Share

03

Penulis: Eselitaa
last update Terakhir Diperbarui: 2024-11-09 23:30:57

Tentu saja Alisha Fairuzah merasa dibohongi oleh mertuanya. Mereka bilang Shaka Yar Nigar tidak terbiasa dengannya karena dia belum pernah menjalin hbungan dengan perempuan manapun. Kenyataannya itu cuma untuk menutupi sifat asli anaknya. Dan sepertinya orang tuanya sendiri tidak tahu sifat asli Shaka Yar Nigar.

Alisha Fairuzah ingin sekali berteriak pada Shaka Yar Nigar tetapi dia menahan diri karena ada para pelayan.

”Mas Shaka, ayo bicara sebentar berdua saja!”

Alisha Fairuzah berusaha meraih tangan suaminya.

”Tarik tanganmu sebelum aku berbuat lebih jauh padamu! Dan jangan pernah memanggilku mas! Kau lebih tua dariku, wanita nggak tahu diri!” ancam Shaka Yar Nigar.

”Ibuku bilang meskipun kamu lebih muda dariku tetapi karena kamu suamiku dan untuk menghormatimu, aku memanggilmu mas. Katakan padaku mas, kamu mau dipanggil apa?”

”Kau pikir aku punya waktu untuk berbicara omong kosong denganmu?”

Kedua mata Alisha Fairuzah berkaca-kaca. Ini pertama kalinya mereka bertatapan cukup lama. Alisha Fairuzah berharap hati SHaka Yar Nigar melunak dan mau menuruti permintaannya tetapi Shaka Yar Nigar segera menjauh. Alisha Fairuzah mengejarnya.

”Mas Shaka mau kemana? Mas bisa hargai aku sebentar sebagai istri kamu nggak mas? Mas Shaka, aku mencoba beradaptasi denganmu yang nggak pernah deket sama perempuan sebelumnya, kamu mungkin malu, apa aku salah besar mas? Aku menyadari posisiku sebagai istrimu jadi aku melakukan apa yang harus kulakukan. Karena kamu tampak nggak mau dekat denganku, jadi kupikir aku yang perlu mendekatimu. Kuharap kamu mau membuka hatimu buat aku mas. Kita menikah karena perjodohabn dan kita nggak kenal sama sekali tetapi kita suami istri sekarang. Aku bersedia belajar mencintaimu mas.”

Shaka Yar Nigar berhenti dan menoleh ke istrinya. “Masa depan kita berdua hanyalah perceraian dan jangan pernah mengatakan apapun pada semua orang!”

Toko pakaiannya sudah tidak bisa diselamatkan, suaminya ingin bercerai dengannya, dan hutangnya ada dimana-mana. Alisha Fairuzah tidak dapat menahan diri untuk tidak menangis.

***

Beberapa jam kemudian, mobil hitam mewah Shaka Yar Nigar memasuki jalan masuk kompleks apartemen mewah di seberang kota. Dia mememarkir mobilnya di tempat yang telah disediakan dan melangkah keluar, sambil membetulkan manset kemeja rancangannya. Rahangnya mengatup, pikirannya dipenuhi rasa frustrasi. Ia benci diikat, benci dengan gagasan tentang pernikahan, dan yang terpenting, benci dengan pikiran Alisha Fairuzah yang mencoba "memperbaikinya". Ia tidak butuh perbaikan. Ia butuh pelarian dan kesembuhan.

Ia mengetuk pintu apartemen 304 dengan keras, dan pintu itu terbuka hampir seketika. Di sana berdiri sepupunya, Mutiara Narti, seorang gadis cantik dengan raut wajah tegas. Ia bersandar di kusen pintu, matanya mengamati Shaka Yar Nigar.

"Kau terlambat.”

"Ada yang harus kuurus," jawab Shaka Yar Nigar singkat, melangkah masuk.

Mutiara mengangkat sebelah alis, menutup pintu di belakangnya. "Ada yang harus kuurus, atau istri barumu?"

