Share

Part 140. Jangan Berkecil Hati

Berada di posisiku menjadi serba salah. Aku tak ingin berdiri pada pihak mana pun. Namun aku hanya ingin Rania menemukan kebahagiaan dengan tenang, tanpa merasa bahagia di atas penderitaan yang lain.

"Bersabarlah, Ran. Kau pasti akan mendapatkan restu cepat atau lambat. Seperti yang kukatakan tadi, minta lah Bang Haikal untuk membujuk keduanya. Dan kau, lakukan shalat istikhoroh. Semoga kau menemukan titik terang."

"Entahlah, Na. Aku tak yakin. Namun akan kucoba." Bibir Rania menyungging senyum setengah terpaksa.

"Tak perlu berkecil hati. Yakini saja, apa yang telah dan akan terjadi, semua merupakan jalan terbaik." Aku berusaha menyemangati Rania.

"Bagaimana jika mereka tidak juga memaafkanku, Na?"

Aku memang sempat meminta Rania untuk kembali, tapi tak pernah ada dalam benakku, jika aku akan menjadi penyatu antara mereka.

Rasa tak nyaman mulai menghampiriku. Bagaimana tidak, sekuat apa aku menolak, tetap saja Rania adalah perempuan yang pernah membuat pernikahan pertamaku gagal.
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status