Beranda / CEO / Menjadi Istri Dadakan Presdir Tampan / Bab 49 - Sepasang Suami Istri

Share

Bab 49 - Sepasang Suami Istri

Penulis: Creative Words
last update Terakhir Diperbarui: 2023-12-16 23:54:32
Apakah Kaisar sedang cemburu? Pada keponakannya sendiri?

Mana mungkin!

Memang, pemuda itu lebih ramah dan tampak mudah bergaul dengan siapa saja, cukup berbeda dengan Kaisar.

Tapi tetap saja–

“Saya tidak masalah, Kaisar,” tanggap Embun, memotong pikiran sang suami. “Seperti yang saya bilang tadi, Nicholas senang sekali menggoda orang,”

Kaisar makin mengernyit. “Tetap saja,” sahut pria itu. “Kamu adalah istriku, Embun. Tante untuk Nicholas. Aku rasa, panggilan ‘kak’ kurang tepat.”

Embun menoleh pada sang suami. Sejujurnya, ia merasa heran.

Kenapa Kaisar begitu kaku tentang masalah panggilan?

Sementara itu, Kaisar pun menoleh menatap Embun karena tidak mendengar jawaban sang istri.

Hening sejenak, sebelum kemudian pria itu bertanya, “Tapi apakah kamu suka panggilan itu?”

Embun memiringkan kepalanya sedikit. “Panggilan ‘kak’ terdengar lebih muda dibandingkan ‘tante’, bukan?” Ia balas bertanya dengan nada ringan, mencoba bercanda dengan Kaisar.

Akan tetapi, Kaisar menghela nap
Creative Words

Satu bab lagi full kemesraan Kaisar-Embun nih~ Ke depannya bakal ada apa lagi ya? Halo, pembaca sekalian~ Jangan lupa dukung author terus, terutama dengan meninggalkan komen ya. Author pengen banget tau tanggapan kalian soal bab-bab ini.

| 99+
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (13)
goodnovel comment avatar
Mariana Suwarti
kaisar? makin penasaran
goodnovel comment avatar
Jasmani Abbas
Duh... kapan ya jadi suami istri beneran.
goodnovel comment avatar
Waode Nuraini
wah sedikit romantis
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Menjadi Istri Dadakan Presdir Tampan   Bab 50 - Kaisar dan Embun

    "Ayo berangkat. Aku akan mengantarmu me kafe." Embun berusaha menghilangkan keterkejutannya dengan cepat dan mengikuti Kaisar menuju mobil karena usai mengatakan hal itu, suaminya tersebut langsung berbalik dan pergi. Meski begitu, Kaisar membukakan pintu mobil di sisi penumpang untuknya. "Saya pikir kamu sudah berangkat sejak pagi seperti biasa, Kaisar," ucap Embun ketika Kaisar duduk di kursi pengemudi. "Maaf, saya tidak menyiapkan sarapan." "Tidak masalah," tanggap Kaisar. Pria itu menyalakan mesin. "Tadi aku mencoba membangunkanmu, tapi sepertinya kamu sangat kelelahan." Wajah Embun bersemu, merasa malu. "Kamu masuk ke kamar saya?" "Tidak. Hanya mengetuk pintu." Embun mengangguk-angguk. Meskipun begitu, dirinya tak bisa dicegah untuk berpikir berapa lama Kaisar berdiri di depan pintu kamarnya, mengetuk pintu sembari memanggil-manggil Embun sementara yang dipanggil masih sibuk di alam mimpi. "... Berapa lama kamu coba membangunkan saya?" Akhirnya, Embun bertanya. Mendenga

    Terakhir Diperbarui : 2023-12-19
  • Menjadi Istri Dadakan Presdir Tampan   Bab 51 - Gangguan Aletta

