Beranda / Romansa / Menjadi Sugar Baby / Bab 2. Sangat Menyebalkan

Share

Bab 2. Sangat Menyebalkan

Penulis: Arra Bee
last update Terakhir Diperbarui: 2025-01-13 13:13:52

Berbeda dengan Giara, di saat mahasiswa lain memuja dan mengagumi sosok dosen baru mereka, Giara malah terkesan malas menatap wajahnya. Bagaimana tidak, selama mata kuliahnya dengan Pak Sugandi, Giara bisa dengan bebasnya izin sesuka hati, karena Pak Gandi tak pernah mempermasalahkan hal tersebut.

Dengan dosen baru seperti sekarang ini, tentu saja Giara tak tahu kebijakan-kebijakan apa yang dia miliki. Giara sangat malas, jika dosen muda dihadapannya ini akan begitu menjengkelkan dan menyebalkan.

Sesuai janji, Giara akan bertemu dengan Om Roy pada pukul empat sore. Seperti biasa, ia pasti akan izin jika mata kuliah belum selesai. Jika dengan Pak Gandi, Giara biasa melakukannya. Pak Gandi tak pernah mempersulit izin atau apapun.

Namun kali ini, dengan dosen baru ini? Mungkinkah Giara bisa alasan izin seperti biasanya? Ada sedikit kekhawatiran dalam diri Giara saat ini. Ia tak tahu bagaimana karakter dosen barunya ini.

Perkenalan demi perkenalan, telah Nicko langsungkan. Sebagai dosen baru, ia terlihat begitu friendly dan asyik diajak berbicara. Beberapa mahasiswa begitu kagum dengan sifat Nicko saat ini.

“Kalian bisa panggil saya Pak Nick ya. Rekan sejawat saya pun memanggil saya Nick, bahkan senior-senior saya juga memanggil Nick,” seru Nicko mengawali perkenalannya dengan mahasiswa-mahasiswi barunya.

“Pak, kalau pake tambahan boleh gak?” Tanya Dera begitu semangat.

Nicko mengernyitkan dahinya, “Tambahan? Tambahan apa?”

“Pak Nick Handsome ...” Dera tertawa begitu antusias.

Semua mahasiswa menyoraki Dera yang begitu blak-blakkan mengatakan bahwa Nicko tampan. Mereka sepertinya mengakui jika Nicko memang tampan, karena itulah mereka terlihat antusias berinteraksi dengan Nicko.

“Nick saja, itu terlalu hiperbola menurut saya.” Nicko terlalu datar.

“Yaelah si Bapak, gak bisa apa ya diajak bercanda,” Genk Dera dan kawan-kawannya mulai terkekeh.

“Sudah, sudah ... saya minta perwakilan di kelas ini untuk maju kedepan ya. Saya ingin berkenalan juga dengan kalian.” Ucap Nicko.

Hanya Giara yang tak suka menatap dosen baru mereka yang tampan itu. Giara bukan tak suka pada Nicko, hanya saja, Giara takut jika kebijakan Nicko tak sama dengan Pak Sugandi.

Aarrrgghh, nyebelin banget deh. Harusnya kan Pak Gandi yang di sini. Eh, ini malah dia. Mana nanti gue janjian ketemu sama Om Roy lagi. Ah, moga aja dia gak akan ribet dan mempersulit gue seperti Miss Niar dulu. Batin Giara dalam hati.

Selepas perkenalan itu, akhirnya Nicko mulai mengajar materi kuliah sesuai dengan materi terakhir yang diberikan Pak Sugandi. Saat mengajar, Nicko begitu serius. Berbeda saat ia masih berkenalan dan berbicara santai diawal pertemuan tadi.

Selama kuliah berlangsung, Giara terus menatap jam tangannya. Sudah pukul empat, dan kuliah masih juga belum berakhir. Ini memusingkan, bagaimana jika Giara terlambat menemui Om Roy?

Giara melihat ponselnya. Sudah tiga kali Om Roy menghubunginya. Pria tua itu pasti tengah menjemputnya saat ini. Giara tak mau ambil pusing. Ia mencoba untuk mendekati meja Nicko, dan meminta izin untuk pulang lebih dulu, dengan alasan kepentingan keluarga.