Shaka Yar Nigar menatap Mutiara dengan tatapan memperingatkan, tetapi Mutiara hanya tertawa, sambil menyilangkan tangan.

“Kau luar biasa, kau tahu itu? Menikahi wanita malang hanya untuk membungkam keluargamu, lalu berlari kepadaku begitu ada kesempatan.”

“Kau masih belum paham?” gerutu Shaka Yar Nigar. “Ini bukan tentang dia. Ini tentang apa yang aku butuhkan.”

“Dan apa yang kau butuhkan, tuan muda Shaka?” suara Mutiara merendah, nadanya menggoda saat ia melangkah mendekat.

***

Curhat pada ibunya juga tidak akan membuat dia dan Shaka Yar Nigar bercerai sekarang juga. Masalah menjadi lebih serius.

Setelah kepergian Shaka Yar Nigar, Alisha Fairuzah membantu para pelayan beres-beres dan bersih-bersih.

“Mbak Alisha Fairuzah nggak perlu melakukan ini. Biarkan kami saja yang membersihkan. Makanan di dapur masih tersisa kan mbak? Saya bawakan buat mbak sarapan ya?” tawar Sena.

Alisha Fairuzah menggelengkan kepalanya. “Nggak mbak. Aku ingin membantu.”

“Mbak Alisha Fairuzah jangan sedih ya! Tuan muda Shaka memang terkadang emosian di pagi hari,” kata Riana.

“Nggak sedih sama sekali kok,” jawab Alisha Fairuzah.

“Syukurlah Mbak Alisha wanita yang kuat,” kata Maya.

Riana dan Maya tadinya tidak suka dengan Alisha Fairuzah tetapi Sena menasehati mereka.

Alisha Fairuzah tersenyum ramah. “Kalian sarapan saja dulu! Biarkan aku yang membereskan ini. Lagi pula ini cuma masalah kecil. Kalian nggak perlu sungkan.”

“Nggak mbak! Kita akan menyelesaikannya bersama,” kata Sena.

Alisha Fairuzah membereskan ruangan makan itu bersama ketiga pelayan rumah itu sembari mengobrol hal lain. Alisha Fairuzah merasa bersyukur. Meskipun suaminya menyakitinya tetapi masih ada orang-orang baik di sekitarnya. Dia semakin percaya diri dia bisa melewati semuanya.

Selesai beres-beres dan sarapan, Alisha Fairuzah bersantai di taman. Dia memeriksa ponselnya dan terkejut mendapati pesan dari salah satu temannya.

Aido Eishiro: Alisha Fairuzah, apa kabar? Aku baru saja pulang.Aku sudah selesai membaca buku yang kamu sarankan terakhir kali. Aku berencana membelinya lagi. Ada rekomendasi?

Bagaimana Alisha Fairuzah dan Aido Eishiro kenal? Mereka sempat berada di kampus yang sama. Salah satu dosen menyarankan Aido Eishiro untuk meminta bantuan Alisha Fairuzah terkait penelitiannya. Alisha Fairuzah dengan senang hati membantu. Dia pikir hubungannya dengan Aido Eishiro usai setelah dia membantunya mengenai penelitiannya. Namun ternyata pria itu kerap mendekatinya.

Alisha Fairuzah akhirnya menegaskan pada Aido Eishiro kalau dia harus menjaga batasan karena mereka bukan muhrim. Ternyata penegasannya itu membuat Aido Eishiro tertarik dengan islam. Pria itu meminta pada Alisha Fairuzah untuk mengajarinya tentang islam. Namun Alisha Fairuzah menyuruhnya untuk mencari orang lain karena dia merasa tidak pantas untuk mengajarinya. Dia menjauhi Aido Eishiro dan pulang ke kampung halamannya setelah lulus kuliah.

Alisha Fairuzah mendapatkan kabar dari teman-temannya kalau Aido Eishiro terus mencarinya. Namun dia kekeh tidak mau berhubungan dengannya lagi.

Ketika awal-awal membangun toko di kota, Alisha Fairuzah bertemu dengan Aido Eishiro. Dia curiga pria itu mengikutinya selama ini tetapi Aido Eishiro ternyata memang tinggal di dekat dia membangun toko dan dia juga bekerja disana.

