di rumah kami, atau Mama sudah bicara dengan Yuda, tapi suamiku lupa menyampaikannya padaku. Entahlah, aku tak ingin berfikir negatif pada Mama.Sebelum ke toko, aku menghubungi Gina terlebih dahulu untuk mengajaknya makan siang bersama di nanti. "Assalamualaikum Gin.""Wa'alaikumsalam Mbak, ada apa Mbak?""Siang ini kamu ada jadwal kuliah gak Gin?""Gak ada Mbak, kebetulan hari ini Gina libur.""Temenin Mbak ke salon yuk, sekalian makan siang.""Boleh Mbak." "Mbak jemput sekarang ya, kamu siap-siap.""Oke Mbak."Tak butuh waktu lama, aku sudah berada di depan toko Mas Wira, aku sengaja tidak turun dan meunggu di mobil. Dari kejauhan t

    Last Updated : 2022-07-26
  • Misteri Bedak Wa*dah di Mobil Suamiku   Bab 50

    Pov 3Suara langkah seorang terdengar dari luar rumah, tak hanya itu celoteh bocah kecil juga terdengar begitu nyaring. Hilma yakin jika yang datang adalah menantunya, menantunya yg tak mempunyai rahim lagi, padahal keinginan dia menimang cucu dari anak kesayangannya Yuda Pratama sudah di ambang mata, ketika Kanaya mengandung buah hatinya bersama Yuda.Namun, Hilma harus kecewa dengan musibah yang menimpa Kanaya, janin yang dikandung menantunya harus lahir sebelum waktunya, yang lebih menyedihakan lagi, rahim Kanaya harus diangkat lantaran pendarahan yang tiada henti. Sehingga dengan terpaksa, dokter mengambil tindakan untuk mengangkat rahim Kanaya.Hancur, itulah hati Kanaya dan Yuda, selama enam bulan mengandung janinnya, Kanaya tiada henti mengalami mabuk yang luar biasa bahkan tubuhnya sangat lemah, bahkan kemana-mana dia harus naik kurai roda."Tante senang sekali kamu mau main, apalagi kalau kamu mau jadi menantu tante, pasti Yuda bisa mendapatkan anak dari kamu Nis." Suara Hil

    Last Updated : 2022-07-26
  • Misteri Bedak Wa*dah di Mobil Suamiku   Bab 51

    Gina jengah dengan rayuan-rayuan Lely didepan sang kakak, wanita yang hanya berjarak 2 tahun dengannya itu sangat manja bahkan melebihi anak SMA. Gina kini tengah menunggu sidang ujian skripsi, selepas lulus kuliah, dia akan kembali ke Sumatera Barat dan bekerja disana. Kalau dia tetap tinggal bersama kakaknya, bisa-bisa kewarasan akan terganggu, mengingat Wira dan Lely akan segera menikah.Sifat Lely dibelakang Wira benar-benar berbeda, dia sangat menyebalkan, suka memerintah dan suka merendahkan orang. Telebih dengan Kanaya, dia merasa diatas angin ketika mendengar Kanaya sudah tidak memiliki rahim.Belakangan Lely mengetahui jika Wira tertarik padanya karena dirinya sangat mirip dengan Kanaya ketika tak sengaja dia melihat foto dalam dompet Wira. Awalnya dia terkejut sekaligus senang ketika Wira menyimpan fotonya didalam dompet Wira. Namun setelah dia teliti foto itu ternyata foto Kanaya waktu masih gadis dulu."Tak apa Mas, kamu masih memikirkan Kanaya, tapi aku lebih dari segalan

