Share

41. Kebimbangan Hati

Penulis: thxyousomatcha
last update Terakhir Diperbarui: 2024-02-05 14:48:28

Sejak tadi, Ares tidak bisa fokus pada aktivitasnya. Ah, tidak sejak tadi melainkan sudah 2 minggu berlalu. Antara Rere atau Raisa yang membohonginya, Ares masih belum tau. Semua terasa meyakinkan. Rere dengan kebenaran tentang Raisa yang hampir mencelakai wanita itu. Lalu Raisa dengan berita tentang Rere yang tidur dengan pria lain. Anehnya, kenapa Ares harus merasa marah dan cemburu? Dirinya tidak sedang menaruh rasa pada Rere, kan?

“Kuliat sejak beberapa hari ini, kamu selalu tidak fokus? Ada masalah dengan Rere?” tanya Steven yang memang sejak kemarin terus memperhatikan gelagat Ares.

“Woy!” seru Steven karena merasa diabaikan oleh Ares.

Ares terkejut, menatap Steven tajam. “Santai aja. Kenapa harus teriak?”

“Lagian diajak ngobrol dari tadi nggak nyaut. Mikirin apa sih?”

“Nggak mikirin apa-apa. Gimana?”

“Ada masalah sama Rere?”

Ares menggeleng dengan kaku, memilih diam. Karena Steven dan Serena tidak mengetahui tentang foto yang diberikan Raisa padanya. “Lalu bagaimana pak Ha
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Menjadi Pelakor Suami Sendiri    42. Like A Hell

    Sejenak Ares diam, berpikir. Ke mana Rere di tengah hujan begini karena di toko bunga pun wanita itu tidak ada. Pras juga belum mengabari, itu berarti memang Rere belum pulang. Sejak sore tadi, hujan begitu awet turun ke bumi. Ia mengusap wajahnya dengan kasar. “Re ... di mana kamu?” gumamnya dengan nada yang tersirat khawatir. Ya, meskipun Ares memperlihatkan sikap yang tidak menyukai Rere, tapi hatinya yang paling dalam ia masih peduli. Termasuk bayi yang ada di dalam kandungan wanita itu. Tidak lama setelah itu, terlintas di pikiran Ares jika Rere sedang berada di makam keluarganya. Tanpa banyak bicara, Ares langsung masuk ke dalam mobil dan menuju ke sana. Saat sudah sampai pun, Ares terlihat tergesa-gesa. Saat akan memasuki area makam, seorang wanita yang sejak tadi ia cari pun memperlihatkan dirinya. Rere, wanita itu terlihat berantakan, wajahnya yang pucat, bajunya yang masih basah dan tubuhnya yang terlihat menggigil. Tanpa banyak bicara, Ares langsung menghampiri Rere dan m

    Terakhir Diperbarui : 2024-04-26
  • Menjadi Pelakor Suami Sendiri    43. Keras Kepala

    “Semuanya sia-sia, Na. Apa yang sudah kamu dan kak Steven upayakan, semua sia-sia.” Rere menatap Serena dengan matanya yang berkaca-kaca, suaranya terdengar bergetar menahan tangis. Serena segera menarik Rere dan membawanya ke dalam pelukan. Mengusap-usap punggung sahabatnya yang rapuh itu. Cerita Rere membuat Serena ikut merasa emosi dan marah. Bagaimana bisa Ares lebih percaya kepada Raisa. Benar memang, cinta itu akan membutakan seseorang. “Kak Ares benar-benar memuakkan, Re.”“Bolehkah aku melabraknya?” Lanjut Serena bertanya. “Bahkan aku juga ingin menjambak wanita ular dan mendorongnya dari balkon apartemennya.”“Astaga, menyeramkan sekali aku mendengarnya.” Rere tertawa pelan, merasa terhibur dengan kalimat Serena. Lalu kedua tangannya mengusap pipinya yang basah. “Sungguh, Re. Jiwa psikopatku sangat bergejolak.” “Jangan kotori tanganmu untuk wanita seperti dia, Na. Kamu terlalu berharga. Biarkan karma menghampirinya.”“Lihat, bahkan kamu masih bisa bersabar dengan semuanya.