Padahal Alisha Fairuzah masih ingat dengan jelas bahwa Aido Eishiro pernah bilang harus kembali ke Jepang setelah kuliahnya usai. Tetapi dia malah bertahan disini selama beberapa tahun.

Alisha Fairuzah paham bahwa dia tidak diperbolehkan berkomunikasi dengan pria lain kecuali atas izin suaminya apalagi kalau topiknya tidak begitu penting.

Tetapi Alisha Fairuzah tetap meminta nomor telepon suaminya pada Sena untuk meminta izin ke tokonya.

Pesan tidak dibalas. Telepon tidak tersambung.

“Kira-kira Mas Shaka kemana ya?” tanya Alisha Fairuzah pada Sena.

“Sepertinya kerja mbak.”

“Begitu. Aku mau ke tokoku dulu ya! Nanti kalau Mas Shaka pulang tolong kasih tahu dia. Aku cuma sebentar.”

“Baik mbak. Hati-hati di jalan mbak!”

Tidak sulit mendapatkan kendaraan umum. Alisha Fairuzah sampai di toko pakaiannya. Namun sebelum dia sempat masuk, sebuah suara memanggilnya. Itu adalah Aido Eishiro.

Bab terkait

  • Menjadi Istri Tuan Muda Arogan   04

    Aido Eishiro terlahir di sebuah keluarga yang kaya raya di Jepang. Saat dia masih remaja, dia sempat menjadi model dan cukup terkenal. Dia seringkali berpenampilan sederhana tetapi pakaian dan barang-barangnya memiliki harga yang fantastis dan bermerk. Meskipun dia sekarang membantu keluarganya yang di negara ini, tetapi tampaknya penghasilannya tidak berkurang.Alisha Fairuzah sempat mendengar bahwa keluarganya itu memiliki beberapa properti yang disewakan, ada juga yang dijual dan Aido Eishiro membantu mereka menjualnya. Selain itu, dia juga fokus menjual produk-produk pertanian. Dia juga baru saja kembali dari luar kota karena urusan pekerjaan.“Kamu kenapa nggak balas pesanku? Apa bukan kamu yang membacanya?”“Itu aku kok.”Jawaban yang singkat, padat, dan jelas. Tiga kata itu bagi Aido Eishiro sudah cukup menggambarkan Alisha Fairuzah. Menurutnya Alisha Fairuzah juga seolah tak kenal lelah, seolah tak kenal menyerah, dan seolah-olah tidak memiliki emosi. Bagaimana bisa perempuan

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-09
  • Menjadi Istri Tuan Muda Arogan   05

    Shaka Yar Nigar memiliki cerita yang panjang dengan Mutiara. Mutiara bisa dibilang bukan dari keluarga Rainhold. Dia adalah anak dari Nathan, duda yang menikah dengan bibinya Shaka Yar Nigar, Iris. Meskipun begitu, Nathan dan putrinya diterima dengan baik oleh keluarga Rainhold. Nathan juga sangat kaya. Pertemuan pertama Mutiara dengan Shaka Yar Nigar adalah ketika Shaka Yar Nigar berusia 22 tahun. Mutiara yang lebih muda dua tahun dari Shaka Yar Nigar langsung jatuh cinta pada pandangan pertama. Berbeda dengan Shaka Yar Nigar yang bersikap tidak mempedulikannya, bahkan saking dinginnya, dia seolah-olah menganggap Mutiara tidak ada. Mutiara mendekati Shaka Yar Nigar perlahan-lahan. Seiring berjalannya waktu, bertahun-tahun, akhirnya Shaka Yar Nigar membuka hatinya dan mereka menjalin hubungan secara diam-diam. Tentunya mereka tidak mau hubungan mereka ketahuan oleh keluarga mereka. “Kamu harus secepatnya menceraikan wanita itu!” Kini mereka berada di sebuah penthouse mewah seharga