    “Aku harus berbuat sesuatu mengenai Aletta.” Dengan penuh tekad, Kaisar mencoba menemukan cara untuk membuat Aletta menyadari posisinya sembari mengemudikan mobil menuju kantor. Karena tampaknya wanita itu sama sekali tidak berniat untuk mundur, sekalipun ia tahu Kaisar sudah menikah. Meskipun pernikahan Kaisar dan Embun berawal dari berjodohan dan dilandasi oleh kesepakatan alih-alih cinta, sama seperti yang pernah Kaisar katakan pada sang istri, ia tidak berniat main-main dalam pernikahan ini. ** Beberapa hari berlalu. Di kantornya, Embun masih tampak sibuk mempersiapkan beberapa hal untuk membuka cabang baru di Asthana Hotel. Kali ini, wanita itu tengah mengecek berkas lamaran pekerjaan yang ia pasang beberapa waktu yang lalu. Ia membutuhkan banyak pegawai baru yang nantinya akan ia tempatkan di kafe pusat dan di hotel. Tiba-tiba, pintu kantornya diketuk. “Selamat siang, Bu,” sapa manajer kafenya setelah Embun persilakan untuk masuk. “Salah satu kandidat rekomendasi saya

    Terakhir Diperbarui : 2023-12-19
  • Menjadi Istri Dadakan Presdir Tampan   Bab 52 - Perkembangan Tidak Terduga

    “Sepuluh juta views…?” gumam Embun. Ia tampak tidak percaya. Namun, baik video maupun jumlah views yang ditunjukkan oleh Aletta dengan bangga tersebut terlihat nyata. “Hehe~ Tidak hanya itu.” Aletta menarik Embun untuk duduk di kursi terdekat dan menunjukkan hal lain pada wanita berambut sebahu tersebut. [Estetik dan Menarik! Kafe Senjakala Sajikan Ruang untuk Para Kaum Muda Unik] Embun membaca sederet judul yang tampil di layar ponsel Aletta. Di bawah headline tersebut, ada potret band yang biasa manggung di kafe Embun saat petang. Judul lain menarik perhatian Embun kemudian. [Rekomendasi Aletta yang Patut Dicoba: Nostalgia dengan Sederet Makanan dari Kafe Senjakala] Ada potret foto Aletta yang sedang makan di bawah judul tersebut. “Itu hanya beberapa saja, Embun~” Wanita dengan rambut cokelat terang tersebut berujar dengan bangga. Ia kembali menyodorkan video pada Embun. “Coba lihat!” Sepasang mata Embun seketika terbelalak saat mendapati kafenya masuk ke dalam berita kulin

    Terakhir Diperbarui : 2023-12-20
  • Menjadi Istri Dadakan Presdir Tampan   Bab 53 - Sebuah Rencana

    “Sebagai brand ambassador kafe ini, maksudku.” Embun tertegun. Sesungguhnya, ia tidak pernah memikirkan untuk menggunakan ambassador untuk kafenya. Menurutnya, itu adalah sebuah tanggung jawab sekaligus langkah besar dalam pengembangan bisnisnya. Sementara itu, Aletta yang melihat Embun tampak bimbang, buru-buru menambahkan, “Embun, aku tidak pernah mengatakan ini sebelumnya, tapi aku culup populer!” Aletta kembali menunjukkan jumlah pengikut di akun media sosialnya. Sudah lebih dari dua puluh juta orang di sana. Embun juga melihat beberapa unggahan Aletta di akun tersebut. Ada beberapa di antaranya yang mendapatkankan views lebih dari satu hingga dua juta. Selain itu, komentar-komentar di unggahan Alletta kebanyakan positif. “Baiklah, mungkin aku bukanlah artis yang berhasil. Bahkan bisa dikatakan gagal,” ucap Aletta kemudian. “Aku sudah lama di dunia hiburan, tetapi tidak berhasil menyabet posisi pemeran utama. Banyak juga yang mengatakan bahwa aktingku buruk. Mungkin karena itu

    Terakhir Diperbarui : 2023-12-21
  • Menjadi Istri Dadakan Presdir Tampan   Bab 54 - Manipulasi Aletta

    “Apa yang harus aku lakukan?” Otak Aletta bekerja keras memikirkan cara agar Embun setuju dengan usulnya. Sementara itu, Embun mengeluarkan ponselnya sendiri dan mengecek berita-berita mengenai kafenya. Meskipun tidak tampil kegirangan dan bersikap berlebihan, sebenarnya di dalam hati Embun, ia merasa senang. Kafe yang ia dirikan beberapa tahun yang lalu, hasil dari kerja kerasnya selama ini ternyata memberinya hasil lebih besar daripada yang Embun harapkan. Wanita itu tidak sabar untuk memberi tahu Kaisar nanti malam–saat mereka mengobrol berdua. Sesuatu yang belakangan ini sering mereka lakukan. “Embun.” Pemiliki Kafe Senjakala tersebut kembali fokus pada Aletta saat gadis itu memanggilnya. “Aku mengerti,” kata Aletta kemudian. Wajahnya tampak sedih. “Kalau menurut kamu begitu, aku tidak akan memaksa menjadi brand ambassador kafe ini.” “Namun,” lanjut gadis berambut cokelat terang tersebut. Aletta menyentuh tangan Embun di atas meja dan menggenggamnya erat. “Aku harap kamu tid