    Terakhir Diperbarui : 2024-04-27
  • Menjadi Pelakor Suami Sendiri    44. Awal Penyesalan

    Perut yang semakin membesar membuat Rere tidak bisa lagi beraktivitas secara bebas. Seperti sekarang, ia ingin mengambil pisau yang terjatuh di lantai pun kesulitan. Saat Rere sedang akan berusaha untuk mengambilnya, Ares dengan sigap menolong. Sejak kejadian beberapa bulan lalu, Ares tidak lagi sedingin dan sekasar sebelumnya. Meskipun terkadang, pria itu enggan interaksi terlalu lama dengan Rere, tetapi setidaknya ada rasa peduli setelah kejadian itu. “Terima kasih,” ujar Rere pelan. Setelah meletakkan pisau di atas meja, Ares segera berlalu, tetapi suara Rere kembali menghentikan langkahnya. “Hari ini aku akan ke rumah sakit untuk memeriksa kandungan. Kak Ares mau ikut?” Lanjutnya bertanya dengan nada takut. Ares menatap Rere sekilas. “Aku tidak bisa.”Rere mengangguk kaku. “Baiklah, tidak apa.”Untuk pertama kalinya, Rere memberanikan diri mengajak Ares memeriksa kandungannya setelah perang dingin yang terjadi di antara mereka. Namun sayang, penolakan yang ia dapatkan. Setelah me

    Terakhir Diperbarui : 2024-04-28
  • Menjadi Pelakor Suami Sendiri    45. Antara Hidup Dan Mati

    “Kami akan berusaha semaksimal mungkin untuk menyelamatkan istri dan bayi yang ada di dalam kandungan. Namun, kami tidak bisa berjanji karena kecil kemungkinan untuk keduanya selamat.” Dokter Shinta menjelaskan dengan jelas dan berat hati. “Pak Ares jangan berhenti untuk berdoa. Semoga ada keajaiban dan Tuhan menyelamatkan keduanya. Kami akan berusaha untuk itu.”Setelah itu pintu ruang operasi tertutup. Ares menatap getir ke arah tangannya yang berlumur darah. Sebelum masuk ke dalam ruang operasi, Ares sempat bertemu dengan Rere yang sudah tidak sadarkan diri dengan dressnya yang berlumur darah. Apalagi Rere mengalami pendarahan yang hebat dari kandungannya. Dokter Shinta juga sudah mengatakan jika Rere membutuhkan beberapa kantong darah golongan AB. “Re, bertahanlah ... sungguh, aku ingin memperbaiki semuanya.” Tubuhnya bergetar, pria itu tidak bisa menahan isak tangisnya. Ini lebih menyakitkan daripada melihat pengkhianatan yang dilakukan oleh Raisa. Apakah ini yang dirasakan Rer

    Terakhir Diperbarui : 2024-04-28
  • Menjadi Pelakor Suami Sendiri    46. Punishment

    Setelah mengetahui semua kebenaran, jika ternyata dalang di balik celakanya Rere dan bayinya adalah Raisa, tanpa berpikir panjang Ares langsung pergi begitu saja menemui Raisa yang sudah diamankan oleh pihak yang berwajib. Tidak ada yang melarang dan menahan. Baik Tio, Tiana, Steven, dan Serena memilih untuk membiarkan Ares menyelesaikan semuanya. Apalagi fakta jika bayi mereka tidak selamat membuat Ares benar-benar terpukul. Ia marah pada dirinya dan tentu juga pada Raisa yang menjadi dalang di balik hilangnya nyawa bayinya dengan Rere. Bagaimana bisa, wanita itu begitu tega mencelakai Rere dan bayi mereka yang tidak bersalah dalam hal ini. Jika memang Raisa marah padanya, dia bisa saja membunuh dirinya. Sekarang, Ares sudah berhadapan dengan Raisa yang menatapnya penuh kebencian. “Bagaimana dengan istri dan bayimu. Siapa yang selamat? Apakah keduanya mati?” tanyanya tanpa rasa bersalah dan itu semakin membuat Ares marah.“Aku benar-benar tidak menyangka kamu senekat ini, Sa.” Ares

    Terakhir Diperbarui : 2024-04-29
  • Menjadi Pelakor Suami Sendiri    47. Cerai?

