Share

Semalam Sebelum Pulang

“Kenapa dibuka?” Haidar berdesis ketika Melia menurunkan kaca pintu mobil.

“Gerah,” jawab Melia, singkat.

“Jangan ngarang kamu, Melia. Kau pikir ini angkot?” Haidar kesal, lalu menaikan kaca itu hingga tertutup lagi.

Namun, Melia kembali melakukan hal yang sama. Hal tersebut membuat Haidar geram dibuatnya.

“Maumu apa sih? Kau sengaja membukanya supaya orang-orang melihat kita?” maki Haidar, berang.

“Saya hanya pengap berada satu ruangan dengan Anda.” Melia tak kalah keras saat membalas ucapan Haidar.

Kembali pria itu menekan tombol untuk menutup kaca. Tetapi, lagi-lagi Melia menurunkannya. Hal itu terus berulang sampai berkali-kali. Hingga tak mereka sadari saat kaca terbuka, ada seseorang yang melihat mereka dengan sangat jelas.

Haidar menepikan mobilnya. Ia bahkan sengaja berhenti secara mendadak, sehingga membuat Melia tersentak. Hampir saja kepalanya menghentak ke depan. Andai tak mengenakan sabuk pengaman, mungkin ia sudah terbentur dengan keras.

“Kau jangan buat masalah, Melia.
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status