Share

20

Penulis: Lavender
last update Terakhir Diperbarui: 2023-10-31 21:06:08

“Jadi kalau kamu bertanya bagaimana kehidupan sebagai seorang ibu yang merawat anaknya di atas padatnya pekerjaan, akan aku jawab bahwa itu sulit. Tapi karena aku tidak punya pilihan alih-alih selalu disbanding-bandingkan dengan saudara iparku, aku memilih tetap waras.”

Kinar kaget mendengar penuturan Rania yang keras. Kinar pikir meskipun sudah mempunyai rumah sendiri dan hanya fokus pada keluarganya saja, pihak luar tidak akan ikut campur. Tapi siapa yang sangka jika ibu mertuanya justru menjadi kompor dalam rumah tangganya. Membayangkan itu, Kinar meringis sembari menyeruput es kopinya.

“Makanya aku bertanya, bagaimana bisa kamu mengambil langkah ini? Apa kamu yakin? Itu alasan kenapa aku sangat khawatir. Bukan karena asal bertanya tapi aku lebih dulu berada di posisi itu. Sejauh pencarianku …” Rania hentikan ucapannya dan membuka ponselnya. “Anan Pradipta benar-benar konglomerat nomor satu di Indonesia. Kekayaan dan segudang prestasi yang dia sabet tidak main-main. Bukan cuma di p
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Menjadi Istri Kedua CEO   21

    “Apa temanya?” tanya Ivana menyeruput jus dinginnya. Bali dan cuacanya yang cerah. Berada di bawah terik matahari pagi mampu meregangkan otot-ototnya yang kaku. “Aku masih bingung. Kenapa kita membutuhkan liburan padahal tidak banyak aktivitas yang kita lakukan. Dan sampai sejauh ini …” Ivana menjeda dengan kepala menoleh ke samping. Di mana Banyu sedang tersenyum dengan kaca mata hitam yang bertengger di hidung mancungnya. “Aku lebih suka Lembang. Penginapan di tengah-tengah hutan pinus dan sungai di depannya. Belum lagi ketika rintik-rintik hujan turun menyambut.”Kekehan Banyu terdengar dan Ivana hanya menghela napasnya dalam-dalam. Pria ini memang unik dan sedikit berbeda dari pria pada umumnya yang Ivana kenal. Sifatnya yang sulit untuk Ivana tebak dan karakternya dengan pembawaan yang tenang. Pantas jika banyak wanita dikalangannya yang memujanya. Ivana saja tergiur walaupun tahu itu suatu tindakan yang bodoh. Tapi nasi sudah menjadi bubur. Ivana hanya akan mengoleh bubur dengan

    Terakhir Diperbarui : 2023-11-01
  • Menjadi Istri Kedua CEO   22

    “Menurut kamu arti dari menikah itu apa?”Teguh menoleh dengan sedotan yang masih menempel di mulutnya. Pertanyaan dari Kinar belum sepenuhnya Teguh pahami namun tahu arti dan arahnya ke mana. Wanita ini mungkin sedang bimbang. Terlihat dari raut wajahnya yang sendu meski segar sepenuhnya. Kualitas tidurnya mungkin terjaga atau semalam bisa memejamkan matanya dengan nyenyak.“Saya juga tidak tahu.”“Karena waktu kamu sudah habis untuk melayani Anan dan segala jadwal yang mengharuskan kamu menghandlenya.” Tidak Teguh sangkal hanya memberi senyuman kecil. “Kamu harus mulai merubah secara perlahan atau akan menjalani masa tuamu sendirian. Aku dengar, tidak menikah dan tidak ada pasangan yang menemani masa tua kita amatlah mengerikan.”Kinar benar dan seandainya Teguh bisa melakukan itu maka tidak akan ada Teguh di sini. Waktu Teguh tidak sepenuhnya tersita di kantor. Teguh bisa berkencan seperti pasangan pada umumnya, makan siang atau makan malam di restoran pilihan kekasihnya dan berman

