Home / Romansa / Menjadi Sugar Baby / Bab 4. Sebuah Kebetulan

Share

Bab 4. Sebuah Kebetulan

Author: Arra Bee
last update Last Updated: 2025-01-13 13:17:07

Sesampainya di rumah, Nicko melihat anaknya sudah tidur dengan sang Ibu. Nicko jadi tak tega jika harus mengganggu Queen. Segera ia bergegas ke kamarnya dan membersihkan dirinya. Jika menatap sang putri, Nicko selalu terbayang-bayang akan wajah mantan istrinya.

Diana Rininta, dialah mantan istri Nicko. Diana meninggalkan Nicko setelah tiga bulan Queen lahir ke dunia. Wanita yang sangat Nicko cintai, namun dengan teganya meninggalkan Nicko dan putrinya yang masih bayi. Bisa-Bisanya, Diana meninggalkan mereka, tanpa sebab dan jejak sedikitpun.

Dari pernikahan yang hanya seumur jagung itu, Nicko dikaruniai seorang putri yang bernama Queen. Queen hanya merasakan kasih sayang Bundanya sampai usia tiga bulan. Setelah itu, Diana pergi begitu saja tanpa sepengetahuan Nicko. Memang, pernikahan itu tak dikehendaki oleh keluarga Diana, sehingga mungkin tekanan demi tekanan dirasakan oleh Diana.

Nicko berkali-kali menanyakan kabar Diana pada keluarganya, namun ternyata Keluarga Diana malah menyalahkan Nicko, berkata bahwa Nicko telah menyakiti Diana hingga membuatnya kabur. Keluarga Diana seakan-akan tak tahu keberadaan Diana, dan berniat akan melaporkan Nicko ke polisi.

Hati Nicko hancur, rasanya fitnah ini begitu kejam untuknya. Keluarga Diana memang tak menyukainya, tapi kenapa mereka tega membiarkan cucunya harus menanggung semua ini sendiri? Padahal saat itu, Queen masih sangat membutuhkan Bundanya.

Queen adalah berlian yang ditinggalkan Diana untuk Nicko. Putri cantik yang wajahnya sangat mirip dengan Diana. Kini, Nicko berjuang hanya untuk Queen seorang. Nicko sudah melupakan Diana, mantan istrinya. Walau berat, Nicko harus kuat. Ia tak boleh bersedih, ada Queen yang tak boleh melihat kesedihannya.

Selepas mengganti pakaian, Nicko merebahkan tubuhnya di ranjang, sembari membaca buku tentang pedoman hukum. Beberapa saat kemudian, ia teringat pada ucapan Fadli tentang sugar baby yang harus ia sewa. Nicko pun melihat nomor kontak yang Fadli berikan.

DiVA~ 08567261xxxx

"Sugar baby?" Nicko mengernyitkan dahinya sambil terus memandangi nama itu.

Haruskah ia menghubungi nomor itu? Nicko bingung. Sebenarnya ia tak ingin datang ke acara reuni, namun ada perasaan tak enak pada rekan-rekannya, jika Nicko tak datang. Apalagi, beberapa temannya berulang kali mengirim pesan dan panggilan agar Nicko ikut serta di acara reuni kali ini.

Sudah beberapa kali acara reuni, namun Nicko tak pernah menghadirinya. Kini, ada perasaan tak enak jika Nicko tak ikut lagi acara reuni tersebut. Apalagi, teman-temannya sudah meminta dan mewanti-wanti agar Nicko bisa ikut berpartisipasi di acara reuni tersebut.

"Apa aku coba hubungi saja wanita sewaan ini? Arrghh, tapi rasanya akan sangat memalukan." Nicko duduk menyandar pada dipan ranjangnya.

"Tapi, kalau tidak ikut?"

Lagi-Lagi Nicko dilema. Jika ia datang sendiri, akan sangat memalukan. Apalagi Fadli berkata, jika ia akan mengajak istrinya. Tak mungkin kalau Nicko datang seorang diri, setelah hampir enam tahun ia menduda.