“Pak Nicko, mohon maaf sebelumnya. Apa kelas masih akan tetap berlangsung? Jika masih lama, apa boleh saya izin meninggalkan mata kuliah saat ini? Saya ada acara keluarga, dan orang tua meminta agar saya segera pulang sekarang.” Ucap Giara begitu hati-hati.

Nicko menatap Giara yang terlihat begitu terpaksa meminta izin, “Siapa namamu?”

“Giara Divania, Pak.”

Nicko mengangguk. Ia membuka absensi mahasiswa di kelas ini, dan mencari nama Giara Divania. Betapa tercengangnya Nicko, mendapati absensi Giara yang buruk, dan banyak sekali izin dalam beberapa waktu yang berdekatan.

“Buruk sekali absensimu. Banyak sekali alfa dan izin dalam waktu-waktu dekat ini. Apa kamu yakin keluargamu memintamu untuk segera pulang?” tanya Nicko.

Giara tersentak kaget, karena dosen baru ini rupanya begitu jeli dan teliti.

“Benar, Pak. A-ada acara keluarga yang mendadak saat ini. Dan saya, harus menghadirinya.” Giara beralasan.

“Tunggu sebentar.”

Nicko kembali membuka dokumen transkip nilai dan tugas mahasiswa di kelas ini. Dokumen itu diberikan Pak Gandi padanya. Tentu saja Nicko bisa menilai tugas para mahasiswa selama ini, walaupun Nicko baru pertama kali mengajar di kelas ini.

“Giara Divania, itu namamu?” tanya Nicko meyakinkan.

“Ya, Pak.” Jawab Giara begitu malas.

“Nilai-nilaimu ini banyak sekali yang D, bahkan E. Kamu sering terlambat mengerjakan tugas. Bahkan, ada beberapa tugas kuliah yang belum kamu selesaikan sama sekali. Kurasa, Pak Gandi tak begitu memerhatikanmu. Kamu ini sepertinya salah satu mahasiswi yang harus saya perhatikan! Nilai-nilaimu, bahkan tugas-tugasmu. Kau yakin ingin menjadi seorang ahli hukum?” Tanya Nicko dengan begitu sinis.

Deg. Jantung Giara berdebar hebat. Tak pernah Giara sangka, jika dosen muda ini ternyata sangat-sangat menyebalkan. Sungguh, saat ini Giara sangat ingin sekali izin dari kampusnya, karena Om Roy tengah menunggunya di depan kampus.

Sialan. Kenapa sih dosen baru ini nyebelin banget? Sumpah ya, gue bener-bener muak sama dia. Bener kan feeling gue, kalau dosen ini gak sama kayak Pak Gandi. Aarrghh, kenapa juga Pak Gandi harus pindah! Ini gak bisa di biarin! Gue pasti terkekang selama dosennya dia! Ucap Giara dalam hati.

Nicko menatap Giara tanpa berkedip. Melihat absensi dan nilai Giara, membuat Nicko heran. Sepertinya Giara berbohong jika ia ada urusan keluarga. Sudah sering sekali Giara bolos dan izin pulang lebih dulu.

Pak Gandi mungkin tak melarang kepergian Giara. Namun, data dan absensi mata kuliah ini tetap ada. Pak Gandi selalu mengisinya dengan baik. Sehingga, Nicko bisa tahu, bagaimana keseharian Giara di kampus selama ini.

“Kenapa Bapak tak mempercayai saya? Apa hak Bapak ikut campur urusan keluarga saya? Jika saya ada kepentingan, kenapa Bapak harus melarang, Pak? Pak Gandi tak pernah serumit ini jika saya meminta izin.” Giara mulai memberanikan diri.

Beberapa anak lain memperhatikan perdebatan mereka. Termasuk Belva, yang sama sekali tak menyangka, jika Giara akan seberani itu terhadap dosen baru mereka. Mungkin Giara kesal, karena Nicko tak mengizinkannya pulang. Nicko malah terus-menerus mencecar Giara yang akan meminta izin pulang lebih dulu.

“Karena kamu terlalu sering meminta izin pulang lebih dulu! Absensimu juga buruk sekali. Wajar saja jika sebagai dosenmu saya bertanya dan mencari tahu.” Nicko tak mau kalah.

“Bapak mengizinkan saya pulang sekarang atau tidak?” Giara tak mau basa-basi lagi.

