Share

Bab 22

Tidak ada lagi yang namanya istirahat dengan tenang. Pesan terakhir yang Calderon kirim membuat Almora merasa khawatir. Entahlah, manusia yang berusaha dia benci itu kini malah sengaja membawa Almora terlibat dalam setiap rangkaian alur hidupnya. Alih-alih menjadi manusia asing, mereka justru kian dekat. Selalu saja ada tragedi yang membuat Almora bertemu dengan Calderon.

Bagaimana bisa Almora membenci pria itu kalau ruang untuk membenci itu tidak ada?

Ah, Almora juga tidak mengerti kenapa dia bisa terjebak di kehidupan yang aneh seperti ini.

Calderon telah mengirimkan lokasinya. Kini Almora sedang menuju ke sana, naik ojek online andalan. Dia tidak berani naik angkutan umum. Pasti sepi dan rawan.

Menghabiskan sekitar dua puluh menit, Almora tiba di lokasi. Komplek perumahan elit yang rasanya belum pernah Almora kunjungi. Ini bukan perkomplekan tempat tinggal Calderon yang kala itu dia kunjungi bersama Perl. Ini berbeda.
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status