Share

Bab 3 Kecelakaan

last update Last Updated: 2025-01-20 19:18:07

Sejenak melupakan kejadian kemarin. Kejadian yang sejatinya tak akan pernah bisa hilang dari ingatan wanita berbulu mata lentik itu. Seperti pagi hari biasanya, Rengganis sudah sibuk berada di dapur. Menyiapkan sarapan dan bekal untuk Dewa, pria yang mengikrarnya tanpa cinta dua tahun yang lalu. Meskipun Dewa tak pernah sedikitpun menyentuh masakan buatannya, ia tetap membuatkan berbagai menu masakan dengan harapan suatu saat nanti Dewa akan menyukai masakannya.

Diatas meja makan, sudah terhidang nasi goreng ayam suwir dengan telur ceplok, dan juga segelas susu dan secangkir teh manis hangat untuk sarapan Dewa, di tas bekalnya sudah tersedia nasi dan capcay sebagai lauknya, ayam suwir cabai hijau dan jeruk juga ada didalamnya.

Seperti biasa, Dewa selalu menolak jika Rengganis membawakan bekal untuknya. Jadi dengan tergesa, Rengganis menaruh bekal di dalam mobil Dewa, agar suaminya itu mau membawa bekal untuk makan siangnya di kantor, walaupun terpaksa. Rengganis berpikir, jika sarapan buatannya tak pernah disentuh oleh Dewa, setidaknya bekal makan siang yang dibawakanya selalu habis tak tersisa.

Setelah selesai menyiapkan makanan, Rengganis membersihkan diri dan bersiap untuk berangkat mengajar.

"Sarapan, Mas," seolah tak ada kejadian menyakitkan kemarin, Rengganis menyapa Dewa yang baru saja keluar dari kamarnya. Rengganis tahu usaha apa pun yang ia lakukan akan sia-sia, tapi ia tetap melakukan usahanya untuk mendapatkan hati Dewa. Meskipun makanan yang ia hidangkan tak akan pernah disentuh oleh Dewa, ia tetap menyajikannya dengan senyum dan hati yang ikhlas, "nasi goreng ayam suwir, Mas. Enak."

Dewa hanya melirik wajah Rengganis yang sekilas nampak sembab, sambil mengancingkan lengan bajunya, pandangan Dewa kemudian beralih melihat nasi goreng diatas meja makan yang sama sekali tak menggugah selera makannya sedikitpun, dan ia berlalu masuk kembali ke dalam kamarnya.

"Entah terbuat dari apa hati perempuan itu!" Dewa merutuk dalam hati, "kenapa berulangkali aku menyakitinya, berulangkali juga dia terus melakukan hal yang sama, seolah aku tak pernah menyakitinya sedikitpun. Mungkin memang dia sudah G1L4!"

"Sayang ... Apakah perempuan itu masih ada di rumahmu?" tiba-tiba ponsel yang ada diatas nakas kamar Dewa berbunyi, pesan itu dikirimkan dari wanita yang selalu dipuja oleh Dewa.

"Sayang ... Jawab dong," sambungnya, "atau jangan-jangan kamu lagi ngapain nih sama perempuan peot itu!" ditambahkannya emot kesal dalam pesannya yang terakhir.

"Iya, masih sayang," segera Dewa membalas pesan dari kekasih hatinya itu, "ia berjanji akan pergi dari rumah secepatnya setalah putusan cerai tiba."

"Ih, kok, harus nunggu putusan cerai, sayang? Kenapa ngga sekarang aja sih? Emangnya kamu mau rujuk sama perempuan G4 BUG itu? Suruh dia pergi sekarang, sayang ..."

"Itu sudah cepat sayang, setidaknya dia tidak akan menunggu akta cerai dikirimkan, tapi dia hanya menunggu sidang putusan cerai saja. Sabar ya sayang," balas Dewa, tak ingin kekasih hatinya merajuk, "sebentar lagi kita akan hidup bahagia bersama selamanya."