"Oh Tuhan, kenapa dalam hidup ini aku harus bergantung pada wanita?" Nicko mengacak-acak rambutnya dengan kasar.

Mau tak mau, akhirnya Nicko memasukan nomor sugar baby itu pada ponselnya. Awalnya, Nicko akan menelepon nomor tersebut. Namun, akan sangat canggung rasanya jika langsung menelepon. Belum tentu juga Nicko jadi menyewa sugar baby tersebut, kan? Nicko hanya mencoba-coba saja.

Nicko mengubah nickname WA-nya menjadi Alland, ia tak ingin identitas aslinya ketahuan oleh siapapun.

Alland : Halo, benar ini dengan Diva?

Itulah pesan pertama yang Nicko kirimkan pada sugar baby yang bernama Diva. Beberapa saat menunggu, masih juga tak ada jawaban. Nicko sedikit kesal menunggu, karena sepertinya Fadli memberikan nomor yang salah pada Nicko.

"Ah, Fadli kurang ajar sekali dia. Bisa-Bisanya memberiku nomor yang tidak aktif, tidak ada identitasnya sama sekali." gerutu Nicko.

Akhirnya, karena kesal menunggu, Nicko memutuskan untuk tidur saja. Apalagi, waktu sudah menunjukkan pukul sepuluh malam. Sia-Sia saja rasanya menunggu pesan yang tak kunjung dibalas. Nicko akhirnya memutuskan untuk tidak akan pergi reuni. Walau tak enak pada rekannya, tapi apa boleh buat.

Saat mata Nicko baru saja terpejam, tanpa sadar akhirnya ada sebuah pesan masuk memenuhi layar ponselnya. Nicko lupa menggetarkan ponselnya. Karena itulah, saat ada pesan masuk, ponselnya berbunyi. Nicko pun terbangun lagi, karena suara pesan chat itu terdengar di telinganya.

Diva~ : Sbb ya, iya benar, saya Diva. Ada yang bisa dibantu?

Sbb (Sorry baru balas)

Nicko terperanjat dari tidurnya, ia kaget karena ternyata nomor yang diberikan Fadli membalas pesannya. Padahal, tadi Nicko yakin sekali, jika pesan itu ceklis satu, dan tak ada poto profil sama sekali dalam pesan w******p-nya.

Nicko pun mengetik lagi, bermaksud membalas pesan sang sugar baby. Nicko juga merasa penasaran, berapa harga yang ia tawarkan untuk bisa menyewanya? Jika sugar baby itu sudah membalas, ada kemungkinan besar lagi, jika Nicko akan ikut reuni di Bali pada pekan nanti.

Alland : Bisakah saya memakai jasa kamu untuk menemani saya berlibur ke Bali selama 3 hari 2 malam?

Nicko to the point. Ia tak mau basa-basi karena baginya itu hanya buang-buang waktu. Kali ini, balasan sang sugar baby itu sangat cepat. Tak seperti tadi, yang lama sekali sampai beberapa jam baru dibalas.

Diva~ : How old are you, Om?

Nicko tercengang membaca balasan pesannya, "Kenapa dia harus menanyakan umur? Aaah, aku tahu! Seorang sugar baby seperti dia, pasti hanya ingin menemani Om-Om tajir yang banyak duitnya. Cih, dia pikir, pria masih muda dan tampan seperti aku, juga tidak kaya begitu? Apalagi, wajahku juga di atas rata-rata. Aku tampan dan rupawan. Jika dia melihatku, dia pasti tergila-gila padaku." Nicko berbicara sendiri sambil menatap chatnya dengan sugar baby yang akan ia pesan.

Alland : 34 tahun. Tapi, kamu tak perlu khawatir, berapapun yang kamu inginkan, saya akan membayarnya!

