Share

Takut

Begitu pertemuan dengan Selena usai, Julia langsung pulang ke rumah. Hasrat untuk belajar, padam begitu saja. Tadinya dia sempat senang ketika melihat kenalan lama. Siapa sangka, orang yang dikira bisa jadi pelipur lara, nyatanya jadi sumber lara itu sendiri.

"Aunty, kau nampak lelah dan kesal. Apa yang terjadi?" Jill yang sedang menonton TV di ruang tengah langsung menyambut ibu tirinya.

Serta-merta Julia memeluk si gadis kecil, menghirup aroma sabun yang menguar dari tubuhnya.

"Aunty hanya lelah... juga gugup menghadapi wawancara nanti."

Bagai seorang preman pasar, bocah kecil itu menggulung lengan bajunya. "Jangan takut Aunty, aku bakal memarahi mereka agar tidak macam-macam denganmu."

Melihat gaya anaknya, Julia tergelak, tak lupa menjawil pipinya yang tembam. Dia tak mungkin lupa bagaimana Jill kerap menangis bila menghadapi situasi tak mengenakkan.

Di rumah saja dia selalu berlagak jag
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status