Share

Bab 28

"Serius nih aku yang keluar? Malam-malam begini?" tanya Almora memastikan lagi.

"Iya," angguk Mona. "Kau mau melihat ku seperti ini sampai besok pagi? Bagaimana kalau aku mati?"

Kontan Almora memukul lengan Mona. "Jangan bicara begitu. Itu hanya luka kecil. Bagaimana bisa mati hanya karena jari kelingking kakak terlindas ban motor?"

"Kau tidak tau saja, Al," balas Mona.

Almora merotasikan bola matanya malas. Mona berlebihan sekali. Jari kelingking kaki perempuan itu tak sengaja terlindas motor. Kukunya berdarah, mungkin ada bagian yang hancur. Dia meminta Almora ke apotik, membeli obat lalu mampir di gerobak nasi goreng.

Tidak masalah sebenarnya kalau Almora pergi berdua dengan Mona. Namun masalahnya, perempuan itu tidak mau pergi dengan alasan tidak bisa berjalan. Almora mana mau berjalan sendirian pada pukul sepuluh malam. Biarpun jalanan ramai, tidak dapat dipungkiri tidak ada pelaku kriminal di sana.

"Aku gak mau pergi sendirian," tolak Almora seraya melipat kedua tangan di depan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status