    Last Updated : 2022-07-29
  • Misteri Bedak Wa*dah di Mobil Suamiku   Bab 52

    Jalanan bergenangan air menjadi pemandangan gelapnya malam ini. Sudah hampir satu bulan wilayah ini diguyur hujan bahkan beberapa Minggu yang lalu, banyak daerah di kota Bengkulu terdampak bencana banjir. Kawasan Rawa Makmur sampai Tanjung Jaya tergenang banjir hingga sepinggang orang dewasa.Kanaya masih terpikir dengan kata-kata yang diucapkan Anisa pada Dimas tadi. Mungkinkah bayangan itu akan menjadi nyata? Semakin kesini dia semakin tidak rela jika Yuda akan menghadirkan madu dalam ruamah tangganya.Sungguh, bukan maksud Kanaya mempermainkan perasaan Yuda. Kanya hanya ingin memberikan pilihan pada Yuda, dia sadar akan kekurangannya. Terlebih permintaan ibu mertuanya yang secara terang-terangan terhadapnya."Dimas mau beli makanan dulu atau gak?" Pernyataan Yuda memecah kesunyian. Beberapa detik sebelumnya, keadaan didalam mobil sangat hening, Dimas sibuk dengan mainan barunya yang diberi ustadz Guntur, sepasang mainan wayang dari ilalang. Bentuknya seperti wayang pada umumnya, n

    Last Updated : 2022-07-30
  • Misteri Bedak Wa*dah di Mobil Suamiku   Bab 53

    Malam ini malam Satu Muharam 1444 Hijriah. Di Kota Bengkulu akan diadakan festival Tabut, tapatnya di lapangan Merdeka yang dikelilingi Jl. Idra Caya disebelah Selatan, Jl. Prof. Dr. Hajairin disebelah barat, serta Jl. Ahmad Yani disebalah Timur.Fetival Tabut ini biasa diselenggarakan setiap tahun, tapatnya dari tanggal 1 Muharam hingga tanggal 10 Muaharam. Fatival Tabut adalah upacara tradisional masyarakat Bengkulu untuk mengenang tentang kisah kepahlawanan dan kematian cucu Nabi Muhammad SAW, Husein Bin Ali Bin Abi Thalib dalam peperangan dengan pasukan Ubaidillah bin Zaid di padang Karbala , Irak pada tanggal 10 Muharam 61 Hijriah (681 M).Perayaan di Bengkulu pertama kali dilaksanakan oleh Syah Burhanudin yaag dikenal sebagai Imam Senggolo ada tahun 1685. Syeh Burhanuddin (Imam Senggolo) menikah dengan wanita Bengkulu kemudian anak mereka, cucu mereka dan keturunan mereka disebut sebagai keluarga Tabut. upacara ini dilaksanakan dari 1 sampai 10 Muharam setiap tahun.Festival in

    Last Updated : 2022-07-31
  • Misteri Bedak Wa*dah di Mobil Suamiku   Bab 54

    Lia sangat terkejut ketika melihat Wira datang bersama Kanaya, tetapi penampilan Kanaya hari itu sangat berbeda, biasanya Kanaya memakai gamis longgar dan jilbab menutup dada, kini hanya memakai celana jeans dan kemeja ketat dan jilbat dililit keleher.Ketika hendak menyapa Kanaya, baru sadar jika perempuan yang bersama Wira bukanlah Kanaya, melainkan Lely."Kanaya ada Li?" Tanya Wira ketika mereka sudah memasuki toko."Belum datang Mas, biasanya sih sebentar lagi mau nunggu?" Tanya Lia memastikan."Heemm...coba aku telfon Kanaya dulu." Wira kemudian menjauh, sementara Lely sudah meluncur melihat-lihat produk diskon. Pakaian keninian dan seksi. Dengan sigap Lely mengambil beberapa baju yang dia sukai. Lia tampak berbisik pada Ceril, rekan kerjanya."Aku kira tadi Mbak Nay loh." Tutur Lia tak percaya."Aku juga ngiranya begitu, tapi kalau diperhatikan masih manisan Mbak Nay.""Iya betul, kok Mas Wira bisa dapat pasangan yang benar-benar mirip Mbak Nay yah?""Iya, itu tandanya Mas Wira

