Share

20

“Jadi kalau kamu bertanya bagaimana kehidupan sebagai seorang ibu yang merawat anaknya di atas padatnya pekerjaan, akan aku jawab bahwa itu sulit. Tapi karena aku tidak punya pilihan alih-alih selalu disbanding-bandingkan dengan saudara iparku, aku memilih tetap waras.”

Kinar kaget mendengar penuturan Rania yang keras. Kinar pikir meskipun sudah mempunyai rumah sendiri dan hanya fokus pada keluarganya saja, pihak luar tidak akan ikut campur. Tapi siapa yang sangka jika ibu mertuanya justru menjadi kompor dalam rumah tangganya. Membayangkan itu, Kinar meringis sembari menyeruput es kopinya.

“Makanya aku bertanya, bagaimana bisa kamu mengambil langkah ini? Apa kamu yakin? Itu alasan kenapa aku sangat khawatir. Bukan karena asal bertanya tapi aku lebih dulu berada di posisi itu. Sejauh pencarianku …” Rania hentikan ucapannya dan membuka ponselnya. “Anan Pradipta benar-benar konglomerat nomor satu di Indonesia. Kekayaan dan segudang prestasi yang dia sabet tidak main-main. Bukan cuma di p
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status