    Terakhir Diperbarui : 2023-12-22
  • Menjadi Istri Dadakan Presdir Tampan   Bab 55 - Ajakan Kencan

    [Apa kamu mau menonton konser bersamaku?] Tanpa sadar, Embun tersenyum membaca pesan dari suami dadakannya tersebut. “Malam ini?” balas Embun pada pesan Kaisar. Ia meletakkan ponselnya di atas meja dan berniat meregangkan badannya lagi, berpikir bahwa balasan Kaisar tidak akan datang dalam waktu dekat, Pria itu pasti sibuk dengan pekerjaannya. Tidak mungkin mereka bisa berkirim pesan dengan santai saat ini.. Namun, baru saja Embun meletakkan ponselnya, benda itu kembali berdenting, tanda sebuah pesan masuk. [Ya.] Satu balasan singkat tersebut membuat Embun bergumam pelan. Sesungguhnya ia merasa lelah. Hari ini adalah hari yang panjang untuknya dan badan Embun lebih membutuhkan pijat relaksasi daripada konser musik klasik. Selain itu, Embun belum pernah menonton konser musik klasik sebelumnya. Ia tidak tahu apakah ia akan menyukai hal tersebut atau tidak. Akan tetapi, Embun berpikir bahwa tidak ada salahnya ia mendampingi Kaisar menonton konser tersebut. Dengan begitu juga, E

    Terakhir Diperbarui : 2023-12-24
  • Menjadi Istri Dadakan Presdir Tampan   Bab 56 - Keramaian di Kafe

    “Aletta?” Embun tampak heran mendapatkan pesan dari wanita yang mengunjunginya siang tadi tersebut. Apalagi membaca bunyi teks tersebut. [Bagaimana, Embun? Apakah kamu suka kejutan dariku?] Sebuah pesan lain masuk ke ponsel Embun, pengirimnya masih sama. Aletta menambahkan sebuah link terusan ke media sosialnya. Ternyata perempuan berambut cokelat terang tersebut baru saja mengunggah video dua jam yang lalu, berisi sebuah tantangan kepada para pengikutnya. Siapa pun yang mengunggah ulasan makanan di Kafe Senjakala milik Embun maka akan mendapatkan hadiah dari influencer tersebut. Namun, tidak sembarang ulasan, melainkan ulasan terbaik dan unik! Tampaknya gerombolan orang-orang yang datang tiba-tiba malam ini adalah mereka yang menyanggupi tantangan dari sang influencer cantik itu. Sejujurnya, Embun memang tahu nama Aletta baik dan memiliki banyak pengikut, toh dia sudah mengeceknya tadi. Namun, ia tetap saja terkejut kalau pengaruh kata-kata Aletta sebesar ini terhadap para peng

    Terakhir Diperbarui : 2023-12-24
  • Menjadi Istri Dadakan Presdir Tampan   Bab 57 - Kencan Pertama

    “Tampaknya kamu sibuk sekali, Embun.” Mendengar hal tersebut, Embun tersenyum penuh permintaan maaf. “Maaf. Malam ini, kafe saya sibuk sekali.” Wanita itu berkata. Embun melihat sekeliling dan menyadari bahwa meskipun ia sudah menolak beberapa pelanggan karena kapasitas kafenya tidak mencukupi, serta bahan makanan kafe sudah habis, ternyata kafenya masih cukup penuh hingga ia tidak dapat menemukan tempat duduk untuk sang suami. Akan tetapi, tampaknya situasi sudah mulai terkontrol. Tampak bahwa semua pengunjung sudah mendapatkan makanan dan minuman yang mereka pesan. Staf pelayanan juga kini ada yang duduk di belakang meja kasir, sementara yang lainnya memastikan bahwa semua meja sudah mendapatkan pesanan mereka secara lengkap. Baru ketika itu. Embun menghela napas lega. “Kaisar. Mari naik ke kantor saya,” ujar Embun, masih dengan senyum. Ia memanggil Ratih untuk memberikan arahan terakhir sebelum kemudian ia naik ke ruangannya bersama Kaisar. “Embun.” Wanita itu berbalik men

