Share

Westwood

Author: Auphi
last update Last Updated: 2024-06-02 15:46:49

Baik Julia maupun pria tersebut, bicara nyaris bersamaan.

Jill yang sedang menggandeng ayahnya, berseru takjub. "Kalian saling kenal?"

Melihat situasi pelik ini, Julia langsung balik badan, buru-buru membungkus beberapa cookies non-gluten untuk anak yang tantrum tadi, lalu menghampiri trio ayah dan anak, yang kini sedang duduk dengan nyaman di kursi minimalis.

"Maaf, ada perlu apa Anda menemui saya?"

Pria tersebut menatap Julia dengan pandangan meremehkan. "Saya ayah mereka dan bukan pria tua gendut berperut buncit dengan muka berminyak."

"Oh?" Julia kaget sesaat sebelum akhirnya tertawa keras. "Cuma gara-gara itu, Anda datang kemari?"

Pria itu menoleh pada kedua anaknya, yang dengan patuh beranjak ke etalase, melihat-lihat kue yang mereka mau.

"Jadi, selain untuk klarifikasi bahwa Anda bukan pria gendut dengan muka berminyak, hal apa lagi yang perlu saya ketahui?" Julia memperjelas fakta yang masih kabur.

Pria itu memberikan kartu namanya. Di sana tertera firma hukum 'Westwood and Partner', salah satu yang terbesar di Amerika.

"Saya Jhon Westwood, pemilik firma ini."

Julia membetulkan nada suaranya lebih datar. "Lalu? Apakah Mrs. Westwood ibu Anda?"

"Ibu saya sudah meninggal."

"Berarti istri Anda?"

Jhon bergerak tak nyaman. "Kenapa malah membahas dia? Kami sedang dalam proses cerai."

Julia kehabisan kata-kata. Bukan soal perceraian melainkan betapa santai mulut Jim mengucapkan Mrs. Westwood semalam. Seolah sang nyonya bukanlah wanita yang melahirkannya.

"Baiklah, jadi untuk apa Anda mengatakan semua ini?" Julia memutus pikirannya yang mulai melantur kemana-mana.

"Setelah melihat caramu menghadapi anak nakal tadi, aku berubah pikiran. Bagaimana kalau kamu kulamar jadi ibu untuk kedua anakku? Tentu saja... setelah perceraian kami selesai."

Jhon Westwood yang terlalu percaya diri bikin Julia terkesima. Pantas saja pria tampan ini langsung mengeluarkan kartu namanya di awal perkenalan. Ternyata, untuk menghipnotis dirinya dengan pesona kekayaan.

"Maaf, tapi aku tak sudi menikah dengan laki-laki yang sepele sama tukang kue."

Usai berkata demikian, Julia langsung bangkit. Tak sudi lagi berlama-lama memuaskan ego Adam.

"Jangan terlalu sombong! Menikah denganku setidaknya membuat hidupmu lebih baik."

Julia balik badan, memberi Jhon tatapan sangar. "Persetan!" Menyadari si kembar bisa saja mendengar bicaranya, dia buru-buru mengecilkan suara. "Saya tak suka kamu juga uangmu. Jadi... pergi jauh-jauh."

Melihat sikap Julia, pria Westwood jadi meradang. Serta-merta dia bangkit dan menghela si kembar yang sedang asyik mengamati beragam kue.

"Ayo pergi. Kitabeli kue di tempat lain."

"Tidak! Aku hanya mau kue dari tempat ini? Ada apa denganmu, Jhon?"

Kelakuan sang anak bikin Jhon berdecak sebal. Tatapannya yang tajam dia arahkan sepenuhnya pada si sulung Jim. Akan tetapi, bocah kecil itu tak takut sama sekali. Tanpa ragu dia membalas pandangan sang ayah.

Tak mau tokonya jadi ajang peperangan antara bocah asli dan bocah yang terperangkap dalam tubuh laki-laki dewasa, Julia segera mengambil tindakan.