"Mas," panggil Rengganis di depan pintu kamar Dewa sambil mengetuknya, tapi tak ada jawaban dari dalam kamar Dewa. Dan memang selalu seperti itu cara Dewa memperlakukan Rengganis. Dingin.

"Aku berangkat, Mas," pamit Rengganis lirih, yang masih setia berdiri di depan pintu kamar Dewa. Hampir 1 menit Rengganis berdiri di depan pintu kamar Dewa, menunggu kedatangan Dewa berharap pintu kamarnya terbuka. Namun nyatanya tak kunjung juga terbuka, Rengganis pun melangkahkan kakinya keluar rumah untuk mengajar di sebuah sekolah internasional.

Rengganis berlalu meninggalkan Dewa dan membawa sejuta luka di dadanya. Menjauh dari rumah yang terbilang cukup mewah untuknya, tapi baginya rumah itu tak ubahnya seperti neraka.

Rumah tangga yang ia damba-dambakan, dengan banyak anak-anak kecil bermain didalamnya, hanyalah mimpi. Menatap mata Dewa saja ia tak sanggup, apalagi memimpikan dipeluk dan dicU mbu r4yu oleh lelaki yang berstatus sebagai suaminya.

"Kenapa kamu tak pernah menangis atas luka yang aku torehkan?" kata-kata Dewa kembali terngiang ditelinga Rengganis.

"Kenapa kamu terlalu dingin, Mas. Hingga pertanyaan yang harusnya bisa kamu rasakan sendiri, justru kamu tanyakan kepadaku." sungguh hati Rengganis semakin terluka, "itu artinya, kamu benar-benar tidak pernah memberikan sedikit ruang dihatimu untukku."

"Cepat angkat kaki dari rumah itu, Dasar JANDA PEOT! PEREMPUAN GAB UG! M4N DUL!"

"Friska, andai kamu tau, aku tidak mandul seperti yang kamu tuduhkan. Bagaimana mungkin aku bisa hamil, jika Mas Dewa tidak pernah menyentuhku sama sekali sejak hari dimana Mas Dewa menjadikan aku istrinya." Rengganis membuat penyataan didalam hatinya.

Netranya mulai mengembun. Sepintas saja Rengganis teringat kejadian kemarin, motor scooter matic berwarna pink yang sedang ia kendarai menuju sekolah internasional dimana ia akan mengajar, tiba-tiba oleng dan menabrak pemotor lainnya yang berada didepannya.

"Braaakkk ..."

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Related chapters

  • Meraih Cinta Setelah Berpisah   Bab 4 Hati yang Pilu

    "Braaakkk ..." Motor scooter matic pink yang Rengganis kendarai seketika oleng, menabrak pengendara motor didepannya dan membuat pengendara motor didepannya itu tehimpit antara motornya dengan motor milik Rengganis.Rengganis meringis, merasakan kakinya yang terasa terkilir. Sehingga untuk bangkit mengangkat motornya saja ia tidak mampu, dan membuat pengendara motor yang ia tabrak semakin terhimpit."Aaarrgh ... " lelaki yang tertabrak dan terhimpit motor Rengganis mengerang sambil memegang pangkal kakinya, "Teh, bangun atuh, sakit ini, aaarrgh.""Maaf, Mas, bukan aku ngga mau bangun, tapi a-aku juga ngga bisa bangun. Aaaw ... kakiku yang ini sepertinya terkilir," Rengganis mengungkapkan keadaannya, sambil menunjuk kaki kirinya yang juga sama-sama terhimpit motor."Astaghfirullah ... aaarrgh, coba teteh geser pelan-pelan menjauh dari motor, nanti saya coba sendiri untuk mengangkat motornya Teteh," lelaki berpakaian casual itu mencoba mencari jalan

    Last Updated : 2025-01-20
  • Meraih Cinta Setelah Berpisah   Bab 5 Kemana Perginya Pak Darma