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-23
  • Menjadi Istri Tuan Muda Arogan   06

    Masalah hutang, biaya hidup, cicilan, dan masih banyak lagi milik keluarga Arman sudah dibicarakan dengan Shaka Yar Nigar oleh ibu pria itu. Namun Shaka Yar Nigar dengan dingin menolak mentah-mentah untuk membantu."Kamu mau mengingkari janjimu?" tanya Nida dengan nada tajam. "Jangan konyol, bu. Kapan aku pernah berjanji untuk hal-hal semacam itu? Ibu kan uangnya banyak kenapa nggak dipakai saja buat kesepakatan itu? Lagi pula, aku nggak pernah menginginkan wanita itu!" sengit Shaka Yar Nigar. "Shaka!" bentak Nida. "Aku nggak pernah mau dengar soal perceraian."Shaka Yar Nigar menghela nafas panjang. "Aku telah melakukan semua yang Ibu minta dariku selama bertahun-tahun. Setiap keputusan, setiap langkah yang kuambil—selalu demi keluarga, selalu demi Ibu. Tapi kali ini..." Dia berhenti sejenak, suaranya bergetar sejenak. "Aku nggak bisa menjalani hidupku terikat pada seseorang yang nggak kucintai. Kalau ibu menyuruhku buat menjalani pernikahan inj tanpa membawa perasaan, tentu saja s

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-28
  • Menjadi Istri Tuan Muda Arogan   07

    "Bu, Mas Shaka dimana ya?" tanya Alisha Fairuzah seraya celingukan mencari suaminya dengan kedua matanya.Ekspresi Nida menjadi lebih dingin daripada biasanya tetapi Alisha Fairuzah tidak menyadari itu. "Ke taman paling. Dia suka nongkrong disana sambil baca buku," kata Nida. Alisha Fairuzah ingin menyusul suaminya tetapi dia khawatir tindakannya itu akan dianggap tidak sopan oleh ibu mertuanya. Kesempatan untuk menyusul suaminya tampaknya tertunda karena orang-orang yang belum pernah ia lihat seblumnya berjalan menghampirinya dengan langkah tegas. "Apakah dia istrinya Shaka Yar Nigar?""Lumayan cantik.""Terlihat cukup dewasa."Alisha Fairuzah tersenyum canggung, berusaha untuk menunjukkan sikap seramah mungkin. Dia langsung mencoba bersalaman dengan orang-orang itu tanpa disuruh dulu oleh ibu mertuanya. "Kelihatannya seperti yang dikatakan Nida kalau kamu wanita yang baik."Alisha Fairuzah masih saja tersenyum tipis. "Mutiara, akhirnya kamu memiliki teman baru di keluarga ini.

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-29
  • Menjadi Istri Tuan Muda Arogan   08

    Shaka Yar Nigar mendorong Alisha Fairuzah ke kasur dengan cukup kasar. Alisha Fairuzah meringis kesakitan. "Hanya dalam khayalanmu aku menyentuhmu! Kau itu benar-benar tuli ya? Apa yang kukatakan padamu tempo lalu? Bahkan saat kita berada di rumahku ibuku sempat bilang. Tetapi kau bahkan seolah-olah nggak mendengarnya.""Sejujurnya, aku bahkan nggak pernah membayangkan akan bersentuhan sama kamu mas," bisik Alisha Fairuzah. "Aku paham kok semua yang kamu bilang termasuk soal perceraian. Jadi apa masalahnya mas? Dimana letak kesalahanku?"Shaka Yar Nigar meraih vas kristal kemudian membantingnya ke lantai. Alisha Fairuzah langsung menjaga jarak dengan suaminya itu dengan raut wajah ketakutan. "Dasar wanita bermuka dua! Kau pasti sengaja menarik perhatian keluargaku demi keuntunganmu sendiri kan?""Mas Shaka tolong dengarkan aku dulu. Jangan mengamuk! Aku takut mas. Begini, aku meminta bantuan salah satu temanku cowok buat bantu toko pakaianku yang lagi bangkrut sampai akhirnya bisa b