"Jim, ini kue kesukaanmu. Sekarang pergilah sekolah, nanti terlambat," ujarnya seraya menunduk dan mengelus surai Jim.

Bocah kecil yang sekejap tadi bertampang sangar, mendadak jinak. Senyumnya malu-malu seperti seekor cihuahua yang lucu.

"Baik Aunty, kalau begitu kami pergi dulu."

Usai berkata demikian, si sulung langsung beranjak sambil menggandeng adeknya. Tak satupun dari mereka berniat mengajak atau menunggu sang ayah.

Jhon mengusap dahinya salah tingkah. Menatap netra Julia yang gelap sekali lagi, dia pun menyusul kedua anaknya.

"Dasar konyol." Julia bergumam sebelum melanjutkan kegiatannya yang sempat terjeda.

Meski berusaha semangat, tak urung hatinya agak was-was. Bisnis kecilnya sedang kurang baik belakangan ini. Penyebabnya, toko-toko lain mulai bermunculan dengan konsep yang lebih segar.

Dan tidak seperti kebanyakan daerah Amerika yang penduduknya gemar makanan manis berlemak, di tempat elit ini orang-orang mulai peduli kesehatan. Karena itu, kue-kue lezat tak lagi jadi primadona.

Satu hal yang masih patut disyukuri, kue bikinannya bisa dijual lebih mahal. Alasannya klasik. This is Upper East Side, Manhattan.

Pintu kaca kembali terkuak.

"Hi Sweety, akhirnya kutemukan kau."

Sapaan ini sontak bikin Julia mendongak. Matanya membulat sempurna melihat laki-laki yang sudah lama dia hindari, muncul begitu saja.

Aura jahat pria ini tampak makin kentara.

"Ke--kenapa kau kemari? Kita tak ada urusan apapun... ."

"Benarkah?" Suara pria itu mengalun. Tangannya yang kekar kecoklatan merogoh saku lalu menyalakan pemantik logam, menikmati sebatang rokok sambil mengamati reaksi Julia penuh minat.

Terlihat benar dia menikmati ketakutannya.

"Sayangnya, Mi Amor, bukan kau yang memutuskan kita sudah selesai atau belum." Mendekati etalase kue, dia menjulurkan tangan hendak menyentuh dagu Julia.

Sontak Julia beringsut mundur, sampai tubuhnya menabrak tembok.

"Tolong... jauhi aku. Pergilah, aku tak ingin punya urusan apapun denganmu.

Suaranya bergetar hebat, dia sangat ketakutan.

Pria yang menatapnya bagai predator bukan sembarang pria. Namanya Jose Ramirez dan merupakan mantan kekasih Julia. Pria tampan yang sudah menumbuhkan benih cinta sekaligus kengerian dalam hidupnya.

Melihat raut muka Julia, Jose mendadak berang.

"Prangg!"

Ditonjoknya etalase kaca hingga pecah. Kue-kue yang sekejap tadi terlihat cantik menawan kini hancur berantakan.

"Estupido! Kau tak mengerti ucapanku barusan? Mau mati, hah?"

Suara Jose rendah dan dalam hingga tulang punggung Julia dijalari rasa dingin. Sementara itu, tangannya sudah basah oleh keringat.

Demi lari dari mimpi buruk, dia jauh-jauh merantau ke New York. Selama ini dia mengira sudah bebas, namun kemunculan Jose yang tiba-tiba membuat semua angannya menguap tanpa bekas.

Haruskah dia kembali lagi ke neraka yang sama?

"Jose, kumohon... ." Dengan air mata berlinang, Julia bersimpuh di lantai yang dingin. "Tolong... jangan gangu aku lagi."

Alih-alih kasihan, Ramirez makin berang. Dia mendekat dan menginjak bahu Julia hingga wanita itu tergeletak tak berdaya.

