Share

Bab 42

"sayang maaf." Seketika raut wajah Yuda berubah kecewa. Namun dia berusaha untuk tetap tersenyum.

"Maaf aku gak bisa menolakmu lagi." Sambungku.

Yuda menengadah wajahnya berubah berseri, "benarkah?" Tanyanya memastikan. Aku menjawab dengan anggukan dan senyum yang kukembangkan.

"Makasih sayang." Yuda menghujaniku dengan ciuman disetiap inci wajahku.

Tangannya bergerak liar menanggalkan gamis yang kukenakan dan mebuangnya sembarangan. Gegas ku hentikan aksinya, karena posisi kami kini masih diluar rumah hanya berpagarkan ilalang.

"Tidak ada orang disini sayang, karena tanah ini terpagar kawat duri dan tidak ada yang bisa masuk ke lahan ini kecuali kita."

"Kamu yakin?" Yuda tak menjawab, tangannya terus melancarkan aksinya. Setelah puas dengan mainannya, Yuda membopongku masuk kedalam kamar, dia membiarkan tirai yang terbuka.

"Sayang tirainya."

"Kaca ini tidak terlihat dari luar, aku ingin menikmatimu dengan view yang indah." Bisiknya

Aku tak protes lagi dengan semua aksinya. Yuda me
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status