    "Dewaaa ... aaah, pelan-pelan dong sayang," bukan suara Dewa yang terdengar, melainkan suara manja perempuan yang tak asing ditelinga Rengganis.Air mata Rengganis luruh, menandakan bertapa ia merasakan sesak yang teramat dalam. Memang bukan kali pertama Rengganis mendengar suara-suara meresahkan dari Dewa dan Friska, tapi mendengarnya lagi dan lagi, akan tetap menorehkan luka yang sama secara berulang.Apalagi dalam situasi seperti ini, yang seharusnya ia mendapatkan perhatian dan perlindungan, justru yang ia harus menerima kenyataan yang menyakitkan. Ia sudah muak dengan semua yang mereka lakukan, bahkan dihadapan Rengganis sekalipun mereka sudah tak canggung lagi berbuat mesra."Astaghfirullahaladzim ..." lirih suara yang terucap dari bibir mungil berwarna merah muda milik Rengganis. Diputuskannya panggilan yang sedari tadi ia nantikan. Gegas ia menghapus kristal bening yang luruh membasahi kedua pipinya.Lelaki berpakaian casual yang ditabrak

    Last Updated : 2025-01-20
  • Meraih Cinta Setelah Berpisah   Bab 6 Teka-Teki Lelaki yang Ditabrak Rengganis

    "Hei, mau kemana?" tanya lelaki bertubuh atletis itu pada Rengganis, "kamu mencari siapa?" "Pak Darma, aku mencari Pak Darma." Jawab Rengganis. "Oh, Pak Darma. Pak Darma sudah kembali ke sekolah, tadi saya yang memintanya untuk kembali ke sekolah tanpa harus menunggu kamu," sergah lelaki yang kini kaki kanannya sudah dibalut perban. "Lho, kok, disuruh kembali kesekolah?" tanya Rengganis tak mengerti dengan apa yang diperintahkan lelaki itu kepada driver bus sekolah dimana ia mengajar, "lha, nanti kita gimana? Masa iya mau naik ambulance?""Memang kenapa kalau naik ambulance?" tanya lelaki bertubuh atletis dan berpakaian casual itu."Ya, kan, kita ngga sakit, masa naik ambulance," kata Rengganis, polos, "maksud aku tadi tuh, Pak Darma nanti kan bisa mengantarkan Mas-nya untuk ketempat tujuan, dan aku juga akan kembali ke sekolah."Lelaki yang saat ini duduk dihadapan Rengganis han

    Last Updated : 2025-01-21
  • Meraih Cinta Setelah Berpisah   Bab 7 Tawa dalam Luka

    Harish membantu Rengganis untuk berjalan dengan memapahnya hingga keluar ruangan IGD. Langkahnya pelan, mengimbangi kaki Rengganis yang masih terasa nyeri akibat kecelakaan itu. Di depan lobby rumah sakit, Pajero Sport putih milik Harish sudah terparkir rapi. Dengan sigap, Harish membuka pintu mobil untuk Rengganis, kemudian membantu memapahnya kembali. Saat itu ingin rasanya menolak, tapi Rengganis tak kuasa, karena memang saat itu ia membutuhkan bantuan untuk berjalan. "Ini kamu sendiri yang akan nyetir, Mas?" tanya Rengganis. "Iya atuh saya kan supir, ya nyupir sendirilah, masa kamu yang nyetir," jawab Harish dengan nada bergurau. "Maksudnya kan kamu habis kecelakaan, itu juga tadi kata dokter kakinya dapat tujuh jahitan," "Kecelakaan?" sambil mengemudikan mobilnya melaju ke luar area rumah sakit, Harish menggoda Rengganis, "aku ngga kecelakaan, tapi lebih tepatnya ditabrak?"

