Share

Bab 26

Almora pikir Demon adalah pria menakutkan, lebih menakutkan dari Calderon. Namun rupanya, pria itu ramah dan murah senyum. Dia cukup baik. Pertemuan pertama mereka berjalan dengan lancar. Tidak ada kendala selama meeting berlangsung. Justru ini berakhir diluar prediksi.

"Tolong sampaikan salam saya pada Calderon. Kami akan segera mengurus surat pertanda perusahaan kita akan bekerja sama," ucap Demon.

Almora mengangguk dengan wajah riang. Rasa takutnya terbayar tuntas. Almora berhasil mendapatkan persetujuan kerja sama dari Demon. "Baik, pak."

Demon tersenyum tipis. Dia melirik orang-orang di belakangnya, lalu menatap Almora sekali lagi. "Baiklah, terima kasih atas pertemuannya. Saya tidak bisa berlama-lama."

"Iya, pak. Terima kasih kembali," balas Almora.

Demon berlalu dari restoran Omara yang menjadi tempat mereka meeting. Akhirnya, Almora bisa bernapas lega selega-leganya. Dia pikir meeting ini akan berantakan karena Almora benar-benar tidak tau bagaimana memulainya. Dia sangat gug
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status