    Terakhir Diperbarui : 2023-11-01
  • Menjadi Istri Kedua CEO   23

    Capek sekali menjadi Kinar Dewi. Yang isi pikirannya selalu rungsing. Yang diam saja sudah membuatnya tertekan apa lagi melakukan banyak tindakan-tindakan yang terlihat aneh. Kinar Dewi punya satu titik di mana ingin menyerah saja. Mengakhiri yang sedang dijalaninya karena merasa Tuhan tidak pernah adil kepadanya. Seakan takdir yang digariskan untuknya tidak pernah memihaknya. Seolah-olah yang Kinar lakukan bukanlah hal yang pantas untuk dilakukan.Setelah perginya Teguh dari kost Kinar, tidak serta merta membuat wanita berambut panjang hitam legam itu tenang. Kinar masih bimbang dengan pilihannya. Kinar masih belum menemukan keputusan mana yang harus diambilnya. Apakah harus mundur atau tetap melanjutkan penawaran yang Anan berikan. Agar Tuhan tahu jika Kinar sudah sangat berputus asa pada kehidupannya. Alih-alih memilih mati, Kinar lebih ingin menunjukkan rasa murkanya jika dunia tidak pernah memperlakukan dirinya dengan baik.“Kamu pikir menikah tidak butuh biaya!?”Selalu seperti

    Terakhir Diperbarui : 2023-11-01
  • Menjadi Istri Kedua CEO   24

    “Zahra.” Banyu memanggil selepas makan malam yang tunangannya sediakan telah tandas.“Ya.” Zahra menjawab dengan senyuman yang paling menawan. “Kamu mau buah?” Zahra tawarkan yang biasanya Banyu makan setelah makan malam. “Atau mau es krim?”Banyu menggeleng dan mengisyaratkan Zahra untuk duduk di sampingnya. “Kita perlu ngomong.”“Penting?” Zahra ganyem buah anggurnya. “Kamu ketika serius seperti ini, tahu apa yang aku pikirkan?”“Apa?” Alis kanan Banyu menukik ke atas.“Horor. Mendadak ruangan ini beraura gelap.”“Sembarangan!” Zahra tertawa sementara Banyu berusaha menyusun kalimat yang akan dikeluarkan dari mulutnya. “Di usia kita yang sudah sematang ini, pemikiran perihal cinta sudah tidak penting lagi, ‘kan?”Mata Zahra membeliak kaget. Wanita yang mengenakan baju santainya itu menoleh dengan cepat setelah meletakkan sepiring anggur di atas meja. Menatap Banyu yang memandang lurus-lurus ke depan. Pria ini bersikap tenang seakan-akan tidak ada kata yang baru meluncur dari mulutny

    Terakhir Diperbarui : 2023-11-01
  • Menjadi Istri Kedua CEO   25

    “We need talk!”“Aku sibuk.”“Anan!” Ivana berteriak tanpa peduli jika suaranya menggelegar dan akan di dengar dari luar oleh para bawahan Anan. Emosinya membuncah dan Anan sama sekali tidak peduli dengannya. “Kamu pikir ini pilihan yang terbaik, hah?”“Kamu yang membuatnya menjadi pilihan dan ya, kamu mengatakan jika Kinar adalah pilihan yang tepat. Bukankah aku sudah sangat baik dengan menerima saran darimu? Aku sebagai suami sangatlah patuh dengan ucapan istrinya. Jadi di mana letak kesalahan yang aku buat?”Anan memandangi Ivana dengan ekspresi yang tidak bisa ditebak. Hanya karena mencintai Ivana, perilaku Ivana yang semena-mena membuat Anan sadar bahwa ada titik jenuh yang saat ini tengah menyerangnya. Anan tidak memungkiri jika statusnya sebagai seorang suami kurang dihargai bahkan hampir tidak pernah dilihat oleh Ivana. Wanita ini berbuat sesuka hati dan Anan yang harus menderita seorang diri. Sekarang, bukankah sudah waktunya bagi Anan untuk melepaskan belenggu tersebut? Jika