    Last Updated : 2022-07-31

Latest chapter

  • Misteri Bedak Wa*dah di Mobil Suamiku   Bab 98

    Beberapa bulan kemudian, setelah kegagalan Maya ber-taaruf dengan Kahfi, pemuda itu di kembalikan ke Palembang, ke tempat asalnya. Kiayi Abdurrahman sangat syok dan kecewa dengan perilaku Kahfi. Beliau tak menyangka jika anak asuhnya mempunyai prilaku seperti itu.Hatiku merasa lega, karena Lia akhirnya angakat suara tentang latar belakang Kahfi yang sebenarnya. Hampir saja Maya tertajuh ke dalam Pelukan laki-laki berprilaku menyimpang itu. Tidak bisa dibayangkan jika Lia sebagai mantan istirnya dulu tidak oernah menceritakan kisah kelamnya, sudah oasti Maya akan menjadi korban ke dua.Siang itu aku akan melakukan check di laboratorium mengenai penyakitku. Menurut dokter, pengobatan yang aku lakukan selama ini menunjukkan perkembangan yang begitu besar. Dan kemungkinan sel kanker itu sudah tidak ada di dalam tubuhku.Dengan harinyang sedikit cemas, aku mwnunggu Yuda mengantre untuk memgambil hasil cek laboratorium, setelah setengah jam memunggu, Yuda berlari tergopoh-gopoh mendekatik

  • Misteri Bedak Wa*dah di Mobil Suamiku   Bab 97

    Maya tak menghiraukan keberakan ustadz Kahfi disana. Gadis itu masih begitu saja menuju ruang tengah bersama Gina dan juga Dimas. Sementara Wira ikut duduk dengan Abdul Gani di ruang tamu.Harni tak melepaskan Dimas sedikitpun hingga mereka sampai di ruang tengah."Kangen beratkah, Oma?" ledek Dimas, laki-laki kecil itu mencium pipi omamya yang sudah mulai mengeriput."Tentu saja, anak baik." Harni menjawil hidung bangir milik Dimas."Sama aku gak rindukah?" Maya merajuk, bibirnya dimajukannya cukup panjang."Dikit," kata hari sambi membuat gerakan pada telunjuk dan jempolnya."Ih, ibu." Maya makin merajuk."MasyaaAllah, ada Gina." Harni baru sadar jika da sepasang mata yang memperhatikannya."Hehehe ... Ibu sehat?" ucao Gina kemudian."Alhamdulillah. Sini duduk dulu. Ibu buatkan teh hangat dulu ya."Harni bergegas ke belakang untuk membuatkan tamunya minuman hangat. Gina dan Maya mengekor wanita setengah baya itu. Sementara Dimas sudah sibuk dengan Cimoi--kucing kesayangan Kanaya."B

  • Misteri Bedak Wa*dah di Mobil Suamiku   Bab 96

    "Nay, Yuda ...." Wira menjeda ucapannya, dia mengatur nafas berkali-kali."Wira ada apa?" Yuda mengambil alih kamera."Tadi di toko bakery, kami ketemu dengan Anisa. Dia mengatakan hal buruk tentg Kanaya, yang membuat Dimas ketakutan.""Astaghfirullah," Kanaya membekap mulutnya."Terus gimana Wir?" Sambung Yuda tak kalah khawatir."Tadi Dimas sedikit ketakutan, tapi sekarang sudah ceria lagi." "Wir, tolong kalau Dimas audah di pesantren, sering-sering kamu jenguk ya." Ada rasa nyeri dalam hari Wira ketika mendengar perhatian Yuda yang begitu dalam terhadap Dimas, seandainya Lely pun begitu terhadap Dimas, mungkin Dimas tidak akan ketakutan seperti tadi, ketika bertemu dengan Lely."Sudah pasti, "ucap Wira."Anisa dan ibunya itu bisa dikatakan berhabaya Wir, beberapa kali Anisa mengirimkan oesan untuk Kanaya yang berisi ancaman.""Sampai separah itu?" Wira menanggapi."Aku tak tahu pasti bagaimana mereka, tapi dari cara ibunya Anisa membujuk ibuku agar aku bisa menikah dengan Anisa,