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-29
  • Menjadi Istri Tuan Muda Arogan   09

    Tidak sulit mengingat semua makanan kesukaan Shaka Yar Nigar. Alisha Fairuzah merasa senang karena akhirnya mendapatkan kesempatan melayani suaminya secara langsung. Jika di depan orang tuanya, suaminya pastinya tidak akan bisa menolak perhatian yang dia berikan kan? "Semua itu adalah makanan kesukaan Shaka, kamu tahu Alisha?" tanya Nida dengan senyuman ramah di wajahnya. "Ya. Aku langsung tanya ke Mbak Sena soal makanan-makanan kesukaan Mas Shaka begitu sampai di rumah." "Shaka, kamu dengar kan? Beruntung kamu mendapatkan seorang istri yang perhatian seperti Alisha Fairuzah! Kamu harus bersyukur," kata Emir. "Hal wajar dan biasa seorang istri perhatian pada suaminya. Malah aneh kalau nggak perhatian. Kenapa sesuatu yang wajar seperti itu malah terkesan perlu dibanggakan?" tanya Shaka Yar Nigar tanpa menatap ke orang tuanya. Dia fokus pada makanannya. "Seperti yang diharapkan dari Shaka Yar Nigar. Aku setuju sama kamu Shaka," kata Mutiara ramah. "Kamu sendiri bagaimana? Suda

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-30
  • Menjadi Istri Tuan Muda Arogan   10

    Alisha Fairuzah menggelengkan kepalanya cepat. Dia berusaha terlihat biasa saja supaya bisa meyakinkan ibu mertuanya kalau dia tidak berbohong tetapi gugupnya sulit disembunyikan. "Ini sama sekali nggak ada hubungannya sama Mas Shaka bu," ucap Alisha Fairuzah lembut. Nida menyuruh pelayan memanggilkan putranya. Seperti biasa, Alisha Fairuzah terbangun di malam hari untuk sholat tahajud. Dia tidak sengaja membangunkan suaminya. Akibatanya suaminya marah besar dan membanting banyak barang di kamar. Dia didorong dan terluka lagi. Alisha Fairuzah mulai trauma dengan suaminya. Tangannya gemetaran tetapi ibu mertuanya tidak menyadari itu. "Bu, sebenarnya aku harus pergi sekarang ke toko," bisik Alisha Fairuzah. "Begitu. Ibu tahu Shaka kejam padamu jadi aku nggak bisa membiarkan dia mengantarmu. Alih-alih sampai di toko dengan selamat, dia bisa saja membuangmu di tengah jalan. Ibu tahu ini berat untukmu Alisha. Kamu pasti belum pernah menghadapi orang seperti Shaka kan? Maafkan ka

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-30
  • Menjadi Istri Tuan Muda Arogan   11

    "Mbak Alisha, mbak Alisha baik-baik saja kan?" tanya Sena seraya membawakan teh hangat dan beberapa camilan untuk Alisha Fairuzah yang sedang duduk di taman. Di tangan kanan Alisha Fairuzah terdapat tasbih digital. "Maaf mengganggu mbak. Saya bikinin mbak teh hangat dan camilan. Semoga bisa membantu suasana hati mbak menjadi lebih baik," kata Sena. "Terima kasih banyak mbak," kata Alisha Fairuzah. Semenjak kejadian itu, Alisha Fairuzah menjadi jarang tersenyum dan lebih pendiam dari biasanya. Sena dan teman-temannya jadi membenci Shaka Yar Nigar. Perhatian Alisha Fairuza dan Sena beralih ke halaman saat sebuah mobil mewah masuk. Alisha Fairuzah enggan menatap mobil itu lama-lama karena suasana hatinya mulai memburuk mengingat suaminya. Setelah mobil itu berhenti, orang yang di dalam keluar. Bukan cuma Shaka Yar Nigar tetapi dia membawa seseorang. Itu Mutiara. Alisha Fairuzah cuma melirik sekilas sementara Sena terlihat khawatir. "Mbak Alisha, sebaiknya kita masuk ke