Nicko sengaja menantangnya, karena Nicko tipe orang yang tak suka ditolak oleh orang lain. Berkaca dari kejadiannya di masa lalu. Kini, Nicko bukan pria lemah lagi. Dia sangat tegas dan dingin kali ini.

Diva~ : Really? Untuk 3 hari 2 malam, ya? Kisaran harganya sekitar 3juta. Hal itu belum termasuk biaya akomodasi lainnya.

Nicko menelan ludahnya,

Alland: 3 juta? Sedikit sekali. Kuberi kamu 5 juta untuk 3 hari 2 malam! Asalkan, tutup rahasia ini, dan jangan sebarkan berita apapun karena saya telah menyewa kamu!

Diva~ : Wow, so great! Rahasia akan tetap aman, Om. Dengan siapa saya berbicara?

Nicko berpikir keras sebelum membalasnya. Ia tak mungkin menggunakan nama aslinya pada sugar baby ini. Nicko takut jika ia memakai nama aslinya, identitasnya akan terbongkar begitu saja.

Alland : Namaku Alland, ya Alland. Panggil saja Al. Tapi, bukan aldebaran!

Diva~ : Ckckck, Om lucu juga. Kapan kita bisa bertemu?

Alland : Don't call me 'Om' ya, saya bukan Om-Om! Cukup panggil Al saja, mengerti?

Diva~ : Sudah lama sekali, aku tak menemani pria matang seperti Anda, Al. Tapi harap diingat, Anda menyewa saya just only for holiday, kan? Saya hanya menemani Anda saja. Tak ada s3x, and drugs. Saya tak menerima yang plus-plus. Saya murni menemani Anda, bagaimana?

Nicko tak habis pikir, masih adakah di zaman seperti ini sugar baby yang menolak untuk diajak plus-plus? Tapi, dia oke juga menurut Nicko. Lagipula, siapa yang ingin s3x and drugs? Nicko menyewanya hanya untuk dijadikan pacar pura-puranya saja.

Alland : Ya, aku paham. Lagipula, aku menyewamu hanya untuk menjadikanmu sebagai pacar pura-puraku saja. Akan kuberi tahu apa yang harus kamu lakukan saat kita bertemu nanti!

Diva~ : Oke, Al. Kamu pasti tak akan kecewa padaku. Kamu belum bilang, kapan kita bertemu?

Al**land: Tiga hari mendatang, aku tak terlalu sibuk. Nanti akan kujadwalkan untuk bertemu denganmu. Bagaimana?

Diva~ : Baik, beserta uang jaminan ya?

Nicko Alandani : I see, I see. Aku paham*!

Nicko mengangkat alisnya, lalu menghela napas panjang. Gadis-Gadis seperti itu memang hanya menginginkan uang, uang, dan uang saja. Mereka tak sedikitpun malu atau canggung saat meminta uang pada siapapun.

"Sugar baby? Diva? Seperti apa penampilannya? Apa dia menarik? Cantik? Apa jangan-jangan, tak seperti yang aku harapkan? Ah, tapi seorang sugar baby pasti berpenampilan menarik dan cantik, kan? Sayangnya, aku tak bisa melihat poto profilnya. Tapi, aku percaya saja pada Fadli, dia pasti tak mungkin menjerumuskan aku, apalagi tentang seorang wanita sewaan ini. Aku yakin, gadis itu pasti bisa kuandalkan. Baik dari wajahnya, maupun dari aktingnya. Semoga saja ...."