  • Misteri Bedak Wa*dah di Mobil Suamiku   Bab 95

    Dimas semakin dakam bersembunyi dibalik tubuh Gina yang tinggi. Sementara Wira membawa istrinya masuk kedalam kamar. Laki-laki yang selalu rapi itu tak habis pikir dengan tikah istrinya yang keterlaluan."Kamu bisa gak, jangan ngomong kasar begitu. Dari awal sebelum kita menikah, aku sudah kasih tahu kamu status aku. Aku punya anak, dan kamu setuju untuk mengganggap Dimas sebagai anak kamu sendiri, tapi kenapa sekarang begini?" ujar Wira dengan nada tinggi."Mas, itu dulu sebelum aku melihat wajah Kanaya, tapi setelah melohat wajah Kanaya, aku jadi merasa kalau kamu menikahiku karena aku mirip dengan Kanaya." Suara Lely tak kalah tinggi."Jadi apa mau kamu, hah?" Wira tak mampu menahan emosi."Aku mau bocah itu tidak pernah datang kesini, aku anggap kamu duda tanpa anak!""Lely ...." Wira mengangkat tangannya dan hampir menampar waja Lely, namun dengan sekuat tenaga dia menahan amarahnya."Apa mas? Mau nampar aku? Tapar aja!""Oke, aku akan bawa Dimas pergi, tapi jangan harap kamu aka

  • Misteri Bedak Wa*dah di Mobil Suamiku   Bab 94

    Maya masih syok dengan pengakuan Lia, dia kini terbaring didalam kamar yang ada di toko Kanaya. Lia kembali turun untuk bergabung dengan karyawan lainnya.Pemandangan aneh terlihat ketika Lia sampai di anak tangga dituruninya satu persatu. Dimas yang tengah merajuk sedang dibujuk olelh Wira."Mas Wira," panggil Lia seraya mendekat."Eh ... Lia. Mana Maya?" tanya Wira."Istirahat diatas Mas, mas Wira mau ngajak Dimas keluar?" "Iya, mau aku ajak nginap di rumah, tapi sepertinya dia sedang merajuk karena aku telat jemputnya," ucap WiraSebenarnya Wira sempat ke bandara, tetapi sampai disana Dimas dan Maya sudah tidak ada. Ternyata dari tadi dia mengabaikan pesan Kanaya, jika Dimas dan Maya sudah dijemput Lia."Papa ingkar janji!" desis Dimas. Mukannya ditekuk. Wira kembali mendekati Dimas yang duduk di sofa."Maaf ya sayang, tadi kerjaan papa gak bisa ditinggal," bujuk Wira."Dimas mau popcorn?" Sepertinya pertahanan Dimas mulai runtuh ketika mendengar makanan kesukaannya disebut."

  • Misteri Bedak Wa*dah di Mobil Suamiku   Bab 93

    Lianita alnama yang diberikan kedua orang tuaku, aku asli Palembang, dan merantau ke Bengkulu karena suatu hal yang mengharuskanku menjauh dari tempat yang sudah menorehkan luka menganga dihatiku. Luka itu bahkan hingga saat ini masih terasa sakit Aku menghubungi ayuk Gita--kerabat jauh mama, untuk mencari informasi pekerjaan di Bengkulu. Ayuk merupakan panggilan seperti mbak bagi orang Sumatra.Ayuk Gita sudah lama tinggal di Bengkulu ikut suaminya. Nasib baik tengah menghampiriku, ayuk Gita mempunyai sahabat bernama mbak Kanaya. Mbak Kanaya mempunyai toko baju yang sedang membutuhkan karyawan untuk tokonya.Dulu toko itu jaga sendiri oleh mbak Kanaya, karena semkain hari tokonya semakin ramai, makan dia memutuskan untuk mencari karyawan. Bukan karyawan sebenarnya, patner kerja kebih tepatnya. Karena mbak Kanaya tidak memperlakukan karyawannya seperti karyawan, tetapi seperti teman kerja. Tak segan-segan mbak Kanaya meminta pendapat kami jika mengalami masalah.Berkat rekomendasi da