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-30

Bab terbaru

  • Menjadi Istri Tuan Muda Arogan   31

    Mobil siapa itu? Aido Eishiro bertanya-tanya pada dirinya sendiri. Mungkin mobil milik pelanggan. Tidak jarang ada mobil disana. "Pujaan hatimu tadi datang bersama pria lain," celetuk salah satu anggota keluarganya. "Huh?" Aido Eishiro menjadi gelisah. Dia berusaha mengenyahkan pikiran Alisha Fairuzah bersama pria lain. Tak lama kemudin, dia mendapatkan pesan dari Alisha Fairuzah yang menyuruh dia datang ke toko pakaian. Aido Eishiro ingin bertanya alasannya tetapi dia khawatir membuat Alisha Fairuzah merasa tidak nyaman karena terkesan memaksa dia untuk datang ke toko pakaiannya. Alhasil dia mengurungkan niatnya. Dia pun berpamitan pada keluarganya karena ingin mengunjungi toko pakaian Alisha Fairuzah lebih dulu. "Kamu yakin?" "Aido, sebaiknya jangan kesana karena dia tampaknya sedang bersama prianya." "Justru dia sendiri yang memintaku kesana." "Apa?" "Apa alasan dia ya?" "Aku juga nggak tahu. Aku ingin kesana dulu." Aido Eishiro pun mengunjungi tok

  • Menjadi Istri Tuan Muda Arogan   30

    "Mas Shaka," panggil Alisha Fairuzah lirih dan pelan. "Hm?" Meskipun singkat, padat, dan jelas, tetapi nada bicaranya pelan dan lembut. Alisha Fairuzah merasa nyaman. Mengingat bagaimana suaminya pada Mutiara, dia merasa tidak nyaman, sekarang dia menyadari kalau mungkin saja perasaan itu adalah perasaan cemburu. "Bagaimana hubunganmu dengan Mutiara?" Alisha Fairuzah memberanikan diri bertanya. Dia menatap ke jalanan depan. Shaka Yar Nigar tidak langsung menjawab. Dia diam dulu sejenak. "Semalam setelah kita melakukannya, aku menghubunginya untuk memutuskan hubungan kami. Kamu mengerti bukan? Bagaimanapun dia adalah saudara sepupuku jadi aku nggak bisa bersikap kurang ajar padanya," kata Shaka Yar Nigar. "AKu juga nggak memintamu untuk bersikap kurang ajar padanya mas. Cukup akhiri hubungan kalian," kata Alisha Fairuzah. "Ya. Kamu tenang saja, nggak usah mengkhawatirkan hal itu," kata Shaka Yar Nigar. Kelembutan Shaka Yar Nigar tampak sedikit kaku. Atau mungki

  • Menjadi Istri Tuan Muda Arogan   29

    Ini pertama kalinya mereka seranjang. Alisha Fairuzah tidak menyuruh Shaka Yar Nigar untuk tidur di luar karena kalau ketahuan ibunya, bia membuat masalah. Dan dia ingin menghindari masalah yang berkaitan dengan Shaka Yar Nigar. Shaka yar Nigar juga tidak semena-mena, seperti menyuruhnya untuk tidur di luar, di karpet, ataupun di kursi. Pria itu tidur di ranjangnya setelah melepas kemejanya. Tersisa kaos dalamnya. Alisha Fairuzah pikir, Shaka Yar Nigar suka tidur dengan tidak mengenakan pakaian luarnya. Tidak seperti dirinya yang meskipun tidur, masih mengenakan gamis dan kerudungnya meski terkadang dia melepaskan kerudungnya kalau itu membuatnya lebih nyaman. Namun karena sekarang dia tidur bersama Shaka yar Nigar, dia tetap mengenakan kerudungnya. Meskipun Shaka yar Nigar adalah suaminya, tetap saja dia merasa enggan lantaran perselisihan mereka. Saat mereka mulai terlelap, Alisha Fairuzah tiba-tiba merasakan tangan hangat melingkari perutnya. Dia masih belum begitu ny