    Terakhir Diperbarui : 2023-12-25

Bab terbaru

  • Menjadi Istri Dadakan Presdir Tampan   Bab 298 - Bahagia Selamanya

    Beberapa tahun kemudian .... Seorang anak berusia 4 tahun tengah sibuk berlarian di dalam supermarket. Ia menjelajahi lorong dan sempat berhenti di estalase yang memampangkan makanan manis sebelum akhirnya kembali berlari. Pada akhirnya, anak itu berhenti di pojok ruangan dan berjongkok, bersembunyi di balik tumpukan kotak berisi stok makanan ringan. "Hehehe~" Anak itu tertawa kecil, sebelum kemudian menutup mulutnya sendiri. Ia tengah bersembunyi. Dan yakin bahwa tidak akan ada yang menemukannya di sini. Namun, sepertinya anak itu terlalu percaya diri. "Nathan." Tiba-tiba seorang pria yang tampaknya berada di usia tiga puluhan datang. Tubuhnya yang tinggi besar menjulang di depan tumpukan kardus yang dipakai bocah 4 tahun itu untuk bersembunyi. "Sudah main-mainnya. Ayo pulang." Si bocah yang dipanggil 'Nathan' itu langsung cemberut. "Papa kok tahu aku di sini si?" ucapnya. "Aku lagi main petak umpet, Pa." "Sama siapa?" tanya sang ayah. "Nala." Bocah itu menyebutkan nama saud

  • Menjadi Istri Dadakan Presdir Tampan   Bab 297 - Karunia Terindah

    "Istriku memang cantik. Tidak perlu pengakuan orang lain lagi." Keheningan menyambut ucapan Kaisar tersebut, sementara Embun tersenyum kikuk akibat ulah sang suami. "Haha, saya setuju, Pak Kaisar. Saya setuju." Orang yang tadi berkomentar menanggapi dengan canggung. "... Bicara yang baik," bisik Embun pelan agar tidak didengar orang lain selain sang suami. "Memang aku sedang menjelekkan orang lain?" balas Kaisar sama pelannya. "Jangan pura-pura tidak tahu seperti itu, Kaisar Rahardja." Kaisar menghela napas. "Baiklah." Keduanya kemudian kembali menghadapi para tamu di depan mereka. "Oh, saya dengar Nyonya Embun sedang hamil, Pak?" Salah seorang tamu mengalihkan topik pembicaraan. "Semoga sehat-sehat selalu ya, baik ibu dan bayinya." Mendapatkan doa baik untuk istri dan anaknya, Kaisar tampak lebih ramah. "Terima kasih. Mohon doanya untuk keluarga kecil kami." Pria itu berkata. Seperti mendapatkan sinyal aman, semua tamu langsung mengobrol mengenai kehamilan Embun. "Apakah

  • Menjadi Istri Dadakan Presdir Tampan   Bab 296 - Janji Setia Selamanya

    "Saya, Kaisar Rahardja, menjadikan Embun Prajaya sebagai istri saya," ucap Kaisar, lurus menatap Embun dengan sorot matanya yang lembut dan penuh kasih. "Pada hari yang istimewa ini, di hadapan semua tamu yang menjadi saksi, saya berjanji akan selalu berada di sisi Embun, setia kepada wanita ini." Ada debar asing dalam dada Embun saat ia mendengarkan janji pernikahan Kaisar. Sebelumnya, mereka hanya menikah di kantor catatan sipil, tanpa berpikir bahwa hubungan mereka akan berkembang seperti ini. Tanpa berekspektasi bahwa mereka akan sama-sama mengikrarkan janji suci sekarang ini. Tidak ada yang romantis, sebelumnya. Embun membutuhkan suami agar ia bisa keluar dari rumah iparnya, dan Kaisar ingin menuruti kata sang ayah. Namun, semuanya sudah berbeda sekarang. "Sebagai suami, saya berjanji dan bersedia akan selalu mencintai Embun. Selalu ada untuk Embun, dalam suka maupun duka, sedih dan senang, sakit dan sehat, dan mendampingi istri saya hingga maut memisahkan." Kaisar mencium