    Ares mengakui dan menyadari jika dirinya adalah seorang pendosa yang brengsek. Jadi, sekarang yang harus dilakukan adalah bertobat untuk menebus segala dosa-dosanya. “Masih belum ada perkembangan dari Rere ya?” tanya Serena yang berdiri di samping ranjang di mana Rere berada.“Ya, masih sama seperti sebelum-sebelumnya. Dia masih tidur dengan damai dan terlihat cantik,” balas Ares tersenyum hangat. Sejak tadi juga tidak sedikitpun dirinya mengalihkan pandangan dari wajah istrinya yang begitu cantik dan berseri. “Betah sekali, Re. Apakah kamu tidak merindukanku?” tanya Serena cemberut. Sesekali tangannya mengusap-usap kepala Rere dengan lembut. “Aku bosan sekali, tidak ada yang aku ajak curhat dan mengeluh.”“Segeralah bangun, kamu harus mendengar kabar baik dariku.” Lanjut Serena. “Dan harus kamu orang pertama yang mendengarnya. Jika kamu tidak bangun-bangun, maka aku akan tetap bungkam sepenting apa pun itu.”“Terus ancamlah dia, siapa tau itu mempan dan berhasil membuatnya bangun,”

    Terakhir Diperbarui : 2024-04-30
  • Menjadi Pelakor Suami Sendiri    48. Menebus Dosa

    Ketika Rere meminta cerai, apalah Ares mengabulkannya? Tentu saja tidak. Ares tidak akan melepaskan Rere begitu saja setelah apa yang terjadi semua ini. Lagipula Ares tidak akan membuang-buang kesempatan begitu saja untuk memperbaiki semua. Ares sadar, akan sulit untuk kembali mengambil hati Rere. Tapi Ares yakin, Rere akan memaafkan dan memberinya kesempatan. Meskipun ia tidak tau kapan. Namun yang terpenting itu adalah untuk Ares tetap berjuang dan tidak menyerah begitu saja. Apalagi mengingat semua yang sudah Rere lakukan dulu untuk mengambil hatinya. Usaha istrinya yang sangat Ares apresiasi. Jadi, sekarang biarkan giliran Ares yang memperjuangkan Rere.Ya, she's fell first - he's fell harder. “Selamat pagi.” Ares tersenyum lebar begitu melihat Rere yang sedang menuruni anak tangga. Sejak Rere keluar dari rumah sakit, ia memang memutuskan untuk memasak. Pak Prapto beserta anak dan istrinya sengaja Ares beri cuti. Jadi, hanya dirinya dan Rere yang tersisa di rumah. Berdua saja. Ka

    Terakhir Diperbarui : 2024-04-30
  • Menjadi Pelakor Suami Sendiri    49. Pantang Menyerah

    “Berhentilah bersikap membingungkan, kak.” “Ada yang bisa kubantu?” tanya Ares mengalihkan dan itu membuat Rere semakin kecewa melihat responnya.“Tidak ada dan itu tidak perlu. Aku bisa sendiri.”Ares mengangguk, mengerti. Memutuskan untuk duduk saja sembari memperhatikan Rere yang mulai sibuk untuk memilih-milih bunga yang masih layak untuk dipajang dan juga membersihkannya dari beberapa daun yang terlihat kering. Rere juga tidak ingin memperpanjang pembicaraan, dilihat dari respon Ares yang sepertinya enggan menanggapi lebih lanjut. Daripada membuatnya kecewa dengan respon-respon Ares yang tidak sesuai harapan, lebih baik Rere mengakhirinya saja. Rere juga menyesal karena telah mengawali untuk membuka pembicaraan. Apalagi topiknya sangat serius dan sensitif, menurutnya. “Marah padaku, eh?” tanya Ares dengan wajah tanpa dosanya.Rere hanya menatapnya sekilas dengan wajah datar, lalu kembali melanjutkan aktivitasnya. Pikir saja sendiri. Batinnya kesal. Lagipula perempuan mana yang

