Share

Part 138. Dilema

Tok! Tok! Tok!

Suara pintu kamar di ketuk. Puji berjalan mendekat. Perempuan berusia tiga puluh tahun itu menguar senyum, membuat wajah cantiknya semakin menawan.

Perempuan muda dengan wajah teduh itu berjalan pelan mendekat ke arah Rania.

"Sejak habis subuh nggak keluar kamar lagi. Kenapa?" tanya Puji pada Rania. Ia menangkap wajah gamang dari perempuan yang pernah ia tolong dulu.

Rania menarik tangan Puji agak mendekat. Puji duduk menghadap Rania yang kini ikut duduk. Untuk beberapa saat keduanya terdiam beberapa saat, hanya helaan napas berat dari mulut Rania yang terdengar.

"Bagaimana menurutmu, jika Bang Haikal memintaku kembali?" Suara Rania terdengar lirih. Ada beban yang berusaha ia uraikan.

"Oh, ya. Itu bagus, dong."

Puji berpura-pura terkejut saat mendengar pertanyaan Rania. Sesungguhnya ia pun sudah menyangka hal itu akan terjadi, mengingat pembicaraannya dengan Haikal beberapa waktu lalu.

Rania tersenyum sesaat. Namun setelahnya air muka bahagia itu menghilang.

"Ke
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status