  • Menjadi Istri Dadakan Presdir Tampan   Bab 295 - Pernikahan Embun dan Kaisar

    [Info Mengejutkan! Presdir Rahardja Group Ternyata Sudan Menikah Diam-Diam!] Berita itulah yang sedang menjadi perbincangan ramai di media. Banyak pihak yang terkejut dengan kenyataan bahwa Kaisar Rahardja ternyata sudah menikah dan mempunyai istri. Oleh karena itu, banyak wartawan dan rekan media massa lain yang menyesaki Ashtana Hotel, tempat Embun dan Kaisar akan melangsungkan pesta pernikahan, sekalipun mereka tidak diizinkan masuk karena Kaisar sudah mewanti-wanti ibunya agar tidak mengundang orang media. Sepertinya pria itu khawatir pemberitaan hanya akan membuat Embun stres dan berdampak pada kehamilan istrinya. "Kaisar, bukankah ini terlalu mewah?" tanya Embun. Wanita itu sedang didandani saat Kaisar mengunjunginya di ruang ganti hotel. "Berapa banyak tamu yang akan datang?" "Tidak banyak," jawab Kaisar, tanpa mengatakan informasi bahwa ibunya hampir mengundang 500 tamu. "Tapi nyaris semuanya teman-teman Mama." Embun menghela napas. "Meski begitu, Mama turut mengundang

  • Menjadi Istri Dadakan Presdir Tampan   Bab 294 - Perhiasan Keluarga Rahardja

    "Meskipun terlihat main-main, Nic adalah anak yang baik dan bertanggung jawab. Saya bisa menjamin itu." Usai mengatakan itu, Kaisar menoleh pada keponakannya dan menepuk bahu Nicholas. Sementara Friska diam saja. Seperti sudah berhenti berfungsi. "Nic, bawa pacarmu duduk." Kaisar tiba-tiba berucap. Nicholas menoleh menatap Friska yang wajahnya masih merah, lalu menarik tangan gadis itu pelan. "Mau keluar dulu saja?" bisiknya menawarkan. Nicholas seperti memahami kalau Friska perlu waktu untuk memproses timbunan informasi yang baru saja jatuh di depan matanya. Samar, Friska mengangguk. "Paman. Aku keluar sebentar. Mau cari minum yang manis-manis. Haus." Nicholas langsung izin. "Mau titip sesuatu?" Kaisar menoleh pada Embun, bertanya tanpa kata-kata. "Tidak. Sedang tidak ngidam." Embun tersenyum kecil. "Yakin?" Kaisar mengusap perut Embun. "Kadang si kecil ini berulah tiba-tiba." "Tapi nanti kalau ada apa-apa, apakah aku boleh telepon?" Embun bertanya pada Nic kemudian. "Ap

  • Menjadi Istri Dadakan Presdir Tampan   Bab 293 - Sudah Direstui

    "Kamu kenal dengan Nic?" Kini, Embun yang tampak heran. Meski begitu, ia mengangguk. "Kamu kenal juga?" balas istri Kaisar itu kemudian. "Dia keponakan suamiku." Friska makin terkejut saat mendengarnya. "Suamimu seorang Rahardja?" tanya Friska, campuran antara keterkejutan dan tidak percaya, karena ia baru tahu bahwa sahabatnya menikahi keluarga Rahardja. Sementara itu, Embun tampak bingung dengan reaksi Friska. "Hm? Ya?" tanggap istri Kaisar tersebut. "Memang aku belum pernah cerita? Nama suamiku Kaisar Rahardja." "Wah." Friska berdeham, lalu menoleh pada Nicholas yang baru bergabung dengan mereka. "Wah. Kebetulan macam apa ini?" "Aku juga sedikit terkejut saat menyadari ini," ungkap Nicholas. Pria itu menggenggam tangan Friska dengan kasual sembari tersenyum pada Embun. "Halo, Tante. Wajah Tante terlihat lebih segar sekarang." "Wah." Friska masih tampak terkesan, apalagi saat mendengar bagaimana Nicholas memanggil sahabatnya. Kalau begini, pria itu makin terdengar jauh leb

  • Menjadi Istri Dadakan Presdir Tampan   Bab 292 - Kalian Saling Kenal?