    Terakhir Diperbarui : 2024-05-01

Bab terbaru

  • Menjadi Pelakor Suami Sendiri    Ekstra Part: IV - Happily Ever After

    "Ayahhh!" Si kecil Amy berlari menghampiri Ares yang baru saja memasuki rumah.Satu minggu tidak berjumpa, membuat gadis kecil itu merindukan ayahnya. Begitu juga dengan Ares yang sudah rindu akan suasana rumah dan ocehan-ocehan kedua anaknya."Anak ayah!" Ares langsung menggendong tubuh mungil Amy. Rasa lelah hilang begitu saja saat melihat putri kecilnya, lalu disusul dengan kehadiran Rere yang tersenyum lebar. Wanita itu langsung menghambur di pelukan suaminya. Tentu saja ia juga merasa rindu. "Ugh, sayangku. Rindu sekali, satu minggu terasa seperti satu tahun," ujar Ares membalas pelukan Rere. "Rama mau ikutan!" Bocah laki-laki yang entah dari mana itu tiba-tiba saja terlihat. Ia berlari kecil dan memeluk kaki Ares, ikut bergabung ke dalam pelukan. Jika begini, sudah terlihat seperti keluarga kecil yang bahagia.“Jagoan papa!" ujar Ares berjongkok, saat pelukannya pada Rere sudah terlepas. Kini, ia mengangkat tubuh bocah laki-laki itu hingga membuatnya menggendong si kembar. “O

  • Menjadi Pelakor Suami Sendiri    Ekstra Part: III - Baby Twins

    Hari yang paling ditunggu-tunggu pun tiba. Di mana Rere akan melahirkan. Dokter juga sudah mengatakan saat kandungan Rere berusia 7 bulan, jika bayi mereka kembar. Tentu itu membuat kebahagiaan hadir berkali-kali lipat. Rasa syukur terus Ares ungkapkan, begitupun dengan Rere. Saat ini, Rere sudah berada di ruang bersalin. Dua jam yang lalu saat dokter memeriksa, wanita itu sudah bukaan ke-8. Berulang kali juga Rere sudah merasakan kontraksi dan mules. Di sisi lain, Ares dengan setia menunggu istrinya itu. Sesekali memberi kecupan hangat dan mengusap pelipisnya yang basah karena bulir keringat. Keluarga besar Ares juga masih dalam perjalanan. Tetapi untuk Tania dan Tio sudah menyusul begitu Rere dibawa ke rumah sakit tadi pagi akibat merasakan kontraksi yang begitu hebat. “Nanti waktu lahiran, mau ditemenin aku atau Mama?” tanya Ares. Ia bertanya seperti itu sebab, dirinya sendiri tidak tega untuk melihat proses lahiran secara langsung dan siapa tau saja jika Rere ingin ditemani ole

  • Menjadi Pelakor Suami Sendiri    Ekstra Part: II - Baby by Me

    Two years agoSaat ini, Ares dan Rere sedang menikmati waktu berliburnya. Mereka memutuskan untuk menempati penginapan yang dekat dengan pantai. Selama 1 minggu di sini, baik Ares maupun Rere belum melakukan sentuhan fisik secara intens satu sama lain. Bukannya Ares tidak menginginkan, ia hanya mau melakukannya saat Rere juga ingin. Ia tidak ingin memaksa istrinya itu.Hingga tadi, saat Ares tidak tahan melihat Rere yang hanya berbalut bikini sedang berenang di kolam renang. Ares sedikit melancarkan aksinya dengan memancing istrinya itu. Sempat mereka akan melakukannya dan berhasil, tetapi tiba-tiba saja Rere bergerak menjauh dan pergi meninggalkan Ares dengan kejantanannya yang sudah menegang ingin segera disentuh.Dan sekarang, Ares melihat Rere sudah memakai kemeja miliknya dengan kancing yang dibiarkan terbuka hingga memperlihatkan tubuhnya yang mengenakan sebuah bikini berwarna kuning. Entah kenapa itu terlihat seksi di matanya. Lalu siapa yang tidak semakin tergoda? Pria normal

  • Menjadi Pelakor Suami Sendiri    Ekstra Part: I - The Sunset Is Beautiful Isn't It?