*Bersambung*

Related chapters

  • Menjadi Sugar Baby   Bab 5. Pertemuan Tak Terduga

    Tiga hari kemudian ....Hari ini, jadwal Nicko mengajar di kelas Giara. Sesuai dengan janjinya pada sang sugar baby, Nicko akan bertemu dengannya sekitar pukul lima sore. Sang sugar baby ternyata menolak, dia meminta agar pertemuan diundur menjadi pukul setengah enam. Akhirnya, Nicko pun mengiyakan permintaan sugar baby yang bernama Diva tersebut.Seperti biasa, Nicko memberi materi dan tugas di kelas ini. Nicko sangat intens memerhatikan Giara, karena ia selalu teringat dengan amanat Pak Sugandi. Nicko ingin Giara sungguh-sungguh dalam mata kuliahnya.Giara kesal, karena Nicko tak henti-hentinya menatap tajam padanya. Sebenarnya, jika Giara serius dalam kuliahnya, semua tugas dan materi bisa selesai dengan cepat. Seperti saat ini, Giara telah lebih dulu menyelesaikan tugasnya dibanding dengan rekan yang lain. Namun Giara malas, jika harus mengumpulkan lebih dulu pada Nicko."Tumben lu cepet ngerjainnya. Ada angin apa?" sindir Belva."Males lah, diperhatiin dosen rese itu terus! Padah

    Last Updated : 2025-01-13
  • Menjadi Sugar Baby   Bab 1. Pertama

    Menjadi seorang sugar baby, bukanlah keinginan gadis cantik nan seksi yang bernama Giara Divania. Gadis berusia 20 tahun ini terpaksa menjadi seorang sugar baby, karena dia harus membiayai Ibunya yang tengah sakit keras.Ayahnya telah meninggal sejak sepuluh tsahun lalu. Semenjak itu, Giara mencoba bekerja keras berjualan demi membantu sang Ibu. Dua tahun terakhir, Ibunya mengidap penyakit diabetes dan jantung, yang menyebabkan Giara harus bekerja ekstra untuk menggantikan posisi Ibunya berjualan kue.Berjualan kue nyatanya tak mampu mencukupi kebutuhan Giara dan sang Ibu. Terlebih biaya berobat jalan tentu saja membutuhkan uang yang tak sedikit. Giara saat ini juga tengah kuliah di sebuah universitas.Hingga akhirnya, Giara diajak oleh salah satu teman masa SMA-nya yang bernama Belva Natasya. Belva bekerja di sebuah diskotek, dan Belva menyarankan agar Giara menjadi sugar baby Om-Om yang ber-uang. Demi menyambung hidup, hal itu tentu saja akan memudahkan Giara untuk mendapatkan uang.

    Last Updated : 2025-01-13
  • Menjadi Sugar Baby   Bab 2. Sangat Menyebalkan

    Berbeda dengan Giara, di saat mahasiswa lain memuja dan mengagumi sosok dosen baru mereka, Giara malah terkesan malas menatap wajahnya. Bagaimana tidak, selama mata kuliahnya dengan Pak Sugandi, Giara bisa dengan bebasnya izin sesuka hati, karena Pak Gandi tak pernah mempermasalahkan hal tersebut.Dengan dosen baru seperti sekarang ini, tentu saja Giara tak tahu kebijakan-kebijakan apa yang dia miliki. Giara sangat malas, jika dosen muda dihadapannya ini akan begitu menjengkelkan dan menyebalkan.Sesuai janji, Giara akan bertemu dengan Om Roy pada pukul empat sore. Seperti biasa, ia pasti akan izin jika mata kuliah belum selesai. Jika dengan Pak Gandi, Giara biasa melakukannya. Pak Gandi tak pernah mempersulit izin atau apapun.Namun kali ini, dengan dosen baru ini? Mungkinkah Giara bisa alasan izin seperti biasanya? Ada sedikit kekhawatiran dalam diri Giara saat ini. Ia tak tahu bagaimana karakter dosen barunya ini.Perkenalan demi perkenalan, telah Nicko langsungkan. Sebagai dosen b