"Kau kira aku monster sampai kau harus ketakutan seperti itu, hah? Kau merendahkan aku, sialan!"

Rasa putus asa membuat Julia jadi nekad. Dengan suara bergetar, dia berucap, "kau salah paham. Aku... aku sudah menikah. Kalau suamiku tahu, dia akan mengejarmu."

"Plakk!"

Ramirez menempeleng kepala Julia sangat keras. "Sialan! Sekarang kau sudah belajar membohongiku, hah?"

"Tidak, aku tidak mungkin bohong. Suamiku sangat pencemburu dan psikopat. Dia akan mengejar laki-laki manapun yang terlihat dekat denganku."

Serta-merta Jose menjambak rambut Julia hingga wanita itu mendongak.

"Jangan coba-coba menipuku. Lagipula, aku tak takut dengan suamimu. Aku bahkan akan mencabulimu di depan matanya, hahahha... ."

Julia makin bergidik. Kadar kegilaan Jose memang tak ada obatnya. Entah kenapa, dia yang naif bisa terjebak bersama pria menakutkan.

"Kreekk."

Mendadak, pintu toko terkuak diikuti seruan yang yang sangat nyaring.

"Astaga! kekacauan macam apa ini?"

Related chapters

  • Menjadi Ibu Pengganti Anak Kembar Milyuner Tampan   Perundingan

    Jose buru-buru melepas rambut Julia lalu mengenakan kacamata hitamnya. Setelah itu dia melenggang, melewati wanita itu dan asistennya, seolah tak terjadi apa-apa. Wanita yang baru masuk itu mendekat perlahan, dan ketika melihat situasi Julia dia kembali berseru, "Astaga! Ada apa denganmu? Siapa bajingan tadi? Apa perlu kulapor polisi?" "Tidak apa-apa, Ma'am. Aku baik-baik saja. Ada perlu apa Anda kemari?" Julia buru-buru bangkit seraya merapikan baju dan rambutnya yang berantakan. "Hmmm, mau menginformasikan kalau sewa toko akan kunaikkan untuk kontrak berikutnya. Seperti yang kau tahu... harga-harga sedang naik, tentu saja pemeliharaan gedung pun ikut naik." Julia nyaris tak percaya. Mukanya masih berantakan sesudah dihajar Jose, namun pemilik gedung sudah langsung mencecarnya dengan uang sewa. Sepertinya, empati adalah barang langka di zaman modern. "Hello Ms. Julia, still here?" Wanita berambut keperakan itu mulai gerah melihat sikap diam penyewanya. "Ehm, ya m

    Last Updated : 2024-06-02
  • Menjadi Ibu Pengganti Anak Kembar Milyuner Tampan   Dia Istriku

    Ada senyum tipis di bibir Jhon.Seharusnya, terlihat indah di wajah maskulinnya yang agung. Akan tetapi, Julia tak bisa menikmati sebab di matanya senyum itu lebih mirip ejekan. Memutar gelas wine-nya perlahan, Jhon bertanya lagi. "Kenapa tiba-tiba? Bukannya... kau sangat benci padaku?Memang! Hampir saja Julia meneriakkan kata ini. Untunglah otaknya lebih cepat bertindak dari pada mulutnya. "Seperti yang Anda tahu, hati manusia gampang berubah.""Aku tidak begitu," sambar JhonSebab kau bukan manusia! Lagi-lagi pikiran Julia mendebat si sombong Westwood. "Jadi, apa tawaran Anda kemarin masih berlaku?" tanya Julia pasrah. Berdebat dengan Jhon tak akan ada ujungnya, terlebih ketika dia pihak yang kalah. "Boleh, akan tetapi kontrak yang bisa kutawarkan jauh lebih rendah dari yang seharusnya."Julia yang sedang memainkan ujung jarinya terkesiap. "Maaf?"Jhon tak menyahut, melainkan meletakkan sebuah dokumen di depan wanita cantik bergaun biru itu. Demi memuaskan rasa penasaran, Ju