“Tidak! Nilai-nilaimu benar-benar buruk. Kamu adalah mahasiswi yang akan saya perhatikan mulai sekarang. Jika keadaan itu tak terlalu urgent, batalkan saja! Sekarang kamu duduk, dan fokus pada pembelajaran kali ini!” Nicko tak ingin mendengar alasan apapun lagi.

“T-tapi, Pak! Anda tak bisa seperti itu. Saya sudah janji pada orang tua saya, jika saya harus pulang sekarang. Ini privasi saya, Pak. Seharusnya Bapak tak ikut campur dan mengizinkan saja!” Giara melawan Nicko lagi.

“Ini kelas saya dan kamu harus mematuhi aturan yang saya terapkan! Mohon duduk kembali dan jangan buat keributan!” tegas Nicko.

“T-tapi, Pak,” Giara sangat kecewa.

Nicko tak menjawab ucapan Giara, ia hanya mengangkat tangannya dan menyuruh Giara untuk kembali ke tempat duduknya. Giara pun kembali duduk ke kursinya dengan kesal dan sangat kecewa.

Sial!!! Sialan!!! Dosen menyebalkan. Aarrrghhhh. Gerutu Giara dalam hati.

*Bersambung*

Bab terkait

  • Menjadi Sugar Baby   Bab 3. Permohonan

    “Lo berdebat apa sama Pak Nicko? Gak diizinin pulang duluan ya?” tanya Belva saat Giara kembali duduk ke mejanya.“Iya, gue gak nyangka dia galak banget! Padahal kan, dia itu baru pertama kali ngajar di sini, tapi gayanya udah kayak dosen senior aja yang maen larang-larang! Gimana gak gedek coba gue! Udah nyaman dan enak sama Pak Gandi, eh malah diganti sama dosen rese kayak dia. Gimana coba sekarang? Om Roy udah ada di depan kampus kita, Bel ... gue emang udah kirim pesan ke dia, kalau gue gak bisa keluar sekarang. Tapi, belum ada balasan juga dari Om Roy. Bahaya, nih, cuan gue bisa ilang kalo sampe gagal makan malam sama Om Roy!” bisik Giara di telinga Belva.Belva menepuk-nepuk pundak Giara. Seakan tahu perasaan sahabatnya saat ini. Belva tak pernah serumit Giara, karena Belva bekerja di malam hari, saat mereka telah pulang kampus. Berbeda dengan Giara, yang selalu mengiyakan permintaan para sugar daddy, kapanpun mereka ingin bertemu dan jalan-jalan.Tak lama kemudian, Giara memint

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-13
  • Menjadi Sugar Baby   Bab 4. Sebuah Kebetulan

    Sesampainya di rumah, Nicko melihat anaknya sudah tidur dengan sang Ibu. Nicko jadi tak tega jika harus mengganggu Queen. Segera ia bergegas ke kamarnya dan membersihkan dirinya. Jika menatap sang putri, Nicko selalu terbayang-bayang akan wajah mantan istrinya.Diana Rininta, dialah mantan istri Nicko. Diana meninggalkan Nicko setelah tiga bulan Queen lahir ke dunia. Wanita yang sangat Nicko cintai, namun dengan teganya meninggalkan Nicko dan putrinya yang masih bayi. Bisa-Bisanya, Diana meninggalkan mereka, tanpa sebab dan jejak sedikitpun.Dari pernikahan yang hanya seumur jagung itu, Nicko dikaruniai seorang putri yang bernama Queen. Queen hanya merasakan kasih sayang Bundanya sampai usia tiga bulan. Setelah itu, Diana pergi begitu saja tanpa sepengetahuan Nicko. Memang, pernikahan itu tak dikehendaki oleh keluarga Diana, sehingga mungkin tekanan demi tekanan dirasakan oleh Diana.Nicko berkali-kali menanyakan kabar Diana pada keluarganya, namun ternyata Keluarga Diana malah menyal

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-13
  • Menjadi Sugar Baby   Bab 5. Pertemuan Tak Terduga