    Terakhir Diperbarui : 2023-11-01
  • Menjadi Istri Kedua CEO   26

    Dulu, Kinar pernah merasa bahagia dan dibahagiakan. Sesaat setelah dinyatakan kehilangan nyawa untuk kedua orang tuanya, tidak ada raut kesedihan di wajah Kinar. Karena sudah pasrah dan tahu jika menyelamatkan nyawa kedua orang tuanya dari kecelakaan maut itu tidaklah mungkin. Kinar serahkan semuanya kepada Tuhan. Jika harus meninggal, artinya Tuhan lebih menyayangi mereka. Dan tugas kedua orang tuanya di dunia telah usai. Saatnya bagi Kinar untuk bangkit dan memperkokoh pijakannya. Dunia tidak akan melemah meski dirinya sedang berduka. Dunia tidak akan berbaik hati sehancur apa hatinya. Semuanya kembali pada Kinar dan caranya dalam memandang dunia.Beruntungnya dengan segenap kekuatan dan sisa-sisa kaisan atas tekad yang Kinar punya, kerasnya dunia bisa Kinar lawan. Meski tidak sepenuhnya mulus, jalan yang Kinar lalui tidak hanya berkerikil tajam namun juga berkelok-kelok. Tidak apa, toh pada titik akhir itu membawanya pada puncak yang saat ini kedua kakinya pijaki.Lagi pula, apa ya

    Terakhir Diperbarui : 2023-11-02
  • Menjadi Istri Kedua CEO   27

    “Ini terlalu berat,” kata editor Kinar yang petang itu mampir ke kostnya. Wanita berhijab yang ayu itu menyempatkan diri hanya untuk bertemu dengan Kinar dan memberi tahukan hasil review naskah milik Kinar yang dikirimkan beberapa waktu lalu. “Kamu selalu membahas tentang pernikahan. Pembaca yang tidak tahu apa maksudnya akan terpancing dengan sudut pandang kamu.”“Ini hanya fiksi. Jika pun itu terjadi di kehidupan nyata, bukan salah penulis. Bacaan ini sekadar hiburan dan mengenai sudut pandang orang, sebagai pembaca saya yakin mereka bisa memberi penilaian yang bijaksana. Lagi pula, saya menulis atas dasar yang saya sukai. Saya menulis bukan untuk memenuhi ekspektasi pembaca mau pun masyarakat luas.”Editor yang biasa dipanggil Mbak Al ini hanya menggelengkan kepalanya saja. Mengembuskan napas dan membaca naskah di baliknya. Kinar Dewi bisa dibilang penulis terkenal yang disukai oleh para pembaca di kalangan Ibu-ibu bahkan wanita yang sudah berusia matang namun belum siap untuk meni

    Terakhir Diperbarui : 2023-11-02
  • Menjadi Istri Kedua CEO   28

    “Mau bagaimana lagi, ‘kan?” ucap Anan seperti kalimat tanya yang membuat Kinar mengembuskan napasnya. “Saya tidak ingi berlama-lama bersama seorang pengkhianat.”“Pengkhianat?” ulang Kinar. Terkejut dan tidak tahu dengan maksud yang Anan ucapkan. Pria itu bersikap santai dengan memotong dagingnya. Suara yang bergesekan antara pisau dengan piring nyaring memasuki rungu Kinar.“Hm, Ivana itu pengkhianat. Kamu pernah mendengar ucapan: hukum penjahat namun hajar sampai mati pengkhianat.” Mata Kinar melotot penuh keterkejutan. Ucapan yang Anan keluarkan dari mulutnya terdengar amat serius meski sesudahnya tertawa terbahak-bahak. “Kamu lucu. Saya bercanda. Itu hanya kalimat yang pernah disampaikan oleh seseorang kepada saya. Lagi pula saya masih waras dengan tidak menganiaya seorang wanita. Tindakan itu tidak dibenarkan.”Kinar mendengkus. Makam malam yang sedang dilakukan bersama Anan tidak lagi menggugah seleranya. “Bapak pasti berpikir ini lelucon.” Bibir kanan Kinar terangkat ke atas. “