    Last Updated : 2024-06-02
  • Menjadi Ibu Pengganti Anak Kembar Milyuner Tampan   Wanita Misterius

    Baik Julia maupun sang mantan sama-sama terkesiap, bahkan pegangan Jose pada rambutnya sampai terlepas. "Bedebah sialan! Kau siapa, hah? Berani mengatur-atur hidupku?" Sorot mata Jhon dingin, penuh ancaman. "Kau tuli? Sudah kubilang dia istriku." Ternyata, bahasa tubuh Jhon tak membuat bocah Ramirez ciut. Dengan berani dia mendatangi pria yang berdiri tegak beberapa meter dari tempatnya. "Istrimu? Kalau kau tak bisa menunjukkan sertifikat perkawinan, jangan membual. Lagipula, apa peduliku kalau dia istrimu?" Mata Jhon menyipit, memindai muka Ramirez dengan seksama. Tato kecil di bagian kiri leher menunjukkan bahwa ini anggota geng mafia kecil di wilayah pantai timur. Penuh penekanan, Jhon bertanya sekali lagi. "Apa kau yakin ingin cari masalah denganku?" Bukannya bersurut langkah, Jose malah makin menjadi. Tangannya yang kekar menyentuh pipi Jhon, menepuk-nepuknya seperti memperlakukan seorang bocah. "Tentu saja. Bocah manja yang takut sinar matahari sepertimu tida

    Last Updated : 2024-06-02
  • Menjadi Ibu Pengganti Anak Kembar Milyuner Tampan   Ambigu

    Julia terperangah, sebab dia sama sekali tak punya bayangan akan identitas wanita cantik bertubuh indah, yang berdiri angkuh di depannya. "Maaf, apakah saya mengenal Anda?" Wanita menakjubkan itu menyeringai aneh. Dengan anggun dia melepas kacamata yang bertengger manis di wajahnya, dan seketika Julia nyaris terpekik. Ternyata dia bintang film terkenal di Amerika, dan juga aktris idolanya sejak belia. "Anda.... Vivienne Miller?" Mata Julia mengerjap. Respon spontannya mengundang seringai sinis dari sang aktris. "Jadi, apakah kau sekarang sudah mengenalku?" Julia memperbaiki sikap tubuh dan nada bicaranya. Seulas senyum lebar terpatri di wajahnya. "Ma--maf, tidak langsung mengenali Anda. Apakah Anda bersedia mengambil foto dengan saya? Ini sungguh luar biasa!" "Bakery Lady, menurutmu aku datang kemari mau berfoto?" Suara Vivienne begitu ketus hingga dalam seketika Julia sadar bila sang aktris tengah menatap jijik. Menyadari tindakan noraknya membuat dia makin dipanda

    Last Updated : 2024-08-10
  • Menjadi Ibu Pengganti Anak Kembar Milyuner Tampan   Nostalgia

    Seperti biasa, tuan Jhon yang terhormat tak mau dipersalahkan. Oleh sebab itu, Julia pun tak melanjutkan bantahannya. Dengan tatapan penuh intimidasi, dia hanya menunjukkan gestur tubuh yang isyaratnya jelas. Meminta pria di depannya segera membuka baju. Tanpa banyak bicara, Jhon membuka kancing kemejanya dan menunjukkan bagian bahu yang lebam gara-gara hantaman bola bisbol. "Tahanlah, ini akan sedikit sakit." Julia berkata sambil menempelkan balok es ke bagian tersebut. Gara-gara rasa bersalah, dia bergerak sepelan mungkin sambil mengamati wajah Jhon yang berkerut menahan rasa sakit. "Kenapa kau harus berjaga dibalik pintu dengan tongkat bisbol? Seolah kita hidup di negara berkonflik saja," protesnya. "Kau mungkin tidak, tapi aku punya.""Maksudmu dengan bocah Ramirez? Tenang saja, dia masih terkapar di rumah sakit."Julia menekan bahu Jhon sedikit lebih keras hingga pria itu mengaduh. "Bagaimana kau tahu?"

