Share

Bab 32 Jam Tangan

Lima menit yang dijanjikan telah dilanggar. Nyatanya Bahtiar terlarut dalam tangis tanpa mengingat batasan yang ia buat sendiri. Linda pun mulai was-was. Ia cemas Arisa mengetahui keberadaan Bahtiar di sisinya.

“Tiar.” Linda menyentuh pundak Bahtiar, agar pria itu lekas menegakkan badan. “Sebaiknya kamu pulang. Saya takut Arisa bangun.”

Kenyataannya waktu sebentar tak cukup memuaskan dahaga Bahtiar untuk bisa melihat Arisa. Rasa haus akan kebersamaan dengan gadis yang begitu ia cinta teramat menyiksa. Bahtiar masih berharap diberi kesempatan lebih lama.

Namun demikian, ia tetap bangkit. Meraup kasar permukan wajah. Menghapus jejak basah, ungkapan perasaan sesak yang menghimpit dada.

Tak pelak rasa iba menyeruak dalam hati Linda. Meski pria itu pernah membuat banyak luka dalam hati Arisa, tapi tak bisa dipungkiri kalau dia juga sempat memberi putrinya bahagia.

“Tante, bolehkah nanti Tante kabari saya soal Arisa. Beritahu saya kalau dia sudah membaik. Beritahu juga kalau nanti sudah bol
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status