  • Menjadi Istri Tuan Muda Arogan   28

    Shaka Yar Nigar benar-benar datang ke rumahnya Alisha Faiuzah. Orang tua Alisha Fairuzah sudah pulang dari kondangan. Mereka sangat senang melihat kedatangan menantu kesayangan mereka. "Senyuman palsunya sungguh mengerikan," ujar Yumna melihat dari jendela. Alisha Fairuzah menghela nafas panjang. Dia memijat pelipisnya. Dia tidak merasa pening tetapi mengetahui kehadiran Shaka Yar Nigar, entah bagaiimana, dia merasa kepalanya berat seperti ditusuk-tusuk. Sudah tidak ada rahasia lagi antara Alisha Fairuzah dan adiknya mengenai sikap asli Shaka Yar Nigar. Lagi pula, Yumna adalah gadis yang sulit untuk dibohongi dan cukup peka terhadap kakaknya. Karena Alisha Fairuzah tidak pintar dalam mengelola raut wajahnya. Kalau ada masalah, ketara sekali. Itu sebabnya ketika dia mencoba berbohong di hadapan mertuanya, selalu tidak berhasil. Shaka Yar Nigar diajak masuk oleh orang tua Alisha Fairuzah. Begitu masuk, pandangannya langsung mencari seseorang. Alisha Fairuzah yang begit

  • Menjadi Istri Tuan Muda Arogan   27

    "Alisha!" teriak Aido Eishiro seraya berlari menghampiri ALisha Fairuzah. Kedua mata Alisha Fairuzah bengkak. Ketara sekali kalau dia habis menangis cukup lama. Aido Eishiro sampai tercengang. Setahu dia, ALisha Fairuzah itu bukan wannita yang gampang menangis. Kecuali kalau dia benar-benar sakit hati. Namun, kenapa dia bisa sampai sakit hati? "Kamu kenapa?" tanya Aido Eishiro. Aido Eishiro tahu Alisha Fairuzah tidak akan menjawab pertanyaannya. Wanita cuma menggelengkan kepalanya berkali-kali. "Alisha, akhir-akhir ini kamu nggak kelihatan ya? Para karyawan tokomu mencari kamu tahu. Aku juga nggak tahu rumahmu diumana," kata Aido Eishiro. "Aku nggak bisa menghubungimu juga." Alisha Fairuzah meneteskan air matanya yang langsung membuat Aido Eishiro membeku. "Kamu menangis?" kaget Aido Eishiro seraya langsung memberikan sapu tangan padanya. Alisha fairuzah mendorong sapu tangan Aido Eishiro. "Aku cuma kelilipan. AKu nggak apa-apa." "Nggak mungkin nggak apa-apa. Mata

  • Menjadi Istri Tuan Muda Arogan   26

    "Apa yang sudah terjadi?" tanya Nida pada Sena. Sena dan dua temannya telah diancam lagi oleh tuan muda mereka untuk tidak berbicara apapun pada ibunya tetapi mereka terdiam dan ragu-ragu untuk mengatakannya. Mereka terdiam saja Nida sudah curiga. Shaka Yar Nigar memantau dari jauh. Shaka Yar NIgar masuk ke dalam kamar Alisha Fairuzah. Alisha Fairuzah yang sangat marah pada Shaka Yar Nigar, mencoba menahan tangisannya lagi. Dia akan melewati ibu mertuanya jadi dia tidak bisa menunjukkan kesedihannya. Alisha Fairuzah sudah tidak kaget menyadari kehadiran Shaka yAr Nigar karena pria itu memang selalu mengganggunya. Dia mulai muak. Dia cepat-cepat bersiap-siap. "Aku akan mengantarmu," kata Shaka Yar Nigar datar seraya bersandar ke pintu. "Nggak perlu. Aku bisa sendiri," kata ALisha Fairuzah. "Lagi pula kau pergi menggunakan salah satu mobilku kan?" tanya Shaka Yar Nigar. "Aku bisa saja menyuruh supir untuk membuangmu di tengah jalan." "Lakukan saja! Ancamanmu sudah ng