    Last Updated : 2024-08-13
  • Menjadi Ibu Pengganti Anak Kembar Milyuner Tampan   Nyonya Rumah

    Seminggu berselang, baik Julia dan Jhon sudah di kantor pencacatan sipil untuk mendaftarkan perkawinan mereka. Dalam waktu singkat, keduanya sudah sah sebagai pasangan suami-istri di mata hukum, meski tentu saja tak ada pesta yang diangankan Julia waktu masa mudanya dulu. Matanya yang indah mengerjap cepat, menatap jari manisnya yang tampak kosong. Jangankan pesta, bahkan untuk sekedar membeli cincin perkawinan pun, Jhon tak sudi. 'Setidaknya, dia membeimu ratusan ribu dolar setahun.' Hati kecil Julia berbisik dalam upaya putus asa untuk menenangkan hati yang mendadak mendung. Tiba-tiba, "apa yang kau pikirkan?" tanya Jhon yang sejak tadi duduk diam di sisinya. "Tak ada. Cuma agak kaget karena tiba-tiba saja aku sudah jadi istri seseorang."Jhon menyeringai tipis seraya menenggak sampanye. "Maka biasakan dirimu. Sebab menjadi istriku butuh tanggung jawab yang besar.""Aku tahu."Keduanya kembali terdiam dal

    Last Updated : 2024-08-14
  • Menjadi Ibu Pengganti Anak Kembar Milyuner Tampan   Miranda

    Meski kesal setengah mati, Julia bersiap-siap juga di kamarnya setelah kepergian Jhon. Dia memilih salah satu evening gown dari kopernya, yang ternyata sudah diantar, ketika dia tidur tadi. Setelah mematut diri dengan cepat, dia pun turun ke lantai satu. Hanya selang beberapa menit sampai di bawah, pelayan melaporkan bila tamu mereka sudah datang. Jhon menarik tangannya, dan mereka berjalan beriringan, menuju pintu utama. Tampak mesra, layaknya pengantin baru. "Wah, kau hebat, Dude. Nasibmu memang bagus dengan para gadis." Salah satu tamu yang sepertinya rekan Jhon sesama pengacara, langsung menepuk lengannya dengan akrab sembari melempar senyum ramah pada Julia. "Sabarlah dengan temanku, mukanya memang selalu kaku mirip kayu kering," bisiknya lagi sambil merangkul Julia. Mendapat respon hangat, rasa panik yang melanda Julia mendadak hilang. Sayangnya, hal serupa tak berlaku ketika pasanga

    Last Updated : 2024-08-15
  • Menjadi Ibu Pengganti Anak Kembar Milyuner Tampan   Pelajaran

    Julia mulai waspada. Tak ada yang tahu apa motif Miranda sesungguhnya, sebab di dunia ini, nyaris tak ada hal yang gratis. Apalagi, mereka baru saja saling kenal. "Maksud Anda, Ma'am?" tanyanya"Mengapa kau jadi waspada?" Dengan muka tetap datar, Miranda duduk pada salah satu kursi taman. "Sejujurnya, aku hanya muak dengan kelakuan mereka. Bertingkah seperti orang terhormat, padahal tak lebih baik dari kaum barbar."Meski skeptis, Julia memilih duduk di hadapan Miranda, menunggu wanita yang mungkin sebaya dengan ibunya itu melanjutkan cerita. Tak menunggu lama, Miranda pun langsung ke inti pembicaraan. "Sebaiknya berhati-hati dengan Vivienne. Ayahnya cukup berkuasa, jangan sampai firma hukum suamimu jadi terpengaruh.""Ya, aku tahu." Julia menyahut tenang seraya menatap kejauhan. "Selain itu, kau juga harus waspada. Jhon dan Vivienne adalah teman masa kecil... maksudku, mereka berdua sudah kenal sejak lama dan bisa d

