Share

Bab 34 Perkara Jam Tangan Yang Hilang

“Mbak, kamu lihat jam tangan aku gak?”

“Enggak, Mas.”

“Mbak kemarin beres-beres kamar aku kan?”

“Iya, Mas.”

“Itu jam tangan aku yang coklat kok aku cari gak ada.”

“Saya gak Tahu, Mas. Kan semua jam tangan saya taruh di kotak biasa. Mas cari di situ aja.”

“Udah, Mbak. Tapi, gak ada. Aku cari di laci, dimana-mana juga gak ada.”

“Wah, ya gak tahu ya, Mas.”

Pagi-pagi rumah terdengar heboh. Bahtiar kehilangan jam tangan sudah seperti kebakaran jenggot. Semua penghuni rumah sampai asisten rumah tangga diinterogasi. Ditanyai dengan detail layaknya seorang polisi.

“Kamu lupa kali,” kata Naima, yang entah sudah berapa kali.

“Jam tangan kamu kan banyak. Tinggal pakai yang lain aja. Repot banget deh.” Adam pun turut menimpali.

“Iya, kamu itu bikin seisi rumah heboh aja. Lagian gak mungkin Mbak Isti ngambil jam tangan kamu. Dia kerja udah lama di sini.” Sang ibu tak kalah geram melihat tingkah putranya pagi itu.

“Bukan nuduh nyuri, Ma. Siapa tahu Mbak Isti lupa naruhnya,” kilah Bahtiar.

“Yang ada
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status