    Last Updated : 2025-01-13
  • Menjadi Sugar Baby   Bab 3. Permohonan

    “Lo berdebat apa sama Pak Nicko? Gak diizinin pulang duluan ya?” tanya Belva saat Giara kembali duduk ke mejanya.“Iya, gue gak nyangka dia galak banget! Padahal kan, dia itu baru pertama kali ngajar di sini, tapi gayanya udah kayak dosen senior aja yang maen larang-larang! Gimana gak gedek coba gue! Udah nyaman dan enak sama Pak Gandi, eh malah diganti sama dosen rese kayak dia. Gimana coba sekarang? Om Roy udah ada di depan kampus kita, Bel ... gue emang udah kirim pesan ke dia, kalau gue gak bisa keluar sekarang. Tapi, belum ada balasan juga dari Om Roy. Bahaya, nih, cuan gue bisa ilang kalo sampe gagal makan malam sama Om Roy!” bisik Giara di telinga Belva.Belva menepuk-nepuk pundak Giara. Seakan tahu perasaan sahabatnya saat ini. Belva tak pernah serumit Giara, karena Belva bekerja di malam hari, saat mereka telah pulang kampus. Berbeda dengan Giara, yang selalu mengiyakan permintaan para sugar daddy, kapanpun mereka ingin bertemu dan jalan-jalan.Tak lama kemudian, Giara memint

    Last Updated : 2025-01-13

Latest chapter

  • Menjadi Sugar Baby   Bab 5. Pertemuan Tak Terduga

    Tiga hari kemudian ....Hari ini, jadwal Nicko mengajar di kelas Giara. Sesuai dengan janjinya pada sang sugar baby, Nicko akan bertemu dengannya sekitar pukul lima sore. Sang sugar baby ternyata menolak, dia meminta agar pertemuan diundur menjadi pukul setengah enam. Akhirnya, Nicko pun mengiyakan permintaan sugar baby yang bernama Diva tersebut.Seperti biasa, Nicko memberi materi dan tugas di kelas ini. Nicko sangat intens memerhatikan Giara, karena ia selalu teringat dengan amanat Pak Sugandi. Nicko ingin Giara sungguh-sungguh dalam mata kuliahnya.Giara kesal, karena Nicko tak henti-hentinya menatap tajam padanya. Sebenarnya, jika Giara serius dalam kuliahnya, semua tugas dan materi bisa selesai dengan cepat. Seperti saat ini, Giara telah lebih dulu menyelesaikan tugasnya dibanding dengan rekan yang lain. Namun Giara malas, jika harus mengumpulkan lebih dulu pada Nicko."Tumben lu cepet ngerjainnya. Ada angin apa?" sindir Belva."Males lah, diperhatiin dosen rese itu terus! Padah

  • Menjadi Sugar Baby   Bab 4. Sebuah Kebetulan

    Sesampainya di rumah, Nicko melihat anaknya sudah tidur dengan sang Ibu. Nicko jadi tak tega jika harus mengganggu Queen. Segera ia bergegas ke kamarnya dan membersihkan dirinya. Jika menatap sang putri, Nicko selalu terbayang-bayang akan wajah mantan istrinya.Diana Rininta, dialah mantan istri Nicko. Diana meninggalkan Nicko setelah tiga bulan Queen lahir ke dunia. Wanita yang sangat Nicko cintai, namun dengan teganya meninggalkan Nicko dan putrinya yang masih bayi. Bisa-Bisanya, Diana meninggalkan mereka, tanpa sebab dan jejak sedikitpun.Dari pernikahan yang hanya seumur jagung itu, Nicko dikaruniai seorang putri yang bernama Queen. Queen hanya merasakan kasih sayang Bundanya sampai usia tiga bulan. Setelah itu, Diana pergi begitu saja tanpa sepengetahuan Nicko. Memang, pernikahan itu tak dikehendaki oleh keluarga Diana, sehingga mungkin tekanan demi tekanan dirasakan oleh Diana.Nicko berkali-kali menanyakan kabar Diana pada keluarganya, namun ternyata Keluarga Diana malah menyal