    Last Updated : 2024-08-16

Latest chapter

  • Menjadi Ibu Pengganti Anak Kembar Milyuner Tampan   Class Action

    Sementara itu, gugatan class action yang menimpa perusahaan keluarga Caroline masih bergulir seperti bola api. Karena keluarga sang dekan cukup terkemuka, banyak pihak ikut terseret. Mulai dari politikus sampai praktisi dunia kesehatan. "Hakim dan dewan juri yang terhormat, seperti yang kita ketahui bersama, kebanyakan korban yang mengalami kram dada adalah mereka yang mengkonsumsi minuman bersoda. Jadi, masalah terjadi bukan pada obat yang diproduksi Protect Pharma."Jhon mengemukakan kalimat pembuka yang membela kepentingan kliennya. Pagi ini dia tampak bersemangat sebab jaksa secara tiba-tiba mencabut bukti yang diajukan pada persidangan sebelumnya. "Keberatan." Pengacara yang membela pihak lawan mendebat. "Mereka yang tidak mengkonsumsi minuman bersoda juga terkena kram dada.""Benar, tetapi air yang mereka minum mengandung Kalium yang tinggi, sebagian lagi mengkonsumsinya bersamaan dengan obat lain."Sembari berkata demik

  • Menjadi Ibu Pengganti Anak Kembar Milyuner Tampan   Lima Menit

    Setelah babak kesedihan Jill usai, hidup berlanjut seperti biasa, kecuali untuk satu hal. Kehamilan Julia. Mual yang dia rasakan makin sering sementara Jhon belum juga usai dengan pergelutan di ruang sidang. Mau tak mau, Julia harus lebih mandiri dalam menjalani semuanya. Seperti pagi ini misalnya. Mereka seharusnya memeriksan kehamilannya yang sudah menginjak dua bulan. Akan tetapi, karena ada sidang yang tak bisa ditinggalkan Jhon, terpaksa dia pergi sendiri. "Kau yakin? Kunjungan ke dokter bisa kita jadwalkan ulang." Jhon menatapnya khawatir "Jangan berlebihan, Jhon. Aku kesana cuma duduk manis, dokter yang melakukan semuanya." "Kalau begitu, aku akan meminta Tim mengantarmu. Terlalu bahaya kalau menyetir sendirian." Tanpa menunggu persetujuannya, Jhon langsung menelepon sang ajudan. Setengah jam berselang, Tim sudah di rumah. Lengkap dengan seragam dan ekspresi kakunya. "Kita langsung be

  • Menjadi Ibu Pengganti Anak Kembar Milyuner Tampan   Apakah Kau Akan Tetap Sayang Kami?

    Meski heran, Jhon pasrah saja saat Julia menghelanya keluar. Dia masih sempat melirik petugas apotek yang baru diajak istrinya bicara. "Kalau tak salah, petugas apotek tadi temanmu yang jahat itu, kan?" ujarnya saat mereka sudah di mobil. "Ya, aku pun tak menyangka dia bekerja di rumah sakit.""Tentu saja. Dia sudah di blacklist dari dunia hukum."Julia tak berkomentar apa-apa. Tanpa campur tangan Jhon pun, karir Selena sudah pasti tamat setelah video perselingkuhannya dengan Collins tersebar.Dia pernah dengar bahwa partner senior firma Westwood tersebut punya istri yang tangguh. Tak ada kesempatan bagi perempuan simpanan Collins untuk bertahan hidup, kalau sampai ketahuan. Terhadap nasib yang menimpa Selena, tak ada sedikitpun rasa sesal. Bekas temannya itu hanya menuai badai yang dia tabur. "Kita beli obatmu di sini saja," kata Jhon tiba-tiba seraya parkir di depan sebuah apotek. Membiarkan suaminya ambi