  • Menjadi Istri Tuan Muda Arogan   25

    Alisha Fairuzah bberusaha keras ke permukaan tetapi rasanya, usahanya sia-sia. Tidak membuahkan hasil sama sekali. Shaka Yar Nigar berdiri di tepi, memandang ke arah Alisha Fairuzah tenggelam. Dia menyeringai tipis. Dia langsung mengerti kalau istrinya tidak bisa berenang dan tampak takut dengan kedalaman. Para pelayan yang sempat mendengar teriakan Alisha Fairuzah langsung ke area kolam renang dan terkejut melihat bos mereka berdiri dengan tenang di tepi. "Tuan muda, tadi sepertinya ada teriakan Mbak Alisha," kata Sena. "Kenapa?" tanya Shaka Yar Nigar. "Dia tenggelam. Mau menyelamatkannya?" Ketiga pelayan itu tercengang. Sena langsung mengambil insiatif berlutut di depan Shaka yar Nigar. "Tuan muda, tolong selamatkan Mbak Alisha. Tolong tuan muda." Sementara dua pelayan lainnya memperhatikan ke kolam renang, mencari keberadaan Alisha Fairuzah. "Kenapa nggak kau selamatkan sendiri? Nggak bisa berenang bukan alasan untuk nggak bisa menyalamtkan seseorang yang t

  • Menjadi Istri Tuan Muda Arogan   24

    Shaka berdiri dan menghampiri Alisha Fairuzah. Alisha Fairuzah tidak mengulangi perkataannya sesuai yang diperintahkan suaminya itu karena merasakan Shaka Yar Nigar begitu marah. "Apa menurutmu aku memiliki alasan untuk takut sama orang yang bahkan aku nggak tahu sama sekali? Ya. Setelah mendengarnya darimu, aku tahu kalau dia kekasihmu. Terus kenapa? Takut padanya?" ketus Shaka Yar Nigar lirih dan penuh penekanan. "Tarik balik kata-katamu atau minta maaf padaku sekarang juga karena sudah berbicara lancang!" tukas Shaka Yar Nigar. Lancang? harus minta maaf? Alisha Fairuzah sama sekali tidak mengerti. Ternyata salah satu sifat suaminya adalah kemungkinan besar dia orang yang tidak ingin tersaingi oleh orang lain. Dia menganggap Aido sebagai kekasihnya sehingga dia merasa direndahhkan "Aku nggak bermaksud apapun," kata Alisha Fairuzah seraya menundukkan kepalanya karena tidak mau lama-lama menatap wajah Shaka Yar Nigar. "Aku bilang minta maaf!" tegas Shaka Yar Nigar. "Hanya m

  • Menjadi Istri Tuan Muda Arogan   23

    Siapa disini sebenarnya yang gila? Mulut Shaka Yar Nigar begitu enteng. Apakah dia begitu kepada semua orang? Tampaknya memang, sulit untuk mengubah sifat dan perilakunya. Barangkali butuh waktu puluhan tahun. Sayangnya, Alisha Fairuzah tidak sesabar itu. Dia mungkin bisa tetapi dia tidak bisa karena dirinya masih memiliki keluarga yang harus diperjuangkan. Bagaimana dengan Mutiara? Karena Mutiara dicintai Shaka, seharusnya Shaka rela berubah demi perempuan itu. mUngkin dia bersikap ramah dan sopan hanya pada orang lain kecuali dirinya. Memikirkan ini, Alisha Fairuzah merasa kalau dia cuma benalu di hidup Shaka Yar Nigar. "Kalau begitu jangan menahanku untuk pergi," kata Alisha Fairuzah. Alisha Fairuzah akhirnya merebut kembali tasnya tetapi Shaka Yar Nigar langsung menyembunyikan tasnya dibelakang pria itu. "Oke. Aku akan menerima keputusnamu tetapi jangan menempatkanku di situasi yang sulit di depan ibuku. Kau mengerti?" "Aku merasa nggak pernah enempatkanmu di si

DMCA.com Protection Status