    Last Updated : 2025-01-21
  • Meraih Cinta Setelah Berpisah   Bab 8 Pertolongan Disaat yang Tepat

    "Maaf ibu guru, saya minta alamatnya untuk memastikan tujuan kita tidak salah," gurauan Harish membuyarkan lamunan Rengganis. "Aku turun disini saja, Mas." jawab Rengganis, sambil jemarinya bermain diatas layar datar untuk memesan taksi online, "nanti aku naik taksi online saja. Mas Harish bisa melanjutkan kegiatan hari ini. Sekali lagi, maaf atas kejadian tadi." "Serius? Hey, aku beneran mau antar kamu, kok," Harish memastikan, "aku ngga mau kamu nanti kenapa-kenapa." "Aku ngga apa-apa," Rengganis tersenyum, sambil menunjuk mobil yang berhenti tepat didepan mobil Pajero Sport yang milik Harish, "taksi aku sudah sampai, Mas. Terima kasih, maaf sudah merepotkan." Harish hanya menganggukkan kepalanya perlahan. Sebenarnya tak sampai hati melihat wanita cantik yang menabraknya tadi berjalan perlahan dan tertatih-tatih menuju taksi online didepannya. Namun, akan percuma saja jika ia terus memaksa, karena menurut Harish, seperti

    Last Updated : 2025-03-18
  • Meraih Cinta Setelah Berpisah   Bab 9 Salah Paham

    Wangi parfum yang menguar dari seseorang yang menopang tubuh Rengganis saat ia hampir terjatuh karena didorong oleh wanita yang merajai hati suaminya. Wangi parfum itu menerobos hingga ke memorinya. Ia ingat betul siapa pemilik wangi itu dan tangan atletis yang menopangnya, karena baru saja ia bertemu dengan pemiliknya, Harish. "Kamu ... Kok bisa?" ucapnya terputus, tak percaya dengan apa yang baru saja dilihatnya. Ternyata tanpa sepengetahuan Rengganis, Harish membuntutinya hingga ke rumah, dan melihat semua yang telah terjadi pada Rengganis. Untungnya dengan sigap Harish menopangnya, terlambat sedikit saja, Rengganis akan jatuh ke lantai yang keras karena hilang keseimbangan. "Rengganis! Sini kamu, perempuan macam apa kamu ada didekapan lelaki yang tak kamu kenal. Hah!" Dewa menarik tangan wanita yang berstatus sebagai istri sahnya, dan seketika Rengganis tersadar bahwa ia masih berada di dekapan Harish. Namun dengan sigap Ha

    Last Updated : 2025-03-19
  • Meraih Cinta Setelah Berpisah   Bab 1 Surat Sidang Perceraian

    "Kenapa kamu tak pernah menangis atas luka yang aku torehkan?" tanya Dewa kepada Rengganis, saat ia merangsek masuk kedalam kamar wanita yang dua tahun lalu ia nikahi. setelah tau petugas dari pengadilan agama datang membawa surat sidang perceraian yang diajukan olehnya.Rengganis tersenyum kecut, sambil menggenggam surat sidang perceraian, ia memindahkan pandangnya kesudut jendela kamar dilantai dua yang ia tempati sendirian selama dua tahun menjadi istri dari Dewa, seorang pengusaha muda yang bergerak di bidang mebel yang sukses, "aku sudah tak pernah menangis sejak enam bulan setelah kamu mengijab atas diriku didepan kedua orang tuaku dan juga keluarga besarku.""Kenapa?""Kenapa?" Rengganis menirukan perkataan Dewa sambil tersenyum kecut menatap mata Dewa, "karena sudah tak ada lagi yang perlu aku tangisi, bukan?"Dewa memandang heran atas kelakuan wanita cantik beriris coklat itu. Tak ada raut kesedihan yang terlihat diwajah Rengganis atas ap

    Last Updated : 2025-01-20
  • Meraih Cinta Setelah Berpisah   Bab 2 Amarah Friska