    Tiga hari kemudian ....Hari ini, jadwal Nicko mengajar di kelas Giara. Sesuai dengan janjinya pada sang sugar baby, Nicko akan bertemu dengannya sekitar pukul lima sore. Sang sugar baby ternyata menolak, dia meminta agar pertemuan diundur menjadi pukul setengah enam. Akhirnya, Nicko pun mengiyakan permintaan sugar baby yang bernama Diva tersebut.Seperti biasa, Nicko memberi materi dan tugas di kelas ini. Nicko sangat intens memerhatikan Giara, karena ia selalu teringat dengan amanat Pak Sugandi. Nicko ingin Giara sungguh-sungguh dalam mata kuliahnya.Giara kesal, karena Nicko tak henti-hentinya menatap tajam padanya. Sebenarnya, jika Giara serius dalam kuliahnya, semua tugas dan materi bisa selesai dengan cepat. Seperti saat ini, Giara telah lebih dulu menyelesaikan tugasnya dibanding dengan rekan yang lain. Namun Giara malas, jika harus mengumpulkan lebih dulu pada Nicko."Tumben lu cepet ngerjainnya. Ada angin apa?" sindir Belva."Males lah, diperhatiin dosen rese itu terus! Padah

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-13
  • Menjadi Sugar Baby   Bab 1. Pertama

    Menjadi seorang sugar baby, bukanlah keinginan gadis cantik nan seksi yang bernama Giara Divania. Gadis berusia 20 tahun ini terpaksa menjadi seorang sugar baby, karena dia harus membiayai Ibunya yang tengah sakit keras.Ayahnya telah meninggal sejak sepuluh tsahun lalu. Semenjak itu, Giara mencoba bekerja keras berjualan demi membantu sang Ibu. Dua tahun terakhir, Ibunya mengidap penyakit diabetes dan jantung, yang menyebabkan Giara harus bekerja ekstra untuk menggantikan posisi Ibunya berjualan kue.Berjualan kue nyatanya tak mampu mencukupi kebutuhan Giara dan sang Ibu. Terlebih biaya berobat jalan tentu saja membutuhkan uang yang tak sedikit. Giara saat ini juga tengah kuliah di sebuah universitas.Hingga akhirnya, Giara diajak oleh salah satu teman masa SMA-nya yang bernama Belva Natasya. Belva bekerja di sebuah diskotek, dan Belva menyarankan agar Giara menjadi sugar baby Om-Om yang ber-uang. Demi menyambung hidup, hal itu tentu saja akan memudahkan Giara untuk mendapatkan uang.

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-13

Bab terbaru

  • Menjadi Sugar Baby   Bab 5. Pertemuan Tak Terduga

    Tiga hari kemudian ....Hari ini, jadwal Nicko mengajar di kelas Giara. Sesuai dengan janjinya pada sang sugar baby, Nicko akan bertemu dengannya sekitar pukul lima sore. Sang sugar baby ternyata menolak, dia meminta agar pertemuan diundur menjadi pukul setengah enam. Akhirnya, Nicko pun mengiyakan permintaan sugar baby yang bernama Diva tersebut.Seperti biasa, Nicko memberi materi dan tugas di kelas ini. Nicko sangat intens memerhatikan Giara, karena ia selalu teringat dengan amanat Pak Sugandi. Nicko ingin Giara sungguh-sungguh dalam mata kuliahnya.Giara kesal, karena Nicko tak henti-hentinya menatap tajam padanya. Sebenarnya, jika Giara serius dalam kuliahnya, semua tugas dan materi bisa selesai dengan cepat. Seperti saat ini, Giara telah lebih dulu menyelesaikan tugasnya dibanding dengan rekan yang lain. Namun Giara malas, jika harus mengumpulkan lebih dulu pada Nicko."Tumben lu cepet ngerjainnya. Ada angin apa?" sindir Belva."Males lah, diperhatiin dosen rese itu terus! Padah

  • Menjadi Sugar Baby   Bab 4. Sebuah Kebetulan

    Sesampainya di rumah, Nicko melihat anaknya sudah tidur dengan sang Ibu. Nicko jadi tak tega jika harus mengganggu Queen. Segera ia bergegas ke kamarnya dan membersihkan dirinya. Jika menatap sang putri, Nicko selalu terbayang-bayang akan wajah mantan istrinya.Diana Rininta, dialah mantan istri Nicko. Diana meninggalkan Nicko setelah tiga bulan Queen lahir ke dunia. Wanita yang sangat Nicko cintai, namun dengan teganya meninggalkan Nicko dan putrinya yang masih bayi. Bisa-Bisanya, Diana meninggalkan mereka, tanpa sebab dan jejak sedikitpun.Dari pernikahan yang hanya seumur jagung itu, Nicko dikaruniai seorang putri yang bernama Queen. Queen hanya merasakan kasih sayang Bundanya sampai usia tiga bulan. Setelah itu, Diana pergi begitu saja tanpa sepengetahuan Nicko. Memang, pernikahan itu tak dikehendaki oleh keluarga Diana, sehingga mungkin tekanan demi tekanan dirasakan oleh Diana.Nicko berkali-kali menanyakan kabar Diana pada keluarganya, namun ternyata Keluarga Diana malah menyal