  • Menjadi Ibu Pengganti Anak Kembar Milyuner Tampan   Kemunculan Selena

    Kekagetan di wajah Jhon, dalam sekejap berubah jadi kemarahan. "Kau menganggapku apa, July? Aku diam karena terlalu kaget, senang, terharu, semuanya campur aduk. Bukan karena tak menginginkan anak kita."Emosi yang melanda Julia sekejap tadi, mendadak sirna. Rasa lega luar biasa membanjiri sekujur tubuhnya. Pria yang dia cintai, ternyata menginginkan anak yang dikandungnya. "Benarkah?" ujarnya tanpa bisa menyembunyikan kelegaan. Air mata haru mulai membanjiri pipinya. "Terima kasih, Jhon. Terima kasih."Kedua tangan Jhon mendekap istrinya erat. "Kenapa berterima kasih? Aku yang harus melakukannya. Kau mau melahirkan anak kita, July. Kau perempuan luar biasa."Untuk sesaat, ruangan itu dipenuhi rasa haru oleh alasan berbeda. Julia bahagia karena Jhon menerima anak yang dikandungnya dan sebaliknya, Jhon senang karena sang istri rela melahirkan anaknya. "Kau yakin, July?" ujar Jhon parau. "Kudengar, melahirkan bisa merusak tubuh

  • Menjadi Ibu Pengganti Anak Kembar Milyuner Tampan   Bukan Bayi Westwood

    Kembali, keheningan menyapu udara. Sebagai dosen dan pakar hukum yang disegani, Miranda memang terkenal akan jargon yang satu ini : semua orang layak didengarkan. Dan perempuan didepannya memakai senjata yang sama untuk menyerangnya. "Katakan apa yang kau mau. Aku cuma punya dua menit," ujar Miranda akhirnya. "Berhenti mempersulit suamiku.""Dalam hal apa aku mempersulit suamimu? Jangan suka asal bicara!"Secara logika, memang tak masuk akal Miranda mempersulit Jhon, tapi bagi orang yang sedang terluka, apapun jadi mungkin. "Apakah Anda tak berani mengakui bila saksi dari pihak Jhon, Anda intervensi? Dan juga... apakah Anda cukup pengecut sehingga tak berani bilang bahwa bukti yang diajukan Jaksa di pengadilan adalah hasil manipulasi Anda?""Wow! Betapa hebatnya aku. Seorang dosen tapi bisa mengintervensi pengadilan!"Julia tersenyum kecut. Meski Miranda cuma seorang dosen, namun dia pern

  • Menjadi Ibu Pengganti Anak Kembar Milyuner Tampan   Setiap Orang Harus Didengarkan

    "Kau tampak pucat, ada apa Sayang?"Kekhawatiran di wajah suaminya, bikin Julia serba salah. Seminggu terakhir dia memang kerap mual, terlebih di pagi hari. Awalnya, Julia acuh dan menganggap hal tersebut disebabkan oleh makanan atau kondisi cuaca yang tidak menentu. Akan tetapi, ketika hal serupa terus-menerus terjadi, benaknya mulai memikirkan hal yang nyaris mustahil. Kehamilan. Cepat-cepat Julia menepis kemungkinan ini. Saat keguguran dulu, dokter jelas bilang rahimnya rusak parah. Kecil sekali kemungkinannya bisa hamil lagi. Ini pula yang membuatnya tak pernah meminta Jhon memakai pengaman saat bercinta. Padahal, sudah tiga minggu ini mereka tidur seranjang. Jhon yang punya stamina luar biasa, melakukannya nyaris tiap malam. Bahkan di sela kesibukan yang luar biasa, pria buas itu masih tetap memangsanya. "July, kau baik-baik saja?"Teguran Jhon menarik Julia kembali ke dunia nyata. "Tentu... aku baik-baik saja," ujarnya