    Seperti hari-hari sebelumnya, Dewa tak pernah menghiraukan ucapan Rengganis. Dewa melangkah semakin menjauh, meninggalkan Rengganis di dalam kamar yang mewah namun kamar itu seperti tak bernyawa. Sesaat setelah pintu ditutup dengan kencang, disitulah tangis Rengganis luruh. Wanita cantik yang tak pernah melepaskan hijabnya selain kepada mahramnya itu tak kuasa membendung butiran air mata yang menerobos keluar.Rengganis memejamkan matanya sekuat mungkin, berharap air matanya dapat berhenti. Namun, justru air matanya meluncur dengan deras. Sungguh, ia tak ingin lagi meratapi apa yang terjadi dalam pernikahannya dengan pria pilihan orang tuanya. Hal menyakitkan seperti ini sudah sering terjadi sejak awal pernikahan mereka. Namun, rasa pedih kali ini benar-benar membuat hatinya porak poranda. Meskipun ia tahu, cepat atau lambat, perceraian pasti akan terjadi. Tapi sungguh, ia tak menginginkan perceraian."Aaarrgh ..." sementara Dewa merutuki dirinya sendiri di dalam k

    Last Updated : 2025-01-20

Latest chapter

  • Meraih Cinta Setelah Berpisah   Bab 9 Salah Paham

    Wangi parfum yang menguar dari seseorang yang menopang tubuh Rengganis saat ia hampir terjatuh karena didorong oleh wanita yang merajai hati suaminya. Wangi parfum itu menerobos hingga ke memorinya. Ia ingat betul siapa pemilik wangi itu dan tangan atletis yang menopangnya, karena baru saja ia bertemu dengan pemiliknya, Harish. "Kamu ... Kok bisa?" ucapnya terputus, tak percaya dengan apa yang baru saja dilihatnya. Ternyata tanpa sepengetahuan Rengganis, Harish membuntutinya hingga ke rumah, dan melihat semua yang telah terjadi pada Rengganis. Untungnya dengan sigap Harish menopangnya, terlambat sedikit saja, Rengganis akan jatuh ke lantai yang keras karena hilang keseimbangan. "Rengganis! Sini kamu, perempuan macam apa kamu ada didekapan lelaki yang tak kamu kenal. Hah!" Dewa menarik tangan wanita yang berstatus sebagai istri sahnya, dan seketika Rengganis tersadar bahwa ia masih berada di dekapan Harish. Namun dengan sigap Ha

  • Meraih Cinta Setelah Berpisah   Bab 8 Pertolongan Disaat yang Tepat

    "Maaf ibu guru, saya minta alamatnya untuk memastikan tujuan kita tidak salah," gurauan Harish membuyarkan lamunan Rengganis. "Aku turun disini saja, Mas." jawab Rengganis, sambil jemarinya bermain diatas layar datar untuk memesan taksi online, "nanti aku naik taksi online saja. Mas Harish bisa melanjutkan kegiatan hari ini. Sekali lagi, maaf atas kejadian tadi." "Serius? Hey, aku beneran mau antar kamu, kok," Harish memastikan, "aku ngga mau kamu nanti kenapa-kenapa." "Aku ngga apa-apa," Rengganis tersenyum, sambil menunjuk mobil yang berhenti tepat didepan mobil Pajero Sport yang milik Harish, "taksi aku sudah sampai, Mas. Terima kasih, maaf sudah merepotkan." Harish hanya menganggukkan kepalanya perlahan. Sebenarnya tak sampai hati melihat wanita cantik yang menabraknya tadi berjalan perlahan dan tertatih-tatih menuju taksi online didepannya. Namun, akan percuma saja jika ia terus memaksa, karena menurut Harish, seperti

  • Meraih Cinta Setelah Berpisah   Bab 7 Tawa dalam Luka

    Harish membantu Rengganis untuk berjalan dengan memapahnya hingga keluar ruangan IGD. Langkahnya pelan, mengimbangi kaki Rengganis yang masih terasa nyeri akibat kecelakaan itu. Di depan lobby rumah sakit, Pajero Sport putih milik Harish sudah terparkir rapi. Dengan sigap, Harish membuka pintu mobil untuk Rengganis, kemudian membantu memapahnya kembali. Saat itu ingin rasanya menolak, tapi Rengganis tak kuasa, karena memang saat itu ia membutuhkan bantuan untuk berjalan. "Ini kamu sendiri yang akan nyetir, Mas?" tanya Rengganis. "Iya atuh saya kan supir, ya nyupir sendirilah, masa kamu yang nyetir," jawab Harish dengan nada bergurau. "Maksudnya kan kamu habis kecelakaan, itu juga tadi kata dokter kakinya dapat tujuh jahitan," "Kecelakaan?" sambil mengemudikan mobilnya melaju ke luar area rumah sakit, Harish menggoda Rengganis, "aku ngga kecelakaan, tapi lebih tepatnya ditabrak?"