  • Menjadi Sugar Baby   Bab 3. Permohonan

    “Lo berdebat apa sama Pak Nicko? Gak diizinin pulang duluan ya?” tanya Belva saat Giara kembali duduk ke mejanya.“Iya, gue gak nyangka dia galak banget! Padahal kan, dia itu baru pertama kali ngajar di sini, tapi gayanya udah kayak dosen senior aja yang maen larang-larang! Gimana gak gedek coba gue! Udah nyaman dan enak sama Pak Gandi, eh malah diganti sama dosen rese kayak dia. Gimana coba sekarang? Om Roy udah ada di depan kampus kita, Bel ... gue emang udah kirim pesan ke dia, kalau gue gak bisa keluar sekarang. Tapi, belum ada balasan juga dari Om Roy. Bahaya, nih, cuan gue bisa ilang kalo sampe gagal makan malam sama Om Roy!” bisik Giara di telinga Belva.Belva menepuk-nepuk pundak Giara. Seakan tahu perasaan sahabatnya saat ini. Belva tak pernah serumit Giara, karena Belva bekerja di malam hari, saat mereka telah pulang kampus. Berbeda dengan Giara, yang selalu mengiyakan permintaan para sugar daddy, kapanpun mereka ingin bertemu dan jalan-jalan.Tak lama kemudian, Giara memint

  • Menjadi Sugar Baby   Bab 2. Sangat Menyebalkan

    Berbeda dengan Giara, di saat mahasiswa lain memuja dan mengagumi sosok dosen baru mereka, Giara malah terkesan malas menatap wajahnya. Bagaimana tidak, selama mata kuliahnya dengan Pak Sugandi, Giara bisa dengan bebasnya izin sesuka hati, karena Pak Gandi tak pernah mempermasalahkan hal tersebut.Dengan dosen baru seperti sekarang ini, tentu saja Giara tak tahu kebijakan-kebijakan apa yang dia miliki. Giara sangat malas, jika dosen muda dihadapannya ini akan begitu menjengkelkan dan menyebalkan.Sesuai janji, Giara akan bertemu dengan Om Roy pada pukul empat sore. Seperti biasa, ia pasti akan izin jika mata kuliah belum selesai. Jika dengan Pak Gandi, Giara biasa melakukannya. Pak Gandi tak pernah mempersulit izin atau apapun.Namun kali ini, dengan dosen baru ini? Mungkinkah Giara bisa alasan izin seperti biasanya? Ada sedikit kekhawatiran dalam diri Giara saat ini. Ia tak tahu bagaimana karakter dosen barunya ini.Perkenalan demi perkenalan, telah Nicko langsungkan. Sebagai dosen b

  • Menjadi Sugar Baby   Bab 1. Pertama

    Menjadi seorang sugar baby, bukanlah keinginan gadis cantik nan seksi yang bernama Giara Divania. Gadis berusia 20 tahun ini terpaksa menjadi seorang sugar baby, karena dia harus membiayai Ibunya yang tengah sakit keras.Ayahnya telah meninggal sejak sepuluh tsahun lalu. Semenjak itu, Giara mencoba bekerja keras berjualan demi membantu sang Ibu. Dua tahun terakhir, Ibunya mengidap penyakit diabetes dan jantung, yang menyebabkan Giara harus bekerja ekstra untuk menggantikan posisi Ibunya berjualan kue.Berjualan kue nyatanya tak mampu mencukupi kebutuhan Giara dan sang Ibu. Terlebih biaya berobat jalan tentu saja membutuhkan uang yang tak sedikit. Giara saat ini juga tengah kuliah di sebuah universitas.Hingga akhirnya, Giara diajak oleh salah satu teman masa SMA-nya yang bernama Belva Natasya. Belva bekerja di sebuah diskotek, dan Belva menyarankan agar Giara menjadi sugar baby Om-Om yang ber-uang. Demi menyambung hidup, hal itu tentu saja akan memudahkan Giara untuk mendapatkan uang.

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status