    Terakhir Diperbarui : 2023-11-02

Bab terbaru

  • Menjadi Istri Kedua CEO   127

    “Aduh lupa!”Teriakan Ara membuat Kinar yang sedang santai menikmati minuman dinginnya terpaksa harus menoleh. Ara si pemilik suara kecil agak cempreng dengan rambut berwarna merah gelap membuat Kinar geleng-geleng kepala. Bukan sekali, dua kali Ara menjadi heboh sendiri. Namun terlalu sering sehingga Kinar hafal betul dengan wanita yang lebih muda dua tahun di bawahnya itu.“Nggak kamu catat dulu?” tanya Kinar kalem.“Kamu kalem banget, sih, Nar?” Ara terkekeh dengan kepala bergoyang mirip bolo-bolo. “Padahal aku ini nggak ada kalemnya sama sekali tapi kamu sabar banget menghadapi aku yang super random ini.”“Aku juga random kok.” Kinar membela dirinya sendiri.Kinar sungkan saat ada orang lain yang menilai dirinya hanya dari covernya saja. Kinar selalu mendapat penilaian positif dan itu sedikit membuatnya sungkan. Yang sebenarnya terjadi adalah kebalikannya. Kinar juga punya momen-momen tertentu untuk meledak. Kinar juga bisa marah pada hal-hal kecil yang membuat orang sekitarnya te

  • Menjadi Istri Kedua CEO   126

    Prinsip hidup yang selama ini Anan pegang cukup sederhana. Dengan tidak mencampuri urusan orang lain, arti dari ketenangan yang sebenarnya sudah Anan dapatkan. Tapi namanya manusia memang suka lupa diri dan semena-mena.Di saat Anan bersikeras tidak mau mendengar apa pun masalah dan keluh kesah orang lain, justru Tuhan mempertemukan dengan manusia-manusia yang sifatnya meribetkan. Dan Anan harus menjadi pendengar yang baik sedangkan itu tidak pernah tersemat sedikit pun di dalam dirinya.“Kita terlalu keras, ya?” tanya Kinar sembari merapikan dasi dileher Anan. “Aku terdengar kejam.”“Itu demi kebaikan mereka. Lagi pula mereka datang kepada kita sudah bentuk kesalahan fatal. Kita hanyalah saudara jauh dan yang seharusnya mereka datangi adalah keluarganya.” Anan tetap tidak mau salah dan pendapatnya adalah yang paling benar.Kinar mengembuskan napasnya. Tangan kanannya mengusap jas Anan seolah ada debu yang menempel di sana.“Kalau itu terjadi pada anakmu ….” Kinar tak kuasa melanjutka

  • Menjadi Istri Kedua CEO   125

    Tentang hidup ….Kinar Dewi tidak mengharapkan apa-apa selain baik-baik saja. Maksud dari baik-baik saja di sini bukan sekadar adem ayem dengan segudang uang dan fasilitas yang telah terpenuhi. Namun jauh dari masalah walaupun itu mustahil. Namun setidaknya meminimalisir problem selalu Kinar usahakan.Seperti pagi ini contohnya. Tidak tahu dari mana datangnya. Kinar tidak mau menebak atau menyalahkan salah satu pihak. Bagi Kinar, masalah itu tercipta karena ada pihak-pihak tertentu yang terlibat. Mau dibalas penuh emosi bak kebakaran jenggot, masalah itu telah tercipta. Dan konyol kalau misalnya masalah itu muncul sendiri.“Jadi siapa yang mulai duluan?” tanya Kinar tegas dan jelas.Semua mata yang ada di ruang tamu rumahnya menatap Kinar dengan tatapan mata yang berbeda-beda. Anan yang santai sambil menarik napasnya dalam-dalam. Kinar tahu, semalaman Anan lembur karena ini awal bulan dan baru bisa memejamkan matanya subuh tadi. Sekarang pukul tujuh pagi yang artinya tidur Anan amatla