  • Menjadi Ibu Pengganti Anak Kembar Milyuner Tampan   Merajut Asmara

    Julia menanti dengan sabar. Pria ini hanya menatapnya tanpa berkedip. Dia bisa merasakan jarak mereka makin dekat, bahkan kini ... bibir Jhon nyaris menyentuh dirinya. Hati kecilnya berseru agar dia menghindar. Namun kaki Julia seperti terkunci. Dia malah mematung, menanti ciuman tersebut dengan segenap rindu. Detik berikutnya, sesuatu yang hangat dan lembut mendarat di bibirnya. Mula-mula hanya sentuhan setipis bulu, terasa menggelitik. Lama-lama, jadi sesuatu yang mendesak, memuntut. Mereka berdua sama-sama lapar akan satu sama lain. Setelah nafasnya terengah, barulah Julia melepaskan diri. Dia membuang muka karena terlalu malu. "Lihat Sayang, tak satu pun dari kita ingin berpisah. Kenapa harus mengingkari perasaanmu?" "Aku tak ... ." Sebelum dia sempat berkata-kata, Jhon sudah berlutut di depannya. Pada salah satu tangannya, pria itu memegang sebuah cincin. "Maaf terlalu

  • Menjadi Ibu Pengganti Anak Kembar Milyuner Tampan   Berpura-pura itu Melelahkan

    Akibat permintaan Jhon, besok malamnya Julia dan si kembar berkemas. Meski perjalanan hanya di dalam kota, kedua bocah tetap penasaran. Mereka tak henti berceloteh sepanjang jalan. "Papa, kemana kita mau pergi?"Pertanyaan sang kakak, bikin Jill ikut bertanya, "benar, kenapa tiba-tiba mengajak kita keluar? Bukankah Papa sedang sibuk?""Anak-anak, tenanglah. Biarkan Papa menyetir dengan tenang."Teguran Julia membuat kedua bocah bungkam sementara Jhon mengelus punggung tangannya penuh kelembutan. Mata pria itu terlihat hangat juga penuh harap di saat yang sama. Julia memalingkan muka. Sikap manis Jhon membuat hatinya bergetar. Ini sangat berbahaya. Bagaimana caranya bilang selamat tinggal jika dia terus-terusan tergoda? Di luar sana para gelandangan sedang meringkuk di emperan. Beberapa terlalu mengantuk untuk peduli dengan cuaca dingin. Julia miris memikirkan bahwa dirinya bisa jadi salah satu dari mereka bila tak bertemu Jhon

  • Menjadi Ibu Pengganti Anak Kembar Milyuner Tampan   Melindungi Apa yang Berharga untuknya

    Julia tahu bahwa Tim tidak sedang main-main, sebab bukan pertama kali hal ini terjadi. Setiap ada berita tak sedap, Jhon dan tim humas Westwood Corporation biasanya langsung turun tangan. Akan tetapi, memikirkan bahwa dia terus menambah beban kerja sang suami, bikin perasaannya makin buruk. "Terima kasih." Julia berujar letih. "Semoga urusan kami cepat selesai agar Jhon tak perlu lagi membereskan masalahku."Lewat center mirror, Tim hanya menatap sekilas. Setelahnya, pemuda pendiam itu tak berkata apa-apa lagi. Lima menit kemudian, mereka sampai di mansion.Julia bergegas masuk ke dalam, namun di ambang pintu langkahnya mendadak terhenti. Bukankah yang duduk di sofa itu David dan perempuan simpanannya, Mel? Kenapa mereka ada di sini? Tak butuh waktu lama bagi Julia memikirkan jawaban sebab detik berikutnya kedua orang itu menoleh ke pintu, lalu menyambutnya dengan keramahan yang palsu. "Hai Julia

DMCA.com Protection Status