    "Oh? Mau mengadakan pesta pernikahan?" Embun mendengar keterkejutan dalam suara Rindang. Ia berniat menyahuti sang kakak, tapi sebelum ia sempat mengucapkan apa pun, Rindang sudah melanjutkan. "Embun kurang suka pesta. Tapi saya setuju kalau akan diadakan pesta. Menikah hanya sekali. Sayang jika tidak membuat kenangan baik." Istri Kaisar itu akhirnya menyerah. Ia tidak menanggapi, sementara Lidya dan Rindang justru terlibat obrolan seru soal pesta pernikahan. Ia belum membicarakan hal ini pada Kaisar, sekaligus mendengar tanggapan pria itu. Hingga akhirnya, Lidya pamit karena ia ada janji dengan Surya. Wanita itu berniat menjemput suaminya di kantor. "Kamu istirahat yang cukup. Makan yang benar," ucap Lidya. "Jangan terlalu membebani dirimu. Soal pesta, biar aku yang urus." Tersenyum lemah karena pasrah, Embun mengangguk. "Terima kasih, Ma," ucapnya. Dalam beberapa hari saja, keduanya sudah cukup dekat. Embun harus akui ini semua berkat kegigihan dan keterbukaan Lid

  • Menjadi Istri Dadakan Presdir Tampan   Bab 291 - Rencana Pesta Pernikahan

    "Embun anak baik. Dia tidak akan membencimu." Lidya teringat ucapan suaminya sebelum ia memutuskan untuk bertemu dengan Embun. Namun, sesaat sebelumnya, bukan hanya itu yang dikhawatirkan Lidya. Wanita itu juga ingin mengakui dosanya pada sang suami. Bahwa ia telah berselingkuh dengan Henri Pradana. Bahwa, sekalipun Lidya melakukan itu karena pernikahan mereka yang sudah dingin, sama sekali tidak membenarkan alasannya mengkhianati sang suami. "Mas Surya, aku--" Namun, sebelum Lidya sempat melakukannya, Surya sudah memotong kalimatnya. "Lidya." Tubuh Lidya membeku saat tiba-tiba Surya menangkup sisi wajahnya, membuat wanita itu menatap sang suami. Surya tersenyum kecil. "Sepertinya kamu sudah kembali," ucapnya pelan. "Menjadi istri yang dulu kucintai." Tangis Lidya pecah. Baru kemudian ia terpikir, perubahan sikap sang suami bisa jadi karena tingkahnya yang tidak karuan; hobi berfoya-foya dan menghabiskan uang suaminya di luar negeri tanpa meluangkan waktu untuk suami dan para

  • Menjadi Istri Dadakan Presdir Tampan   Bab 290 - Terima Kasih Karena Menyelamatkan Kami, Ma

    "Selamat sore." Lidya melangkah lebih dekat ke tempat tidur Embun setelah memutus kontak mata dengan yang lebih muda. "Aku tunggu di luar ya," ucap Surya kemudian, membuat baik Embun maupun Lidya menoleh ke arahnya. "Kalau ada apa-apa, panggil saja." Embun melihat ayah mertuanya itu berbalik dan berniat melangkah pergi, sebelum kemudian Lidya menggenggam tangannya. "Pa," bisik ibu Kaisar tersebut. Surya menatap sang istri dan tersenyum lembut. "Tidak apa-apa, dia anak baik," kata pria tua itu. "Bicaralah pada menantu kita. Semuanya akan baik-baik saja." Pria itu meremas tangan istrinya pelan sebelum kemudian melepaskan genggamannya dan berlalu keluar. Meninggalkan Embun berdua dengan Lidya. Hening. Lidya tidak mengatakan apa pun, dan Embun menunggu wanita itu memulai karena ia pikir, akan lebih baik jika ia memberikan kesempatan pada ibu mertuanya untuk menyampaikan niatnya lebih dahulu. Sekalipun Embun juga punya hal untuk dikatakan. Namun, saat Lidya tidak kunjung bi

DMCA.com Protection Status