Share

38. Datang dan Pergi

"Bertahanlah, Love. Kamu pasti bisa. Saya di sini," ucap Ardhan.

Lova mengalami kontraksi hebat setelah mengerjakan salat subuh. Bu Mar langsung menelepon Ardhan yang berada di rumah Khatami. Sebenarnya Ardhan ingin menemani Lova karena sudah mendekati hpl. Namun, Lova memaksa Ardhan tetap ke rumah Khatami sesuai gilirannya.

Pria itu segera memboyong Lova ke rumah sakit. Panik menjalari dirinya.

Lova menggenggam erat tangan Ardhan, menyalurkan rasa sakit yang belum pernah dia rasakan sebelumnya. Air mata Lova menetes. Tiba-tiba wajah mendiang ibunya terbayang. Mungkin seperti inilah sang ibu saat melahirkannya dulu.

Lova masih remaja saat ibu pergi. Dia belum bisa membanggakan beliau. Belum bisa membahagiakan beliau. Lova ingin ibunya ada di sini, menemaninya. Air mata Lova menitik lagi. "Ibu," gumam perempuan yang tengah berada di antara hidup dan mati itu.

"Love. Sayang." Ardhan terus memanggil. Sejak tadi dia berkeringat dingin melihat perjuangan sang istri melahirkan putri pertama
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status