  • Menjadi Istri Kedua CEO   124

    “Emang orangnya kayak gitu?” tanya Anan sambil mendorong troli belanja. Kinar mengajak Anan berbelanja sayur, buah dan kebutuhan lainnya. Mumpung sekalian dekat dengan supermarket.Anan mendengar ucapan terakhir Rika yang menurutnya amatlah nyelekit. Sedangkan Kinar memberi respons yang santai dan biasa saja. Seakan-akan memang istrinya itu sudah biasa mendengar kalimat tersebut.“Mungkin,” jawab Kinar sekenanya sambil memasukkan buah-buahan ke dalam troli. “Aku ketemu dan kenal Rika di komunitas menulis beberapa tahun yang lalu. Dan kita nggak dekat-dekat banget buat bertukar nasib hidup.”“Kamu nggak kesinggung? Minimal kamu keluarin ekspresi marahlah biar dia sungkan dan jera.”“Buat apa?” Kinar membalikkan tubuhnya ke belakang di mana Anan berdiri. “Kalau aku marah, aku nggak ada bedanya sama dia dan aku punya level yang sama kayak dia sedangkan aku paling anti buat lakuin itu.”“Kenapa?” Anan penasaran dan terus mengejar jawaban dari Kinar. “Sesekali marah nggak akan bikin kamu r

  • Menjadi Istri Kedua CEO   123

    “Sebenarnya titik kehidupan masing-masing orang itu berbeda.” Kinar mengatakan sesuai pengalaman yang pernah dialaminya. “Aku berada di posisi ini karena aku pernah merasakan titik terendah dalam hidupku yang mana aku ingin mati. Tapi aku sadar, semengenaskan apa pun kehidupanku waktu itu, selalu ada takdir milik orang lain yang paling mengerikan. Dan untuk itu aku hanya bisa mensyukuri jalanku.”Rika hanya mengangguk. Rekan sesama penulis Kinar itu sedang mencurahkan isi hati dan pikirannya. Yang jika Kinar menilai itu adalah sebuah ujian yang tiap-tiap orang selalu merasakannya. Kinar enggan berkomentar panjang lebar. Toh masa-masa sulit yang pernah Kinar lalui telah lewat. Sekarang yang tersisa hanyalah secuil nasihat dan kenangan yang memang patut untuk dikenang.“Orang-orang kalau ngomong selalu enak.” Rika seruput es tehnya. “Tau kok soalnya cuma tinggal ngomong doang. Enak ya jadi kamu, seneng ya jadi kamu, nggak perlu effort berlebih hidup kamu udah kejamin. Andai mereka tau g

  • Menjadi Istri Kedua CEO   122

    “Kali ini tentang apa?”Kinar menyeruput cokelat dinginnya dengan santai dan hidupnya memang sesantai itu sekarang. Setelah menjadi Nyonya Pradipta, kegiatan Kinar selain menulis adalah berkumpul bersama para kalangan atas. Yang jika Kinar jabarkan bagaimana rasanya … itu membosankan. Jujur saja, Kinar lebih suka hidupnya yang sederhana dan biasa-biasa saja. Tidak banyak kegiatan selain menulis, rebahan, menonton sendirian di bioskop dan makan nasi padang. Bonusnya jalan-jalan sore di alun-alun dan belie s krim.Dalam benak Kinar terbersit kerinduan masa lalunya yang sangat sulit untuk dirinya ulang kembali. Bukannya tidak mau kembali ke masa itu. Kinar hanya harus bertindak penuh kehati-hatian. Karena siapa, sih, yang nggak kenal sama keluarga Pradipta?Media yang tersembunyi di dalam pelosok saja tahu mereka. Maka dari itu Kinar harus menyamar terlebih dulu jika ingin menikmati masa lalunya. Agar orang-orang tidak tahu identitasnya terlebih wajahnya yang sudah tersorot oleh penjuru

