Share

63|Rencana Jahatnya

“Aw, aduh,” ringisku kesakitan.

“Sudah tahu dia berbahaya, kamu malah menantangnya. Kamu ini memang tidak pernah ada jeranya! Apa kamu mau botak permanen?” ucap Galang dengan kesal.

Aku tertawa kecil yang segera diganti dengan erangan kesakitan ketika perawat mengobati kulit kepalaku. Mengerikan. Sonya sampai membuat beberapa titik mengeluarkan darah. Untung saja kami menggunakan mobil Galang, kalau naik sepeda motor, aduh, helmnya akan menyakiti aku.

Kapan keadaan buruk yang sahabatku katakan itu akan terjadi? Mengapa lama sekali perusahaan mereka jatuh? Aku sudah tidak sabar melihat sendiri mereka menjadi miskin dan tidak punya apa-apa lagi. Jadi, mereka tidak akan bisa bersikap arogan kepadaku.

“Sudah selesai, Bu.” Perawat tadi pun pamit.

“Ayo, kita pulang,” ajakku. Wajah Galang masih cemberut, maka aku mengecup bibirnya. “Yuk.”

Dia mendesah pelan, lalu menuruti aku. Perempuan itu memang gila. Aku tidak berbuat salah, dia malah menyakiti aku. Seharusnya aku tadi membalasnya, t
Meina H.

Selamat membaca, teman-teman. Semoga terhibur dengan bab yang banyak aku tambahkan malam ini. (=∩_∩=)~♡ Jangan lupa untuk memberi komentar. Hal yang selalu aku nantikan. Jika suka dengan cerita ini, aku akan senang sekali bisa mendapatkan gem/permata. (♡ω♡ ) ~♪ Aku, Galang, dan Fayola pamit istirahat, ya. Kita bertemu lagi besok. Salam sayang, Meina H.

| 1
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status