Share

Bab 9

Namun, aku tidak mendengar jawaban dari Sandy.

Saat duduk di area orang tua, salah satu teman Sandy yang sangat tampan menuangkan air untuk kami.

Dia duduk di kursi sebelahku sambil mengangkat alisnya.

"Bagaimana kamu bisa berpacaran dengan Sandy? Setiap hari dia memamerkan pacarnya yang sangat cantik kepada kami."

Mendengar kata-kata itu, aku hampir menyemprotkan air yang hendak kutelan.

"Apa dia bilang begitu kepada kalian?"

"Iya! Baru saja dia bilang lagi. Begitu membicarakanmu, dia tidak bisa berhenti tersenyum."

Lalu, kenapa aku bisa menjadi pacarnya?

Sandy menepuk bahu temannya yang tampan itu dari belakang.

Temannya langsung memberi tempat duduk untuk Sandy. Sebelum berjalan pergi, dia pun memberi isyarat mata kepada Sandy.

Setelah itu, Sandy duduk di sebelahku.

"Tadi dia mengajakmu bicara, ya?"

"Pria itu tidak baik. Dia pasti mengajakmu bicara karena melihat penampilanmu yang cantik. Jangan hiraukan dia!"

Aku tampak bingung.

"Dek, kakakmu ingin mentraktirmu makan malam ini, tap
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status