    “Aku teringat, saat kita pergi ke pantai. Untuk pertama kalinya kita pergi bersama setelah dua tahun pernikahan.” Ares mulai membuka obrolan. Sudah bertahun-tahun lamanya, Ares tidak menyinggung hal ini. “Matahari terbenam begitu cantik saat itu. Lalu kamu mengatakan, the sunset is beautiful isn't it? Aku baru menyadarinya maknanya setelah beberapa tahun berlalu.”“Kiasan bahasa inggris yang kamu katakan memiliki maksud jika, itu adalah sebuah ungkapan yang memiliki kaitan tentang perpisahan dengan orang yang dicintai.” Lanjut Ares membuat Rere diam, mendengarkannya. “Apakah itu memiliki maksud jika pada saat itu kamu memang ingin pergi dariku atau hanya bertanya jika sunsetnya memang bagus padaku?”“Sudah lama sekali. Kukira kamu sudah melupakannya, tapi ternyata kalimat itu masih tersimpan di hatimu,” balas Rere bergumam. Ia tersenyum simpul. Hanya merasa tidak menyangka saja.Rere menarik napasnya dalam, lalu menghembuskannya perlahan sebelum menjawab pertanyaan suaminya itu. “Sebe

  • Menjadi Pelakor Suami Sendiri    60. Quality Time (21+)

    Perut yang semakin besar, membuat Ares flashback saat masa-masa kehamilan Rere sebelumnya. Bukannya belum mengikhlaskan, terkadang Ares masih suka berpikir bagaimana jika dia benar-benar lahir ke dunia. Namun, meskipun begitu, ia tetap bersyukur dan sangat berterima kasih karena Rere sudah siap untuk hamil kembali. Pasti juga tidak mudah bagi istrinya itu setelah kejadian yang menimpanya. Ares sangat memaklumi dan menghargai apa pun keputusan Rere. Toh, jika memang Rere belum siap seperti pada saat itu, Ares tidak akan menuntutnya. Baginya kebahagiaan dan kewarasan Rere adalah yang utama. Berdua dengan Rere saja sudah sangat membahagiakan dan sangat ia syukuri, apalagi jika diberi lebih dengan hadirnya malaikat kecil di antara mereka. Maka, Ares tidak akan pernah berhenti untuk berterima kasih kepada Tuhan dan Rere tentunya. “Sangat tidak sabar menunggunya terlahir ke dunia.” Ares mengusap-usap lembut perut Rere yang buncit.Kata dokter, Rere akan melahirkan pada tanggal 5 Juni yang

  • Menjadi Pelakor Suami Sendiri    59. Hurtful

    Kehamilan Rere adalah hal yang paling dinantikan semua orang. Termasuk Ares yang begitu bahagia saat mendengar perkataan Rere jika istrinya itu hamil. Apalagi saat Rere menunjukkan sebuah test pack dengan garis 2 yang menunjukkan jika benar-benar positif hamil. "Aku bahagia, Re. Terima kasih karena sudah siap untuk mengandung lagi."Rere tersenyum hangat. Melihat respon Ares yang sangat bahagia dengan binar di matanya, membuat ia semakin yakin untuk perlahan menghilangkan traumanya. Karena tidak mudah bagi dirinya, setelah mengalami banyak hal kejadian di hidup.Rere banyak belajar di kehidupannya bersama Ares, baik dulu maupun sekarang. Dari rumah tangganya, ia belajar menjadi istri sebagaimana mestinya, meskipun Ares selalu menyakiti. Rere yang menggaris bawahi, bahwasannya sejak awal pernikahan mereka memang Ares tidak pernah mencintai dirinya. Pernikahan mereka terjadi karena perjodohan. Ada paksaan secara tidak langsung, yang membuat Ares sulit menolaknya. Rere juga tidak membena