  • Menjadi Sugar Baby   Bab 3. Permohonan

    “Lo berdebat apa sama Pak Nicko? Gak diizinin pulang duluan ya?” tanya Belva saat Giara kembali duduk ke mejanya.“Iya, gue gak nyangka dia galak banget! Padahal kan, dia itu baru pertama kali ngajar di sini, tapi gayanya udah kayak dosen senior aja yang maen larang-larang! Gimana gak gedek coba gue! Udah nyaman dan enak sama Pak Gandi, eh malah diganti sama dosen rese kayak dia. Gimana coba sekarang? Om Roy udah ada di depan kampus kita, Bel ... gue emang udah kirim pesan ke dia, kalau gue gak bisa keluar sekarang. Tapi, belum ada balasan juga dari Om Roy. Bahaya, nih, cuan gue bisa ilang kalo sampe gagal makan malam sama Om Roy!” bisik Giara di telinga Belva.Belva menepuk-nepuk pundak Giara. Seakan tahu perasaan sahabatnya saat ini. Belva tak pernah serumit Giara, karena Belva bekerja di malam hari, saat mereka telah pulang kampus. Berbeda dengan Giara, yang selalu mengiyakan permintaan para sugar daddy, kapanpun mereka ingin bertemu dan jalan-jalan.Tak lama kemudian, Giara memint

  • Menjadi Sugar Baby   Bab 2. Sangat Menyebalkan

    Berbeda dengan Giara, di saat mahasiswa lain memuja dan mengagumi sosok dosen baru mereka, Giara malah terkesan malas menatap wajahnya. Bagaimana tidak, selama mata kuliahnya dengan Pak Sugandi, Giara bisa dengan bebasnya izin sesuka hati, karena Pak Gandi tak pernah mempermasalahkan hal tersebut.Dengan dosen baru seperti sekarang ini, tentu saja Giara tak tahu kebijakan-kebijakan apa yang dia miliki. Giara sangat malas, jika dosen muda dihadapannya ini akan begitu menjengkelkan dan menyebalkan.Sesuai janji, Giara akan bertemu dengan Om Roy pada pukul empat sore. Seperti biasa, ia pasti akan izin jika mata kuliah belum selesai. Jika dengan Pak Gandi, Giara biasa melakukannya. Pak Gandi tak pernah mempersulit izin atau apapun.Namun kali ini, dengan dosen baru ini? Mungkinkah Giara bisa alasan izin seperti biasanya? Ada sedikit kekhawatiran dalam diri Giara saat ini. Ia tak tahu bagaimana karakter dosen barunya ini.Perkenalan demi perkenalan, telah Nicko langsungkan. Sebagai dosen b

  • Menjadi Sugar Baby   Bab 1. Pertama

    Menjadi seorang sugar baby, bukanlah keinginan gadis cantik nan seksi yang bernama Giara Divania. Gadis berusia 20 tahun ini terpaksa menjadi seorang sugar baby, karena dia harus membiayai Ibunya yang tengah sakit keras.Ayahnya telah meninggal sejak sepuluh tsahun lalu. Semenjak itu, Giara mencoba bekerja keras berjualan demi membantu sang Ibu. Dua tahun terakhir, Ibunya mengidap penyakit diabetes dan jantung, yang menyebabkan Giara harus bekerja ekstra untuk menggantikan posisi Ibunya berjualan kue.Berjualan kue nyatanya tak mampu mencukupi kebutuhan Giara dan sang Ibu. Terlebih biaya berobat jalan tentu saja membutuhkan uang yang tak sedikit. Giara saat ini juga tengah kuliah di sebuah universitas.Hingga akhirnya, Giara diajak oleh salah satu teman masa SMA-nya yang bernama Belva Natasya. Belva bekerja di sebuah diskotek, dan Belva menyarankan agar Giara menjadi sugar baby Om-Om yang ber-uang. Demi menyambung hidup, hal itu tentu saja akan memudahkan Giara untuk mendapatkan uang.

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status