Share

Bab 41

Aku terbangun diruangan perawatan, ada Yuda sedang membelai rambutku. Matanya terlihat sembab. Dia membuang muka dan mengsap sesuatu dipipinya.

"Sayang." Ucapnya lembut

"Bi, anak kita?" Yuda menggeleng lemah.

"Dia sudah disurga sayang." Air matanya luruh sambil memelukku. Isaknya semakin kuat. Sontak aku memegangi perutku yang tampak rata.

"Bi, ini bercanda kan?"

"Gak sayang, kita sama-sama jalanin ya, kita pasti bisa." Yuda menggenggam erat tanganku. Akupun tak kuasa menahan tangis. Yuda memelukku erat, tak ada kata-kata keluar dari bibirnya, hanya usapan lembut tangannya membelai rambutku. Nafasnya tertahan manahan sesak.

"Nay istirahat dulu." Suara mama mertua menghentikan tangisku, dibelakang Yuda sudah berdiri Mama mertua dan juga Mama. Mereka tak beda dari kami berdua, namun dari raut wajahnya ada sesuatu yang masih disembunyikan.

"Bi, apa lebih dari ini?" Aku meregakan tangan Yuda yang masih erat memelukku. Matanya terus mengalir cairan bening dengan derasnya

Yuda menggeleng,
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status