Share

Part 75. Rasa yang Sama

Debur ombak yang menghantam bebatuan tak mampu mereda detak jantung yang semakin kencang berdegub.

Penyataan macam apa yang baru saja kudengar? Apakah ini tidak terlalu cepat?

Aku berusaha menata hati, mencari jawaban apa yang akan kuutarakan. Tak kupungkiri jika rasa itu begitu kuat, hanya saja luka yang belum sempurna mengering membuat rasa takut itu lembali muncul. Takut luka serupa akan kembali tercipta.

"Abang yakin?" tanyaku. Ingin kulihat seberapa seriusnya perasaan Bang Amar padaku.

Sebenarnya aku begitu tersanjung dengan lamaran langsung yang Bang Amar utarakan, karena memang aku tak suka berpacaran terlalu lama. Dengan Bang Haikal pun kami hanya melewati masa kenalan selama dua bulan, setelahnya aku memintanya datang pada Ibu dan Ayah jika memang berniat serius padaku. Namun kali ini terasa berbeda, karena luka penghianatan itu masih terasa begitu perih.

"Apa kau masih tak yakin?" jawab Bang Amar dengan balik bertanya. Tatapan mata yang begitu dalam seakan menusuk jantu
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status