Share

Sebuah Perdebatan

Terburu Haidar menghampiri istrinya. Jelas saja dia khawatir Dinda akan salah paham. Namun, justru seulas tatapan datar yang dia terima. Jantung Haidar berdegup semakin kencang. Kalau seandainya hubungan mereka memburuk, Haidar tidak akan pernah memaafkan Aini. Terlepas dari kisah suram wanita itu atas rumah tangganya tersebut.

"Sayang, ini tidak seperti yang kamu pikirkan," Dari tempatnya berdiri, Haidar masih berusaha memberi penjelasan seraya menelan kasar salivanya.

"Memang kau pikir aku kenapa?" tandas Dinda jutek. Wanita itu malah meletakkan kantong wadah bekal di tangan suaminya, dan berjalan santai menghampiri Aini.

"Sepertinya kita belum berkenalan. Namaku Dinda," ujarnya dengan senyum di bibirnya. Tak lupa tangan terulur. Zul yang sedari tadi menjaga Aini supaya tidak lepas kendali, terperangah. Gerangan apa yang direncanakan wanita itu?

"Aini." Wanita itu membalas uluran tangan Dinda dengan santai, tanpa merasa bersalah.

"Sepertinya kita per
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status