  • Meraih Cinta Setelah Berpisah   Bab 6 Teka-Teki Lelaki yang Ditabrak Rengganis

    "Hei, mau kemana?" tanya lelaki bertubuh atletis itu pada Rengganis, "kamu mencari siapa?" "Pak Darma, aku mencari Pak Darma." Jawab Rengganis. "Oh, Pak Darma. Pak Darma sudah kembali ke sekolah, tadi saya yang memintanya untuk kembali ke sekolah tanpa harus menunggu kamu," sergah lelaki yang kini kaki kanannya sudah dibalut perban. "Lho, kok, disuruh kembali kesekolah?" tanya Rengganis tak mengerti dengan apa yang diperintahkan lelaki itu kepada driver bus sekolah dimana ia mengajar, "lha, nanti kita gimana? Masa iya mau naik ambulance?""Memang kenapa kalau naik ambulance?" tanya lelaki bertubuh atletis dan berpakaian casual itu."Ya, kan, kita ngga sakit, masa naik ambulance," kata Rengganis, polos, "maksud aku tadi tuh, Pak Darma nanti kan bisa mengantarkan Mas-nya untuk ketempat tujuan, dan aku juga akan kembali ke sekolah."Lelaki yang saat ini duduk dihadapan Rengganis han

  • Meraih Cinta Setelah Berpisah   Bab 5 Kemana Perginya Pak Darma

    "Dewaaa ... aaah, pelan-pelan dong sayang," bukan suara Dewa yang terdengar, melainkan suara manja perempuan yang tak asing ditelinga Rengganis.Air mata Rengganis luruh, menandakan bertapa ia merasakan sesak yang teramat dalam. Memang bukan kali pertama Rengganis mendengar suara-suara meresahkan dari Dewa dan Friska, tapi mendengarnya lagi dan lagi, akan tetap menorehkan luka yang sama secara berulang.Apalagi dalam situasi seperti ini, yang seharusnya ia mendapatkan perhatian dan perlindungan, justru yang ia harus menerima kenyataan yang menyakitkan. Ia sudah muak dengan semua yang mereka lakukan, bahkan dihadapan Rengganis sekalipun mereka sudah tak canggung lagi berbuat mesra."Astaghfirullahaladzim ..." lirih suara yang terucap dari bibir mungil berwarna merah muda milik Rengganis. Diputuskannya panggilan yang sedari tadi ia nantikan. Gegas ia menghapus kristal bening yang luruh membasahi kedua pipinya.Lelaki berpakaian casual yang ditabrak

  • Meraih Cinta Setelah Berpisah   Bab 4 Hati yang Pilu

    "Braaakkk ..." Motor scooter matic pink yang Rengganis kendarai seketika oleng, menabrak pengendara motor didepannya dan membuat pengendara motor didepannya itu tehimpit antara motornya dengan motor milik Rengganis.Rengganis meringis, merasakan kakinya yang terasa terkilir. Sehingga untuk bangkit mengangkat motornya saja ia tidak mampu, dan membuat pengendara motor yang ia tabrak semakin terhimpit."Aaarrgh ... " lelaki yang tertabrak dan terhimpit motor Rengganis mengerang sambil memegang pangkal kakinya, "Teh, bangun atuh, sakit ini, aaarrgh.""Maaf, Mas, bukan aku ngga mau bangun, tapi a-aku juga ngga bisa bangun. Aaaw ... kakiku yang ini sepertinya terkilir," Rengganis mengungkapkan keadaannya, sambil menunjuk kaki kirinya yang juga sama-sama terhimpit motor."Astaghfirullah ... aaarrgh, coba teteh geser pelan-pelan menjauh dari motor, nanti saya coba sendiri untuk mengangkat motornya Teteh," lelaki berpakaian casual itu mencoba mencari jalan