  • Menjadi Istri Kedua CEO   121

    “Segala sesuatu di dunia ini ada harganya. Tidak ada nilai yang tidak bisa diubah menjadi uang. Orang yang berani mengatakan cinta adalah hal tidak ternilai itu seperti pencuri yang mencuri barang gratis. Jika kamu tidak bisa membeli kebahagiaan dengan uang, itu karena kamu tidak punya cukup uang.”Kinar Dewi hanya memandangi Ivana dengan sungguh-sungguh. Wanita elegan itu menyeruput kopi panasnya yang masih mengeluarkan asap dengan santai. Sore hari di Bandung dan kemacetan yang terjadi di mana-mana. Semilir angin dan gulungan awan hitam bisa Kinar lihat dari kaca jendela. Tempat duduknya memiliki spot tertuju ke mana saja dan pojokan adalah favorit Kinar sejak dulu.“Uang lagi dan cinta bukan sesuatu yang harus kita khawatirkan. Aku membeli Banyu bukan dengan hatiku meski ada kontrak di atas hitam putih tapi uangku lebih berkuasa. Itulah kenapa kita perlu menjadi kaya agar bisa membeli apa pun yang kita mau. Ini terdengar egois karena tidak semua orang terlahir dengan privilege. Ya

  • Menjadi Istri Kedua CEO   120

    Pada akhirnya ....Di dunia ini, ada tiga jenis manusia, yaitu, ada yang seperti makanan, selalu dibutuhkan orang lain, ada yang seperti obat, diperlukan oleh orang lain saat sakit, dan ada yang seperti penyakit, selalu dibenci oleh orang lain.Kinar membaca tulisannya sendiri dengan saksama lalu memberi penjelasan hanya dalam benaknya saja. Kinar malas untuk menjabarkan dengan mengetikkan di layar laptopnya. Selain terlalu panjang dan berbelit-belit, Kinar sedang melawan moodnya yang berantakan.Hari ini Kinar sedang mati kebosanan. Jalan satu-satunya adalah hengkang dari rumah dan berakhir di ruangan Anan. Ternyata pilihan untuk ke kantor Anan juga bukan sesuatu yang tepat. Suaminya itu sedang sibuk dan Kinar tidak punya objek untuk melampiaskan marahnya. Ugh, rasanya dongkol luar biasa.“Mau es krim, Bu?” tawar Kamila yang masuk setelah mengetuk pintu. Senyum wanita yang usianya sepantaran dengan Anan itu terukir. “Akan saya belikan.” Kamila sudah akan membawa kedua kakinya menuju

  • Menjadi Istri Kedua CEO   119

    “Jika sudah tidak bisa berjuang, baiknya jangan memberi harapan kosong.” Itu hanya sepenggal saran yang bisa Anan berikan kepada Teguh. “Dia juga manusia sama seperti kamu. Pastinya saat ada harapan yang telah dia lambungkan lalu tidak bisa digapainya, rasa sakit menyerangnya. Jadi putuskan saja ingin mengambil langkah yang bagaimana. Maju atau mundur, berhenti atau bertahan.”Teguh diam. Duduk dengan wajah penuh kebingungan dan sorot mata yang lelah. Teguh belum mendapatkan keputusan hendak membawa hubungan bersama Rani ke mana. Jika tujuannya adalah pelaminan, itu sudah dari awal Teguh angankan kala hubungan ini terbentuk. Namun restu yang tak kunjung datang membuat Teguh serba galau. Harus bagaimana?“Kamu ini pria. Sejatinya kamu akan memperjuangkan apa yang menurut kamu tepat dan nyaman di hatimu. Tidak lembek seperti kerupuk terguyur air,” cibir Anan. Meski kalimatnya tidak sadis, seharusnya itu mampu menembus harga diri Teguh untuk bisa bangkit dari keterpurukannya. “Jika di aw

DMCA.com Protection Status