Share

Bab 19

"Sudah bangun?"

Almora tidak merasakan pusing atau sejenis sakit kepala lainnya kala membuka mata. Dia jatuh pingsan bukan karena sakit, tetapi karena syok menyadari kepada siapa dia bekerja. Calderon Mosaka berdiri tak jauh dari tempatnya terbaring, menatap dengan senyuman yang tampak membingungkan. Entah dia merasa menang melihat Almora terbaring tak berdaya, entah sedang mengejek karena Almora memang tidak punya kesempatan untuk lari.

"Apa sebelumnya kamu tidak pernah melihat pria tampan sampai pingsan begitu?" tanyanya ingin tahu. Dari sekian banyak perempuan yang bertemu dengannya, baru Almora yang bereaksi secara berlebihan.

Almora bergerak bangkit. Turun dari sofa, lalu berdiri di sisi sofa dengan pandangan tertuju pada Calderon yang masih menatapnya. Almora tidak ingin membuat keributan dan meninggalkan kesan buruk sebagai seorang bawahan. Hubungan mereka memang sedang tidak baik-baik saja. Bahkan Almora sangat membenci Calderon dan berharap tidak bertemu lagi dengan pria i
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status