  • Meraih Cinta Setelah Berpisah   Bab 3 Kecelakaan

    Sejenak melupakan kejadian kemarin. Kejadian yang sejatinya tak akan pernah bisa hilang dari ingatan wanita berbulu mata lentik itu. Seperti pagi hari biasanya, Rengganis sudah sibuk berada di dapur. Menyiapkan sarapan dan bekal untuk Dewa, pria yang mengikrarnya tanpa cinta dua tahun yang lalu. Meskipun Dewa tak pernah sedikitpun menyentuh masakan buatannya, ia tetap membuatkan berbagai menu masakan dengan harapan suatu saat nanti Dewa akan menyukai masakannya.Diatas meja makan, sudah terhidang nasi goreng ayam suwir dengan telur ceplok, dan juga segelas susu dan secangkir teh manis hangat untuk sarapan Dewa, di tas bekalnya sudah tersedia nasi dan capcay sebagai lauknya, ayam suwir cabai hijau dan jeruk juga ada didalamnya.Seperti biasa, Dewa selalu menolak jika Rengganis membawakan bekal untuknya. Jadi dengan tergesa, Rengganis menaruh bekal di dalam mobil Dewa, agar suaminya itu mau membawa bekal untuk makan siangnya di kantor, walaupun terpaksa. Rengganis be

  • Meraih Cinta Setelah Berpisah   Bab 2 Amarah Friska

    Seperti hari-hari sebelumnya, Dewa tak pernah menghiraukan ucapan Rengganis. Dewa melangkah semakin menjauh, meninggalkan Rengganis di dalam kamar yang mewah namun kamar itu seperti tak bernyawa. Sesaat setelah pintu ditutup dengan kencang, disitulah tangis Rengganis luruh. Wanita cantik yang tak pernah melepaskan hijabnya selain kepada mahramnya itu tak kuasa membendung butiran air mata yang menerobos keluar.Rengganis memejamkan matanya sekuat mungkin, berharap air matanya dapat berhenti. Namun, justru air matanya meluncur dengan deras. Sungguh, ia tak ingin lagi meratapi apa yang terjadi dalam pernikahannya dengan pria pilihan orang tuanya. Hal menyakitkan seperti ini sudah sering terjadi sejak awal pernikahan mereka. Namun, rasa pedih kali ini benar-benar membuat hatinya porak poranda. Meskipun ia tahu, cepat atau lambat, perceraian pasti akan terjadi. Tapi sungguh, ia tak menginginkan perceraian."Aaarrgh ..." sementara Dewa merutuki dirinya sendiri di dalam k

  • Meraih Cinta Setelah Berpisah   Bab 1 Surat Sidang Perceraian

    "Kenapa kamu tak pernah menangis atas luka yang aku torehkan?" tanya Dewa kepada Rengganis, saat ia merangsek masuk kedalam kamar wanita yang dua tahun lalu ia nikahi. setelah tau petugas dari pengadilan agama datang membawa surat sidang perceraian yang diajukan olehnya.Rengganis tersenyum kecut, sambil menggenggam surat sidang perceraian, ia memindahkan pandangnya kesudut jendela kamar dilantai dua yang ia tempati sendirian selama dua tahun menjadi istri dari Dewa, seorang pengusaha muda yang bergerak di bidang mebel yang sukses, "aku sudah tak pernah menangis sejak enam bulan setelah kamu mengijab atas diriku didepan kedua orang tuaku dan juga keluarga besarku.""Kenapa?""Kenapa?" Rengganis menirukan perkataan Dewa sambil tersenyum kecut menatap mata Dewa, "karena sudah tak ada lagi yang perlu aku tangisi, bukan?"Dewa memandang heran atas kelakuan wanita cantik beriris coklat itu. Tak ada raut kesedihan yang terlihat diwajah Rengganis atas ap

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status