  • Menjadi Pelakor Suami Sendiri    58. Posesif Husband

    Suamiku: kenapa tidak membalas pesanku?halooobuang saja hapemu jika tidak bisa membalas pesanku, sayangastagaaasedang diculik pemuda bpupki kah, sampai-sampai tidak bisa membalas pesanku?Rere melirik sekilas ke arah ponselnya yang terus bergetar. Notifikasi pesan dari Ares membuatnya tetap fokus pada kesibukannya. Hari ini, ia cukup sibuk di butik. Ada salah satu customer mendatangi, dia ingin dibuatkan dekor untuk merayakan ulang tahun putrinya yang ke-7 dan desainnya harus sudah selesai jam 13.00, waktunya sisa 20 menit lagi dari sekarang. Semua terjadi secara dadakan dan itu membuat Rere tidak bisa membalas pesan atau bahkan mengangkat telepon suaminya itu. Karena dirinya tidak boleh hilang fokus.Satu lagi, customernya juga sedang menunggu. Dia duduk di hadapannya. Seorang pria matang berstatus duda itu membuat Rere sedikit grogi mengerjakannya. Tentu saja. Rasanya seperti saat ujian nasional dengan guru killer yang bertugas menjaga. Lalu, dari mana Rere tau jika pria di hada

  • Menjadi Pelakor Suami Sendiri    57. Pesta Pernikahan

    Baik Ares maupun Rere merasa canggung karena mereka melupakan keberadaan Serena dan Steven yang melihat ciuman panas mereka. "Ugh, lihatlah ke kaca, bibir kalian terlihat sangat bengkak," ujar Steven menggoda. Ares mendengus. "Kenapa kalian tidak pergi daripada harus melihat kita berciuman.""Ya Tuhan, jika aku biarkan, aku bersumpah kamu dan Rere pasti sudah berakhir di ranjang sekarang. Lalu pesta pernikahan dibatalkan sesuai dengan apa yang kamu katakan tadi.""Maka, biarkan itu terjadi," gerutu Ares kesal."Astaga, lalu apa yang akan kita katakan pada tamu undangan? Haruskah kita mengatakan, jika pengantin pria sudah tidak bisa menahan hasratnya untuk menyentuh pengantin wanitanya?" sambung Serena gemas. Rere yang melihat keributan kecil itu hanya menggelengkan kepalanya. "Sudah-sudah," ujarnya melerai. "Serena, bolehkah aku meminta tolong untuk dipanggilkan tim penata riasnya? Aku harus segera merapikan kekacauan ini.""Oke, wait!" "Bibirku terlihat sangat jelas jika bengkak.

  • Menjadi Pelakor Suami Sendiri    56. Sepuluh Menit Saja

    Mereka baru saja menyelesaikan upacara pernikahan dengan berjanji di depan Tuhan untuk sehidup semati dan saling mengasihi. Upacara diadakan secara intimate, hanya keluarga dan sahabat yang datang. Berbeda dengan pesta pernikahan yang akan diadakan secara besar-besaran dan mewah nantinya. Sekarang, mereka sedang berada di kamar untuk beristirahat sejenak. Karena pesta pernikahan akan dimulai pukul 08.00 malam. “Meskipun ini adalah pernikahan kita yang kedua, rasanya berbeda sekali,” ujar Rere yang bersandar manja di dada bidang Ares.Ares mendengarkan Rere, sembari memberi elusan pada kepala lalu turun ke punggung istrinya itu secara berulang kali.“Bahagia?” tanya Ares membuat Rere langsung mengangguk. “Tentu saja. Siapa yang tidak bahagia karena telah menikah dengan pria yang dicintai?” tanya Rere tersenyum. “Semua wanita di dunia ini pasti akan merasa bahagia.”“Lalu apa yang kamu rasakan saat kita menikah yang pertama?” “Bahagia juga, tapi tetap saja ada kehampaan yang aku rasa

DMCA.com Protection Status