  • Misteri Bedak Wa*dah di Mobil Suamiku   Bab 92

    Dimas berkali-kali menoleh kebelakang demi melihat Kanaya yang masih melambaikan tangan. Bocah yang kini sudah beranjak besar itu rasanya tak ingin lagi pisah dari Kanaya--ibunya, namun apalah daya, Kanaya harus menjalani pengobatan secara rutin karena sel kanker yang kemarin sudah diangkat, kini tumbuh lagi dan harus dilakukan kemoterapi.Kini Dimas dan Maya memasuki bandara, mwnuju pintu masuk pesawat, Dimas menggenggam erat tangan Maya, seoalh takut terpisah diataran ratusan orang yang tengah berdesakan."Tante, apa di pesantren Al Mukmin akan sama kayak di pesantren yang kemarin?" Dimas merasa cemas dan trauma atas apa yang menimpa diririnya beberapa bulan terakhir. Awalnya Dimas memang sekolah di SD berbasis Islam, namun karena keterbatasan penjagaan akhirnya Dimas dimasukkan ke pesantren, selain bisa belajar agama lebih dalam, tentunya Kanaya merasa aman karena tinggal di pesantren, ada yg mengawasinya.Sungguh malang yang menimpa Dimas, anak baik itu harus menerima perundungan

  • Misteri Bedak Wa*dah di Mobil Suamiku   Bab 91

    Tangisku kembali pecah ketika mendengar pengakuannya selama di pesantren. Hal yang paling menyedihkan ketika Dimas bilang dia tidak diizinkan tidur dikasur.Jadi selama ini Dimas hanya tidur dilantai beralaskan kain sarung. Bisa dibayangkan bagaimana dinginnya cuaca disana. Kembali kupeluk erat tubuh kurus anak baikku ini, aku baru sadar jika tubuhnya kini kurus. Aku terlalu memikirkan diriku sendiri. "Kenapa Dimas tidak cerita?""Karena Dimas tidak mau Mama sedih, apalagi Mama sedang saki," jawabnya polos."Sayang, maafin Mama ya! Besok mama sama ayah ke pesantren untuk mengurus kepindah Dimas. Untuk sementara Dimas sekolah didekat oma gak apa-apa kan?""Iya Ma, Dimas lebih senang dekat dengan oma.""Atau mau sekolah dekat papa?" tanyaku memberi pilihan. Bagaimanapun Dimas sudah besar, dia sudah mampu berpikir mana yang baik mana yang tidak.Dimas menggeleng, "deket sama oma aja Ma, Dimas gak tinggal sama tante Lely.""Iya gak apa-apa, besok kalau tante Maya pulang, Dimas sekalian

  • Misteri Bedak Wa*dah di Mobil Suamiku   Bab 90

    "Jangan ngaco May, Lia tahu darimana?""Aku juga gak tahu mbak, kemarin kan aku telfon mbak Lia, mau kasih tau dia kalau minggu depan aku mau pulang, terus minta tolong jemput di bandara, terus dia kan nanya-nanya tu, mau apa pulang. Ya Kau ceritakan kalau mau ketmeu ustat Kahfi. Terus tiba-tiba dia nanya, di cv ustadz kahfi statusnya apa? Gitu, y aaku jawab single." Maya manaruk nafas panjang dan membenarkan posisi duduknya."Terus apa lagi kata Lia?" Aku makin penasaran dengan cerita Maya tetang ustadz Kahfi."Mbak Lia bilang kalau sebenarnya ustadz kahfi udah pernah menikah.""Kamu percaya begitu aja dengan Lia?""Lho, bukannya selama ini Mbak Lia jadi orang kepercayaan Mbak dalam ngurusin toko, mada iya dia bohong mbak. Apa motivasinya coba dia bohongin aku."Kau berfikir sejenak, "iya juga ya May, atau mungkin kerabatnya Lia kenal siapa ustadz Kahfi. Tapi kan dia putranya kiayi Abdurrahman."Aku bingun sendiri dengan penuturan Maya. Kiyai Abdurrahman setahuku mempunyai empat anak

DMCA.com Protection Status