Share

54

Di hari kedua pernikahan Anan dan Kinar kehebohan terjadi. Bukan berasal dari kedua pasangan pengantin anyar tersebut melainkan Mama mertua Kinar. Anan sudahlah biasa dengan tingkah unik Mamanya, tapi Kinar? Istrinya itu pasti terkejut dan menilai jika Mama mertuanya seorang pelawak.

“Ini reno,” ucapnya memperkenalkan seorang bocah laki-laki berusia sekitar empat atau lima tahun. Rambutnya yang kribo dan sedikit gondrong kontras dengan wajahnya yang kecil nan imut. “Anak dari sepupu Anan. Orang tuanya meninggal.”

“Jadi maksud Mama apa?” Anan yang bertanya dengan wajah menahan kantuk. Masih terlalu pagi, pukul setengah enam di saat matahari belum memanasi bumi pasundan dan Mamanya sudah serapi ini. Tak lama Ana tersadar dengan niat Mamanya membawa Reno ke sini. “Jangan bilang Mama ingin—“

“Benar.” Memotong secepat kilat tebakan yang akan Anan ucapkan hingga Kinar menoleh dengan mata berkedip dan ekspresi wajahnya lucu. “Karena kamu dan Kinar sudah menikah dan ingin segera memiliki ana
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status